Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Perbedaan Kecerdasan Moral Anak Berdasarkan Gaya Pengasuhan yang Diterapkan Orangtua Hamdani, Ahmad; Hermaleni, Tesi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2020): December 2020
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.201 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v4i3.738

Abstract

Jumlah kenakalan remaja saat ini semakin meningkat. Meningkatnya jumlah kenakalan remaja perlu diminimalisir agar tidak berkelanjutan dimasa mendatang. Kenakalan remaja memiliki hubungan yang signifikan dengan keadaan moral remaja, oleh karena itu penanaman nilai moral perlu dilakukan agar anak memiliki kecerdasan moral. Selain itu kenakalan remaja juga memiliki hubungan yang signifikan dengan gaya pengasuhan orangtua. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya pengasuhan yang tepat dalam membangun kecerdasan moral anak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi literasi dari barbagai sumber artikel ilmiah yang relevan dengan penelitian ini. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa terdapat perbedaan kecerdasan moral yang signifikan pada anak yang diasuh dengan gaya pengasuhan autoritatif, anak yang diasuh dengan gaya pengasuhan autoritatif memiliki kecerdasan moral yang lebih tinggi dibandingkan anak yang diasuh dengan tipe gaya pengasuhan lainnya.
Review Literatur: Kontribusi Self Esteem terhadap Subjective Well-Being pada Remaja Etnis Minang Yanti, Ulfa Rahmi Dwi; Hermaleni, Tesi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 4 No. 3 (2020): December 2020
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (148.938 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v4i3.766

Abstract

Dalam beberapa tahun terakhir banyak sekali penelitian tentang hubungan self esteem dan subjective well-being baik dari usia anak-anak, remaja, bahkan sampai lansia. Budaya tempat individu menetap sedikit banyaknya juga mempengaruhi subjective well-being dan self esteem. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana kontribusi self esteem terhadap subjetive well-being pada remaja Minang. Penelitian ini menggunakan metode literatur review dengan mengkaji dan menganalisa artikel-artikel yang sesuai dengan topik dan diterbitkan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir. Hasil dari kajian ini ditemukan self esteem merupakan variabel prediktor yang berpengaruh terhadap subjective well-being pada remaja Minang. Self esteem remaja Minang lebih dipengaruhi oleh hubungan relasi dengan orang terdekat (seperti keluarga, teman, dan orang yang spesial) dan prestasi yang akan mempengaruhi kebahagiaan remaja. Artikel ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai kontribusi self esteem terhadap subjective well being pada remaja Minang kepada peneliti selanjutnya untuk diteliti lagi secara lebih mendalam.
Kontribusi Dukungan Sosial terhadap Subjective Well-Being pada Remaja dari Keluarga Etnis Minang Pramisya, Rizki; Hermaleni, Tesi
Mediapsi Vol 7, No 1 (2021): JUNE
Publisher : MEDIAPSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.mps.2021.007.01.8

Abstract

Subjective well-being is a lynchpin for people’s quality of life, but cultural factors may determine its dynamics. We conducted the present work within the cultural context of Minang people in West Sumatera, aimed as an empirical test on the role of social support in explaining subjective well-being among members of the ethnic group. We recruited 323 Minang adolescents aged between 15 and 19 years in West Sumatera. We found as hypothesised that social support positively and significantly explained subjective well-being wherein more social support was related to more subjective well-being (r = .51, p < .001). Previous research zoomed in on the positive relationship between social support and subjective well-being particularly within the context of individualistic culture. What has been found in our work hence may serve as an alternative to the existing research in which we observed that even within the context of the collective culture of Minang people in West Sumatera, social support positively contributed to subjective well-being.Kesejahteraan hidup menentukan kualitas hidup individu, tetapi dinamikanya mungkin dipengaruhi oleh faktor kebudayaan. Penelitian ini dilakukan dalam konteks budaya etnis Minang di Sumatera Barat dengan tujuan menguji peran dukungan sosial dalam menjelaskan kesejahteraan subjektif. Partisipan dalam penelitian ini terdiri dari 323 remaja berusia antara 15 sampai 19 tahun di Sumatera Barat, yang direkrut atas dasar purposive sampling. Sesuai dengan hipotesis yang diajukan, hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan sosial berperan signifikan dalam menjelaskan kesejahteraan hidup dimana semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi kesejahteraan hidup (r= .51, p < .001). Riset-riset sebelumnya menekankan bahwa hubungan positif antara dukungan sosial dan kesejahteraan hidup lebih umum ditemukan dalam budaya individualistik. Menjadi alternatif riset-riset sebelumnya, hasil penelitian ini mengimpilikasikan bahwa dalam budaya kolektif etnis Minang di Sumatera Barat, dukungan sosial berkontribusi positif dalam meningkatkan kesejahteraan hidup.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perceraian Selama Masa Pandemi Covid-19 di Kota Bukittinggi Dalvi, Ismiranda; Hermaleni, Tesi
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.343 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2072

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menyimpulkan faktor-faktor penyebab terjadinya perceraian pasangan suami isteri di Kota Bukittinggi. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Lokasi penelitian yaitu Kantor Pengadilan Agama Bukittinggi dan subjek penelitian adalah individu yang mengalami perceraian di masa pandemi dan mengurus perceraian di Kantor Pengadilan Agama Bukittinggi. Hasil penelitain ini didapatkan bahwa faktor penyebab perceraian di Kota Bukittinggi disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. Dari hasil wawancara peneliti bersama subjek penelitian, faktor internal yaitu masalah ekonomi, KDRT dan perselisihan dan pertengkarang yang terus menerus. Sedangkan faktor eksternal yaitu perselingkuhan. Dari keempat faktor yang didapatkan peneliti melalui wawancara dengan subjek, perselingkuhan dan perselisihan dan pertengkaran terus-menerus menjadi faktor yang paling banyak menyebabkan pasangan akhirnya memutuskan untuk bercerai, disusul faktor ekonomi, dan yang terakhir KDRT.
Kontribusi keberfungsian keluarga terhadap kesejahteraan subjektif pada remaja etnis Minang Jihan Nabilah CS; Tesi Hermaleni
Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan Vol. 9 No. 2 (2021): August
Publisher : University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.533 KB) | DOI: 10.22219/jipt.v9i2.14626

Abstract

The studies show that culture and family functioning have a contribution to the well-being of youth. Ethnic Minang with matrilinear culture and collective owned, of course, also plays a role in teenagers’ lives. Researchers aim to test the role of a family’s functioning towards adolescents’ subjective well-being in the Minang ethnicity. The design of this study is quantitative with the selection of samples in the form of purposive sampling. Participants in the study were 315 ethnic Minang adolescents who had filled out questionnaires containing Family Assessment Device and subjective well-being scales. A simple linear regression analysis test shows that family functioning contributes to subjective well-being in ethnic Minang youth (R2 = 0.177, F=67.347, p=0.000). That is, family functioning as a predictor variable contributed 17.7% to subjective well-being. The more optimal the functioning of a family, the more its members feel prosperous.
Perbedaan Kompetensi Sosial Siswa Boarding School dan Siswa Sekolah Umum Reguler Tesi Hermaleni; Mudjiran Mudjiran
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 7, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.531 KB) | DOI: 10.24036/rapun.v7i1.6611

Abstract

Abstract: The difference between boarding school students and regular students.  This research is motivated by social competence as one of the important aspects of the adolescent social development and also to strengthen their identity and their role in society. This study was a comparative. Sample was 128 people; MAKN Koto Baru  64 students and 64 students of MAN 2 Bukittinggi using Proportional Random Sampling technique. The research instrument used in data collection is the scale of social competence. Hypothesis testing is done by using T-test techniques analysis. The results show there are differences in the students' social competence Boarding School and a regular public school students with p equal to 0.049.Keywords: social competence, boarding school, regular public schools. Abstrak : Perbedaan kompetensi sosial siswa boarding school  dan siswa sekolah umum reguler. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kompetensi sosial sebagai salah satu aspek penting dalam perkembangan sosial remaja selain itu juga untuk memperkukuh identitas diri serta perannya dalam masyarakat. Desain penelitian ini adalah komparatif. Sampel penelitian sebanyak 128 orang ; 64 siswa MAKN Koto Baru dan 64 siswa MAN 2 Bukittinggi dengan menggunakan teknik Proportional Random Sampling. Instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan data adalah skala kompetensi sosial. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan teknik analisis uji beda T-test. Hasil uji hipotesis menunjukkan terdapat perbedaan kompetensi sosial siswa Boarding School dan siswa sekolah umum reguler dengan t hitung 1, 988 dan p sebesar 0,049.Kata Kunci: Kompetensi sosial, boarding school, sekolah umum regular.
Makna Hidup Orangtua yang Memiliki Anak Kembar Autisme Eliyadita Yahmalani; Tesi Hermaleni
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/rapun.v7i2.102615

Abstract

Abstract: The meaning of life for parent who have twin autism children. This research is made to findout process and source about the meaning of life in parents who haveautism child. The method used in this research is qualitative method with phenomenology approach. This research sample is a parent who have twin autism children. The data acquired from semi structured and in depth interview method. The result of this research showed that the meaning of life for parent who have twin autism children determined by how the subject going through the process to find their meaning of life, which is: suffering phase, acceptance phase, life goal finding phase, realization phase, and life full of meaning phase.Keywords: Meaning of life, parent, autism.Abstrak: Makna hidup orangtua yang memiliki anak autisme. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh proses dan sumber-sumber makna hidup orangtua yang memiliki anak autisme. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini menggunakan 1 orang subjek yang memiliki anak kembar autisme. Data diperoleh melalui wawancara secara semi terstruktur danmendalam (in depth interview). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna hidup orangtua yang memiliki anak kembar autisme ditentukan oleh bagaimana subjekmelewati tahapan proses menemukan makna hidup, yaitu: tahap derita, tahap penerimaan diri, tahap penemuan makna hidup, realisasi makna dan kehidupan bermakna.Kata kunci: Makna hidup, orang tua, autisme
Perbedaan Kepuasan Pernikahan Ditinjau dari Ideologi Gender pada Istri yang Bekerja Tesi Hermaleni
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.911 KB) | DOI: 10.24036/rapun.v9i2.102214

Abstract

Tingginya angka kasus perceraian dengan gugat cerai mayoritas dilakukan oleh istri yang bekerja merupakan indikasi dari rendahnya kepuasan pernikahan. Salah satu faktor dominan dalam kepuasan pernikahan pada istri yang bekerja adalah adanya kesesuaian peran dengan harapan, dan hal ini akan terbentuk dengan baik jika mereka memiliki gender ideology yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepuasan pernikahan pada istri yang bekerja dan perbedaan kepuasan pernikahan ditinjau dari gender ideology pada istri yang bekerja. Penelitian ini merupakan penelitian jenis kuantitatif komparatif dengan teknik analisis data yang akan digunakan adalah teknik T- test. Populasi penelitian ini adalah wanita yang sudah menikah dan bekerja diwilayah sumatera barat. Sampel penelitian diambil melalui teknik cluster sampling. Instrumen peneltian yang digunakan adalah skala kepuasan pernikahan dan skala ideology gender.Subjek penelitian berjumlah 58 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kepuasan pernikahan ditinjau dari ideologi gender pada istri yang bekerja dengan signifikansi p= 0,013. Kepuasan pernikahan yang lebih tinggi dimiliki oleh istri bekerja dengan ideologi gender jenis egaliter.  
Kecenderungan Cinderella Complex pada Mahasiswa Perempuan Ditinjau dari Persepsi Pola AsuhKecenderungan Cinderella Complex pada Mahasiswa Perempuan Ditinjau dari Persepsi Pola Asuh Teguh Febyola Oktinisa; Rinaldi Rinaldi; Tesi Hermaleni
Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang) Vol 8, No 2 (2017)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (541.138 KB) | DOI: 10.24036/rapun.v8i2.9233

Abstract

Jenis penelitian adalah kuantitatif komparatif, bertujuan untuk melihat perbedaan kecenderungan cinderella complex mahasiswa perempuan ditinjau dari persepsi pola asuh. Subjek penelitian mahasiswa perempuan Program Studi Psikologi UNP yang berusia 18-25 tahun sebanyak 176 orang yang dipilih dengan teknik stratified sampling. Pengumpulan data menggunakan skala cinderella complex dan skala persepsi pola asuh. Data diolah dengan menggunakan teknik statistik Anava non-parametrik 1 jalur yaitu uji Kruskall-Wallis. Hasil penelitian menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan kecenderungan cinderella complex pada mahasiswa perempuan ditinjau dari persepsi pola asuh, dengan nilai p = 0.167 (p>0.05) yang menandakan Ho ditolak.
Asesmen Dan Intervensi Psikologi Untuk Mengurangi Stres Psikologis Pada Para Ibu Di Desaku Menanti Nurmina Nurmina; Yolivia Irna Aviani; Tesi Hermaleni; Devi Rusli; Azbar Lubis
PLAKAT : Jurnal Pelayanan Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2019): Volume 1, Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/plakat.v1i2.2929

Abstract

Desaku menanti adalah desa binaan Dinas Sosial kota Padang. Desaku Menanti berada di daerah Air Dingin Balai Gadang Lubuk Minturun Koto Tangah Padang. Kampung kesetiakawanan sosial merupakan bagian dari program Desaku Menanti dari Kementrian Sosial dan Pemerintah Daerah yang ditujukan untuk mengatasi masalah gelandangan dan pengemis. Program Desaku Menanti berwujud sebuah kampung yang layak untuk tempat tinggal para gelandangan dan pengemis. Selama tiga tahun mereka akan menetap di desaku menanti untuk mendapatkan keterampilan berwirausaha dan mengubah pola hidup yang lebih mandiri. Permasalahannya, terdapat warga desaku menanti yang kembali lagi kehabitat awalnya dan melakukan pelanggaran aturan-aturan di Desaku Menanti. Ibu warga binaan juga mengeluhkan reaksi-reaksi cemas karena tekanan ekonomi dan kekhawatiran terhadap kelangsungan hidup setelah program Dinas Sosial selesai. Oleh karena itu, perlu diberikan program asesmen dan intervensi psikologi yang khusus ditujukan untuk ibu-ibu agar bisa tetap sehat dan terhindar dari stres psikologis sehingga dapat meningkatkan hidup ke taraf yang lebih baik dan tidak kembali ke habitat awal setelah program Dinas Sosial selesai.