Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : MEDIA KONSERVASI

ETNOBOTANI OBAT PADA MASYARAKAT SUKU PENGULUH DI KPHP LIMAU UNIT VII HULU SAROLANGUN, JAMBI: Medicinal Ethnobotany of Penguluh Ethnic at The KPHP Limau Unit VII Hulu Sarolangun, Jambi Dini Hardiani Has; Ervizal A. M. Zuhud; Agus Hikmat
Media Konservasi Vol 25 No 1 (2020): Media Konservasi Vol. 20 No. 1 April 2020
Publisher : Department of Forest Resources Conservation and Ecotourism - IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.367 KB) | DOI: 10.29244/medkon.25.1.73-80

Abstract

Masyarakat Suku Penguluh merupakan masyarakat lokal yang tinggal di kawasan pegunungan karst di daerah Bukit Bulan, Kecamatan Limun, Kabupaten Sarolangun. Pengetahuan pemanfaatan tumbuhan telah melekat dalam kebudayaan masyarakat sebagai obat, pangan, bahan bangunan dan sebagai bahan ritual. Penurunan pengetahuan pengobatan secara trandisional bagi generasi muda dikhawatirkan menyebabkan hilangnya informasi mengenai pemanfaatan tumbuhan sebagai obat. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi etnobotani spesies tumbuhan obat oleh masyarakat Suku Penguluh serta menyusun strategi konservasi dalam pengembangan spesies tumbuhan obat di kawasan hutan produksi KPH Limau Unit VII Hulu di Kabupaten Sarolangun Jambi. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018 – Januari 2019. Data etnobotani diperoleh melalui metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data wawancara mendalam. Tercatat 100 spesies tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengobati 33 jenis penyakit. Spesies yang memiliki nilai ICS yang tinggi mengidentifikasikan bahwa spesies tersebut sangat berperan dalam kehidupan masyarakat terhadap penyembuhan penyakit yaitu rambutan (Naphelium lappaceum), kasai (Pometia alnifolia), pisang kemali (Musa balbisiana), Kates (Carica papaya) dan pinang (Areca catechu). Strategi konservasi dalam pengembangan tumbuhan tumbuhan obat dapat dilakukan dengan cara : (1) Memaksimalkan pemakaian obat herbal yaitu dapat dilakukan dengan: a) Membuat pelatihan dalam mengolah obat herbal menjadi sebuah produk yang siap pakai oleh pihak KPHP, b) Pengaturan dosis obat herbal yang mempercepat penyembuhan oleh perguruan tinggi, c) Pemasaran tumbuhan obat yang sudah ada sehingga masyarakat mudah menjualnya oleh pemerintah daerah; (2) Pengembangan budidaya dan model-model pemanfaatan yang tidak mengganggu populasi; (3) Pengembangan obat tradisional menjadi nilai ekonomi. Kata kunci: etnobotani, pengetahuan tradisional, strategi konservasi, suku penguluh, tumbuhan obat