Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Farmasi Kryonaut

ANALISA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISA DI KLINIK XYZ Anggraeni, Silvia; Panduwiguna, Ivans; Yunaidy, Boy; Sulistiawati, Febi; Jerry, Jerry
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v3i1.88

Abstract

Di Indonesia angka kejadian gagal ginjal kronis berdasarkan data dari Riskesdas pada tahun 2013, prevalensi gagal ginjal kronis 0,2% dari penduduk Indonesia. Hanya 60% dari pasien gagal ginjal kronis tersebut yang menjalani terapi dialisis. Di Provinsi Sumatera Barat prevalensi penyakit gagal ginjal kronis 0,2% dari penduduk dari pasien gagal ginjal kronis di Indonesia, yang mencakup pasien mengalami pengobatan, terapi penggantian ginjal, dialysis peritoneal dan Hemodialisis pada tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode analisa deskriptif yang tujuan utamanya membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif. Data primer yaitu suatu teknik pengambilan data yang dilakukan mulai dengan beberapa pertanyaan dalam bentuk kuesioner. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan obat antihipertensi pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisa saat lagi tidak menempuh hemodialisa didapatkan ketepatan dosis nya sebesar 58 pasien dengan presentase 96,67%, dan yang tidak tepat dosis sebesar 2 pasien dengan presentase 3, 33%.. Dan berdasarkan analisa data dan pembahasan maka berdasarkan data gambaran pengunaan obat pada 60 pasien tersebut dievaluasi bedasarkan empat aspek yaitu aspek tepat pasien, tepat obat, tepat indikasi dan tepat dosis. Penelitian ini nilai pemakaian obat berlandaskan tepat pasien bernilai 100% karena kesemua obat yang diresepkan pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di instalasi hemodialisis Klinik Muslimat NU Cipta Husada I Jakarta Selatan tahun 2018 telah sesuai dengan keadaan patologi serta fisiologi pasien dan tidak menimbulkan kontraindikasi untuk pasien.
PENGARUH EKSTRAK ETANOL 70% V/V DAGING BUAH PISANG RAJASERE (Musa paradisiaca var. sapientum (L.) kuntze) UNTUK MENURUNKAN ASAM URAT PADA MENCIT PUTIH JANTAN (Mus musculus) Aisyah, Rizka; Putra, Ari Permana; Aldianysah, Aldianysah; Jerry, Jerry; Hidayat, Arif; Dewi, Luh Yesi Angga Natalia
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v3i1.90

Abstract

Asam urat adalah asam yang dihasilkan dari proses metabolisme berupa kristal purin di dalam tubuh manusia. Kadar asam urat normal dalam darah pria dewasa 3,5-7,2 mg/dl. Dan wanita 2,6-6,0 mg/dl. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol 70 % V/V daging buah pisang raja sere (musa paradisiaca var. sapientum (L.) kuntze) yang berpengaruh untuk menurunkan kadar asam urat dalam darah mencit putih jantan (mus musculus). Dengan menggunakan desain penelitian eksperimental. Metode induksi hiperirusemia yang digunakan adalah induksi kafein pada dosis 3,78 mg/20 g BB. Setelah hewan uji hiperurisemia lalu dilakukan induksi menggunakan sampel ekstrak etanol 70 % daging buah pisang raja sere dan allopurinol sebagai sampel pembanding. Penelitian dilakukan dilaboratorium Farmakologi Institut Sains dan Teknologi Al-kamal Jakarta. Determinasi tumbuhan pisang raja sere berasal dari suku musaceae dan hewan uji menggunakan mencit putih jantan galur DDY (Deutche Denken Yoken) yang telah dipastikan identitasnya dan dinyatakan sehat. Pengujian ekstrak etanol 70 % V/V daging buah pisang raja sere meliputi uji fitokimia dan uji non spesifik. Senyawa kimia yang terkandung pada ekstrak etanol 70 % V/V daging buah pisang raja sere (musa paradisiaca var. sapientum (L.) kuntze) yang dapat menurunkan asam urat dalam darah mencit putih jantan (mus musculus) adalah flavonoid dan tanin. Dosis yang efektif untuk menurunkan asam urat dalam darah mencit putih jantan adalah dosis ke-3 dari ekstrak etanol 70 % daging buah pisang raja sere (musa paradisiaca var. sapientum (L.)kuntze) yaitu 5,2 mg/20 g BB sebesar 44 %.
UJI EFEKTIVITAS SEDIAAN GEL MADU BADUY SEBAGAI OBAT LUKA BAKAR Hardiana, Iyan; Renaldi, Fransiskus Samuel; Baniu, Ahmad Sahlan; Afrizal, Wahyu Nur; Jerry, Jerry; Dewi, Luh Yesi Angga Natalia
Jurnal Farmasi Kryonaut Vol 3 No 1 (2024): Jurnal Farmasi Kryonaut
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59969/jfk.v3i1.91

Abstract

Madu adalah cairan manis berasal dari nektar tanaman diproses oleh lebah menjadi madu tersimpan dalam sel-sel sarang lebah. Madu merupakan obat tradisional tertua dianggap penting untuk pengobatan penyakit pernafasan, infeksi saluran pencernaan dan bermacam-macam penyakit. Madu juga digunakan secara rutin untuk membalut luka, mengurangi rasa sakit dan bau pada luka bakar atau borok dengan cepat. Penggunaan madu pada luka dapat meningkatkan epitalisasi jaringan nekrotik dengan beberapa makanisme. Salah satunya dengan merangsang pertumbuhan kapiler darah baru dan produksi sitokin yang merangsang regenerasi jaringan. Osmolaritas tinggi dan sifat higroskopis dari madu dapat membentuk barier fisik, menciptakan lingkungan lembab dan mengurangi udema lokal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektifitas penyembuhan luka bakar dengan madu baduy serta mengembangkan teknologi farmasi menjadikan madu bentuk gel. Jenis penelitian ini penelitian eksperimental, membuat sediaan gel dari madu yang berasal dari Baduy, dengan 3 perbandingan konsentrasi madu 10%, 15% dan 20%. Kemudian uji efektivitasnya sebagai obat luka bakar. Tempat dan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal Jakarta Barat, Fakultas Sains dan Teknologi pada bulan Juni-November 2018. Hasil pengujian disimpulkan sediaan gel madu Baduy memiliki efektivitas sebagai obat luka bakar. Dosis sediaan gel paling efektif untuk penyembuhan luka dosis uji III yaitu konsentrasi madu 20% (waktu penutupan luka rata-rata 7 hari)