Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Menara: Jurnal Teknik Sipil

KAPUR SEBAGAI BAHAN TAMBAH UNTUK BETON NORMAL Tri Mulyono
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 2 No 1 (2007): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.954 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v2i1.7875

Abstract

Penelitian ini berdasarkan standar nasional Indonesia (SNI 03-2834-1993) “Tata CaraPembuatan Rencana Campuran Beton Normal”, proporsi kapur sebagai bahan tambah yangdisubstitusikan dalam semen untuk beton normal dimulai dari prosentase 10% kapur sampai70% kapur dalam berat. Hasil uji tekan dilakukan untuk beton menggunakan silinder umur28 hari. Data di analisis menggunakan silinder dan untuk kubus dilakukan konversi menjadisilinder. Hasil uji dan analisa penelitian dengan data yang terdistribusi normal dan homogenmemberikan hal sebagai berikut: (a) hasil uji untuk variasi kapur yang berbeda akanmenghasilkan dan berpengaruh terhadap kemudahan pekerjaan, dimana semakin besarpenambahan kapur akan menurunkan tingkat kemudahan pekerjaan. (b) penambahankapur tidak berpengaruh terhadap berat isi beton keras (c) rata-rata berat jenis yangdihasilkan sebesar 2330 kg/m3. (d) Komposisi optimal dari kapur sebesar 19% ditambahkansebagai substitusi semen menghasilkan nilai kekuatan tekan sebesar 22.3 Mpa.
ANALISIS LIMBAH CETAKAN LOGAM SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI PENGGANTI AGREGAT HALUS DALAM UPAYA PERBAIKAN KUAT TEKAN BETON Mujahidin S; Tri Mulyono; Nira Nasution
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 4 No 1 (2009): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (732.036 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v4i1.7906

Abstract

dalam beton yang menggunakan limbah cetakan logam sebagai agregat halus sebesar 0%,25%, 50%, 75% dan komposisi 100% terhadap berat pasir dan wheithertekanan dengan komposisi 25%, 50%, 75% dan 100% terhadap berat pasirlebih besar dari standar beton ketahanan tekanan dengan komposisi logam 0%cetakan sampah menuju berat pasir. Penelitian ini dilakukan di MaterialJurusan Sains FMIPA Pasca Sarjana Program Laboratorium UniversitasIndonesia pada bulan Desember 2003 di bidang Teknik Material ScienceLaboratorium DKI Jakarta di Jalan Let.Jend. Soeprapto Center Jakarta diPebruari hingga Mei 2004.Metodologi yang digunakan untuk penelitian ini adalahmetodologi penelitian eksperimental. Populasi penelitian adalah beton eubiktes materi sebanyak 60 kubus untuk lima ancaman. Hipotesis pertamates dengan varians menganalisis satu arah dan hipotesis kedua dengan T-Test.Analisis tes yang digunakan adalah uji normalitas dan uji homogenitasmenghasilkan distribusi normal dan data homogen.Hipotesis pertama untuk mendapatkan Fhitung  Ftabel atau 269,59  2,51, H0 ditolakdan H1 diterima. Hipotesis kedua (a) H0: B = A diperoleh Fhitung Ftabel atau 7.907  2,68; jadi H0 dan H1 ditolak, hipotesis kedua (b) H0: C =A A diperoleh Fhitung  Ftabel atau 17,41  2,68; jadi H0 dan H1 ditolak,hipotesis kedua (c) H0: D = A diperoleh Fhitung  Ftabel atau 25,08  2,68;sehingga H0 dan H1 ditolak dan hipotesis kedua (d) H0: E = A diperolehFhitung  Ftabel atau 22,41  2,68; jadi H0 dan H1 ditolak.Hasil dari penelitian ini adalah (1) ada perbedaan ketahanan tekananbeton yang menggunakan limbah cetakan logam sebagai agregat halus dengan 0%, 25%, 50%,75% dan 100% komposisi sampah cetakan logam terhadap berat pasir, (2)ketahanan tekanan yang menggunakan limbah cetakan logam sebagai agregat halus dengan 25%,50%, 75% dan 100% komposisi sampah cetakan logam terhadap berat pasirlebih rendah dari standar beton ketahanan tekanan dengan komposisi logam 0%cetakan sampah menuju berat pasir.
PEMANFAATAN BATU-BATUAN KECIL ( KERIKIL JAGUNG ) SEBAGAI BAHAN TAMBAH PEMBUATAN PAVING BLOCK Sri Wardani; Prihantono ST; Tri Mulyono
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 6 No 1 (2011): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (422.13 KB) | DOI: 10.21009/jmenara.v6i1.7929

Abstract

Kebutuhan akan bahan bangunan, setiap tahun selalu meningkat. Salah satunya adalahPaving Block. Untuk mendapatkan Paving Block yang berkualitas baik adalah dengan caramenambah bahan lain untuk menyusun komposisi campurannya.Salah satu bahan yang memberi kemungkinan sebagai bahan pembuatan Paving Blockadalah batu-batuan kecil (Kerikil Jagung). Batu-batuan ini dapat diperoleh dari penyaringanpasir batu (sirtu) / dari penyaringan pasir kasar yang mengandung batu-batuan kecil.Berdasarkan analisis ayakan (besar butiran) batu-batuan kecil (Kerikil Jagung) tertahanpada ayakan 4,75 mm. Sehingga dapat digolongkan kedalam kerikil halus dengan ukuranbutiran 5 mm ≤ 10 mm.Kerikil jagung digunakan sebagai bahan tambah dalam pembuatan paving block, denganperbandingan berat pada komposisi campuran semen : pasir : kerikil jagung untuk bagianatas / kepala masing-masing A (1:1:0) / sebagai kontrol, B (1:1:1), C (1:1:1,5) dan D (1:1:2).Hal ini untuk mengetahui adanya perbedaan penggunaan kerikil jagung terhadap kuattekan bata beton (paving block) sesuai dengan Standar Nasional Indonesia
KAJIAN LABORATORIUM PARAMETER MARSHALL DENGAN PASIR PANTAI CARITA SEBAGAI AGREGAT HALUS DALAM HRS-WC Ayu Nastiti; Tri Mulyono; Adhi Purnomo
Menara: Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 1 (2016): Menara: Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (586.616 KB)

Abstract

Indonesia sebagai negara dengan garis pantai terpanjang nomor 4 di dunia yaitu 106.000 km memiliki potensi luas lahan pasir pantai sebesar 1.060.000 hektar. Berdasarkan kajian dan penelitian, pemanfaatan secara ekonomis pasir pantai belum optimal dalam bidang konstruksi termasuk lapis perkerasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai parameter Marshall dalam HRS-WC yang menggunakan pasir pantai sebagai agregat halusnya. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen yang dilaksanakan di Laboratorium Jalan Balai Irigasi BekasiData agregat halus dari Pasir Pantai Carita yang diambil pada jarak 30 meter dari bibir pantai saat ketinggian muka air laut rendah. Penelitian menggunakan 5 variasi kadar aspal yaitu 2%; 3%; 4%; 5%; dan 6% dengan sampel uji masing-masing kadar sebanyak 6 (enam) buah. Dengan perlakuan yang sama menghasilkan (1) kadar aspal optimum sebesar 3 % dengan nilai stabilitas 110,39 kg, nilai kelelehan 2,9 mm, nilai VMA 15,53 %, nilai VFB 53,12 %, nilai VIM 7,28 %, nilai MQ 383,06 kg/mm, dan kepadatan 2,95 gr/cc; (2) Parameter marshall yang didapatkan dengan menggunakan pasir pantai memenuhi Spesifikasi Umum 2011-DPU kecuali nilai VMA. Nilai VMA akan memenuhi persyaratan jika dipakai kadar aspal 8% (hasil perpanjang persamaan hubungan kadar aspal dan VMA untuk VMA>18% dicapai dengan Kadar Aspal 8%); (3) Hubungan antara kadar aspal dengan Flow, VMA, VFB, dan kepadatan membentuk kecenderungan positif secara liner atau dengan kenaikan kadar aspal akan meningkatkan nilai Flow, VMA, VFB, dan kepadatan serta sebaliknya, akan menurunkan nilai VIM secara linier dan MQ secara polinomial. Meningkatnya kepadatan secara linier akan meningkatkan VMA dan VFB serta menurunkan VIM. Berdasarkan hasil ini dapat dinyatakan (1) Pasir Pantai Carita tidak dapat dimanfaatkan sebagai agregat halus pada HRS-WC pada lalu-lintas sedang karena nilai VMA tidak memenuhi persyaratan; (2) Pasir Pantai Carita kemungkinan dapat digunakan sebagai agregat halus pada campuran HRS-WC dengan kadar sekitar 8% untuk lalu lintas sedang; (3) Pasir pantai Carita sebaiknya digunakan untuk HRS-WC dengan lalu lintas ringan.