Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

FAKTOR-FAKTOR SUKSES PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN DRY PORT DI INDONESIA Femi Yulianti; Murni Dwi Astuti; Ayudita Oktafiani
Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan Vol. 6 No. 1 (2019)
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (441.452 KB) | DOI: 10.33197/jitter.vol6.iss1.2019.323

Abstract

Dry port merupakan salah satu simpul transportasi yang cukup penting dan dapat juga berupa ekstensi dari pelabuhan laut. Dry port menjadi salah satu fasilitas transportasi yang diberikan perhatian khusus oleh Pemerintah sebagaimana tercantum dalam Cetak Biru Sistem Logistik Nasional. Namun demikian, dry port yang ada di Indonesia berada dalam kondisi yang kurang produktif atau bahkan gagal. Sebagai contoh, Dry port Cikarang yang merupakan dry port yang cukup berkembang dibandingkan dry port lainnya di Indonesia, baru berkontribusi sebesar 18% terhadap throughput Pelabuhan Tanjung hingga tahun 2017. Kondisi ini masih jauh dari target awal pembangunan Dry port Cikarang yaitu dapat berkontribusi sebesar 62% dari throughput Pelabuhan Tanjung Priok. Di satu sisi keberadaan dry port sangat dibutuhkan sehingga terus dibangun dan dikembangkan namun di sisi lainnya keberadaan dry port belum optimal bahkan ada yang gagal. Dengan demikian dibutuhkan pengidentifikasian faktor-faktor yang menunjang kesuksesan pemilihan lokasi pembangunan dry port. Dengan menggunakan pendekatan analisis dan sintesis dalam melakukan kajian literatur didapatkan empat jenis kelompok kriteria dalam pemilihan lokasi pembangunan dryport yaitu pemerintah, penyedia jasa layanan dry port, pengguna layanan dry port, dan komunitas. Adapun keterbatasan dari penelitian ini adalah belum mempertimbangkan pembuatan model konseptual dan alat ukur berupa instrumen sehingga dapat digunakan oleh para pemangku kepentingan.
PREDIKSI STATUS PENGIRIMAN BARANG MENGGUNAKAN METODE MACHINE LEARNING Hardian Kokoh Pambudi; Putu Giri Artha Kusuma; Femi Yulianti; Kevin Ahessa Julian
Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan Vol. 6 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (429.143 KB) | DOI: 10.33197/jitter.vol6.iss2.2020.396

Abstract

One of the key performance indicators for the logistics industry, especially freight forwarder company (cargo), is the delivery time. This is still a challenge in this industry in terms of ensuring the customer service level and reducing transportation costs. On the other hand, the development of information technology now allows an organization or company to collect large amounts of data automatically. A decent method that can be used to analyze the data for prediction purposes is machine learning, which is a method of extracting data into a certain pattern of information. This research aims to apply three machine learning methods to estimate the status of shipping goods. The method used in this study follows the machine learning process published by the Cross Industry Standard Process for Data Mining (CRISP-DM), namely; business processes understanding, data understanding, data preparation, model development, evaluation, and implementation. Based on the results of the study, the random forest method produces better accuracy than the logistic regression and artificial neural network (ANN) methods, which is 76.6%, while the results of ANN and logistic regression methods are 73.81% and 72.84% respectively.
PERANCANGAN ULANG MODEL RANTAI PASOK PASAR TRADISIONAL DIGITAL Putu Giri Artha Kusuma; Hardian Kokoh Pambudi; Femi Yulianti
Jurnal Ilmiah Teknologi Infomasi Terapan Vol. 6 No. 3 (2020)
Publisher : Universitas Widyatama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.89 KB) | DOI: 10.33197/jitter.vol6.iss3.2020.436

Abstract

Pasar tradisional memiliki peranan yang sangat penting bagi masyarakat maupun pemerintah. Kondisi pandemik Covid-19 yang terjadi saat ini memaksa adanya perancangan ulang terhadap rantai pasok yang tahan terhadap perubahan kondisi lingkungan yang menuntut para pihak berinteraksi secara terbatas. Terbatasnya interakasi ini telah menyebabkan terjadinya penurunan laju perekonomian pada triwulan I-2020 dibandingkan triwulan I-2019. Pertumbuhan ekonomi pada triwulan I-2020 adalah sebesar 2,97% (y.o.y), sedangkan pada triwulan I-2019 adalah sebesar 5,07%. Perancangan ulang dilakukan dengan melakukan analisis dan sintesis literatur terkait. Model SCOR dengan mempertimbangkan atribut strategis yaitu Keandalan, Responsif, Agility, Biaya dan Aset menjadi acuan utama pada penelitian ini. Perancangan ulang difokuskan pada sisi distribusi yang menghasilkan dua aktor baru pada rantai pasok pasar tradisional yaitu penyedia layanan pengiriman online dan penyedia layanan pembayaran online. Penyedia layanan pengiriman online mendukung kelancaran arus barang pada sisi distribusi rantai pasok pasar tradisional. Penyedia layanan pembayaran online mendukung kelancaran arus uang, dan transparansi transaski antar aktor. Penyesuaian proses bisnis antar aktor pada sisi distribusi rantai pasok pasar tradisional juga dilakukan pada penelitian ini.
Perancangan Kebijakan Persediaan Produk FMCG untuk Meminimasi Total Biaya Persediaan Menggunakan Continuous Review (r, Q) di PT ABC Dhea Trullyani Savitri; Femi Yulianti; Hardian Kokoh Pambudi
JRSI (Jurnal Rekayasa Sistem dan Industri) Vol 9 No 02 (2022): Jurnal Rekayasa Sistem & Industri - Desember 2022
Publisher : School of Industrial and System Engineering, Telkom University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25124/jrsi.v9i02.584

Abstract

PT ABC merupakan perusahaan rintisan yang menyediakan platform berbelanja online dengan berbagai macam produk kebutuhan sehari-hari, salah satunya adalah produk Fast Moving Consumer Goods (FMCG). Permasalahan utama yang dihadapi PT ABC adalah total biaya persediaan yang melebihi anggaran sebesar 82%. Hal ini dikarenakan belum adanya perhitungan kebijakan persediaan yang baku. Untuk menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi, perancangan usulan kebijakan persediaan perlu dilakukan untuk mendapatkan nilai reorder point, kuantitas pemesanan, dan safety stock. Berdasarkan hal tersebut, klasifikasi persediaan akan dilakukan terlebih dahulu menggunakan analisis ABC. Lalu dilanjutkan dengan perancangan kebijakan persediaan menggunakan metode continuous review (r, Q) untuk meminimasi total biaya persediaan. Setelah itu, Decision Support System (DSS) dirancang berdasarkan hasil kebijakan persediaan usulan menggunakan Microsoft Excel-VBA. Hasil dari penelitian, nilai reorder point, kuantitas pemesanan, dan safety stock didapatkan untuk 42 produk pada kategori A dengan nilai yang berbeda-beda. Berdasarkan kebijakan persediaan usulan, terjadi penurunan total biaya persediaan sebesar 11% atau senilai Rp281.770.103/tahun dari total biaya saat ini. Kemudian, DSS berhasil dirancang untuk membantu pengambil keputusan dalam menerapkan kebijakan persediaan usulan. Walaupun sudah berhasil diminimasi, namun total biaya persediaan usulan masih melebihi anggaran yang ditetapkan. Hal ini karena anggaran saat ini belum mempertimbangkan semua komponen biaya persediaan, bahkan anggaran untuk biaya pembelian dengan kuantitas pemesanan sebanyak jumlah permintaan saja sudah tidak mencukupi.
Perancangan Sistem Monitoring Ketahanan Pangan Dan Mitigasi Risiko Distribusi Beras Menggunakan Metode Fmea Dan Ahp Pada Bulog Subdivre Bandung Ridho Abdhillah Permana; Ari Yanuar Ridwan; Femi Yulianti
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak PP no.13 Tahun 2016 menyatakan pemerintah Indonesia memberikan penugasan kepada Bulog untuk bertanggung jawab dalam ketersediaan pangan nasional. Dalam menjalankan tugasnya, Bulog Menetapkan tiga pilar ketahanan pangan, yaitu ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas. Pada aktivitas distribusi Perum Bulog Subdivre Bandung ditemui berbagai risiko yang dapat menggaanggu alur rantai pasok penyaluran beras. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi risiko distribusi beras dan memitigasi risiko prioritas pada distribusi Perum Bulog Subdivre Bandung. Model Supply Chain Operation Reference (SCOR) digunakan untuk mengidentifikasi aktivitas distribusi. Kejadian risiko yang mungkin muncul dilakukan identifikasi dengan menggunakan metode Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk memitigasi risiko yang diprioritaskan. Kejadian risiko yang didapat diterjemahkan ke dalam bentuk Sistem Monitoring. Hasil dari penelitian ini adalah 19 sumber risiko yang didapatkan dari 12 kejadian risiko distribusi beras pada Perum Bulog Subdivre Bandung. Sumber risiko terpilih untuk setiap atribut ketahanan pangan diberikan alternatif mitigasi dan nilai prioritas. Sumber risiko terpilih pada atribut availability diberikan empat alternatif mitigasi, sumber risiko terpilih pada atribut accessibility diberikan empat alternatif mitigasi, dan sumber risiko terpilih pada atribut stability diberikan tiga alternatif mitigasi. Selain itu, hasil pada penelitian ini adalah rancangan sistem monitoring yang dapat menunjukkan performa perusahaan terhadap ketahanan pangan untuk memudahkan stakeholder mengambil keputusan. Kata kunci: Ketahanan Pangan, Risiko, SCOR, FMEA, AHP, Sistem Monitoring Abstract security, namely availability, accessability, and stability. In distribution activity Bulog Subdivre Bandung found various risks that can interfere with the supply chain flow of rice distribution. The research objective is to identify the risk of rice distribution and mitigate priority risk on distribution of Bulog Subdivre Bandung. The Model Supply Chain Operation Reference (SCOR) is used to identify distribution activities. Possible risks that may arise are identified using the Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) method and the methods of Analytical Hierarchy Process (AHP) are used to mitigate risks Prioritized. The risk event obtained is translated into the form of Monitoring system.Government Regulation No.13 of 2016 stated that the Indonesian Government provides an assignment to Bulog to be responsible for national food availability. In carrying out its duties, Bulog established three pillars of food . The results of this research are 19 risk agents obtained from 12 risk events of rice distribution in Perum Bulog Subdivre Bandung. The selected risk agents for each attribute of food security is given an alternative mitigation and priority value. The selected risk agents on the availability attribute is given four alternatives mitigation, the ISSN : 2355-9365 e-Proceeding of Engineering : Vol.6, No.2 Agustus 2019 | Page 7137selected risk agents on the accessibility attribute is given four alternatives mitigation, and the selected risk agents on the stability attribute is given three alternatives Mitigation. In addition, the results of this research are the design of monitoring systems that can demonstrate the company's performance on food security to make it easier for stakeholders to take decisions. Keywords: Food Security, Risk, SCOR,FMEA, AHP, Monitoring System
Perancangan Dashboard Monitoring Ketahanan Pangan Dan Mitigasi Risiko Pengadaan Komoditas Beras Menggunakan Failure Mode And Effect Analysis (fmea) Dan Analytical Hierarchy Process (ahp) di Bulog Subdivre Bandung Detha Aulia Alfazah; Ari Yanuar Ridwan; Femi Yulianti
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan Pangan di suatu negara tidak terlepas dari ketahanan pangan yang dilakukan. Bulog Subdrive Bandung merupakan Perusahaan umum milik negara yang dibentuk untuk menstabilkan kebutuhan pangan di daerah itu sendiri. Terdapat tiga pilar yang harus dijaga oleh bulog yaitu Accessability,Availability dan stability. Sehingga, untuk tetap menjaga tiga pilar tersebut bulog perlu melakukan identifikasi risiko secara menyeluruh untuk meminimalisir kerugian dan tercapainya tujuan dan tugas yang diberikan pemerintah kepada bulog. Identifikasi risiko dilakukan dari tiap aktivitas. yang ada pada bulog subdrive bandung dengan menggunakan SCOR. Risiko risiko tersebut kemudian di ranking dengan menggunakan fuzzy FMEA , Setelah itu dilakukan penentuan strategi mitigasi dari tiap risiko dengan peringkat paling tinggi. Kata kunci: Ketahanan Pangan, SCOR, Risiko, Bulog Subdrive Bandung
Optimasi Waktu Bongkar Muat Peti Kemas Pada Alat Quay Crane Di PT. IPC TPK Dengan Menggunakan Metode Linear Programming Mauritz Edo Soumutul; Luciana Andrawina; Femi Yulianti
eProceedings of Engineering Vol 6, No 2 (2019): Agustus 2019
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Terminal Operasional 3 Internasional PT. Indonesia Port Company Terminal Peti Kemas atau PT. IPC TPK merupakan terminal pelabuhan yang melayani kegiatan bongkar muat peti kemas. PT. IPC TPK menghadapi masalah tingginya waktu layanan bongkar muat peti kemas. Masalah di perusahaan tersebut mengindikasi operasi bongkar dan muat peti kemas yang kurang optimal. Pada penelitian ini terdiri dari dua tahap, tahap pertama adalah penentuan jumlah alat quay crane untuk kegiatan bongkar muat peti kemas. Pada tahap kedua, melakukan perhitungan waktu layanan bongkar muat peti kemas dengan menggunakan metode linear programming untuk meminimasikan waktu layanan bongkar muat. Model yang dibangun dengan menggunakan aplikasi Microsoft Excel 2016. Hasil dari perhitungan waktu layanan bongkar muat peti kemas menggunakan linear programming menghasilkan waktu layanan bongkar muat peti kemas sebesar 36 jam, dimana mengalami penurunan sebesar 36,14 jam atau sekitar 50% dari waktu layanan sebelum diusulkan. Kata Kunci: Terminal Peti Kemas, Bongkar Muat Peti Kemas, Linear Programming. Abstract International Operational Terminal 3 PT. Indonesia Port Company Terminal Peti Kemas or PT. IPC TPK is a port terminal that serves container loading and unloading activities. PT. IPC TPK faces the problem of high time container loading and unloading services. Problems at the company indicate container loading and unloading operations that are less than optimal. In this study consisted of two stages, the first stage was the determination of the number of quay crane tools for container loading and unloading activities. In the second stage, calculating container loading and unloading service time using linear programming methods to minimize loading and unloading service time. Models built using the Microsoft Excel 2016 application. The results of the calculation of container unloading service time using linear programming resulted in container loading and unloading service time of 36 hours, which decreased by 36.14 hours or about 50% of the service time before it was proposed. Keywords: Container Terminal, Loading and Unloading Container, Linear Programming.
Perancangan Kebijakan Persediaan Untuk Mengurangi Biaya Persediaan Door Plate Kulkas Di Pt Sharp Electronics Indonesia Bayugiri Taufik Adiputra; Luciana Andrawina; Femi Yulianti
eProceedings of Engineering Vol 8, No 2 (2021): April 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak Door Plate merupakan salah satu komponen penyusun dalam proses perakitan kulkas. PT Sharp Electronics Indonesia, sebagai salah satu produsen elektronik yang bergerak di bidang home appliances, merupakan pemain besar dalam industri ini. Pada prakteknya, PT Sharp Electronics Indonesia menggunakan lini produksi yang bersifat heterogen, dimana satu lini produksi akan memproduksi beberapa varian produk. Hal ini ditujukan untuk mengurangi jumlah lini produksi yang dibutuhkan, karena terdapat banyaknya varian produk yang dijual. Namun, lini produksi yang heterogen jika diikuti dengan varian produk yang terlalu banyak maka dapat membuat jadwal produksi beserta peramalannya sangat dinamis. Maka dari itu, penelitian akan difokuskan pada peramalan kebutuhan Door Plate untuk menghadapi kedinamisan kebutuhan. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode continuous review berbasis Model Q backorder, dengan berlandaskan pada data pemesanan Door Plate pada 1 tahun fiskal sebelumnya. Hal ini dilakukan karena tidak terdapat perubahan permintaan yang signifikan pada tiap tahunnya, sehingga diharapkan solusi yang diperoleh mampu merefleksikan kondisi aktual dan juga dapat berguna dalam jangka waktu yang lama. Hasil perhitungan menunjukkan dengan menggunakan metode continuous review, diperoleh penurunan total biaya pengadaan Door Plate sebesar 31-49% dari biaya pengadaan aktual. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa dengan penurunan total biaya sebesar 31-49% dari biaya pengadaan aktual, maka solusi yang diajukan dapat membantu PT Sharp Electronics Indonesia untuk menghadapi kedinamisan permintaan terhadap Door Plate dan juga menurunkan biaya pengadaan Door Plate. Kata Kunci: Door Plate, Continuous Review, Model Q Abstract Door Plate is one of the constructing components in the refrigerator assembly process. PT Sharp Electronics Indonesia, as one of the electronics manufacturers in home appliances, is a big player in this industry. In practice, PT Sharp Electronics Indonesia uses heterogeneous production lines, where one production line will produce several product variants. This is intended to reduce the number of production lines needed, because there are many product variants being sold. However, a heterogeneous production line, if followed by too many product variants, can make the production schedule and forecast very dynamic. Therefore, the research will focus on forecasting the need for Door Plate to face dynamic needs. The method used in this research is the continuous review method based on Model Q backorder, based on the Door Plate ordering data for the previous 1 fiscal year. This is done because there is no significant change in demand each year, so it is hoped that the solution obtained is able to reflect actual conditions and can also be useful in a long time. The calculation results show that by using the continuous review method, the total cost of procuring Door Plates has decreased by 31-49%. From these results, it can be concluded that by reducing the total cost of 31-49%, the proposed solution can help PT Sharp Electronics Indonesia to face the dynamic demand for Door Plates and also reduce the cost of procuring Door Plates. Keywords: Door Plate, Continuous Review, Model Q.
Perancangan Kebijakan Persediaan Produk Dry Food Menggunakan Metode Continuous Review (r, Q) With Fixed Life Time Di Pt. Abc Anya Shafira Pramesti; Luciana Andrawina; Femi Yulianti
eProceedings of Engineering Vol 8, No 5 (2021): Oktober 2021
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PT. ABC merupakan sebuah perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang logistik. Salah satu jenis produk yang disimpan pada gudang PT. ABC yaitu produk kategori dry food. PT. ABC mengalami kendala pada persediaannya seperti shortage serta overstock yang disebabkan karena tidak adanya ketetapan jumlah lot pemesanan pada saat melakukan pengisian ulang persediaan baik pada Gudang Cikarang maupun Gudang Jakarta. Untuk mengatasi permasalahan ini, dilakukan tugas akhir kebijakan persediaan pada produk dry food dengan model continuous review (r, Q) with fixed life time dengan mempertimbangkan umur hidup produk guna mengoptimalisasi kuantitas barang pada saat melakukan pengisian ulang persediaan sehingga dapat meminimasi jumlah shortage dan overstock dengan biaya yang minimum. Dengan perhitungan model Hadley-Within yang dilakukan pada tugas akhir ini didapatkan titik pemesanan ulang (r) dan jumlah lot pemesanan yang optimum (Q). Hasil dari tugas akhir dengan menggunakan model ini dihasilkan jumlah lot pemesanan yang optimum serta titik pemesanan ulang yang dapat meminimasi jumlah shortage dari 2.091 menjadi 1.611 serta jumlah total rata-rata persediaan yang disimpan pada Gudang Cikarang yaitu 13.223, Gudang Jakarta yaitu 18.620 menjadi 3.705. Tugas akhir ini juga menurunkan total biaya persediaan sebesar 5% dari total biaya persediaan sebelumnya. Maka, dapat disimpulkan hasil dari tugas akhir ini dapat meminimasi jumlah shortage dan overstock serta total biaya persediaan dari kondisi sebelumnya. Disarankan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai kebijakan persediaan dengan optimalisasi kapasitas gudang atau kebijakan persediaan untuk kategori produk lainnya seperti chiller food ataupun frozen food. Kata kunci : dry food, shortage, overstock, jumlah lot pemesanan, continuous review
Perancangan Rute Pengiriman Produk PT. XYZ Menggunakan Algoritma Genetika pada Vehicle Routing Problem Pick-Up and Delivery with Time Window untuk Minimasi Overtime Kerja Tania Ayu Sukma; Muhammad Nashir Ardiansyah; Femi Yulianti
eProceedings of Engineering Vol 10, No 3 (2023): Juni 2023
Publisher : eProceedings of Engineering

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak-PT. XYZ merupakan perusahaan distributor produk minuman dalam kemasan botol yang memasok sejumlah outlet di Provinsi Jawa Barat khususnya di Kota Bandung. PT. XYZ memiliki permasalahan yaitu adanya overtime kerja pada supir dan kernet truk. Sebanyak 6 dari 7 perjalanan truk 1 dan 4 dari 7 perjalanan truk 3 melebihi batas waktu kerja. Batas waktu kerja yang dimaksud yaitu selama 8 (delapan) jam kerja. Tujuan dari tugas akhir ini adalah merancang rute usulan distribusi barang PT. XYZ sehingga dapat meminimalkan durasi perjalanan yang melebihi batas waktu kerja. Berdasarkan kondisi aktual, dapat diketahui bahwa PT. XYZ memiliki permasalahan dalam hal transportasi yang dapat diselesaikan dengan menggunakan pendekatan Vehicle Routing Problem dengan jenis Pick-up and Delivery serta Time Window. Untuk mendapatkan rute usulan data akan diolah dengan menggunakan algoritma genetika dan pengolahan data akan dibantu dengan menggunakan sebuah bahasa pemograman phyton. Hasil dari perhitungan ini akan berupa sebuah rute usulan pengiriman yang dilakukan setiap hari dengan hasil yang berbeda berdasarkan dengan jumlah muatan truk, pilihan truk, dan tujuan pengiriman. Rute usulan pengiriman diharapkan dapat meminimasi durasi perjalanan sehingga tidak ada yang melebihi batas waktu kerja.Kata kunci-vehicle routing problem, pick-up and delivery, durasi perjalanan, batas waktu kerja, algoritma genetika