Syamsuddin
Poltekkes Kemenkes Makassar

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN KARBON AKTIF AMPAS TEBU DALAM MENURUNKAN KADAR SALINITAS PADA AIR PAYAU syam, syamsuddin; Arsil, Arsil
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 20, No 1 (2020): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v20i1.1567

Abstract

Permasalahan yang umum ditemui pada daerah pesisir pantai yaitu buruknya sanitasi seperti minimnya aksesair bersih yang memenuhi syarat, dalam hal ini air tawar. Oleh karena itu perlu diadakan pengolahan terhadap air payau untuk memperbaiki kualitas air khususnya dalam hal salinitas. Jenis penelitian ini adalah eksperimen, tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui kemampuan karbon aktif ampas tebu dalam menurunkan kadar salinitas pada air payau dosisi 400 gram karbon aktif dan variasi waktu kontak 30 menit, 90 menit dan 150 menit dengan metode adsorpsi pada sumur gali sebelum dan sesudah pengolahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar salinitas setelah perlakuan dengan metode adsorpsi menggunakan karbon aktif ampas tebu yakini, kadar salinitas pada sampel awal yaitu 3,33 ppt setalah pengolahan dengan waktu kontak 30 menit kadar salinitas turun menjadi 2,19 ppt dengan persentase 34,22%, pada waktu kontak 90 menit turun menjadi 2,03 ppt dengan persentase 39,15%, pada waktu kontak 150 menit turun menjadi 1,33 ppt dengan persentase 59,95%. Berdasarkan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa karbon aktif ampas tebu mampu menurunkan kadar salinitas pada air payau. Saran untuk peneliti selanjutnya yaitu yang menggunakan media karbon aktif ampas tebu untuk menambah waktu kontak antara media karbon aktif dengan sampel air payau
PERBANDINGAN LIMBAH BIJI KAPUK DENGAN KULIT KAPUK SEBAGAI BRIKET ARANG PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA syam, syamsuddin; Hasna, Hasna
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 2 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i2.1234

Abstract

ABSTRAKLimbah padat biji kapuk dan kulit kapuk jika tidak diolah dapat mencemari lingkungan. Penelitian ini mencoba untuk melakukan kajian pemanfaatan biji kapuk dengan menggunakan kulit kapuk dan tanpa menggunakan kulit kapuk sebagai briket arang. Briket arang merupakan salah satu bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar rumah tangga.Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui pemanfaatan biji kapuk dan kulit kapuk menjadi briket dan menambah sumber energi baru. jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen  dengan pendekatan deskriptif dengan memanfaatkan limbah biji kapuk dan kulit kapuk sebagai briket arang pengganti bahan bakar rumah tangga dengan perekat tepung kanji. briket  limbah biji kapuk dengan briket biji kapuk dengan campuran kulit kapuk 50% : 50% dengan menggunakan perekat kanji 30 % terhadap nilai kalor yang dihasilkan yaitu briket biji kapuk memiliki nilai kalor sebesar 5758 cal/g dan untuk briket biji kapuk dengan campuran kulit kapuk memiliki nilai kalor sebesar 4981 cal/g. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kualitas briket arang limbah biji kapuk diukur dengan nilai kalor  lebih bagus dibanding dengan briket biji kapuk  dengan campuran kulit kapuk dan untuk uji  aplikasi yaitu minyak tanah dan briket biji kapuk lebih cepat mendidihkan air dibanding briket biji kapuk dengan campuran kulit kapuk.Kata Kunci : Limbah Kapuk, Briket Arang dan Bahan Bakar 
STUDI KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (PB) PADA BUAH YANG DIJUAL DIPINGGIR JALAN Study Of The Heavy Metal Content Of Lead (Pb) Infruit Sold On The Roadside syam, syamsuddin; Irnawati, Irnawati
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 1 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i1.2087

Abstract

Timbal atau dikenal dengan logam Pb sebagai gas buangan kendaraan bermotor dapat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan. Pb yang terhirup oleh manusia setiap hari akan diserap, disimpan dan kemudian ditampung dalam darah. Adapun tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui kandungan timbal pada buah yang dijual dipinggir jalan.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat studi kepustakaan.Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data sekunder dari jurnal hasil penelitian yang terpublikasikan di internet terkait dengan kandungan logam berat timbal (Pb) pada buah yang dijual dipinggir jalan. Hasil dari penelitian ini terdapat 1 penelitian yang menunjukkan kandungan timbal pada buah yang tidak memenuhi syarat berdasarkan Peraturan Badan Pengawasan Obat dan Makanan No.5 Tahun 2018 Tentang Batas Maksimum Cemaran Logam Berat Dalam Pangan Olahan. Standar maksimum cemaran logam berat pada buah adalah 0,20 mg/kg.Dapat disimpulkan bahwa lamanya  waktu pemajangan,  jumlah kendaraan yang lewat dan faktor cuaca mempengaruhi kadar timbal pada buah yang dijual dipinggir jalan.Kata kunci       : Timbal (Pb), buah.
Reducing Natrium Chloride Concentration by Using the Alkali from Banana Stems in Bracket Water Inayah; Wahyuni Sahani; Syamsuddin S; Agus Erwin Ashari
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 3 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i3.15804

Abstract

Objective: This study aims to reduce the concentration of sodium chloride using banana stem media with a thickness of 10 cm, 15 cm, and 20 cm. Method: This type of research is quasi-experimental research by conducting trials of hard water management using banana stem media with variations in the thickness of the media, namely 10 cm, 15 cm, and 20 cm by replicating 3 times. Sampling was carried out in rivers containing chloride levels in Makassar. The sampling method is using Grab Sample which is taken directly from a river flow which is classified as brackish water. The data analysis technique was carried out by using the ANOVA test. Result: The results obtained are banana stem media with a thickness of 10 cm can reduce levels of chloride (Cl) 2377, 69 mg/l, a thickness of 15 cm can reduce levels of chloride (Cl) 1772.27 mg/l, and a thickness of 20 cm can reduce levels of chloride (Cl) 1166.18 mg/l. Conclusion: The decrease in chloride levels in water is due to the presence of 4.60 grams of charcoal hydrate content in banana stems which functions to bind chloride levels in the water, besides that there is also a membrane in the banana stem in the form of cellulose which plays a role in binding chloride levels in water and also as an osmosing. Banana stalks can bind chloride levels.
The Effect of Vehicle Density on Nitrogen Dioxide (NO2) Conditions in Makassar Indonesia Syamsuddin S; Inayah; M. Askar
Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology Vol. 15 No. 3 (2021): Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology
Publisher : Institute of Medico-legal Publications Pvt Ltd

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37506/ijfmt.v15i3.15971

Abstract

HUBUNGAN PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENERAPAN STBM PILAR 1 DAN 3 DI DESA BATARA KEC. LABAKKANG. KAB. PANGKEP syamsuddin syam; Wahyuni Sahani; Mar’atus Shaliha
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 21, No 2 (2021): Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v21i2.2310

Abstract

Salah satu upaya pemerintah dalam menaikkan derajat kesehatan masyarakat melalui program STBM. Pelaksanaan program STBM dimulai dari pilar pertama yaitu Stop BABs dan pilar ketiga yaitu pengelolaan makanan  dan minuman rumah tangga. Berdasarkan data yang ada di Puskesmas Taraweang tahun 2017 Tentang STBM Pilar 1 dan 3 di Desa Batara Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep jumlah penduduk 4549 dan jumlah penduduk 1166 jiwa, yang menggunakan air bersih sebanyak 833 orang\keluarga,sekitar (82%), air minum 1009 sarana (86,54%), dan jamban keluarga sebanyak 1182 (101,37%). Penelitian ini adalah jenis penelitian pada bentuk survey yang bersifat observasional analitik menggunakan metode pendekatan cross-sectional. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui Bagaimana Hubungan Perilaku Masyarakat Dalam Penerapan STBM Pilar 1 dan 3 Di Desa Batara Kec. Labakkang Kab. Pangkep. Sampel yang diambil pada penelitian ini sebanyak 100 rumah Pengambilan sampel dilakukan menggunakan Sistematik Random Sampling yang merupakan modifikasi dari sampel random sampling. Hasil penelitian ini berdasarkan olah data yang dilakukan menggunakan SPSS uji Chi Square ada hubungan pengetahuan dengan STBM pilar 1 diperoleh hasil 0,000 <0,05, sedangkan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan STBM pilar 3 diperoleh hasil 0,568 >0,05. Ada hubungan antara sikap dengan STBM pilar 1 diperoleh hasil 0,038 <0,05, sedangkan ada hubungan antara sikap dengan STBM pilar 3 diperoleh hasil 0,000<0,05. Dan ada hubungan antara tindakan dengan STBM pilar 1 diperoleh hasil 0,021 <0,05, sedangkan ada hubungan antara tindakan dengan STBM pilar 3 diperoleh hasil 0,000 <0,05. Diharapkan kepada masyarakat agar lebih berperan aktif dalam penerapan STBM.Kata Kunci : Hubungan, Perilaku, STBM Pilar 1 dan 3
GAMBARAN LIMBAH PADAT RUMAH PEMOTONGAN AYAM (RPA) TERHADAP TINGKAT KEPADATAN LALAT DI KELURAHAN BARA BARAYA TIMUR KOTA MAKASSAR syamsuddin s; Sumarni Sumarni
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 2 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i2.1146

Abstract

Rumah Pemotongan ayam merupakan salah satu industri peternakan dimana dilakukan pemotongan ayam hidup dan mengolah menjadi karkas ayam  siap konsumsi dan juga menghasilkan sisa-sisa penyembelihan yang tidak dipergunakan lagi yang berupa kotoran hewan, limbah padat dan juga bau menyengat  yang dapat mengundang lalat dan sebagai tempat berkembang biaknya lalat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran limbah padat rumah Pemotongan ayam (RPA) terhadap tingkat kepadatan lalat di Kelurahan Bara-Baraya Timur Kota Makassar. Jenis penelitian ini observasional deskriptif yaitu melakukan pengukuran kepadatan lalat. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 138 titik, dimana jumlah RPA sebanyak 23 dan  masing-masing diambil 3 titik dengan teknik total sampling. Hasil penelitian mengenai pengisian kuesioner di dapatkan hasil yang memenuhi syarat sebanyak 12 RPA dengan persentase 52 % dan yang tidak memenuhi syarat 11 RPA dengan persentase 48%. Dan hasil pengukuran kepadatan lalat di pagi hari pada titik 1 rata-rata 4 ekor, titik 2 rata-rata 8 ekor dan titik 3 rata-rata 5 ekor sedangkan pada pengukuran di sore hari di dapatkan hasil pada titik 1 rata-rata 4 ekor, titik 2 rata-rata 9 ekor dan titik 3 rata-rata 7 ekor, dimana tingkat kepadatan lalat yaitu tinggi dengan standar ≤2 dan >2 serta tidak memenuhi syarat sesuai Permenkes No. 70 Tahun  2016. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa tingkat kepadatan lalat di rumah pemotongan ayam  termasuk kategori tinggi dengan rata-rata 4-9 ekor/blok. Maka dari itu pemilik rumah pemotongan ayam harus lebih memperhatikan kebersihan sehingga tidak menjadi tempat perkembangbiakan lalat.Kata Kunci : Kepadatan Lalat, RPA, Limbah Padat
KEMAMPUAN ZEOLIT ALAM DAN BATU APUNG DALAM MENURUNKAN KADAR KLORIDA PADA AIR PAYAU syamsuddin syam; Yerlisa Beso
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 17, No 2 (2017): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v17i2.864

Abstract

 Clorida merupakan anion berbentuk Natrium Korida yang menyebabkan rasa asin dalam air bersih (air sumur). Ion clorida adalah salah satu anion anorganik utama yang ditemukan pada perairan alami dalam jumlah yang lebih banyak daripada anion halogen lainnya. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu  bertujuan untuk mengetahui kemampuan media saring zeolite dan batu apung dengan variasi dosis yang berbeda yaitu 180 gr,190 gr,200 gr,dalam menurunkan kadar clorida pada air payau dan untuk mengetahui seberapa besar penurunan kadar klorida pada air payau. Hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan media zeolite dan batu apung adalah dengan dosis 180 gr presentase penurunan kadar clorida 42,98 % dan pada dosis 190 gr rata-rata presentase penurunan kadar clorida 49,12 %,serta pada dosis 200 gr rata-rata presentase penurunan kadar clorida54,16%. Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian di simpulkan bahwa air yang telah diberi perlakuan saringan zeolite dan batu apung dengan dosis 180 gr,190 gr,dan 200 gr dapat menurunkan kadar clorida pada air payau akan tetapi belum memenuhi syarat berdasarkan Permenkes 416 Tahun 1990.Oleh karena itu kami sebagai penulis menyarankan agar penggunaan media zeolite dan batu apung sebaiknya digunakan sebagai alternative untuk menurunkan kadar clorida pada air payau.Kata Kunci : Zeolit, Batu Apung, Kadar Klorida
PENGARUH DEBIT DALAM PROSES AERASI DENGAN METODE KOMBINASI LAHAN BASAH DALAM MENURUNKAN KADAR BOD DAN TSS PADA AIR LIMBAH RSUD DAYA KOTA MAKASSAR syamsuddin syam
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 18, No 1 (2018): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v18i1.733

Abstract

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan dengan inti kegiatan pelayanan preventif, kuratif, rehabilitatif dan promotif. Kegiatan tersebut akan menimbulkan dampak positif dan negatif. Dampak positif adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, sedangkan dampak negatifnya antara lain adalah sampah dan limbah medis maupun non medis yang dapat menimbulkan penyakit dan pencemaran yang perlu per-hatian khusus.Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui untuk mengetahui pengaruh debit dalam proses aerasi  dan Untuk mengetahui proses aerasi dengan metode kombinasi Lahan basah dalam menurunkan kadar BOD dan TSS, pada air limbah di RSUD Daya Kota Makassar.Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen pendekatan Pre post test dengan menggunakan metode memanfaatkan tanaman kangkung (ipomoea aquatic), denganjudulpenelitianyaitupengaruh proses aerasi dengan lahanbasah dalam menurunkan kadar BOD pada air limbah domestik di RSUD Daya kota Makassar.Hasil penurunan kadar BOD pada waktu kontak  1 jam menunjukan hasil penurunan 70,83% pada perlakuan pertama sedangkan pada perlakuan kedua 42,48%, dan pada perlakuan ketiga 14,16% hal ini menunjukan  bahwa pada pengolahan limbah kadar BOD dengan penurunan yang baik berbeda dengan perlakuan kedua dengan waktu kontak 1,5 jam dan perlakuan pertama dengan waktu kontak 1 jam. penurunan kadar TSS pada waktu kontak  1 jam menunjukan hasil penurunan 40,66% pada perlakuan pertama sedangkan pada perlakuan kedua 7,66%, dan pada perlakuan ketiga 1,66%. Dari hasil penelitian ini, maka disarankan Bagi masyarakat agar kiranya dapat menggunakan tanaman kangkung dalam aktivitas sehari-hari untuk mengolah limbah domestik sebelum dibuang kebadan lingkungan agar lingkungan sekitar tidak tercemar. Bagi RSUD Daya Kota Makassar agar lebih memperhatikan IPAL sebelum limbah dibuang ke badan lingkungan dan metode outlet wetland di sarankan diruangan terbuka serta mendapat cahaya matahari yang cukup untuk proses fotosintetis pada tanaman kangkung. Keyword : Limbah cair dan aerasi
PENERAPAN SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT (STBM) PILAR 1 STOP BUANG AIR BESAR SEMBARANGAN (STOP BABS) DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DIARE DI KELURAHAN LAKKANG KECAMATAN TALLO KOTA MAKASSAR syamsuddin syam; Asriani Asriani
Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat Vol 19, No 1 (2019): Jurnal Sulolipu : Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/sulolipu.v19i1.1035

Abstract

Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) merupakan upaya program pemerintah yaitu tidak buang air besar (BAB) sembarangan, cuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan, mengelola sampah, dan limbah air rumah tangga. Tujuan penelitian Untuk Mengetahui Penerapan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Pilar 1 Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) Dengan Kejadian Penyakit Diare Di Kelurahan Lakkang Kecamatan Tallo Kota Makassar. Jenis penelitian ini Studi dengan pendekatan deskriptif dengan menganalisis tentang gambaran kondisi pemukiman dengan penerapan program STBM dengan populasi Jumlah 252 KK dan yang dijadikan sampel sebanyak 155 KK. Hasil penelitian akses kepemilikan Jamban yaitu hampir seluruh warga sudah  BAB di Jamban dan melaksanakan program STBM pilar 1 Stop BABS yaitu 141 KK presentase 91 %. kepemilikan sarana sanitasi Program STBM sebanyak 93 KK presentase 60 %, Numpang 35 KK presentase 23 %, sarana Umum 27 KK presentase 17 %.Milik pribadi sebanyak 60 %. Cemplung 1 unit 15 KK sebanyak 9 % dan Leher Angsa 139 unit 139 KK sebanyak 90 %. Kondisi sarana Baik 13 % dan 54 % masih kurang dan tidak BAB di Jamban 61 KK 39 %, dan bertambah 93 KK 60 %, sudah 99 % tidak BAB sembarang tempat.menderita Diare 45 KK 29 %, tidak diare 110 KK atau sebanyak 71 %.Kesimpulan dalam penelitian ini adalah 99 % warga sudah tidak BAB sembarang tempat walaupun belum 100% ODF, namun tingkat penderita Diare Menurun dan untuk penerapan Pilar pertama STBM yaitu Stop BABS dinyatakan  bahwa ada perubahan kondisi akses sanitasi Serta adapun hambatan yaitu perlunya peningkatan Tingkat pengetahuan masyarakat tentang program STBM khususnya tentang pilar 1 Stop BABS. Kata kunci : STBM, Stop BABS, ODF