AbstrakHutan mangrove atau mangal adalah sejumlah komunitas tumbuhan pantai tropis dan sub-tropis yang didominasi oleh pohon dan semak tumbuhan bunga (Angiospermae) terestrial yang dapat menginvasi dan tumbuh di lingkungan air laut. Faktor ekonomi sering kali mendorong pemanfaatan maksimal hutan mangrove, yang pada gilirannya dapat menyebabkan eksploitasi berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk pelestarian dan pemanfaatan tumbuhan mangrove sebagai pencegah abrasi pantai dan menambah nilai ekonomi warga Kampung Beting, Desa Pantai Bahagia Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi. Produk olahan mangrove yang paling layak untuk dikembangkan adalah dodol original, stik balado, dan sirup.Tanaman mangrove juga memiliki potensi sebagai bahan obat-obatan, aromatik, kayu bakar, kerajinan dan pewarna alam. Akibat abrasi air laut, hutan mangrove lambat laun berkurang sehingga perlu dilakukan penanaman kembali untuk mengurangi kerusakan pantai Muaragembong yang lebih parah. Adanya alih fungsi hutan mangrove turut mengancam kepunahan Lutung Jawa (Trachypithecus auratus), kemiskinan dan masalah sanitasi bagi warga masyarakat sekitar.