Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search
Journal : Transmisi

PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN PLAT STRIP BAJA KARBON RENDAH PADA PELAPISAN HOT DIPPING ZINC (Zn) TERHADAP KETAHANAN AUS Jumiadi Jumiadi
TRANSMISI Vol 1, No 1 (2005): Edisi Pebruari 2005
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.595 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v1i1.4429

Abstract

Pencegahan kerusakan dengan memberi perlindungan pada permukaan logam dengan pelapisandiantaranya adalah dengan proses hot dipping zinc. Pelapisan dengan bahan zinc melalui prosespencelupan yang dilakukan pada kondisi panas adalah jenis pelapisan yang sangat sederhana, prosesnyacepat dan perlu terus dikembangkan dan dilakukan penelitian-penelitian untuk mendapatkan hasil yanglebih optimal lagi. Salah satu usaha guna peningkatan kualitas pelapisan adalah dengan menganalisapengaruh variasi temperatur pemanasan logam dasar (base metal ) yang akan dilapisi sehingga dapatdiketahui seberapa besar pengaruh variasi temparatur tersebut terhadap karakteristik pelapisan. Padapenelitian ini base metal yang digunakan adalah baja karbon rendah sedangkan logam pelapisdigunakan zinc. Temperatur pemanasan base metal yang digunakan adalah 1000C, 1500C dan 2000Csedangkan temperatur cair zinc tetap yaitu 5000C. Pengamatan karakteristik meliputi ketahanan ausdeposit. Hasil penelitian menunjukkan keausan deposit tertinggi pada temperatur pemanasan substrat2000C yaitu dengan kedalaman abrasi 372 mm. dan volume abrasi rata-rata sebesar 0,03655 mm3.
Modifikasi Pegas Spiral pada Magasen Drum Lucas Sarmento Dies Ximenes; Mardjuki Mardjuki; Jumiadi Jumiadi; Agus Mulyono
TRANSMISI Vol 16, No 2 (2020): September 2020
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v16i2.4787

Abstract

Magasen drum untuk senjata senapan serbu SS1 V1 Pindad menggunakan pegas spiral untuk menggerakkan munisi masuk kedalam kamar senjata. Dimana pegas spiral yang digunakan sekarang sudah sulit ditemukan dipasaran, Dari permasalahan diatas, maka penulis berencana untuk“Memodifikasi pegas spiral pada magasen drum” yang sesuai dengan pegas yang aslinya. Dengan harapan pegas yang dimodifikasi dapat mempunyai kualitas dan kekuatan bahan yang mendekati ataupun bisa melebihi pegas aslinya.Maka untuk memodifikasi pegas yang baru, diperlukan beberapa pengujian diantaranya uji komposisi kimia supaya bisa mengetahui jenis bahan yang digunakan, Uji torsi dimana bertujuan untuk mengetahui gaya putar  yang bekerja pada magasen drum serta beban yang diberikan pada pegas sampai pegas mengalami patah dan uji kekerasan dimana pada pengujian bertujuan untuk mengetahui sifat kekerasan dari bahan.Dari hasil pengujian komposisi  kimia bahan yang digunakan pada pegas spiral yaitu baja paduan  rendah.  Dan dari perhitungan jumlah keseluruhan dari gaya gesek ditambahkan dengan gaya berat didapatkan nilai :19,26 N.  Bahan yang digunakan aman dan mampu menahan beban maksimum karena nilai tegangan ijin bahan (60 N/mm2), lebih besar dari tegangan kerja (2,405 N/mm2 ). Dari  hasil  perhitungan   untuk mencari dimensi  pegas didapatkan nilai luas penampang pegas sebesar : 0,008 m2. Dimana dari hasil yang diperoleh dapat tentukan : Lebar (b) : 0,005 m dan tebal  (t) : 0,0016 m. Sedangkan untuk nilai panjang (l) sebesar : 800 mm.
RANCANG BANGUN ALAT UKUR TARIK PELOR PADA MUNISI KALIBER KECIL Hamri Hamri; Jumiadi Jumiadi; Suprayogi Suprayogi
TRANSMISI Vol 11, No 2 (2015): Edisi September 2015
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v11i2.4550

Abstract

Dalam penyimpanan munisi setiap lima tahun diadakan uji fungsi atau visual untuk mengetahui kelayakan suatu munisi, sehingga perlu adanya alat uji gaya cengkram selongsong pada munisi agar bisa diukur gaya cengkram selongsong. Metode pengambilan data dilakukan dengan memvariasikan munisi yang akan diuji. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam proses pengujian diperlukan perhitungan tegangan lentur, tegangan tarik, tegangan tekuk dan perhitungan mur dan baut pada alat uji, agar dapat mengukur kemampuan kontruksi alat uji gaya cengkram selongsong pada munisi kaliber kecil.Hasil perhitungan jika beban 201 kg maka tegangan lentur dudukan atas sebesar 0,9648 kg/mm2, jika beban 219,185 kg maka tegangan lentur dudukan bawah sebesar 1,052 kg/mm2, tegangan tarik pada penjepit selongsong sebesar 0,07851 kg/mm2, tegangan yang terjadi pada tiang penyangga sebesar 21,2020 kg/mm2 serta teganagn geser yang terjadi pada perhitungan mur dan baut dudukan atas dan bawah sebesar 0,1762 kg/mm2 lebih kecil dari tegangan geser yang diijinkan sebesar 3,12 kg/mm2, sehingga baut dan mur dinyatakan aman. Kemudian tegangann geser yang terjadi pada perhitungan mur dan baut penjepit ring selongsong sebesar 0,9199 kg/mm2 lebih kecil dari tegangan geser yang diijinkan sebesar 3,12 kg/mm2, sehingga baut dan mur dinyatakan aman.
PENGARUH TEMPERATUR INFILTRASI PADA PEMBUATAN KOMPOSIT Zn + MgO Jumiadi Jumiadi
TRANSMISI Vol 2, No 1 (2006): Edisi Pebruari 2006
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.714 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v2i1.4446

Abstract

Pada pembuatan material komposit matrik logam (Metal Matrix Composite) dengan pendispersianmaterial penguat pada matrik, diantaranya adalah dengan teknik infiltrasi yaitu teknik dengan temperaturpemanasan yang mempengaruhi kinetika infiltrasi dengan mengendalikan secara ketat prosesnya sehinggainfiltrasi terjadi secara spontan tanpa bantuan tekanan maupun vakum.Matrik yang digunakan dalam penelitian ini adalah seng murni (Special High Grade) sedangkanpenguatnya digunakan penguat partikel dari bahan keramik yaitu magnesia oksida (MgO). Variasitemperatur pemanasan infiltrasi yang digunakan adalah 600, 700 dan 800°C. Pengamatan karakteristikmeliputi kekerasan, kekuatan tarik dan struktur mikro. Hasil penelitian menunjukkan kekerasan dankekuatan tarik tertinggi pada temeperatur pemanasan infiltrasi 800°C yaitu 66,4 BHN. Adapun ukuranbutir terbesar pada struktur mikro dengan temperatur pemanasan 600 °C yaitu 0,9 mm.
ANALISA PENGARUH DEFORMASI PLASTIS TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN PADA BAJA ST 42 Eko Didik; Mardjuki Mardjuki; Jumiadi Jumiadi
TRANSMISI Vol 11, No 1 (2015): Edisi Pebruari 2015
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v11i1.4536

Abstract

Proses deformasi adalah proses terjadinya perubahan bentuk pada bahan, sedangkan yang dimaksud dengan deformasi plastis adalah terjadinya perubahan bentuk bahan secara peranen. Dalam penelitian ini dilakukan deformasi dengan cara penempaan secara manual yaitu dengan cara meberikan beban secara bertahap terhadap baja ST 42 sehingga terjadi perubahan baik diameter maupun ketebalan benda.Deformasi yang diterapkan pada baja ST 42 pada penelitian ini adalah sebesar 20 %, 40% dan 60% dan dilakukan pada suhu kamar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar deformasi yang diberikan menunjukkan semakin besar pula kekerasannya yaitu untuk deformasi 20% sebesar 18 HRC, untuk deformasi 40% sebesar 21 HRC dan untuk deformasi 60% sebesar 23 HRC. Demikian juga terjadi perubahan besar butir yaitu 0,0294 mm, 0,0292 mm dan 0,0244 mm.
PENGARUH PENAMBAHAN UNSUR PADUAN MAGNESIUM PADA Al-Si MENGGUNAKAN DAPUR KRUSIBEL TERHADAP SIFAT KEKERASAN DAN STRUKTUR MIKRO Sony Alviandra; Jumiadi Jumiadi; Mardjuki Mardjuki
TRANSMISI Vol 13, No 2 (2017): Edisi September 2017
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.38 KB) | DOI: 10.26905/jtmt.v13i2.2012

Abstract

Dalam penelitian ini menggunakan bahan bakar gas ditambah oksigen dikarenakan temperatur yang dihasilkan mampu mencairkan aluminium dan produk yang dihasilkan lebih baik dan penggunaan aluminium dikarenakan temperatur cairnya relatif rendah dan mempunyai sifat mampu cor baik. Menganalisa dan membandingkan sifat kekerasan, struktur mikro pada Al-Si sebelum serta sesudah penambahan variasi unsur paduan 1% Mg, 1,5% Mg, dan 2,5% Mg. Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan yaitu semakin banyak penambahan prosentase unsur Mg pada Paduan Al-Si, maka nilai kekerasan semakin tinggi begitu pula semakin banyak penambahan prosentase unsur Mg pada Paduan Al-Si, maka bentuk fasanya cenderung membentuk serpih dan ukuran butirnya menjadi lebih rapat dan homogen.
Pengaruh Tegangan Dalam Akibat Puntiran Terhadap Ketahanan Korosi Dodi Ari Kuncahyo; Jumiadi Jumiadi
TRANSMISI Vol 17, No 2 (2021): September 2021
Publisher : University of Merdeka Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26905/jtmt.v17i2.6705

Abstract

Dalam penelitian ini bahan yang di gunakan adalah baja beton dengan panjang 100 mm dan diameter beton 6 mm. Pada proses korosi di lakukan dengan cara perendaman baja beton pada larutan  H2SO4 selama 240 jam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh tegangan dalam akibat puntiran terhadap   ketahanan korosi pada baja beton yang di rendam pada larutan H2SO4 dengan variasi sudut puntir 300,600,900,1200 dan 1800. Pada hasil pengujian dan perhitungan penelitian ini, nilai yang paling berpengaruh adalah nilai radian puntir. Berdasarkan nilai – nilai laju korosi yang didapatkan, terdapat hubungan bahwa semakin besar nilai radian sudut puntiran, maka semakin besar pula nilai laju korosinya. Begitu pula sebaliknya, semakin kecil radian sudut puntir, maka semakin kecil pula nilai laju korosi yang didapatkan.Dari pengujian dan perhitungan laju korosi didapatkan hasil tertinggi pada radian puntir 31,4rad dan nilai laju korosinya sebesar 13.167,9mpy. Sedangkan hasil terendah laju korosi terdapat pada radian puntir 5,2rad yaitu 8.412,8mpy.