Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Hubungan antara Durasi Penggunaan Gadget Smartphone dengan Kesehatan Mental Anak Usia 4-5 Tahun di Desa Pablenga Sri Oktaviani; Dewi Wulandari; Triana Mirasari
Jurnal Stethoscope Vol 2, No 2 (2021): STETHOSCOPE
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3949.29 KB) | DOI: 10.54877/stethoscope.v2i2.859

Abstract

AbstrakPenggunaan gadget smartphone yang berlebihan akan berdampak buruk bagi perkembangan dan kesehatan anak, terutama di segi otak dan psikologis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara durasi penggunaan gadget smartphone dengan kesehatan mental anak usia 4 - 5 tahun di desa Pablengan. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel dikumpulkan dengan menggunakan simpel random sampling di desa Pablengan pada usia 4 - 5 tahun, responden sebanyak 119. Variabel independen dalam penelitian ini adalah durasi penggunaan gadget smartphone dan variabel dependen adalah kesehatan mental anak di desa Pablengan, dengan menggunakan kuesioner SDQ. Data dianalisis menggunakan uji Kendall’s Tau (a0.05) hasil penelitian menunjukkan bahwa durasi penggunaan gadget berkolerasi signifikan dengan kesehatan mental anak dengan nilai koefisien korelasi 0.836 (p=0,001). Terdapat hubungan signifikan antara durasi penggunaan gadget smartphone dengan kesehatan mental anak usia 4- 5 tahun di desa Pablengan.Kata kunci: anak, gadget smartphone, kesehatan mental The Relationship between the Duration of Smartphone Usage with the Mental Healthof Children Aged 4 - 5 Years in the Pablengan Village AbstractThe use of a smartphone gadget which is excessive would be bad for the development and health of children, especially in terms of brain and psychological. This study aims to determine the relationship between the duration of use of gadgets smartphones with the mental health of children aged 4 - 5 years in the village Pablengan; this study uses observational analytics with a cross-sectional design. The sample in the collection using simple random sampling in the village Pablengan at the age of 4 - 5 years, respondents 119. The independent variable in this study is the duration of the use of gadgets smartphones, and the dependent variable is the mental health of children in the village Pablengan. Data analysis using the test provided by Kendall‘s Tau (a0.05) results showed that the duration of the use of gadgets correlated significantly with the mental health of the child (p=0.001There is a significant relationship between the duration of use of gadgets smartphone with the mental health of children aged 4 - 5 years in the village Pablengan.Keywords: child, gadgets, smartphone, mental health
Hubungan Pola Pemberian ASI dengan Keberhasilan ASI Eksklusif Agustina Eko Saputri; Dewi Wulandari; Triana Mirasari
Jurnal Stethoscope Vol 2, No 1 (2021): Stethoscope
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2402.909 KB) | DOI: 10.54877/stethoscope.v2i1.831

Abstract

AbstrakAir Susu Ibu (ASI) merupakan asupan terbaik bagi bayi sejak lahir hingga usia 2 tahun. ASI eksklusif diberikan pada bayi usia 0-6 bulan. Angka cakupan keberhasilan ASI eksklusif di kabupaten Karanganyar pada tahun 2018 masih terbilang rendah, yaitu 62,3%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan pola pemberian ASI dengan keberhasilan ASI ekskusif. Pola pemberian ASI meliputi frekuensi, durasi, cara pemberian, dan selang waktu pemberian ASI. Studi ini merupakan penelitian observasional analitik yang menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak usia 6-12 bulan yang berjumlah 238 orang. Teknik sampel menggunakan cluster random sampling dengan ukuran sampel 72 responden. Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan frekuensi pemberian ASI, durasi, cara pemberian, dan selang waktu pemberian ASI dengan keberhasilan ASI eksklusif, dan diperoleh nilai signifikasi p0,001. Simpulan: terdapat hubungan pola pemberian ASI dengan keberhasilan ASI eksklusif. Saran: tenaga kesehatan sebaiknya memberikan informasi terkait pola pemberian ASI yang benar dan pentingnya ASI eksklusif untuk menunjang keberhasilan program tersebut.Kata kunci: pola pemberian ASI, keberhasilan ASI eksklusifPatterns on Breastfeeding to the Success of Exclusive BreastfeedingAbstractMother’s milk (ASI) is the best intake for babies from birth to 2 years of age. Exclusive breastfeeding is given to infants aged 0-6 months. The success rate of exclusive breastfeeding in Karanganyar district in 2018 is still relatively low, at 62.3%. The purpose of this study was to determine the relationship between breastfeeding patterns and the success of exclusive breastfeeding. The pattern of breastfeeding includes the frequency, duration, method of giving, and the interval of breastfeeding. This study is an analytic observational study using a cross sectional design. The populations in this study were 238 mothers who had children aged 6-12 months. The sampling technique used cluster random sampling on 72 respondents. Questionnaire was used as the research instrument on collecting the data. The data obtained were analyzed by Chi Square test. The results showed that there was a relationship between the frequency of breastfeeding, duration, mode of administration, and the interval of breastfeeding with the success of exclusive breastfeeding, and a significance value of p0.001 was obtained. Conclusion: there is a relationship between breastfeeding patterns and the success of exclusive breastfeeding. Suggestion:
Pengaruh Rendam Kaki Air Hangat terhadap Penurunan Tekanan Darah Penderita Hipertensi pada Usia Pertengahan dan Lansia di Desa Genggong Joko Dwi Julianto; Nuriyah Yuliana; Triana Mirasari
Jurnal Stethoscope Vol 3, No 1 (2022): STETHOSCOPE
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54877/stethoscope.v3i1.889

Abstract

AbstrakHipertensi adalah tekanan darah sistole lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari 90 mmHg.Salah satu terapi non farmakologi yang bisa dilakukan dengan merendam kaki air hangat. Tujuanpenelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rendam kaki air hangat terhadap tekanan darah padalansia penderita hipertensi. Metode penelitian pre eksperimen dengan model one group pretest posttestdesign, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Sampel yang diambil dari seluruhtotal anggota populasi yaitu berjumlah 30 responden. Instrumen penelitian ini menggunakan SOPhidroterapi dari Potter Perry (2012). Pemberian intervensi ini sebanyak 6 kali tindakan berturut-turut,untuk rendam kaki air hangat dilakukan selama 15 menit. Analisa data kedua variabel dengan uji Tyaitu uji paired t test dan uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan penurunan tekanan darah sistole11 mmHg dan diastole 4 mmHg. Hasil analisa diperoleh nilai p sistole dan diastole adalah 0,001, makaterdapat pengaruh rendam kaki air hangat terhadap penurunan tekanan darah penderita hipertensi padausia pertengahan dan lansia di Desa Genggong. Lansia dengan hipertensi dapat menggunakan terapirendam kaki air hangat dalam mengatasi hipertensi yang dialami, sebagai bentuk terapi komplementeryang murah dan mudah dilakukan secara mandiri.Kata kunci: hipertensi, rendam kaki air hangat, lansiaThe Effect of Warm Water Foot Sound on Decreasing Blood Pressure of HypertensionPatients in the Middle Age and Elderly Whit in Genggong VillageAbstractHypertension is a systolic blood pressure of more than 140 mmHg and diastolic blood pressureof more than 90 mmHg. One of the non-pharmacological therapies that can be done is soaking thefeet in warm water. The purpose of this study was to determine the effect of foot soak in warm wateron blood pressure in the elderly with hypertension. Pre-experimental research method with one grouppretest-posttest design model, the sampling technique is total sampling. Samples were taken from allmembers of the population totaling 30 respondents. This research instrument uses SOP hydrotherapyfrom Potter Perry (2012). Giving this intervention 6 times in a row, to soak the feet in warm water for15 minutes. Data analysis of the two variables using the T-test, namely the paired t-test and Wilcoxontest. The results showed a decrease in systolic blood pressure of 11 mmHg and diastolic blood pressureof 4 mmHg. The results of the analysis showed that the p-value of systolic and diastolic was 0.001, sothere was an effect of foot soaking in warm water on reducing blood pressure in middle-aged and elderlyhypertension patients in Genggong Village. The elderly with hypertension can use warm water foot soaktherapy in overcoming hypertension, as a form of complementary therapy that is inexpensive and easyto do independently.Keywords: hypertension, foot soak in warm water, the elderly
Hubungan Dukungan Orang Tua dengan Kepatuhan Protokol Kesehatan pada Anak Usia Sekolah di Kecamatan Bendosari Anis Anggoro Wati; Dewi Wulandari; Triana Mirasari
Jurnal Stethoscope Vol 3, No 1 (2022): STETHOSCOPE
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mitra Husada Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54877/stethoscope.v3i1.891

Abstract

AbstrakUsia yang berisiko tinggi terjangkit Covid 19 adalah kalangan anak-anak.Anak usia dini rentanuntuk terkena virus karena daya tubuh anak lemah dan sering beraktivitas yang berlebihan.Langkahpreventif dalam protokol kesehatan untuk memutus penularan Corona virus selama aturan baru antaralain pembiasaan pakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun (hand sanitizer), jaga jarak (socialdistancing), menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas. Peran orang tua yang muncul secaraumum selama masa pandemi Covid-19 yakni sebagai pembimbing, pendidik, penjaga, pengembangdan pengawas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan dukungan orang tuadengan kepatuhan protokol kesehatan pada anak usia sekolah dikecamatan Bendosari. Desain penelitianmenggunakan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa-siswi kelas 5 diKecamatan Bendosari, dengan sampel sebanyak 213 responden yang diperoleh menggunakan teknikcluster sampling, dengan instumen penelitian kuesioner tentang dukungan orangtua dengan kepatuhanprotokol kesehatan. Metode analisis data yang digunakan yaitu uji spearman rho yang menjukkanhasil dengan nilai p 0,001 (p 0,05). Hasil penelitian dukungan orang tua cukup sebanyak 156 siswa(73.2%) dan kepatuhan protokol kesehatan sedang sebanyak 160 siswa (75.1%). Hasil penelitianmenyatakan bahwa ada hubungan siginifikan antara dukungan orang tua dengan kepatuhan protokolkesehatan dengan nilai signifikan p 0,001 (p 0,05), semakin baik dukungan semakin baik jugakepatuhan protokol kesehatan pada anak usia sekolah. Hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai bahanperbandingan dan referensi untuk penelitian dan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memperdalampenelitian selanjutnya dan peneliti lain bisa meneliti dengan lengkap dari kelas 1-6.Kata kunci: dukungan orang tua, kepatuhan protokol kesehatan, Covid-19.Relationship of Parent Support with Health Protocol Compliance in ElementarySchool Age Children in Bendosari DistrictAbstractChildren who are at high risk of contracting COVID-19 are children. Early childhood is vulnerableto viruses because children’s immune systems are weak and often do excessive activities. Preventivesteps in the health protocol to stop the transmission of the corona virus during the new rules include thehabit of wearing masks, washing hands using soap), maintain a distance (social distancing), maintain adistance and reduce mobility. The roles of parents that appear in general during the Covid-19 pandemicare as mentors, educators, guards, developers and supervisors. The purpose of this study was todetermine the relationship between parental support and adherence to health protocols in school-agechildren in Bendosari district. The research design used a cross sectional design. The population in 24STETHOSCOPE VOL. 3 NO. 1 - JUNI 2022 ISSN 2722-8118 (Printed) 2723-4096 (Online)the study was all 5th grade students in Bendosari District, with a sample of 213 respondents obtainedusing a cluster sampling technique, with a questionnaire research institution on parental support withhealth protocol compliance. The data analysis method used is the Spearman Rho test which shows theresults with a p value 0.001 (p 0.05). The results of the study were sufficient parental support as manyas 156 students (73.2%) and moderate health protocol compliance as many as 160 students (75.1%).The results of the study stated that there was a significant relationship between parental support andadherence to health protocols with a significant value of p 0.001 (p 0.05), the better the support andadherence to health protocols at school age. The results of this study can be used as comparison andreference material for research and as consideration for further deepening further research and otherresearchers can research in full from grades 1-6.Keywords: parental support, compliance with health protocols, Covid-19.
Faktor Risiko Stunting pada Balita Usia 24-59 Bulan di Sukoharjo Anindhita Yudha Cahyaningtyas Anindhita; Triana Mirasari
Profesi (Profesional Islam) : Media Publikasi Penelitian Vol. 20 No. 2 (2023): Jurnal PROFESI (Profesional Islam): Media Publikasi Penelitian
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) ITS PKU Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak yang disebabkan kekurangan asupan nutrisi, menderita infeksi, maupun stimulasi yang kurang memadai. Ada beberapa faktor risiko stunting pada balita meliputi faktor status ekonomi keluarga, riwayat BBLR, riwayat anemia saat hamil. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menganalisis ketiga faktor tersebut terhadap kejadian stunting pada balita. Desain penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel sebanyak 191 responden yang terdiri dari ibu dan balita usia antara 24-59 bulan diambil secara simple random sampling. Uji statistic menggunakan regresi logistik dengan mempertimbangkan faktor risiko setiap variabel bebas. Hasil analisis menunjukkan yaitu status ekonomi (p value = 0,027, OR 0,43; 95%), riwayat BBLR (p value = 0,000, OR 10,356; 95%), riwayat anemia kehamilan (p value = 0,01, OR 2,319; 95%). Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu status ekonomi, riwayat BBLR, dan riwayat anemia kehamilan merupakan faktor risiko stunting pada balita. Intervensi spesifik dalam penanganan stunting harus dilakukan secara konsisten untuk mendukung percepatan penurunan stunting