Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : PELAGICUS: Jurnal IPTEK Terapan Perikanan dan Kelautan

Pemodelan Pasang Surut dengan Menggunakan Metode Flexible Mesh untuk Mengetahui Genangan Rob di Pesisir Karawang Herlina Adelina Sagala; Roberto Patar Pasaribu; Fafthia Karimatul Ulya
PELAGICUS Volume 2 Nomor 3 Tahun 2021
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v2i3.10341

Abstract

ABSTRAKPasang surut air laut merupakan salah satu gejala alam yang tampak di laut, yakni gerakan naik turunnya muka air laut. Gerakan tersebut disebabkan oleh pengaruh gaya tarik menarik antara bumi, bulan dan matahari. Data pasang surut dapat memberikan gambaran hidrodinamika di daerah pesisir dan dapat digunakan untuk perencanaan pembangunan dan mitigasi bencana di wilayah pesisir. Untuk mengetahui pasang surut dapat dilakukan dengan pengukuran langsung di lapangan atau dapat dilakukan dengan pemodelan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat pemodelan pasang surut pantai Karawang dan dimanfaatkan untuk mengetahui genangan rob yang sering terjadi di pesisir Karawang. Metode yang digunakan dalam pemodelan pasang surut ini adalah Metode Flexible Mesh Simulasi yang terdapat pada Software Mike 2 dengan mengunakan data batimetri, garis pantai dan topografi. Hasil pemodelan pasang surut di perairan Karawang diketahui tipe pasang surut adalah tipe campuran condong harian tunggal dengan nilai Fomzhal adalah 2.854. Pasang tertinggi terjadi pada 8 Maret 2021 dengan interval waktu selama 2 jam dan elevasi berkisar 0.20-0.42m. Prediksi genangan banjir rob tertingi terjadi pada pada 13 Maret 2021 dengan interval waktu selama 3 jam dan nilai elevasi berkisar 0.11-0.15 m berada pada pesisir Kecamatan Pedes dengan dengan luasan genangan 38,69 km2.ABSTRACTThe tides are one of the natural phenomena that appear in the sea, namely the movement of rising and falling sea levels. The movement is caused by the influence of the attractive forces between the earth, moon and sun. Tidal data can provide an overview of hydrodynamics in coastal areas and can be used for development planning and disaster mitigation in coastal areas. To find out the tides can be done by direct measurements in the field or can be done by modeling. This study aims to model the tides of the Karawang coast and is used to determine the tidal inundation that often occurs on the coast of Karawang. The method used in this tidal modeling is the Flexible Mesh Simulation Method found in Mike 2 Software using bathymetry, coastline and topography data. From the results of tidal modeling in the Karawang Waters, it is known that the tidal type is a mixed type with a single daily slope and the Fomzhal value is 2.85. The highest tide will occur on March 8, 2021 with an interval of 2 hours and an elevation of 0.20-0.42m. Prediction of the highest tidal flood inundation will occur on March 13, 2021 with an interval of 3 hours and an elevation value ranging from 0.11-0.15 m on the coast of Pedes District with an inundation area of 38.69 km2.
Studi Alternatif Bangunan Pengaman Pantai di Pesisir Kabupaten Karawang Roberto Patar Pasaribu; Asep Irwan; Liliek Soeprijadi; Chrisoetanto Pattirane
PELAGICUS Volume 1 Nomor 2 Mei 2020
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (65.016 KB) | DOI: 10.15578/plgc.v1i2.8875

Abstract

Dinamika oseanografi pantai Karawang sangat dipengaruhi oleh gelombang dari Laut Jawa. Proses hidro-oseanografi ini menyebabkan kerusakan di beberapa tempat di Pantai Utara Karawang. Penyebab kerusakan yang paling utama adalah gelombang laut yang datang dari arah timur laut. Gelombang ini menyebabkan adanya arus sejajar pantai dan tegak lurus pantai yang menyebabkan terjadinya abrasi dan sedimentasi pantai. Kerusakan pantai dapat dicegah dengan mendirikan bangunan pengaman pantai. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jenis bangunan pengaman pantai sebagai salah satu cara mencegah kerusakan pantai di pesisir kabupaten Karawang dengan cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data batimetri, angin dan pasang surut.  Berdasarkan analisis data pasang surut dapat menentukan elevasi bangunan, dari pengolahan data angin diperoleh peramalan gelombang berupa tinggi, periode, dan arah gelombang. Hasil analisis gelombang, batimetri dan topografi, diperoleh bahwa jenis bangunan pantai yang sesuai untuk pengaman pantai di pesisir kabupaten Karawang adalah bangunan breakwater dan groin. Breakwater dan groin dipilih untuk pengaman pantai di pantai Karawang karena dapat mengurangi limpasan gelombang yang terjadi, sehingga dapat melindungi pantai dari gempuran gelombang supaya tidak terjadi abrasi.
Kajian Hidro-Oseanografi di Perairan Kabupaten Karawang Firman Agus; Liliek Soeprijadi; Roberto Pasaribu
PELAGICUS Volume 1 Nomor 1 Januari 2020
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.411 KB) | DOI: 10.15578/plgc.v1i1.8653

Abstract

Pantai Karawang merupakan salah satu wilayah yang memiliki kesuburan perairan dan potensi sumber daya ikan yang cukup baik. Kondisi hidro-oseanografi yang meliputi arus laut, gelombang laut, dan pasang surut sampai saat ini belum dipublikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati kondisi hidro-oseanografi wilayah tersebut. Pengamatan kondisi hidro-oseanografi dilaksanakan pada bulan September 2017 di 3 kecamatan. Secara umum perairan kabupaten Karawang mempunyai kedalaman berkisar antara 0-20 meter. Pada bagian pinggir pantai mempunyai kedalaman antara 0-5 meter. Peta batimetri perairan kabupaten Karawang memperlihatkan morfologi yang berbentuk punggungan berselingan dengan cekungan kemiringan lereng yang relatif datar. Berdasarkan pengamatan dan hasil pengolahan data, parameter hidro-dinamika di perairan kabupaten Karawang memiliki tinggi gelombang laut antara 2,0-3,0 m dengan arah dari timur menuju Barat, kecepatan arus antara 0,125-0,167 m/detik dengan arah arus membentang dari Timur-Barat sedangkan rata-rata ketinggian pasang 0,446 m dan surut 0,349 m.
Analysis of The Standard Quality of The Crude Solar Salt become The Health and Industry's Salt in Karawang District Roberto Patar Pasaribu; Aris Kabul Pranoto; Anasri Tanjung; Waluyo Waluyo; Suratna Suratna
PELAGICUS Volume 3 Nomor 3 Tahun 2022
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v3i3.11336

Abstract

"Krosok" salt, or "Crude Solar Salt", is salt produced through the evaporation and crystallization of seawater. Some krosok salts have different qualities, and this is influenced by the quality of seawater as raw material, available production facilities and post-harvest handling. This krosok salt is mainly produced by salt farmers along the north coast of Karawang Regency. This study aimed to determine the quality of krosok salt obtained from salt farmers in Karawang Regency and to raise salt quality standards to increase the sale value of salt by creating healthy and industrial salt products. The method is to re-crystallize the "krosok" salt by adding binders or additives. Based on the results of the salt crystal test in the laboratory, it is known that the crystallization of "krosok" salt in Karawang Regency has a NaCl content of up to 99.35%; this value is already above the SNI quality standard of 98% as health salt. Meanwhile, for hazardous materials such as (Hg) and (As), the content is around 0.001%, below the SNI threshold of 0.1%.
The Comparative Study of The Effectiveness of Seawater Aging with Traditional Techniques and Water Heater Technique for Salt Production Roberto Patar Pasaribu; Anasri Tanjung; Aris Kabul Pranoto; Rani Dewi Ryani
PELAGICUS Volume 5 Nomor 1 Tahun 2024
Publisher : Politeknik Kelautan dan Perikanan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/plgc.v5i1.14059

Abstract

Salt is a product from marine resources which is a strategic commodity as an industrial raw material and food for the community. However, the condition of national salting is currently still not conducive, this is because salt production, both quantity and quality, is still insufficient and sufficient to meet national salt needs. This research aims to compare the effectiveness of traditional techniques and heating techniques in aging seawater for the seawater crystallization process in making salt. With this research, it is hoped that there will be the latest technological innovations to speed up the time for making salt with maintained quality, good quantity and profit so that national salt needs can be met. From this research it can be concluded that the use of heating techniques is more effective than traditional techniques because it can minimize the aging time of sea water and can increase the quantity of salt produced.