Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Komitmen Mengajar Guru sebagai Aktualisasi Profesionalisme Supriani, Supriani; Triposa, Reni; Wardi, Wardi
Veritas Lux Mea (Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen) Vol 4, No 2 (2022): Teologi dan Pendidikan Kristen - Agustus 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Kanaan Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59177/veritas.v4i2.153

Abstract

Professionalism is a word that we often say when we see people working with extraordinary abilities or are experts in that field and have skills that can be trusted and are responsible for the work that someone has. when someone is an expert in a field that he already has and has become someone who is professional, then that person can be found in various places or any profession, there must be many people who will be forced to be trusted when he becomes a teacher. By working professionally, a teacher can be trusted in terms of teaching and so on, so that he can become quality teacher so that the teacher can be seen as someone who has a noble profession, then, there is also something to do with Christian Religious Education teachers, to become a teacher. Christian Religious Education teachers are not easy, because many things must be considered in carrying out their duties and responsibilities, especially having to do what is their calling as teachers, which must see that they must do what God has wanted for their lives, that when teaching must teach according to God's word, with truth that isw the main thing for a Christian Religious Education teacher, that they must be able and try so that they can become teachers who are truly committed to good teaching and full of great responsibility, so that when they teach, they can imitate d art characteristic of the Lord Jesus himself so that they can teach according to the truth.AbstrakProfesionalisme adalah sebuah kata yang sering kita ucapkan ketika melihat orang bekerja dengan segala kemampuan yang luar biasa atau sudah ahli dalam hal bidang itu serta mempunyai keterampilan yang dapat dipercaya dan bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang telah dimiliki oleh seseorang tersebut. Ketika seseorang sudah ahli dalam bidang yang telah ia miliki dan telah menjadi seseorang yang profesionalisme, maka seseorang tersebut dapat kita temui diberbagai tempat atau profesi mana saja, disitu pasti banyak orang-orang yang akan dipakai untuk dapat dipercayai ketika menjadi seseorang guru. Dengan bekerja secara profesional, maka seorang guru akan dapat dipercayai dalam hal mengajar dan lain sebagainya, sehingga bisa menjadi guru yang berkualitas dengan demikian guru tersebut dapat dipandang sebagai seseorang yang berprofesi mulia. kemudian, ada juga kaitannya dengan guru Pendidikan Agama Kristen, untuk menjadi seorang guru Pendidikan Agama Kristen tidaklah mudah, karena banyak hal yang harus dipertimbangkan dalam menjalankan tugas dan tanggung mereka, terutama harus melakukan apa yang menjadi panggilan mereka sebagai guru, yang dimana harus melihat bahwa mereka harus melakukan apa yang telah Tuhan kehendaki atas kehidupan mereka, bahwa ketika mengajar harus mengajar sesuai dengan kebenaran Firman Tuhan, itu yang menjadi utama seorang guru Pendidikan Agama Kristen, bahwa mereka harus mampu dan berusaha supaya mereka dapat menjadi guru yang berkomitmen dalam hal mengajar yang baik dan penuh rasa tanggung jawab yang besar, sehingga ketika mereka mengajar, mereka dapat meneladani dari karakteristik Tuhan Yesus itu sendiri, dengan demikian guru atau dosen dapat mengajar sesuai dengan kebenaran.
Jarimah Qadzaf (Menuduh Zina) Studi Komparasi Hukum Pidana Islam dan Hukum Positif Indonesia Supriani, Supriani; Saputra, Wawan
JURNAL DARUSSALAM: Pemikiran Hukum Tata Negara dan Perbandingan Mazhab Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Darussalam: Pemikiran Hukum Tata Negara dan Perbandingan Mazhab
Publisher : STIS Darussalam Bermi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (631.283 KB) | DOI: 10.59259/jd.v1i1.2

Abstract

Jarimah Qadzaf (menuduh zina) merupakan persoalan yang sangat berbahaya dalam membangun harmoni kehidupan sosial masyarakat. Dalam kajian hukum pidana Islam, jarimah qadzaf digolongkan ke dalam jarimah hudud. Kedudukannya sama dengan jarimah hudud lainnya seperti Jarimah Zina, Jarimah Sariqah (Pencurian), Jarimah Hirabah (pembuat keonaran/perampokan), Jarimah Al-baghy (pemberontakan), Jarimah al-Khamr (mabuk-mabukan), dan Jarimah Riddah (murtad). Dalam perspektif kajian hukum pidana di Indonesia, tuduhan palsu dikategaroikan sebagai tindak pidana penghinaan (pencemaran nama baik) dengan ancaman pidana sangat rendah yaitu dengan hukuman maksimalnya 9 (sembilan) bulan penjara. Akan tetapi seiring dengan perkembangan zaman serta era digital yang terus mengalami kemajuan yang berdampak pada pola interaksi antar masyarakat. Jika dulu manusia hanya bisa berinteraksi hanya dengan bertatap muka, saling bersurat sampai saling menelpon dengan perangkat telekomunikasi yang belum canggih. Saat ini pola interaksinya merambah ke pola interaksi digital dengan hadirnya berbagai macam platform aplikasi sosial media yang beragam. Fakta ini, semakin “memaksa” pembuat hukum di Indonesia harus melakukan upaya pemantauan pola interaksi digital yang mengakibatkan peritiwa hukum melalui sosial media, misalnya pencemaran nama baik atau penyebaran berita bohong yang sangat berbahaya. Kemudian lahirlah Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Informasi dan Transaksi Elektronik atau familiarnya disebut undang-undang ITE. Dinamika peristiwa hukum yang terjadi saat ini memang sangat sangan menghawatirkan. Tuduhan zina (jarimah qadzaf) dalam hukum pidana Islam dan hukum pidana di Indonesia adalah satu peristiwa hukum namun memiliki ketentuan hukum yang berbeda. Pada tulisan ini akan mencoba mendiskripsikan perbandingan antara kedua konsep hukum tersebut.
GAMBARAN EFEK SAMPING KONSUMSI METFORMIN PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 Chasanah, Uswatun; Bambang Purwoko; Supriani, Supriani
Serulingmas Health Journal Vol. 3 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Stikes Serulingmas Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetes mellitus tipe 2 adalah suatu kondisi metabolik yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa melebihi batas normal, akibat berkurangnya sekresi insulin oleh sel beta pankreas dan/atau gangguan kerja insulin, yang juga dikenal sebagai resistensi insulin. Pendekatan pengobatan untuk Diabetes Mellitus Tipe 2 melibatkan penggunaan kelompok obat yang dikenal sebagai biguanida, dengan Metformin sebagai contoh utama. Metformin bekerja melalui cara kerja yang efektif menurunkan kadar glukosa darah sekaligus menghindari terjadinya hipoglikemia. Metformin umumnya digunakan sebagai pengobatan utama untuk Diabetes Melitus Tipe 2 karena statusnya sebagai obat lini pertama. Namun hal ini terkait dengan reaksi farmakologis yang merugikan, khususnya gangguan gastrointestinal yang dialami pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran efek samping konsumsi Metformin pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan menggunakan metode cross sectional dan pengambilan data diperkuat dari pengumpulan data rekam medis pasien, dan hasil wawancara pengambilan sample secara non probality sampling dengan teknik purposive sampling dilakukan dengan memilih sample sesuai kriteria inklusi dan eksklusi dengan jumlah sampel 96 respodnen. Hasil penelitian menujukkan bahwa efek samping Metformin dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk usia dan penurunan fungsi ginjal. Pengguna Metformin terbanyak perempuan (55,21%), usia antara 56-65 tahun (41,67%), pendidikan terakhir SD (36,46%), pekerjaan ibu rumah tangga (38,54%), pengguna obat Metformin lebih banyak pada Usia 56-65 tahun (41,67%), efek Samping dalam penggunaan Metformin terdiri atas mual, muntah, diare, perut kembung, dan hipoglikemia. Ada pula pasien yang tidak mengalami efek samping dari konsumsi Metformin    
Studi Etnobotani Tanaman Jahe (Zingiberaceae Officinale Roscoe.) sebagai Pengobatan Tradisonal Supriani, Supriani; Ramadhan, Muhamad Fauzi; Aminah, Risa Putri; Marfu’ah, Lutfiyatul
Jurnal Farmasetis Vol 12 No 4 (2023): Jurnal Farmasetis: November 2023
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v12i4.1823

Abstract

Etnobotani adalah jenis penelitian ilmiah murni yang mengunakan pengetahuan tradisional untuk meningkatkan kualitas hidup, tidak hanya bagi manusia tetapi juga lingkungan. Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit berdasarkan pengalaman dengan bagian-bagian tumbuhan yang dapat digunakan diantara lain, akar, daun, bunga, buah dan biji. Jahe di Indonesia sudah digunakan sebagai pengobatan tradisional sejak zaman nenek moyang. Jahe merupakan salah satu komoditas tanaman biofarmaka yang memiliki kontribusi besar terhadap produksi hortikultura di Indonesia. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dan cara penggunaan tanaman jahe dalam pengobatan di Desa Bulupayung Kecamatan Kesugihan Kabupaten Cilacap. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif  secara kualitatif dan kuantitatif dengan populasi sampel sebanyak 97 sampel. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis jahe yang paling banyak digunakan masyarakat Desa Bulupayung adalah jahe emprit dengan jumlah responden sebanyak 52, bagian yang digunakan adalah bagian rimpang, diperoleh dengan cara membeli, diolah dengan diiris kemudian diseduh dengan khasiat obat batuk dan obat sakit tenggorokan.
Uji Fitokimia Ekstrak Etanol 96% dan Fraksi Air, Fraksi Kloroform serta Fraksi N-Hexana Rimpang Kunyit (Curcuma Longa L) Ramadhan, Muhamad Fauzi; Supriani, Supriani; Sari, Supriani, Wahyunita Yulia; Khotimah, Khusnul; Setyaningsih, Marriska
Jurnal Farmasetis Vol 13 No 2 (2024): Jurnal Farmasetis: Mei 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/far.v13i2.2258

Abstract

Kunyit (Curcuma longa L.) memiliki kandungan senyawa yaitu kurkumin dan minyak atsiri. Kunyit memiliki khasiat sebagai obat nyeri haid, penyakit kulit, infeksi parasite, peradangan rematik, gangguan saluran empedu dan gangguan pernafasan. Tujuan dari dilakukannya penelitian ini untuk menguji kandungan fitokimia atau metabolit sekunder ekstrak etanol 96%, fraksi air, fraksi kloroform, dan fraksi n-heksana rimpang kunyit. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan metode maserasi menggunakan etanol 96% dengan perbandingan 1:10, dilakukan fraksinasi berdasarkan kepolarannya menggunakan pelarut air, kloroform, dan n-heksan. Hasil ekstraksi dan fraksinasi dilakukan pengujian fitokimia meliputi uji alkaloid, flavonoid, polifenol, saponin, steroid, tanin, glikosida, triterpenoid dan minyak atsiri. Hasil: Ekstrak etanol 96% dan fraksi kloroform mengandung alkaloid, flavonoid, polifenol, saponin, steroid, tanin, glikosida, triterpenoid dan minyak atsiri. Fraksi air mengandung flavonoid, polifenol, saponin, tanin, dan glikosida. Fraksi n-heksana menunjukan hasil positif kandungan metabolit sekunder alkaloid, steroid, terpenoid dan minyak atsiri. Diskusi: Penyebaran senyawa metabolit sekunder pdada tiap fraksi mengikuti kepolaran yang dimiliki pelarut, senyawa yang ditarik oleh n-hexana adalah senyawa non polar, kloroform dapat menarik semua senyawa karena sifatnya yang semi polar dan fraksi air menunjukan hasil positif pada senyawa metabolit sekunder yang bersifat polar.