Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PRESEPSI KARYAWAN PADA SISTEM PANEN KELAPA SAWIT DI PT.ALAM JAYA PERSADA SAMBOJA KALIMANTAN TIMUR Pepi Herawati; Sri Ngapiyatun; Faradilla; Roby; Daryono
JURNAL AGRIMENT Vol 4 No 02 (2019): Desember 2019
Publisher : Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.883 KB) | DOI: 10.51967/jurnalagriment.v4i02.279

Abstract

The harvest system really determines the production of good fresh fruit bunches, in general the harvest system in the company uses 2 systems, namely the permanent and the sleigh design. This study aims to determine employee perceptions about the harvest system on oil palm plants. The analytical method used in this research was descriptive analysis to find out the level of knowledge of harvest employee at PT. Alam Jaya Persada. This research was conducted by using the Non Probability Sampling technique method chosen by sampling saturated (census), which is a sampling method when all members of the population are used as respondents. Based on the results of the study showed that the respondent's identity includes the gender of the harvest employees 100% are male, age between the ages of 31 to 40 years, the average education at the elementary level and the length of work at the harvest employee ranges from 1 to 9 years. Respondents' perceptions about the oil palm harvesting system, employees prefer and choose permanent design because the system is more practical and efficient and in accordance with the conditions of the plantation area.
Evaluasi Pengetahuan dan Penerapan Alat Pelindung Diri pada Tenaga Kerja Pemupukan Kelapa Sawit di PT. Hutan Hijau Mas Satriani Binti Jalil; Sri Ngapiyatun; Roby; Rusli Anwar; Budi Winarni
Buletin Loupe Vol 18 No 01 (2022): Edisi Juni 2022
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (680.761 KB) | DOI: 10.51967/buletinloupe.v18i01.1085

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum maksimalnya penerapan penggunaan Alat Pelindung Diri di perusahaan kelapa sawit khususnya bagi karyawan pemupukan. Dari proses kegiatan pemupukan tersebut, terdapat potensi bahaya yang dapat terjadi pada karyawan pemupukan pada saat bekerja dengan tingkat pengetahuan karyawan pemupukan terhadap APD akan sangat berpengaruh dalam penerapan penggunaan APD pada saat bekerja dan perlu adanya pengendalian memberikan kesadaran dan juga pelatihan K3 bagi pekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi dan mendeskripsikan karakteristik karyawan seperti usia, pendidikan, jenis kelamin dan pengalaman bekerja. Kemudian mengetahui tingkat kategori pengetahuan karyawan pupuk dalam penerapan APD dan mengetahui tingkat penerapan APD karyawan dalam bekerja. Pengumpulan data yang digunakan yaitu metode observasi, wawancara, kuesioner, dokumen perusahaan dan berupa jurnal terkait penelitian. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian tentang karakteristik yaitu karakteristik responden usia pekerja yang terbanyak pada usia 32-<46 tahun. Karakteristik tingkat pendidikan dengan persentase tertinggi sebesar 57% pada tingkat SD, dan karakteristik jenis kelamin karyawan pemupukan 100% perempuan dan karakteristik lama bekerja dengan persentase tertinggi sebesar 79% berkisar antara 10-<14 tahun. Hasil tabulasi pengetahuan APD tenaga kerja pemupukan termasuk dalam kategori cukup tahu dengan skor 537, jadi dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tenaga kerja pemupukan termasuk dalam pengetahuan cukup tahu atau cukup baik. Dan hasil tingkat penerapan penggunaan APD yang tertinggi yaitu sepatu boot 100%, celemek/apron 100%, sarung tangan karet 86%, sarung tangan kain 71%, masker 64% untuk kacamata dengan persentase 0%. Kasus kecelakaan kerja terjadi pada bulan September sampai dengan bulan November pada tahun 2021 sejumlah 10 kali kejadian. Pemenuhan APD dengan kebutuhan 14 tersedia 26 dan lebih 12.
Pemanfaatan Limbah Ampas Tahu Menjadi Pupuk Organik Padat Menggunakan Bioaktivator Mikroorganisme Lokal Nasi Basi Daryono Daryono; Rusmini; Nur Hidayat; Yuanita; Riama Rita Manullang; Zainal Abidin; Rusli Anwar; Silvi Dwi Mentari; Roby; La Mudi; Faradilla; Anis Syauqi
Buletin Loupe Vol 19 No 01 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Pertanian Negeri Samarinda Kampus Sei Keledang Jalan Samratulangi, Kotak Pos 192 Samarinda 75123

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51967/buletinloupe.v19i01.2440

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi banyaknya limbah ampas tahu yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat hannya sebagai limbah yang terbuang, dengan adanya penelitian ini mencoba menggunakan bioaktivator mikroorganisme nasi basi sebagai bahan fermentasi. Tujuan penelitian ini adalah: 1).Mengamati sifat fisik pembuatan pupuk organik padat (Kompos). 2).Menganalisa kandungan unsur hara pupuk organik padat N, P, K, C-organik, C/N Rasio dan pH. 3).Membandingkan hasil unsur hara Standar Mutu Pupuk Organik padat Peraturan Menteri Pertanian syarat kompos nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019SNI 2019. 4).Penghitungan lama waktu jadinya pupuk organik padat dari limbah ampas tahu. Dari hasil penelitian ini Sifat fisik pupuk organik padat setelah matang adalah: suhu mencapai 26◦C, terjadi perubahan warna yang awalnya putih berubah menjadi coklat tua serta tidak beraroma menyerupai warna tanah. Hasil analisis kandungan unsur hara makro untuk perlakuan T1 adalah sebesar N 2.123 %, C-Organik 41.768, C/N rasio 19.675 % pH.5.69 dan Unsur hara perlakuan T2 yaitu C-Organik 44.304, C/N rasio 23.344% dan pH.5.78, sudah memenuhi Standar Mutu Pupuk Organik padat Peraturan Menteri Pertanian syarat kompos nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019, sedangkan unsur hara perlakuan T1 yaitu P 0.034 %, K 0.033 %, dan unsur hara perlakuan T2 yaitu N 1.898 %, P 0.029 %, K 0.019 % belum memenuhi standar Permentan pupuk kompos padat nomor 261/Permentan/SR.310/4/2019. Lama waktu proses pembuatan pupuk organik padat limbah ampas tahu T2 matang di hari ke-15 lebih cepat dari T1 yang matang di hari ke-18.
Penerapan Konsep Ecogreen (Budidaya Lele dan Sayur Organik) Pada Lahan Terbatas dan Padat Penduduk di Dasawisma Hidayatullah Kelurahan Karang Asam Ulu Zainal Abidin; Roby
Jurnal Kabar Masyarakat Vol. 1 No. 4 (2023): November : JURNAL KABAR MASYARAKAT
Publisher : Institut Teknologi dan Bisnis Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54066/jkb.v1i4.976

Abstract

The problem of narrow land is a problem that is often experienced by people in densely populated settlements, including Karang Asam Ulu Village which is a community service partner. Limited land makes it difficult to develop crop and fish cultivation, so it cannot meet family food needs. Cultivation in buckets (Budikdamber) is the right solution to overcome limited land because it does not require large areas for vegetable and fish cultivation. The purpose of this service is to provide community knowledge and skills to the Dasawisma group of Karang Asam Ulu Urban Village RT 024, Sungai Kunjang Subdistrict, Samarinda City in utilizing yard land to be used as Budikdamber. The stages of implementation began with a field survey and then continued with a focus group discussion (FGD) to explore information and problem-solving. The results of the FGD were followed by socialization and practice in making Budikdamber. Every activity is monitored and evaluated to assess the success of the program. From the training results, it was found that the Dasawisma of Karang Asam Ulu Village already knew how to make a Budikdamber.