Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Jenis, komposisi, dan kepadatan sampah laut di Teluk Manado, Sulawesi Utara, pada musim hujan (Type, composition, and density of marine litter in Manado Bay during rainy season) Pane, Lindon R; Pelle, Wilmy E; Undap, Suzanne J; Rumampuk, Natalie D.C; Warouw, Veibe; Mamuaja, Jane M; Lasut, Markus T
AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT Vol 8, No 1 (2020): APRIL
Publisher : AQUATIC SCIENCE & MANAGEMENT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35800/jasm.8.1.2020.29570

Abstract

During rainy season, a various type of litter can enter the ocean through rivers. This is a significant contributor to the amount of marine litter in the waters. In order to access the type, composition, and density of the litter during rainy season, this study was conducted in Manado Bay, North Sulawesi. The observation was done on the litter stranded on the beach, and they were classified into two different size groups, macro (>2,5 cm)- and meso (0,5-2,5 cm)-sizes. Malalayang Beach and Bailang Beach were chosen for the location of the study. Litter type, composition, and density was evaluated according to National Marine Litter Monitoring Guide. The result showed that there were 7 types of macro-size and 6 types of meso-size marine litter in Malalayang Beach and it was dominated by glass and ceramic for both sizes. In Bailang Beach, 9 types of macro-size and 7 of meso-size were found, and it was dominated by plastics. It can be concluded that various type of marine litter present in Manado Bay, both macro- and meso- sizes, during the rainy season. The highest composition was the glass and ceramics type. However, the highest density was the plastic type.---Pada musim hujan, berbagai jenis sampah dari daratan masuk ke perairan pantai melalui sungai. Hal ini merupakan penyumbang signifikan bagi jumlah sampah laut di perairan. Untuk menilai jenis bahan, komposisi, dan kepadatan sampah laut pada musim hujan, penelitian ini dilakukan di Teluk Manado, Sulawesi Bagian Utara. Pengamatan dilakukan terhadap sampah laut yang terdampar di pantai (beach litter), berukuran makro (> 2,5 cm) dan meso (0,5-2,5 cm), di dua lokasi, yaitu Pantai Malalayang dan Pantai Bailang. Sampah laut dievaluasi menggunakan Pedoman Nasional tentang Pemantauan Sampah Pantai. Hasil penelitian menunjukkan, sampah laut jenis plastik, kaca & keramik, busa plastik, kertas & kardus, logam, karet, kayu, kain, dan bahan lainnya, baik berukuran makro maupun meso ditemukan di perairan. Di Pantai Bailang, komposisi sampah laut berukuran makro dan meso didominasi oleh jenis bahan plastik; tetapi, di Pantai Malalayang didominasi oleh jenis kaca & keramik. Demikian juga untuk kepadatan sampah laut di Pantai Bailang, jenis bahan plastik mendominasi, baik sampah berukuran makro maupun meso. Sedangkan di Pantai Malalayang, jenis kaca & keramik mendominasi kepadatan sampah laut pada semua ukuran. Selanjutnya, dapat disimpulkan, pada musim hujan, berbagai jenis bahan sampah laut berada di Teluk Manado, baik berukuran makro maupun meso. Komposisi terbesar untuk ukuran makro dan meso ialah jenis bahan kaca & keramik. Namun, kepadatan tertinggi untuk ukuran makro dan meso ialah sampah jenis bahan plastik.
Studi Kelimpahan, Hubungan Panjang Berat, Pola Sebaran dan Faktor Kondisi L. intermedia (Gastropoda) Sendy Lely Merly; Lindon Pane
ACROPORA: Jurnal Ilmu Kelautan dan Perikanan Papua Vol 4, No 2 (2021)
Publisher : Cenderawasih University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (619.315 KB) | DOI: 10.31957/acr.v4i2.1928

Abstract

Littorinidae is family of gastropods which found abundantly distributed from roots till the edge of mangroves leafs. The aims of research were to find out the abundance, length-weight relationship, distribution patterns and conditions factors of Littorina intermedia which is associated with mangrove ecosystems in Payum beach. This study conducted in three months start in June until August 2020 in the Mangrove Forest Ecosystem of Payum Merauke Beach. Line transect methods with purposive sampling are using to collected all the samples. There are three stations in this location. The results found in Stasion I tnd., respectively.   Both length and weight in the three stations separated into 4 categorize. The higest categories in St. I and St. II belong to category length between 0,96-1,70 cm approximately 638 ind and 84 ind. Reverse with that in St. III belong to category III (1,71-2,45 cm) with 15 ind. Furthermore, for weight analysis dominate with category I with 0,00-0,59 gram which is found in all station.  For lenght and weight analysis using Regreation showed Allometric Negative where the growth of length is faster than body weight. Morever the distribution pattern in all sampling site showed in clumped pattern. The condition factor of species L. intermedia, ranges from 0.31 to 26.45 with an average of 1.15. Key Words: Merauke; Weight-Length Relationship; Distribution; Gastropod; Littorina
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Budidaya Pembesaran Ikan Lele dengan Sistem Bioflo Andri Irawan; Rachmat A.P. Parukka; Lindon R. Pane; Jeremias R. Tuhumena; Silas T. Redu
Jurnal Pengabdian Masyarakat (ABDIRA) Vol 3, No 1 (2023): Abdira, Januari
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdira.v3i1.251

Abstract

The problem faced by the Coal Fish Farm catfish farming business group is that they are still cultivating using conventional systems. Another factor is the lack of knowledge and skills possessed by business members on how to cultivate catfish, such as feeding methods and maintain good water quality. The purpose of the service is to provide education to business groups through cognitive aspects about the benefits of cultivating catfish with the biofloc system, increasing independence in the economy, and being able to compete with the market. The method is carried out by surveying target partners to identify problems, needs, socialization, training and mentoring. The result of this service is increased knowledge and understanding of community in implementing the catfish rearing biofloc system. In addition, the success of community empowerment can be seen from the increase in cultivation group members from the surrounding village community.
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Melalui Pelatihan Budidaya Pembesaran Ikan Lele dengan Sistem Bioflok Di Kampung Kuprik Kabupaten Merauke Lindon R. Pane; Jeremias Tuhumena; Dandy Saleky; Rosa D. Pangaribuan; Sendy L. Merly; Silas T. Redu; Andri Irawan; Rachmat Agung
Media Abdimas Vol 2 No 1 (2023): Jurnal Media Abdimas Vol 2 No 1 Bulan Maret 2023
Publisher : Universitas Persada Indonesia YAI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1416.786 KB) | DOI: 10.37817/mediaabdimas.v2i1.2669

Abstract

Pemeliharaan Ikan Lele pada bak terpal biasanya dilakukan pada lahan sempit danketersediaan air yang terbatas. Pada keadaan tersebut perlu dilakukan penyediaan air yangdapat mendukung usaha budidaya Ikan Lele, untuk menyediakan kualitas air yang baik perludilakukan pengelolaan air. Salah satu cara yang dilakukan untuk menyediakan air dengankualitas baik adalah dengan menggunakan sistem bioflok. Tujuan dari pengabdian ini yaitumelatih masyarakat pembudidaya ikan lele agar dapat lebih maksimal memahami bagaimanacara kerja dari sistem bioflok ini. Sistem ini menjadi salah satu alternatif pemecah masalahterlebih khusus daerah di Kabupaten Merauke. Dimana sumber air bersih yang sangat terbatas,memaksa para pembudidaya menambah pengeluaran dalam hal membeli air bersih.
Komposisi Jenis Ikan dan Udang yang Tertangkap pada Periode Musim Penghujan Lindon Robinson Pane; Sendy Lely Merly; Hengki K Kamur
AGRICOLA Vol 13 No 1 (2023): AGRICOLA
Publisher : Universitas Musamus, Merauke, Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35724/ag.v13i1.4419

Abstract

The wealth of fisheries resources of Merauke Regency is indeed very abundant. This is evidenced by the location of the fishing ground for fishermen who only catch from the beach, one of which is located in Payum Beach. This study aims to determine the composition of fish and shrimp catches during the wet season. Drift gillnet was used as a fishing gear during this study to collect the data. A Total of 13 species were captured, such as Mugil dussumieri and Megalops cyprinoides were the most dominant species during this period. However, based on the number, Penaeid shrimp such as Penaeus sp. and Penaeus semisulcatus are found to be very abundant during the wet season.
Efektivitas Alat Tangkap Bubu Berdasarkan Jenis Umpan dan Waktu Perendaman Terhadap Hasil Tangkapan Ikan di Rawa Wasur, Kabupaten Merauke Lindon R Pane; Sendy Lely Merly; Jeremias Rumala Tuhumena; Enos Sakap
Akuatiklestari Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Akuatiklestari
Publisher : Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Maritim Raja Ali Haji

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31629/akuatiklestari.v7i1.6162

Abstract

Penelitian dilaksanakan di salah satu perairan rawa yang berlokasi pada Taman Nasional Wasur, dimana perairan tersebut merupakan lokasi mata pencaharian dari masyarakat sekitar. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui efektivitas alat tangkap bubu berdasarkan jenis umpan dan waktu perendaman terhadap hasil tangkapan ikan di Rawa Wasur. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2023, dimana metode yang digunakan yaitu experimental fishing dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dalam upaya memahami bagaimana variasi jenis umpan serta lama waktu perendaman memengaruhi hasil tangkapan ikan. Hasil tangkapan ikan yang didapatkan menunjukkan bahwa jenis umpan semut mendominasi jika dibandingkan dengan jenis umpan yang lain, baik itu pada periode waktu perendaman pagi dan malam hari. Secara total, jenis ikan gabus dan ikan betok merupakan jenis ikan yang paling banyak tertangkap dengan jumlah masing-masing sebanyak 268 dan 210 ekor. Namun demikian, analisis sidik ragam (ANOVA) pada variasi jenis umpan menunjukkan bahwa nilai F hitung < F tabel (2,24 < 4,10), dimana interaksi antara perlakuan tidak memberikan pengaruh terhadap hasil tangkapan. Meskipun demikian, hasil analisis pada perbedaan waktu perendaman memberikan interaksi antara perlakuan dengan rerata jumlah tangkapan yang tidak sama, dengan kata lain memberikan perbedaan yang nyata (7,49 > 4,10). Hal ini menunjukkan bahwasanya alat tangkap bubu lebih efektif digunakan pada waktu malam hari pada perairan yang berjenis rawa dengan spesies target tertentu.