Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Urgensi Ulama dan Umara Dalam Sistem Demokrasi Politik Lokal Kabupaten Situbondo Abrori, Faizul
At-Turost : Journal of Islamic Studies Vol 7 No 1 (2020): Februari 2020
Publisher : STAI Nurul Huda Kapongan Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52491/at.v7i1.18

Abstract

Tulisan ini bertujuan mengetahui urgensitas ulama dan umara dalam sistem demokrasi politik lokal di kabupaten Situbondo, hasil penelitian menyimpilkan pertaman, ulama sebagai figure cultural bahkan sebagai benteng moralitas (morality figure) dan umara adalah pejabat yang mempunyai hak dan berwenang mengeluarkan kebijakan-kebijakan, sinergitas ini sangat kuat untuk membentuk masyarakat madani (civil society) dan mewujudkan masyarakat thayyibatun wa rabbun ghofur. Kedua, masyarakat Situbondo dikenal sebagai masyarakat paternalistik, masyarakat ini ditandai dengan kepatuhan yang tinggi kepada ulama terbukti dengan slogan mate odi’ noro’ kyiai (mati hidup ikut kyai) yang sering terucap acap kali kontestasi pemilihan, jadi preferensi sosio politiknya berbasis kyai yang berplatformkan ketohoan ulama di Situbondo.
Implementasi Kesejahteraan Perspektif BKKBN Dalam Kajian Maqᾱṣid al- Syarῑ’ah Abrori, Faizul
At-Turost : Journal of Islamic Studies Vol 6 No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : STAI Nurul Huda Kapongan Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52491/at.v6i2.50

Abstract

Penelitian dilakukan guna mengimplementasikan kesejahteraan perspektif BKKBN dalam kajian Maqᾱṣid al-Syarῑ’ah, Al Ghazali menyebutkan bahwa masyarakat sejahtera adalah masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan atas diin (peribadatannya/agamanya), an nafs (kebutuhan dasar dirinya), ‘aql (kebutuhan intelektualnya), nasl (keturunannya), dan maal (hartanya). Hal ini dikembangkan oleh Jaseer Auda dalam rekontruksi Maqᾱṣid Syariah bahwa kesejahteraan adalah tercapainya falᾱḥ (keseimbangan kebutuhan dan akhirat), adapun indikator falah duniawi meliputi : Kelangsungan hidup (survival), kebebasan berkeinginan (Freedom From Want), kekuatan dan kehormatan (Power and Honour. Sedangkan falah ukhrawi meliputi : Kelangsungan hidup yang abadi (enternal survival), kesejahteraan abadi (enternal prosperty) Kemulyaan abadi (everlasting glory) Pengetahuan dari segala kebodohan (knowedge free of all ignorance) ini untuk kehidupan keakhiratan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan analisis datanya menngunakan analisis isi (content analysis) dan pustaka, Dan Dalam implementasi kesejahteraan perspektif BKKBN dalam kajian maqᾱṣid al-syarῑ’ah terklasterkan; (1) Hifz al-adin selaras dengan sejahtera plus III, (2). Hifz Nasl selaras dengan sejahtera II, (3). Hifz Aql selaras dengan sejahtera III, (4). Hifz Nafs selaras dengan sejahtera III, (5). Hifz Mall selaras dengan sejahtera III.
OPTIMALISASI PENYALURAN ZAKAT PRODUKTIF TERHADAP PEMBERRDAYAAN EKONOMI UMAT Syahril, Syahril; Abrori, Faizul; Alwiyah, Alwiyah; Kurdi, Moh.
PERFORMANCE: Jurnal Bisnis & Akuntansi Vol 12 No 2 (2022): Performance:Jurnal Bisnis & Akuntansi
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Wiraraja Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24929/feb.v12i2.2255

Abstract

The presence of the Amil Zakat Institution (LAZ) must be at the forefront of initiating community empowerment with the funds collected. The potential of ZIS is at least one of the important assets that has been utilized at least not only for consumptive purposes but zakat is managed productively. One of the Amil Zakat Institutions (LAZ) is NU CARE LAZISNU which has an important role as a guardian of the development of stability in society. Currently, NU CARE LAZISNU has a special program that focuses on 4 (four) pillars of the program: education, health, disaster and economic development. On this occasion, NU CARE LAZISNU implements productive zakat and is committed to providing assistance in the development, marketing, and improvement of quality and affordable products. This program provides working capital in the form of revolving capital for mustahiq. This research method uses a case study, which is one type of qualitative research with two types of data, namely primary data and secondary data. The results of the first research, Optimizing the distribution of productive zakat in empowering the economy of the people in LAZISNU East Java, namely maximizing the existence of a system of distributing assistance to the community which is not only consumptive but has also been productive in MSME capital assistance distribution in almost every district/city. Second, the strategy of empowering the people's economy through productive zakat in LAZISNU East Java, namely by using a fundraising program. The first fundraising is driven by a fixed donor coin box, and the second is digital fundraising in collaboration with kitabisa.com.
Mekanisme Prinsip Syariah Pada Produk Bank Syariah Abrori, Faizul
LAN TABUR : Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 3 No. 2 (2022): Maret
Publisher : Lembaga Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam (IAI) Al-Qodiri Jember, Jawa Timur Indonesia bekerjasama dengan Kopertais Wilayah 4 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53515/lantabur.2022.3.2.192-205

Abstract

Indonesia is a country with a majority Muslim population, including a country where the growth of Islamic financial institutions is quite rapid. Internationally, Indonesia is seen as a strength and has great potential for global Islamic finance, according to the Islamic Finance Development Report 2014 Indonesia is in the Top 10 Islamic Finance Assets ($ Million) ranks 9th with assets of 35,626. The mechanism of sharia principles in Islamic bank products is important to be studied comprehensively by him in this paper focused on: What is the meaning of Islamic bank? (2). What is the difference between Islamic banks and conventional banks? (3). How important is sharia principles in Islamic bank products? (4). What is the meaning of Profit Loss Sharing and its application in banking? (5). What is the meaning of Revenue Sharing and its application in banking? (6). How is the difference between Profit Loss Sharing and Revenue Sharing?. The theory of profit loss sharing was developed in two models, namely the mudharabah and musharaka models. The Mudharabah model refers to a form of business cooperation between two parties. The first party (shahibul maal) provides all the capital, while the other party becomes the fund manager (mudharib). Musyarakah model is a cooperation agreement between two or more parties to run a particular business. Each party contributes funds with an agreement that profits and risks are shared in accordance with the agreement. What is meant by revenue for a bank is the sum of the bank's interest income received from the distribution of funds or services on loans or deposits provided by the bank. Revenue in Islamic banking is the result received by the bank from the distribution of funds (investment) into productive assets, namely the placement of bank funds on other parties. This is the difference or number in excess of earning assets with bank receipts.
Pelatihan Menanamkan Jiwa Kewirausahaan Bagi Para Siswa-Siswi SMK Al-Ittihad Di Desa Ketupat Kecamatan Raas Kabupaten Sumenep Abrori, Faizul; Syahril; Nu'man, Agus
Al Busyro : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1 No 2 Agustus 2023
Publisher : STAI Nurul Huda Kapongan Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kewirausahaan adalah bidang yang bahkan kurang menarik bagi remaja. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan swasta, namun masih membutuhkan dukungan dari banyak pihak Termasuk Perguruan Tinggi. Tujuan dari Pengabdian ini adalah untuk Melatih menanamkan Jiwa kewirausahaan dan Motivasi kepada para Siswa-Siswi SMK Al-Ittihad tentang Mudahnya Menjadi Wirausahawan, Di masa depan diharapkan siswa bisa menjadi wirausahawan profesional yang terpercaya. Kegiatan ini dilakukan oleh tim Pengabdian Universitas Wiraraja bekerjasama dengan Kepala SMK Al-Ittihad Ketupat di kecamatan Raas. metode pelaksanaan kegiatan ini menggunakan pendekatan pelatihan Jiwa kewirausahaan diberikan melalui pemberian materi Ceramah dan Diskusi serta memberikan contoh Produk untuk menanamkan Jiwa kewirausahaan pada Siswa sebanyak 36 siswa-siswi SMK Al-Ittihad, Hasil yang didapat dari kegiatan ini para siswa-siswi SMK Al-Ittihad bisa Memahami, Memulai Usaha Serta semangat untuk menjadi wirausahawan muda yang Sholeh
EKSISTENSI WAKAF PRODDUKTIF SEBAGAI PEMBERDAYAAN EKONOMI UMAT Abrori, Faizul
ESA : JURNAL KAJIAN EKONOMI SYARIAH Vol 4 No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU SYARIAH ABU ZAIRI BONDOWOSO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58293/esa.v4i1.35

Abstract

Eksistensi wakaf produktif merupakan bagian memberdayakan asset ekonomi masyarakat yang ada dalam harta wakaf. Dengan demikian, harta wakaf harus dikelola secara produktif agar menghasilkan peluang bagi terbukanya sektor strategis yang menguntungkan, seperti membuka lapangan kerja baru dan pengelolaan pelayanan publik yang meringankan beban ekonomi masyarakat. Dengan melakukan wakaf, berarti seseorang telah memindahkan harta dari upaya konsumsi menuju reproduksi dan investasi dalam bentuk modal produktif yang dapat memproduksi dan menghasilkan sesuatu yang bisa dikonsumsi pada masa-masa yang akan datang, baik oleh pribadi maupun kelompok.Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Kepustakaan (Literatur Research) dengan pertimbangan mudah dilakukan, hemat waktu, biaya dan tenaga. Penelitian ini bersumber pada kitab-kitab terdahulu dan kajian kepustakaan yang bersumber dari jurnal, buku, dan internet.Dengan demikian wakaf merupakan kegiatan menyimpan dan berinvestasi secara bersamaan. Oleh karena itu, melakukan pengelolaan wakaf berarti mengembangkan harta produktif untuk generasi yang akan datang sesuai dengan tujuan wakaf, baik berupa manfaat, pelayanan dan pemanfaatan hasilnya. Wakaf tersebut menjadi saham, dan bagian atau unit dana investasi. Sistem wadiah untuk tujuan investasi di bank-bank Islam merupakan bentuk wakaf modern yang paling penting, karena wakaf seperti ini dapat memberi gambaran tentang kebenaran dimensi ekonomi wakaf Islam, sebagaimana yang telah dipraktikkan para sahabat, bermula dari wakaf kebun Mukhairik oleh Rasulullah Saw., kemudian sumur Raumah oleh sahabat Utsman bin Affan dan wakaf tanah perkebunan di Khaibar oleh sahabat Umar bin Khattab. Jadi secara ekonomi, harta wakaf syari’ah adalah membangun harta produktif melalui kegiatan investasi dan produksi saat ini, untuk dimanfaatkan hasil bagi generasi yang akan datang. Wakaf juga mengorbankan kepentingan sekarang untuk konsumsi demi tercapainya pengembangan harta produktif yang berorientasi pada sosial, dan hasilnya juga akan dirasakan secara bersama oleh masyarakat. Wakaf menjadi solusi bagi pengembangan harta produktif di tengah-tengah masyarakat dan solusi dari kerakusan pribadi dan kesewenangwenangan pemerintah secara bersamaan. Wakaf secara khusus dapat membantu kegiatan masyarakat umum sebagai bentuk kepedulian terhadap umat, dan generasi yang akan datang. Pandangan Islam terhadap praktik wakaf sosial seperti ini telah lama berlangsung sepanjang sejarah Islam, bahkan bentuk dan tujuannya sangat berkembang pesat. Maka wajar kalau jumlah wakaf produktif banyak sekali dan menyebar di seluruh negaranegara berpenduduk mayoritas muslim yang dapat memacu angka pertumbuhan ekonomi.
RELAKSASI UMKM DIMASA COVID-19 MELALUI PERBANKAN SYARIAH DI KABUPATEN SUMENEP Abrori, Faizul; Syahril
ESA : JURNAL KAJIAN EKONOMI SYARIAH Vol 4 No 1 (2022): FEBRUARI
Publisher : SEKOLAH TINGGI ILMU SYARIAH ABU ZAIRI BONDOWOSO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58293/esa.v4i1.36

Abstract

Islamic banking is very different in its application to conventional banking which uses interest, and Islamic banking is based on profit-sharing financing which is developed through musyarakah and mudharabah financing products. Thus, Islamic banking should have a positive impact on the real growth sector during the Covid-19 period that hit all corners of the country, including Sumenep Regency. One of the business units that need to be developed to encourage growth in the real sector is micro, small and medium enterprises (UMKM) which in the current national economy have a very important position. Many people have high hopes for Islamic banking in developing UMKM during the Covid-19 period. The purpose of this study was to find out the development of UMKM during the Covid-19 period through Islamic banking in Sumenep Regency. Qualitative research method by making a systematic, factual and accurate description of the development of MSMEs in the Covid-19 era through Islamic banking in Sumenep Regency, by observing, direct and in-depth interviews and documenting. key informants Director of BPRS Bhakti Sumekar and Supporting Informants are sharia banking practitioners, UMKM actors and community leaders, informants based on research objectives and certain considerations. Based on POJK No. 11/POJK.03/2020. 10 roles played by BPRS Bhakti Sumekar during the Covid-19 period in developing MSMEs in Sumenep Regency, BPRS Bhakti Sumekar is more sensitive to MSMEs which are customers or partners even though during the Covid-19 pandemic they still serve financing for MSME actors and relaxation of financing for MSMEs in Sumenep Regency and planning a Low Profit Sharing Financing Program in 2021.