Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

FORMULASI DAN UJI SIFAT FISIK SEDIAAN KRIM DAN SALEP EKSTRAK ETANOL DAUN PARE (Momordica charantia L.) Fara Azzahra; Hastin Prastiwi; Solmaniati
Jurnal Kefarmasian Akfarindo Vol 4 No 1 (2019)
Publisher : Akademi Farmasi Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37089/jofar.v0i0.47

Abstract

Daun pare (Momordica charantia L) mempunyai kandungan flavonoid, tanin, saponin, steroid, alkaloid, dan terpenoid yang dapat digunakan sebagai penyembuh luka. Berdasarkan aktivitasnya, penggunaan daun pare sebagai penyembuh luka dapat diupayakan menjadi bentuk sediaan yang lebih efektif, yaitu sediaan krim dan salep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik sediaan krim dan salep ekstrak etanol daun pare. Daun pare diekstraksi menggunakan metode maserasi menggunakan etanol 70%, kemudian diformulasikan dalam bentuk sediaan krim dan salep. Uji sifat fisik sediaan krim dan salep, meliputi organoleptik, homogenitas menggunakan mikroskop, pH dengan indikator pH universal, daya lekat, dan daya sebar. Hasil penelitian menunjukkan krim ekstrak etanol daun pare memiliki berwarna hijau kecoklatan, memiliki bau khas, berbentuk semipadat, homogen, daya lekat 1,09±0,10 detik, daya sebar 5,51 ± 0,37 cm. Salep ekstrak etanol daun pare memiliki berwarna hijau kecoklatan, memiliki bau khas, berbentuk semipadat, tidak homogen, daya lekat 6,76±0,88 detik, daya sebar 4,69±0,29 cm. Sediaan krim ekstrak etanol daun pare memenuhi persyaratan uji fisik, meliputi uji organoleptik, homogenitas, pH, daya lekat dan daya sebar. Sediaan salep ekstrak etanol daun pare memenuhi persyaratan uji fisik untuk pengujian organoleptis, uji pH, daya lekat, tetapi tidak memenuhi persyaratan homogenitas dan daya sebar.
PENYULUHAN PENCEGAHAN HIPERTENSI DENGAN CERDIK Octariana Sofyan; Andi Wijaya; Fara Azzahra; Mexsi Mutia Rissa; Hayatus Sa’adah; Danang Yulianto
Jurnal Bakti untuk Negeri Vol 2 No 2 (2022): JBN
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ISFI Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (115.162 KB)

Abstract

Hypertension is a condition where the pressure exceeds the normal limit. Uncontrolled high blood pressure can be a risk factor for cardiovascular disease. High blood pressure is still a dominant health problem and requires a good treatment. Counseling to the community of Ledok Timoho village, Muja Muju Umbulharjo Village, Yogyakarta on how to prevent and control hypertension and improve it. The method of activity used in this community service is in the form of counseling on the prevention and control of hypertension, followed by a question and answer discussion, and evaluation of activities using a questionnaire. The results of the implementation of community service showed that there was an increase in the knowledge of PKK mothers about the prevention and control of hypertension in the community from 86.30% to 100%
IDENTIFIKASI VARIAN GENETIK TERKAIT KEJADIAN INFARK MIOKARD MELALUI PENDEKATAN BIOINFORMATIK Rafiastiana Capritasari; Muhammad Irham; Fara Azzahra; Davit Nugraha; Anna Lesmanasari Yusuf; Febriana Astuti; Zulkifli Zulkifli; Anggoro Wicaksono; Andhika Nor Hendryawan; Tiyas Putri Nurgraheni; Kusmini Kusmini; Ilham Alifiar; Dona Suzana
Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada: Jurnal Ilmu-ilmu Keperawatan, Analis Kesehatan dan Farmasi Vol 23, No 1 (2023)
Publisher : LPPM Universitas Bakti Tunas Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36465/jkbth.v23i1.1307

Abstract

Faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler selain faktor risiko konvensional (perokok, hipertensi, dislipidemia, diabetes militus dan obesitas) terdapat juga faktor genetik serta faktor risiko non-konvensional seperti kecemasan, stres dan depresi. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi variasi genetik yang terkait dengan patogenesis infark miokard pada berbagai populasi dengan menggunakan basis data genom dan pendekatan bioinformatika. Hasil terdapat tiga varian genetik  yaitu gen APOE, ZC3HC1 dan ALDH2  yang memiliki potensi kerusakan terhadap protein DNA sehingga dapat menyebabkan kejadian infark miokard. SNP dengan kode rs7412, rs11556924 dan rs671 merupakan SNP yang paling kuat dikaitkan dengan kejadian infark miokard sehingga dapat direkomendasikan sebagai risiko genetik.