Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PEMILIHAN ALTERNATIF PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN METODE ANP DAN BOCR DI DINAS KEBERSIHAN PROPINSI DKI JAKARTA Astuti, Pudji; G, Tiena; Herdono, Herdono
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Volume 6, No.2, Mei 2011
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.212 KB) | DOI: 10.12777/jati.6.2.87-94

Abstract

Sampah merupakan produk samping dari aktivitas kehidupan masyarakat. Sampah ini akan menjadi bencana bagi kehidupan manusia dan lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Dinas Kebersihan Propinsi DKI Jakarta saat ini menghadapi permasalahan yang timbul akibat dampak pengelolaan sampah menggunakan teknologi Sanitary Landfill yang dirasa gagal di TPA Bantargebang yang berakibat pada pencemaran lingkungan dan bencana yang memakan korban. Dengan akan habisnya masa kontrak pembuangan sampah di TPA Bantargebang Bekasi, Dinas Kebersihan Propinsi DKI Jakarta perlu mengambil langkah dan upaya untuk menangani masalah yang dihadapi. Beberapa alternatif solusi akan dipertimbangkan yaitu lokasi baru, penerapan teknologi baru dan perbaikan/ penataan lokasi yang sudah ada. Dalam memilih alternatif ini, banyak kriteria yang harus dipertimbangkan dari aspek manfaat, peluang, biaya dan resiko yang terjadi. Oleh karena itu dalam pemilihan alternatifpengelolaan sampah ini digunakan alat analisis Analityc Network Process (ANP) dan Benefit Opportunities Cost Risk (BOCR). Tujuannya adalah untuk mendapatkan peringkat prioritas dari alternatif sebagai acuan dalam pengambilan keputusan. Tahap awal yaitu melakukan wawancara dengan pihak pengambil keputusan atau seorang ahli mengenai Solid Waste. Adapun alternatif akan dipilih berdasarkan masalah utama yang timbul sebagai acuan untuk kriteria, subkriteria serta keterkaitannya. Untuk mendapatkan bobot dari setiap elemen ANP digunakan kuisioner perbandingan berpasangan yang diambil dari preferensi para pakar dan kemudian diolah dengan Software Super Decision. Analisis BOCR menyajikan 3 kondisi dalam memilih prioritas alternatif yaitu Standard (BIC), Pessimistic BI(CxR), Realistic (BxO)1(CxR). Apabila pengambil keputusan berfokus pada Realistic prioritas pertama adalah AlternatifLokasi Baru (1.5882). Kata kunci : pengelolaan sampah, Analitic network process, benefit, Opportunity, Cost, Risk       Garbage, side product from activity life of society, will become disaster for human life and environment if do not be managed appropriately. In this time Dinas Kebersihan DKI Jakarta faces problems arising out from failure of Sanitary Landfill Technology in TPA Bantargebang. This failure caused environment pollution and disaster eating victim. Because the contract period of garbage disposal in TPA Bantargebang Bekasi will terminate, Dinas Kebersihan DKI Jakarta must take action and effort to handle problem faced. Some solution alternatives that will be considered are setting new location, new adjusment of technology and repairing settlement of existing location. In choosing this alternative, many criteria that must be considered are benefit, opportunity, expense and risk that can be happened. Analityc Network Process (ANP) and Benefit Opportunities Cost Risk (BOCR) are used to select the related alternatives which aim to get the priority rangking of alternative as reference in decision making.Early stage is interviewing with expert of Solid Waste. The alternatives will be chosen based on the arising main problem as reference for the criterions, sub-criterions and the link between them. Weight for each ANP elements is resulted from pairwise comparison questionnaire processed with Super Software Decision. BOCR Analysis presents 3 condition in choosing alternative priority that are Standard ( B / C), Pessimistic B/(CxR), Realistic (BxO) / (CxR). If decision makers focus on Realistic then the first priority is new location (4.4625) Keyword : Garbage Management, Analitic Network Process, Benefit, Opportunity, Cost,Risk
Simulasi Diskrit untuk Pengaturan jumlah Gate pada Commuter Line Jabodetabek Rute Perjalanan Bogor - Jakarta Kota Winnie Septiani; Pudji Astuti; Fitria Helmanila
Seminar Nasional Teknologi Informasi Komunikasi dan Industri 2016: SNTIKI 8
Publisher : UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (558.777 KB)

Abstract

The purpose of the present study is to to develop discrete simulation models for setting thenumber of gate entry and exit gate in the e-ticketing system commuter Jabodetabek travel route Bogor -Jakarta Kota. Discrete event that occurred in the queue gate entrance and exit gate of which is the Linecommuter passenger arrival in the gate entrance and exit gate and passenger service level in the system.Based on the analysis of passenger and utility ratio of gates at 24 station, there were four groups ofstations and four groups of the time. The performance evaluation system was based on: number ofpassengers in the system (LS), the number of passengers in the queue (Lq), waiting time in the system(Ws) and the waiting time in the queue (Wq) used a software application program WinQsb QueuingAnalysis. Results of the evaluation of the proposal setting the number of gate entry and exit gate showedutility value higher than the previous condition. The proposal was expected to improve the effectiveness ofe ticketing system commuter JabotabekKeywords: commuter line, dicrete simulation, e-tocketing system, number of gate, utilities
PELATIHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF DI JAKARTA UTARA Winnie Septiani; Pudji Astuti; Nora Azmi; Triwulandari SD; Dorina Hetharia; Iveline Anne Marie; Emelia Sari
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 2 No 2 (2020): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.49 KB) | DOI: 10.25105/jamin.v2i2.7497

Abstract

PT Asano Gear Indonesia (AGI) merupakan salah satu industri komponen otomotif di Indonesia yang berlokasi di Jakarta Utara. Dalam menjalankan usahanya tentunya perusahaan menghadapi beberapa persoalan keputusan, baik di level strategis, taktis maupun operasional.  Berdasarkan hasil diskusi dan survei awal, permasalahan keputusan  yang sedang dipertimbangkan oleh perusahaan diantaranya adalah  keputusan untuk  memindahkan lokasi pabrik dan keputusan untuk pembelian mesin produksi.  Pengambilan keputusan merupakan hal yang penting bagi kelangsungan sebuah perusahaan. Metode-metode pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan untuk dapat membuat keputusan lebih sistematis, dapat diukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai konsep dasar pengambilan keputusan, faktor-faktor yang harus diperhatikan dan penggunaan beberapa metode dalam Pengambilan keputusan. Materi yang disampaikan mengenai pengambilan keputusan, terbagi menjadi dua bagian utama yaitu, konsep dasar pengambilan keputusan dan teknik-teknik yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan evaluasi kegiatan pelatihan, lebih dari 75% peserta menyatakan isi pelatihan ini menarik dan bermanfaat. Selain itu, peserta pelatihan juga menyatakan keinginannya untuk diberikan pelatihan lanjutan. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan maupun jurusan Teknik Industri terutama dalam pengembangan keilmuan analisis keputusan dan implementasinya di industri.
PENGUKURAN BEBAN KERJA MENTAL DAN FISIK PADA PROSES PENGECEKAN KECATATAN PIPA Arnes Faradilla; Pudji Astuti; Muhammad Ihza Alayvrin
KAIZEN : Management Systems & Industrial Engineering Journal Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/kaizen.v5i2.12440

Abstract

The workload in ergonomics is divided into two parts, namely the mental load and the physical load. The mental load is a workload related to cognitive, perception, and concentration, while the physical load is related to human physical activity. The pipe checking process carried out by 3 operators at PT Bakrie Pipe Industries requires high concentration. This operator must check for pipe defects which are done for 8 hours per day and are repetitive. The purpose of this study was to measure the mental and physical load on operators using NASA TLX and energy consumption methods. This research was conducted starting with observing and interviewing the operator, then distributing the NASA TLX questionnaire and measuring the pulse. The results showed that the three operators had a high mental and physical burden, especially operator 3 who was older than the other operators. There is a relationship between age and the activities carried out so that it can cause differences, although not too significant. The need for immediate repairs in this work is due to manual work to check pipe defects without any tools, causing excessive stress and fatigue to the operator.
Minimasi Beban Kerja Mental pada Operator Produksi Mefenamic Acid dengan Metode HAZOP Putra Haidar Darytaqy; Pudji Astuti; Ika Wahyu Utami
Jurnal Optimasi Teknik Industri (JOTI) Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Teknik Industri Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/joti.v5i1.15491

Abstract

Penelitian ini dilakukan pada PT XYZ, dimana objek yang diamati adalah operator lini produksi 5. PT XYZ merupakan suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi obat. Identifikasi masalah dilakukan dengan observasi langsung serta wawancara kepada manager Human Resource. Di tahun 2021 terjadi permasalahan tingkat pengunduran diri pekerja yang tinggi di lini produksi 5 sejumlsh 23 orang, dimana 15 diantaranya beralasan mengalami stress saat bekerja. Permasalahan yang ditemukan tersebut merujuk adanya indikasi beban kerja mental pada para operator lini produksi 5. Penelitian ini dilakukan untuk meminimasi beban kerja mental operator di lini produksi 5. Pengukuran beban kerja mental menggunakan metode NASA-TLX (National Aeronautics and Space Administration-Task Load Index) untuk mengklasifikasikan tingkat beban kerja mental operator dan memberikan usulan perbaikan dengan metode HAZOP dengan mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi di lini produksi 5 berdasarkan 6 aspek beban kerja mental, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan mental, kebutuhan waktu, performansi, usaha, dan tingkat frustasi. Usulan perbaikan yang dapat meminimasi penyimpangan yang terjadi pada 6 aspek beban kerja mental adalah menambah 1 pekerja khusus untuk mengantar hasil proses ke proses berikutnya, melakukan briefing dan evaluasi harian, mengadakan sosialiasi kesehatan dan menyediakan psikolog untuk konseling, membuat jam istirahat sekunder, menerapkan sistem penghargaan dan rancangan SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk pemberian penghargaan.
PELATIHAN PEMBUATAN ALAT DETEKSI DINI BENCANA BANJIR UNTUK DI WILAYAH JATIBENING, BEKASI Syah Alam; Indra Surjati; Lydia Sari; Yuli Kurnia Ningsih; Pudji Astuti; Simon Jansen Saragi; Muhammad Ilham
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v5i1.3405

Abstract

Banjir adalah bencana alam yang sering terjadi di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Salah satu permasalahan yang menyebabkan bencana banjir adalah adanya sumbatan pada saluran air yang menyebabkan air meluap dan menimbulkan genangan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini memberikan solusi dengan memberilkan kegiatan pelatihan pembuatan deteksi dini bencana banjir menggunakan deteksi ketinggian air yang diletakkan pada saluran pembuangan air di wilayah Perumahan Jatibening, Bekasi yang mengalami bencana banji diawal tahun 2021. Alat yang dirancang menerapkan teknologi tepat guna dengan memanfaatkan pelampung water level control yang dikoneksikan dengan power supply dan relay sebagai sakelar otomatis. Informasi ketinggian air direpresentasikan menggunakan indicator lampu LED dan jika air sudah meluap maka sirine akan berbunyi untuk memberikan informasi kepada warga sekitar agar dapat segera mengevakuasi barang-barang berharga dan lainnya. Hasil dari kegiatan ini didapatkan bahwa pemahaman masyarakat terhadap deteksi bencana banjir meningkat menjadi 98% dan alat deteksi ketinggian air berhasil diterapkan dan ditempatkan di saluran pembuangan air di wilayah perumahan jatibening, bekasi.
Pendampingan Perakitan TTG Mesin Penetas Telur Untuk Komunitas Peternak Ayam Kampung Pringsewu Lampung Sally Cahyati; Rosyida Permatasari; Pudji Astuti; Triwulandari
AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 10 : November (2023): AMMA : Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : CV. Multi Kreasi Media

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The demand for local chicken meat supply in Lampung is relatively high, but it cannot be fully met now. Chicken farmers, who are the suppliers of local chicken meat, face difficulties due to the fluctuating supply of chicks for traditional chicken farming. The success rate of traditional chicken hatching is only around 50%, which necessitates the use of egg incubators to condition eggs in an ideal environment for hatching, thus minimizing hatching failures. The machine works by maintaining a consistent temperature in the incubation room throughout the hatching process, periodically rotating the eggs in four positions, and is equipped with temperature and humidity monitoring devices. In the Community Service Program (PkM), the approach used is a mentoring method, allowing farmers to ask questions directly if they encounter difficulties. The expected outcome is that chicken farmers will be able to assemble egg incubators independently, creating the egg-turning mechanism and the machine's casing, while other control and support tools will be purchased. During the mentoring process, farmers will be provided with working drawings for the driving mechanism, machine casing, and specifications of the necessary tools and materials. Farmers will also receive a step-by-step guide for assembly, making it easy to follow. At the end of the PkM, it is expected that farmers will have a minimum understanding of 90%-100 % of what was taught during the mentoring process, and for any remaining questions, they can consult online or through discussions on WhatsApp.
Agricultural Risk Factor Petani Lansia pada Aktivitas Pertanian Padi Novia Rahmawati; Ahmad Farhan; Pudji Astuti; Bambang Cholis S; Nora Azmi
Jurnal Teknik Vol 21 No 2 (2023): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37031/jt.v21i2.344

Abstract

According to data from the Central Bureau of Statistics, the agricultural sector is the business field that absorbs the most elderly workers. However, elderly farmers actually become vulnerable to musculoskeletal disorders when doing agricultural work. This is because agriculture requires a lot of lifting activities, carrying heavy loads, working in bent and squatting positions, there is a risk of slipping and there is a risk of falling from the slippery paddy fields. This study aims to identify agricultural risks for elderly farmers. Data collection was carried out using Focus Group Discussions, to identify complaints with the Nordic Body Map (NBM) and risk assessment with the Agricultural Whole-Body Assessment (AWBA). Complaint data obtained, namely respondents stated that they had Gotrak complaints (muscle and skeletal disorders) on the waist and legs. Results questionnaire NBM, namely the level of complaints of pain in the highest part of the body that is felt, namely the waist. While the results of the AWBA risk assessment show that most of the work postures of elderly farmers are at high risk (high) with a percentage of 53% and a risk level of work duration of 73% of agricultural activities has a risk of 4 (very high).