Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

POTENSI BIOINSEKTISIDA DARI EKSTRAK DAUN, KULIT BATANG DAN BIJI TUMBUHAN PANGI (PANGIUM EDULE REINW.) DALAM MENINGKATKAN MORTALITAS LARVA CROCIDOLOMIA BINOTALIS Manoppo, Jacklin Stella Salome; Sakul, Ernest Hanny; Tengker, Anita Constantin
FRONTIERS: JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 2, No 1 (2019): APRIL 2019
Publisher : Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (565.037 KB)

Abstract

Kandungan insektisida alami dari ekstrak daun, kulit batang dan biji pangi (Pangium edule Reinw.) untuk mengatasi larva Crocidolomia binotalis telah dilakukan di laboratorium. Penelitian ini telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh penggunaan insektisida nabati untuk mengendalikan C.binotalis yang merupakan hama tanaman sawi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan konsentrasi ekstrak yang paling efektif dan konsentrasi ekstrak paling aktif; untuk mengevaluasi tingkatan konsentrasi ekstrak pada larva yang diujicobakan; dan untuk mengkarakterisasi kandungan fitokimia dari ekstrak daun, kulit batang dan biji pangi (Pangium edule Reinw.) Penelitian ini adalah penelitian eksperimen dan dimulai dengan tes skrining fitokimia untuk mendapatkan hasil metabolit sekunder di dalam ekstrak. Selanjutnya, diikuti dengan uji LC/LD50-48h terhadap larva instar III dari hama C.binotalis. Kemudian, ekstrak fraksi n-heksan dan etanol digunakan untuk perlakuan rancangan acak lengkap (RAL) dengan ANAVA dan diikuti dengan penghitungan nilai LD50-48h dengan menggunakan analisis probit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ekstrak biji pangi dengan menggunakan fraksi n-heksan lebih efektif dalam meningkatkan mortalitas larva dengan nilai LD50-48h = 11,25 mg/L. Sedangkan ekstrak kulit batang memiliki nilai LD50-48h = 30,20 mg/L dan nilai LD50-48h = 25,75 mg/L diperoleh dari ekstrak daun pangi. Tingkat kematian larva yang tertinggi diperoleh pada perlakuan dengan konsentrasi 50 ppm ekstrak biji fraksi n-heksan sebesar 93,5%, kemudian 86,3% untuk ekstrak daun pangi dan 75,5% untuk ekstrak kulit batang pangi. Ekstrak tumbuhan pangi dengan menggunakan fraksi etanol, ditemukan mengandung alkaloid, saponin, flavonoid, terpenoid, phenol dan tannin. Ekstrak biji pangi dengan menggunakan fraksi n-heksan merupakan insektisida nabati yang paling efektif dalam mengendalikan hama C.binotalis. Hal ini mengindikasikan bahwa insektisida botani dari ekstrak tumbuhan pangi memiliki potensi dalam mengendalikan hama C.binotalis pada tanaman sawi. Evaluasi dan karakterisasi komponen aktif dari ekstrak dan aplikasi di lapangan sangat diperlukan untuk penelitian selanjutnya.
Pemberdayaan Kelompok Tani Wanita Mandiri Dalam Meningkatkan Produksi Tanaman Cabai Varietas Nirmala-F1 Melalui Penerapan Teknologi MPHP dan BioBoost Sakul, Ernest Hanny; Tuerah, Philotheus Erwin Alex; Manoppo, Jacklin Stella Salome
VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol 1, No 2 (2019): VIVABIO: Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/vivabio.1.2.2019.24930

Abstract

Teknologi Mulsa Plastik Hitam Perak (MPHP) dan BioBoost adalah teknologi yang ramah lingkungan dan mampu meningkatkan produktifitas lahan pertanian sehingga hasil pertanian akan meningkat baik mutu maupun jumlah hasil panennya. Pemanfaatan Bio-Boost sebagai pupuk organik yang mengandung mikroorganisme tanah yang unggul, diaplikasikan untuk meningkatkan kesuburan tanah sebagai hasil proses biokimia tanah dalam budidaya dan peningkatan produksi tanaman cabai varietas nirmala F-1. Hasil pengamatan dan survey di lapangan khususnya di Desa Kembuan Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa banyak ditemukan lahan/ladang atau bekas sawah yang sudah tidak diefektifkan lagi oleh petani pemilik, sehingga menjadi lahan tidur dan hanya menjadi tempat menggembalakan hewan ternak seperti sapi dan kuda.  Selain itu juga, limbah organik yang dapat ditemukan di Desa Kembuan adalah limbah hasil peternakan ayam berupa kotoran ayam, yang bila tidak dikelola dengan baik akan berpotensi mencemari lingkungan. Potensi pemanfaatan lahan tidur dan limbah organik di pedesaan merupakan sebuah peluang usaha untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok tani.  Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dilaksanakanlah Program Kemitraan Masyarakat Kelompok Tani Wanita Mandiri Desa Kembuan Kecamatan Tondano Utara Kabupaten Minahasa Propinsi Sulawesi Utara. Kebutuhan aplikasi teknologi pertanian yang diperlukan oleh kelompok tani ini antara lain adalah teknologi Bio-Boost dan Effective Microorganism (EM4) sebagai agen hayati yang mempercepat proses dekomposisi limbah kotoran ayam menjadi pupuk organik berkualitas, dikombinasikan dengan teknologi mulsa plastik hitam perak dan pengendalian hama menggunakan bioinsektisida, ternyata mampu memberikan hasil yang baik dalam budidaya tanaman cabai rawit varietas nirmala F-1. Hasil panen perdana yang diperoleh kelompok tani ini yaitu cabai rawit varietas nirmala yang memiliki karakteristik morfologi buah lancip, dengan ukuran 4 x 0,8 cm, pedas, warna merah mengkilap dan dapat mulai dipanen pada umur 82-85 hari setelah tanam (HST), rata-rata berat buah cabai per tanaman adalah 0,75 – 1,0 kg per tanaman, dengan bobot per buah berkisar 2 – 3 gram dan memiliki potensi hasil 8 – 10 ton/ha.
Penggunaan Pupuk Organik untuk Meningkatkan Hasil Tanaman Cabai Kelompok Tani di Kabupaten Minahasa Jacklin Stella Salome Manoppo; Ernest Hanny Sakul; Marlina Karundeng
DEDIKASI Vol 20, No 1 (2018): Jurnal Dedikasi
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/dedikasi.v20i1.7931

Abstract

After doing observations and surveys in Paslaten Village, Remboken District, it was found that manyfields or former rice fields which are no longer effective by the owner's farm. Therefore, the fields become idle landand have the potential to be no longer productive, and currently only become a place to bind livestock. Moreover,there are many wastes, especially organic waste as a result of the daily activities of community life in PaslatenVillage. One type of organic waste found is chicken manure, which if it is not reused, it will cause an environmentalpollution. Thus, it is better to manage the waste into organic fertilizer. Paslaten Village, Remboken District, thereare Masawangan and Pinaesaan farmer groups who have tried to plant chili plants in the traditional way according tothe local wisdom in their village. Nevertheless, the production of chili crops is still lacking. As a result, a training isneeded to be carried out in order to increase the production of chili crops. The necessity for the application ofagricultural technology that is required by this farmer groups is the use of effective microorganisms (EM4) asbiological agents that can accelerate the decomposition process of chicken manure into quality organic fertilizer. Itis combined with black silver plastic mulch technology and integrated pest control using bio-pesticides, with a targetto increase the production and quality of chili plants. The first crop yield which was obtained by the farmer groupswas Nirmala variety chili. It has sharp fruit, 4 x 0.8 cm, spicy, shiny red color and can be harvested at the age of 80-85 days after planting (DAP). The average weight of chili per plants are 0.5 - 1.0 kg per plant, with weights per fruitranging from 2-3 grams and potential crops are 8-12 tons/ ha.
POTENTIAL EXTRACTS OF PANGIUM EDULE REINW AND DERRIS ELLIPTICA WALLICH AS BOTANICAL MOLLUSCICIDES FOR MANAGEMENT OF GOLDEN APPLE SNAIL Pomacea canaliculata Lamarck Jacklin Stella Salome Manoppo
Agrotech Journal Vol 2, No 2 (2017): Agrotech Journal (ATJ)
Publisher : Universitas Sembilanbelas November Kolaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31327/atj.v2i2.243

Abstract

The research purposed was compared of two extracts as molluscicidal activities from root of Derris elliptica Wallich. and Pangium edule Reinw seed, that assessed to 3-month old snails Pomacea canaliculata L. The Golden apple snails is widely regarded as worst invasive pest species in the rice growing area. It normally destroys the young stems and leaves paddy and could consume 7 – 24 rice seedlings per day. The experiment research started with the mortality test of the golden apple snail, meanwhile hexane extract fraction and etanol extract fraction have completely jumble mode; using the lethal concentration (LC) have mean to describe short term potency of poisonous (toxicity) from materials and can gave little effect or impact for environment; processing phytochemical test from n-hexane extract and etanol extract of root D.elliptica and P.edule showed positive to contain tanin, saponin and fenol. The data of LC50 from n-hexane fraction measure with probit analyze (9,905 mg L-1) by D.elliptica L. with high toxic category, and n-hexane fraction (11,574 mg L-1) by P.edule Reinw. with toxic category are more effective for golden apple snail control. The golden apple snail mortality was highest using 5000 ppm n-hexane fraction showed 93,3% from D.elliptica and using 5000 ppm n-hexane fraction from P.edule showed 63,3%. In conclusion, both of extracts from D.elliptica roots and P.edule seeds was showed potency as botanical mollusicicides and it can be apply in the field