Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Karakterisasi Buah Mangga Berdasarkan Nilai Dielektrik Menggunakan Teknik Double-Ring Resonator Suthami Ariessaputra; Cahyo Mustiko Muvianto; Kurniawan Yuniarto; Sudi Mariyanto Al Sasongko; Syafaruddin Ch
JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN Vol. 6 No. 1 (2020): JURNAL SAINS TEKNOLOGI & LINGKUNGAN
Publisher : LPPM Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1252.248 KB) | DOI: 10.29303/jstl.v6i1.135

Abstract

Mango is one of the agricultural products in West Nusa Tenggara Province. The quality of post-harvest mangoes also needs to be known so that the quality produced can be maintained. Fruit quality in the tropics can be seen from the respiration rate, hardness, weight loss, total soluble content (TSC), discoloration and acid content. In addition, the quality of post-harvest mangoes can also be detected using sensors that emit microwaves with a certain value. This technique is non-destructive so it does not damage the object used. Double-ring resonators are used as sensors to detect the characteristics of mangoes. Vector Network Analyzer (VNA) is used as a tool to produce S11 and S21 skatering values, then the skatering values are processed into dielectric values. The test was carried out on the type of Gincong Gincu Mango which was divided into 4 categories, namely ripe mango on the tree, very ripe, thick and raw. Double ring resonator sensor can detect and distinguish the maturity level of mangoes based on the value of S21 in the frequency range of 0.39 to 0.49 GHz. In that frequency range, the average gain value of ripe on tree is -21.4 dB, over ripe is -22.8 dB, early ripe is -25.4 dB and unrip mango is -33.4 dB. While the characterization of mangoes using impedance values can be seen in the frequency range of 0.41 - 0.47 GHz. The average impedance value of ripe on tree is about 0.073, over ripe is about 0.067, early ripe is about 0.057 and unripe mangos is about 0.032
PERANCANGAN PENGUAT PENYANGGA (BUFFER) TV DIGITAL YANG BEKERJA PADA FREKUENSI BAND III VHF (DVB-T2) UNTUK SIARAN TV KAMPUS Danang Januar Dani; Suthami Ariessaputra; Cahyo Mustiko Okta Movianto
DIELEKTRIKA Vol 4 No 1 (2017): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.04 KB)

Abstract

Berkembangnya penyampaian infomasi di era globalisasi saat ini mengalami peningkatan, berbagai macam media penyampaian dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pentingnya suatu informasi. Salah satu media yang memberikan informasi secara langsung adalah televisi. Dalam sistem digital satu kanal dapat digunakan pada beberapa stasiun televisi. Standar sistem penyiaran TV Digital yang digunakan di Indonesia saat ini adalah DVB-T (Digital Video Broadcasting – Terestriall). Transmitter TV sebagai salah satu media penunjang penyiaran tv komunitas memiliki beberapa bagian : modulator, penguat penyangga, boster dan antenna. Rangkaian penyangga (buffer) sendiri digunakan untuk meningkatkan daya keluaran dari modulator yang sangat kecil agar dapat diteruskan ke tahap selanjutnya. Untuk itu digunakan rangkaian penguat kelas A dengan daya dissipasi dan efisiensi tidak menjadi tujuan dan dapat meningkatkan daya minimal 1 watt dengan frekuensi 175-230 MHz.
PERANCANGAN DAN ANALISIS SISTEM TRANSFER DAYA LISTRIK TANPA KABEL DENGAN KUMPARAN MULTILAYER YANG BEKERJA PADA FREKUENSI RENDAH I Wayan Suwika Adnyana; Teti Zubaidah; Cahyo Mustiko Okta M
DIELEKTRIKA Vol 3 No 2 (2016): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Sistem transfer daya listrik nirkabel diartikan sebagai cara mengirimkan energi listrik dari satu titik ke titik yang lain melalui ruang vakum tanpa menggunakan kabel. Metode yang dapat digunakan dalam sistem ini yaitu resonansi magnetik, dimana frekuensi di sisi pengirim harus sama dengan frekuensi di sisi penerima. Penelitian ini menggunakan frekuensi rendah sebesar 1 kHz, 3 kHz dan 5 kHz dengan sumber dari rangkaian oscillator dan function generator. Pengukuran dengan rangkaian oscillator, nilai efisiensi daya listrik untuk jarak transfer 4 cm pada frekuensi 1 kHz sebesar 2,79 %, frekuensi 3 kHz sebesar 18,05 % dan frekuensi 5 kHz sebesar 6,41 % dengan jarak transfer maksimum untuk tiap-tiap frekuensi yaitu 1 kHz sejauh 10 cm, 3 kHz sejauh 20 cm dan 5 kHz sejauh 10 cm. Pengukuran dengan function generator, nilai efisiensi daya listrik maksimum pada frekuensi 1 kHz = 14,65 % di rata-rata frekuensi 1 kHz, frekuensi 3 kHz = 13,62 % di rata-rata frekuensi 3 kHz dan frekuensi 5 kHz = 28,61 % di rata-rata frekuensi 5,5 kHz. Nilai rata-rata medan magnet maksimum yang terukur pada level frekuensi 1 kHz = 33,91 µT, level frekuensi 3 kHz 12,97 µT dan level frekuensi 5 kHz = 5,21 µT. Nilai rata-rata nilai medan magnet yang terukur berada dibawah 0,2 mT sehingga aman bagi tubuh manusia menurut PER.13/MEN/X/2011. Kata kunci: Nirkabel, Frekuensi Rendah, Efisiensi, Resonansi, Induksi, Multilayer. ABSTRACT System of wireless electric power transfer is the way to deliver power in the vacuum areas without any cables. The system should be in the same frequencies both transmitter and receiver. The research uses induction and resonance methods with low frequencies (1kHz, 3kHz and 5 kHz) using oscillator and function generator. The result of measurement by oscillator series gives the electric power efficiency 2,79% at 1 kHz with 10 cm distances of transfer, 18,05% at 3 kHz with 20 cm distances of transfer, and 6,41% at 5 kHz with 10 cm distances of transfer. The result by function generator series gives the maximum electric power efficiency 14,65% at 1 kHz, 13,62% at 3 kHz and 28,1% at 5 kHz. The maximum average of magnetic fields is 33,91μT at 1 kHz, 12,97 μT at 3 kHz and 5,21 μT at 5 kHz. The average of measurement is under 0,2mT and it is still under the exposure limit of PER.13/MEN/X/2011. Keywords: Wireless, Low Frequency, Efficiency, Resonance, Induction, Multilayer.
PERANCANGAN SISTEM REPEATER TELEMETRI PADA BAND 433 MHZ UNTUK APLIKASI SCADA M. Naironul Haq; Cahyo Mustiko O. M; Abdullah Zainuddin
DIELEKTRIKA Vol 4 No 1 (2017): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Repeater SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) merupakan suatu sistem yang berfungsi sebagai penghubung antara RTU (Remote Telemetry Unit) dengan MTU (Master Terminal Unit) jika memliki jarak yang jauh. Repeater SCADA terdiri dari antena, amp transmit, mini kontrol dan radio telemetri 433 MHz. RTU diatur pada frekuensi 433 MHz sedangkan MTU pada frekuansi 440 MHz. Data yang dikirimkan dari RTU ke MTU berupa parameter listrik. Hasil yang didapatkan antena memiliki VSWR 1,23 untuk frekuensi 433 MHz dan 1,32 untuk 440 MHz, penguatan stabil amp transmit 3 Watt, Rx level repeater -56,38 dB, SOM (System Operating Margin) 60,62 dBm, dan sistem ini dapat berkomunikasi sejauh 3,9 Km. Kata kunci: Repeater SCADA, Amp Transmit, Radio Telemetry 433 MHz, Jarak, Link Budget ABSTRACT SCADA Repeater (Supervisory Control and Data Acquisition) is a system that serves as a liaison between the RTU (Remote Telemetry Unit) with MTU (Master Terminal Unit) if the separated by long distance. SCADA Repeater consists of an antenna , transmit amp , mini control and telemetry radio 433 MHz . RTU is set at a frequency of 433 MHz , while the MTU on a frequency of 440 MHz . The data transmitted from the RTU to MTU in the form of electrical parameters . The results obtained for the antenna has a VSWR of 1.23 and 1.32 frequency 433 MHz to 440 MHz , stable reinforcement 3 Watt amp transmit , Rx level repeater -56.38 dB , SOM (System Operating Margin) 60.62 dBm , and the system can communicate as far as 3.9 km. Keywords: SCADA Repeater, Amp Transmit, Radio Telemetry 433 MHz, Distance, Link Budget
Pendampingan Pembuatan Data Digital Manggis pada Kelompok Tani Bina Mandiri Dusun Nyiurbaye Gawah, Lombok Barat Kurniawan Yuniarto; Joko Sumarsono; Cahyo Mustiko Okta Muvianto; Muhamad Ihsan Febriyanto Mbele
Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 3 (2021): Agrokreatif Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institut Pertanian Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/agrokreatif.7.3.326-334

Abstract

A digital database of agricultural commodities is indispensable in the 4.0 and social revolution eras of 5.0. The creation of a mangosteen agricultural information system at the Bina Mandiri farmer group is vital to support the sustainability of farming activities in preparation for future export administration. This dissemination was carried out in collaboration with members of the Bina Mandiri farmer group, Nyiurbaye Gawah hamlet, Batu Mekar village, West Lombok district. The purpose of this activity is assistance in digitizing mangosteen trees in making digital maps of mangosteen distribution in the Bina Mandiri farmer group. The implementation of this activity includes: socializing the importance of digital data, collecting primary data and creating a mangosteen agriculture information system that can be connected to a WebGIS page. The result of this activity is the transfer of knowledge and technology of mangosteen mapping to the Bina Mandiri farmer group. In addition, the Bina Mandiri farmer group has digital data related to land and mangosteen trees so that it can be useful for sustainable management and utilization of the remaining space on land for planting mangosteen trees and knowledge of spacing errors that have occurred in the practice of planting mangosteen.
Pemasangan Perangkat Penguat Daya GSM Di Jalur Menuju Air Terjun Segenter Lombok Barat Budi Irmawati; Cahyo Mustiko OM; Wirararama Wedashwara; Ahmad Zafrullah; Ramaditia Dwiyansaputra; Ario Yudo Husodo
Jurnal Begawe Teknologi Informasi (JBegaTI) Vol. 2 No. 1 (2021): JBegaTI
Publisher : Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1968.12 KB) | DOI: 10.29303/jbegati.v2i1.342

Abstract

Konsep wisata kampung akhir-akhir ini mulai diminati. Wisata tersebut mengemas pemandangan alam dan kegiatan masyarakat di suatu wilayah sebagai obyek yang dijual baik untuk relaksasi maupun sebagai kemasan pendidikan. Pada konsep tersebut, wisatawan dapat mengikuti sebuah route yang disusun mengitari beberapa kampung dan pinggiran hutan sambil melihat kegiatan masyarakat di area tersebut. Wisatawan dapat berhenti atau bahkan menginap di pemukiman penduduk untuk merasakan sensasi sebagai orang kampung. Tahura Nuraksa, terletak di kawasan Taman Hutan Raya Nuraksa yang terletak di dusun Kumbi, desa Pakuan, Lombok Barat, sangat berpotensi untuk dikelola menjadi salah satu kampung wisata di Lombok seperti yang diuraikan pada paragraf pertama. Ia memiliki air terjun, goa, pura, danau, hutan, dan juga camping ground. Camping ground ini sering digunakan untuk kegiatan outbond dan perkemahan. Juga terdapat area memanah, flying fox, dan kolam renang anak-anak. Salah satu spot yang menarik di kawasan tersebut adalah air terjun Segenter. Namun area tersebut belum tersentuh jaringan komunikasi. Sementara itu, untuk memenuhi kebutuhan wisatawan terutama untuk berkomunikasi dan update status, jaringan nirkabel merupakan fasilitas utama bagi wisatawan dengan konsep tersebut. Oleh sebab itu, kegiatan pengabdian ini memasang sebuah penguat sinyal GSM pada jalur menuju air terjun tersebut. Saat ini, komunikasi telah dapat dilakukan di area menuju air terjun menggunakan beberapa provider GSM. Permasalahan yang belum berhasil ditangani adalah kelemahan sinyal ketika cuaca mendung.
Pembangunan Data Digital dan Sistem Informasi Pertanian Kangkung di Kelompok Tani Embun Pagi, Lombok Barat Cahyo Mustiko Okta Muvianto; Kurniawan Yuniarto; Joko Sumarsono; M Junaidi; Aksan Mujahalyt
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 2 (2022): April-Juni
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.173 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i2.1778

Abstract

Digitalisasi data komoditas pertanian sangat penting pada era digital seperti saat ini. Kehilangan data setelah gempa Lombok 2018 terjadi pada kelompok tani budidaya kangkung Embun Pagi, desa Bug-Bug, Lingsar, Lombok Barat. Kegiatan pengabdian ini terlaksana dari tim pengabdian Universitas Mataram- perangkat desa Bug-Bug-Unit Pelaksana Tugas Daerah Dinas Pertanian Lombok Barat dan kelompok tani Embun Pagi. Tujuan pengabdian ini adalah membuat basis data digital kangkung dan memberikan pelatihan untuk dalam pembuatan sistem informasi pertanian (SIP) kangkung Embun Pagi. Tahapan pelatihan meliputi pengambilan data spasial-atribut, pengolahan data, pelatihan pembuatan SIP kangkung dan evaluasi pelatihan. Hasil pelatihan ini telah berhasil untuk membuat data digital budidaya kangkung di desa Bug-Bug dengan jumlah lahan kangkung 26 petak atau seluas 4,76 Ha. Data digital yang bisa diakses secara offline meliputi luasan lahan, biaya produksi dan kapasitas produksi. Anggota kelompok tani Embun Pagi yang telah dilatih pemetaan telah mahir membuat SIP Kangkung secara mandiri dengan menggunakan software ArcGIS
Digitasi Lahan Pertanian Kopi Kelompok Tani Mule Jati Desa Batu Mekar, Kecamatan Lingsar Cahyo Mustiko; I Gede Putu Laba Sepriyadi Sudhiarsana; Anugrah Fajar Dirgantara Akbar; Galuh Karin Puspita Sari; Sandhi Wahdania
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (329.57 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i3.943

Abstract

Modernisasi pertanian salah satunya adalah membangun sistem informasi berbasis digital untuk mengelola aset produksi onfarm pada komoditas tertentu. Kopi adalah salah satu komoditas kebun strategis dan memberikan nilai tambah besar kepada pelaku tani diwilayah sekitar hutan. Kegiatan pengabdian ini adalah membangun digitasi kopi pada kelompok tani Mule Jati, Bau Mekar, Lombok Barat. Teknik digitasi dengan membangun data spasial dan atribut lahan kopi milik anggota petani. Hasil data atribut diolah dengan dukungan software ArcGIS 10.6. Hasil data spasial diperoleh luasan areal penanaman kopi seluas 8,6 Ha dengan ketinggian antara 550-600 mdpl. Jumlah produksi biji kopi rata-rata 3,9 ton per Ha yang diperoleh dari pohon kopi usia 2-7 tahun. Periode panen kopi pada bulan Juli-Agustus untuk setiap musimnya. Kendala yang mengancam dari pohon kopi adalah keberadaan serangga rayap yang memungkinkan dapat mengganggu pertumbuhan pohon kopi. Pohon kopi akan baik jika dilakukan regenerasi 15 tahun kedepan untuk menjaga produktivitas. Hasil estimasi produksi kopi maksimal di kelompok Mule Jati sebesar 68,8 ton per musim atau dapat meningkat 100% setelah 15 tahun kedepan.
DESAIN DAN IMPLEMENTASI ANTENA TELEX 2x5/8λ UNTUK APLIKASI SISTEM PENYIARAN RADIO FM Indra Jaya; Cahyo Mustiko O.M; Abdullah Zainuddin
DIELEKTRIKA Vol 3 No 1 (2016): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (702.138 KB)

Abstract

ABSTRAK Pada tugas akhir ini telah dirancang antena Telex 2x5/8λ yang di tujukan untuk aplikasi penyiaran radio FM. Antena ini diharapkan bekerja pada rentang frekuensi 88-108 MHz. Antena ini didesain menggunakan software CST STUDIO SUITE 2011 Free Evaluation untuk mengetahui parameter antena yang memiliki 1 ≤ VSWR ≤ 2, gain 3 ≥ dB dan pola radiasi yang bersifat omnidirectional. Antena Telex memiliki dua elemen vertikal berupa batang konduktor aluminium dengan panjang 5/8λ = 191,25 cm, keduanya tersambung dengan Balun (Balance Unbalance) yang berfungsi untuk matching antena yang balance (dipole) dengan saluran transmisi yang unbalance (Kabel Koaksial). Bagian bawah antena terdapat ground plane sebanyak 8 batang konduktor dengan panjang masing-masing yaitu 1/4λ = 76,5 cm. Perancangan antena Telex 2x5/8λ beroperasi pada frekuensi 98 MHz dan menghasilkan S11 = -16,62 dan VSWR = 1,346 untuk hasil simulasi, sedangkan pada hasil pengukuran menggunakan alat ukur VNWA, antena beroperasi pada frekuensi 99 MHz dengan S11 = -19.28 dan VSWR = 1,24. Gain tertinggi antena yang didapatkan adalah sebesar 5,10 dBi pada frekuensi 97 MHz sedangkan pada frekuensi kerja antena di frekuensi 99 MHz hanya sebesar 4 dBi. Kata kunci: Antena Telex 2x5/8λ, Antena Vertikal, Antena Omnidirectional, Antena Radio
DETEKSI KEASLIAN MADU TRIGONA BERDASARKAN NILAI DIELEKTRIK DAN KONDUKTIVITAS MENGGUNAKAN TEKNIK OPEN - ENDED COAXIAL CAVITY RESONATOR PADA FREKUENSI 100 – 1000 MHz Rani Rahmawati Syafrin; Cahyo Mustiko O. M; Sudi M. Al Sasongko
DIELEKTRIKA Vol 5 No 1 (2018): DIELEKTRIKA
Publisher : Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.143 KB) | DOI: 10.29303/dielektrika.v5i1.122

Abstract

Teknik Open – Ended Coaxial Cavity Resonator merupakan sebuah teknik pengukuran schatering parameter dengan memanfaatkan gelombang mikro. Penelitian ini menggunakan teknik refleksi gelombang mikro melalui perantara Open – Ended Coaxial Cavity Resonator satu port yang terhubung dengan VNWA sebagai alat ukur pada sampel Madu Trigona. Pengukuran dilakukan pada rentang frekuensi 100 – 1000 MHz. Masing – masing sampel Madu Trigona memiliki kadar campuran larutan gula yang berbeda yaitu mulai dari 0% hingga 25% pada interval 5%. Pada proses perhitungan nilai dielektrik kompleks dan konduktivitas menggunakan teknik kalibrasi larutan garam yang memerlukan nilai koefisien refleksi (S11) terukur. Pengaruh penambahan larutan gula menyebabkan nilai dielektrik kompleks dan konduktivitas pada frekuensi tertentu semakin meningkat seperti pada frekuensi 502,5 MHz didapatkan nilai dielektrik kompleks campuran dari 15,355 – j18,435 hingga 21,749 – j24,560 sedangkan nilai konduktivitas dari 0,5153 hingga 0,6866 S/m. Sedangkan pengaruh frekuensi menyebabkan perubahan nilai dielektrik kompleks yang semakin menurun dan konduktivitas akan semakin meningkat, seperti pada sampel madu Trigona dengan larutan gula 10% didapatkan nilai dielektrik kompleks dari 38,488 – j55,613 hingga 11,346 – j10,035 dan nilai konduktivitas dari 0,3094 hingga 0,5583 S/m. Kata kunci: VNWA, Madu Trigona, dielektrik kompleks, konduktivitas.