Syamsuddin
Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

KEMAMPUAN EKSTRAK TUMBUHAN CATNIP (NEPETA CATARIA) DALAM MEMATIKAN KECOA syamsuddin syam; Andi Sri Wahyuni
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 17, No 1 (2017): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v17i1.1438

Abstract

Kecoa merupakan binatang pengganggu yang memakan segalanya (omnivore), menularkan penyakit pada manusia. Kecoa dapat menularkan pathogen toxoplasma gondi dan juga membawa salmonella dan E.coli  menjadi pencemar makanan yang menyebabkan keracunan dan diare. Upaya pengendali kecoa dengan menggunakan pestsida nabati yaitu serbuk dari daun catnip. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kemampuan serbuk daun catnip dalam mematkan kecoa. Jenis penelitian ini bersifat quasy eskperimen yang bersifat analitik. Penelitian ini dilakukan di kampus kesehatan lingkungan. Populasi dalam penelitian ini adalah kecoa amerika (periplaneta Americana). Kecoa amerika yang dijadikan sampel berjumlah 40 ekor dengan setiap toples berisikan 10 ekor kecoa. Hasil penelitian menunjukkan dengan tiga kali perlakuan maka dapat diambil rata-rata bahwa dengan dosis 1 gram serbuk daun catnip dapat membunuh kecoa sebanyak 1 ekor pada 10 menit pertama dan dimenit selanjutnya keseluruhan kecoa telah mati dalam waktu 20 menit, dosis 1,5 gram serbuk daun catnip dapat membunuh kecoa sebanyak 2 ekor pada 10 menit pertama dan dimenit selanjutnya keseluruhan kecoa telah mati dalam waktu 20 menit, dosis 2 gram serbuk daun catnip dapat membunuh kecoa sebanyak 3 ekor pada 10 menit pertama dan dimenit selanjutnya keseluruhan kecoa telah mati dalam waktu 20 menit. Kesimpulan yaitu dosis 1 gram, 1,5 gram dan 2 gram mampu menurunkan populasi kecoa 100%, dan dosis yang paling efektif yaitu dosis 2 gram dalam waktu 20 menit. Untuk itu diharapkan serbuk daun catnip dapat digunakan sebagai insektisida nabati yang ramah lingkungan.Kata Kunci : Kecoa, Serbuk Daun Catnip.
ANALISIS PENDEKATAN SANITASI DALAM MENANGANI STUNTING (STUDI LITERATUR) syamsuddin syam; Ulfa Zafirah Anisah
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 2 (2020): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v2i20.1745

Abstract

Sanitation is the prevention of disease by eliminating or controlling environmental factors that form a link in disease transmission. Poor sanitation can cause infectious diseases in toddlers and can lead to stunting. Stunting or short is a condition of failure to thrive in infants (0-11 months) and children under five (12-59 months) as a result of chronic malnutrition, especially in the first 1,000 days of life so that the child is too short for his age.            This study aims to determine the sanitation factor with the incidence of stunting. This type of research is a literature study, namely by collecting data in the form of secondary data obtained from the literature and the results of previous studies that examine the relationship between independent and dependent variables. The sample in this literature study research is 5 journals related to the title.            The results of the study showed that there were 5 journals on sanitation approaches in dealing with the incidence of stunting which was influenced by access to latrines, washing hands with soap, clean water facilities, sewerage channels, and they were stated to have a significant relationship with the incidence of stunting.            Based on the results, it can be concluded that poor sanitation will increase the risk of stunting in toddlers. Things that can be suggested are the control of risk factors for stunting, namely improving and maintaining latrine access, washing hands with soap, clean water facilities and sewerage channels. Keywords: Latrine Access, Handwashing With Soap, Clean Water Facilities, Sewerage, Sanitation, Stunting
Koagulasi Logam Berat Plumbum (Pb) Menggunakan Gel Lidah Buaya Syamsuddin Syamsuddin; Fensky S.R Langganido
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 22, No 1 (2022): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v22i1.2722

Abstract

Koagulasi ialah proses penambahan koagulan pada air yang dapat menyebabkan terjadinya tidak stabilnya partikel koloid agar terjadi pengumpulan partikel yang telah tidak stabil. Proses pemisahan dilakukan dengan pemberian bahan koagulan dimasukkan kedalam air yang dapat mengakibatkan partikel-partikel halus menggumpal menjadi partikel-partikel yang lebih besar sehingga dapat dengan mudah dipisahkan dengan cara di endapkan. Salah satu bahan koagulan yang dapat mengendapkan partikel-partikel halus yaitu gel lidah buaya. Gel lidah buaya mengadung senyawa yaitu asam poligalakturonat dan Zn yang memiliki potensi mempengaruhi terhadap penurunan kada logam berat Pb. Penelitian ini dilakukan secara kualitiaf menggunakan metode eksperimen. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah gel lidah buaya dengan varian konsentrasi 25 ml dan 50 ml.Teknik pengolahan data yang digunakan pada penelitian ini ialah tabulating. Pada penelitian ini menggunakan kontrol positif gel lidah buaya diaduk dengan nilai kadar 453,650 mg/L dan tanpa diaduk dengan nilai kadar 301,050mg/L. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa gel lidah buaya efektif memberi pengaruh terhadap penurunan kadar Pb dengan hasil penurunan kadar pada konsentrasi 25 ml dengan jumlah kadar 289,590 mg/L dan pada konentrasi 50 ml dengan jumlah kadar 166,675 mg/L. Hal ini dapat disimbulkan bahwa konsentrasi yang paling optimal memberi pengaruh terhadap turunnya kadar Pb yaitu pada konsentrasi 50 ml.Kata kunci : koagulasi, gel lidah buaya, Plumbum,eksperimen