Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PELATIHAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA INDUSTRI KOMPONEN OTOMOTIF DI JAKARTA UTARA Winnie Septiani; Pudji Astuti; Nora Azmi; Triwulandari SD; Dorina Hetharia; Iveline Anne Marie; Emelia Sari
Jurnal Abdi Masyarakat Indonesia (JAMIN) Vol 2 No 2 (2020): JURNAL ABDI MASYARAKAT INDONESIA (JAMIN)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (737.49 KB) | DOI: 10.25105/jamin.v2i2.7497

Abstract

PT Asano Gear Indonesia (AGI) merupakan salah satu industri komponen otomotif di Indonesia yang berlokasi di Jakarta Utara. Dalam menjalankan usahanya tentunya perusahaan menghadapi beberapa persoalan keputusan, baik di level strategis, taktis maupun operasional.  Berdasarkan hasil diskusi dan survei awal, permasalahan keputusan  yang sedang dipertimbangkan oleh perusahaan diantaranya adalah  keputusan untuk  memindahkan lokasi pabrik dan keputusan untuk pembelian mesin produksi.  Pengambilan keputusan merupakan hal yang penting bagi kelangsungan sebuah perusahaan. Metode-metode pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan untuk dapat membuat keputusan lebih sistematis, dapat diukur dan dapat dipertanggungjawabkan. Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai konsep dasar pengambilan keputusan, faktor-faktor yang harus diperhatikan dan penggunaan beberapa metode dalam Pengambilan keputusan. Materi yang disampaikan mengenai pengambilan keputusan, terbagi menjadi dua bagian utama yaitu, konsep dasar pengambilan keputusan dan teknik-teknik yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan evaluasi kegiatan pelatihan, lebih dari 75% peserta menyatakan isi pelatihan ini menarik dan bermanfaat. Selain itu, peserta pelatihan juga menyatakan keinginannya untuk diberikan pelatihan lanjutan. Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi perusahaan maupun jurusan Teknik Industri terutama dalam pengembangan keilmuan analisis keputusan dan implementasinya di industri.
PENGUKURAN KINERJA PERAWATAN LOKOMOTIF PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) BERDASARKAN MODEL MAINTENANCE SCORECARD Winnie Septiani; Didien Suhardini; Emelia Sari
J@ti Undip: Jurnal Teknik Industri Volume 7, No.3, September 2012
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.606 KB) | DOI: 10.12777/jati.7.3.191-198

Abstract

Lokomotif memiliki peran sangat penting bagi PT.KAI (Persero) sebagai  penggerak kereta dan pendukung untuk sistem kelistrikan dan sistem penumatik bagi kereta.  Penilaian  dan evaluasi kinerja perawatan lokomotif saat ini belum dilakukan secara komprehensif, hanya dilakukan berdasarkan indikator Availability dan MKBF (Mean Kilometer Between Failure).  Pada penelitian ini akan pengukuran kinerja perawatan lokomotif berdasarkan model pengukuran kinerja Maintenance Scorecard (MSc). Model yang digunakan diperoleh berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang terdiri dari enam perspektif yaitu productivity, Cost Effectiveness, Quality, Environment, Safety dan Learning. Pengukuran kinerja perawatan lokomotif dimulai dengan menentukan target untuk setiap KPI, menentukan skala pengukuran, menentukan bobot KPI.  Penentuan target dilakukan dengan proses FGD. Proses pembobotan dilakukan dengan metode pairwise comparison dengan bantuan software Expert Choice. Hasil pengukuran kinerja perawatan lokomotif di Dipo Jatinegara diperoleh skor 2.8 yang menunjukan kinerja perawatan lokomotif dipo jatinegara ini cukup baik. Hasil Penilaian berturut – turut pada perspektifQuality (37%), Cost Effectiveness (53%), Productivity (55%), Environtment (56%), Safety (83%) dan Learning (84%).Kata kunci : kinerja perawatan, lokomotif, maintenance scorecard ABSTRACT The locomotive has a very important role for PT.KAI (Limited) as a driver of the train, and support for electrical systems and systems for the railway penumatik. Assessment and evaluation of the performance of locomotive maintenance has not been done comprehensively, are solely based on indicators of Availability and MKBF (Mean Kilometer Between Failure). This research will measure the performance of locomotive maintenance by Maintenance Scorecard performance measurement model (MSc). The model used is obtained based on the results of previous studies of six perspectives, namely productivity, Cost Effectiveness, Quality, Environment, Safety and Learning Locomotive maintenance performance measurement begins by determining targets for each KPI, specify the scale of measurement, determine the weight of KPI. The selection of the carried the FGD process. Weighting process is done by pairwise comparison method with the help of Expert Choice software. The results of performance measurement in locomotive maintenance depot Jatinegara obtained score 2.8 which shows the performance of locomotive maintenance depot Jatinegara is pretty good. Successive Assessment - participated in perspektifQuality (37%), Cost Effectiveness (53%), Productivity (55%), Environtment (56%), safety (83%) and Learning (84%).Keywords: performance of maintenance, locomotive, maintenance scorecard
Framework Model Green-Techno Sociopreneur Ternak Maggot untuk Membangun Kemandirian Ekonomi Panti Sosial DKI Jakarta Emelia Sari; Winnie Septiani; Ratnaningsih Ruhiyat; Khomsiyah; Hartini; Richy Wijaya
JURNAL AGROINDUSTRI HALAL Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Agroindustri Halal 9(1)
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jah.v9i1.8044

Abstract

Panti asuhan sosial di wilayah DKI Jakarta perlu ditingkatkan kemandiriannya sehingga bisa bertransformasi dari cost center menjadi sebuah lembaga yang mandiri secara ekonomi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengembangkan sebuah bisnis dengan konsep bisnis yang ramah lingkungan dan mempunyai dampak positif terhadap masyarakat sekitar (community empowerment). Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sebuah framework implementasi bisnis dengan konsep green techno sociopreneur melalui ternak Maggot. Ini merupakan implementasi konsep waste to value, dimana merubah sampah organik menjadi Maggot yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak berprotein tinggi. Hal ini akan mengatasi permasalahan sampah pada panti sosial dan masyarakat sekitar secara signifikan, sehingga akan berdampak terhadap penanggulangan masalah lingkungan secara global. Penelitian ini juga berbasis pemanfaatan teknologi tepat guna dengan melakukan redesign mesin pencacacah sampah dengan sistem knock down. Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa bisnis ternak Maggot ini mempunyai dampak positif terhadap peningkatan ekonomi, lingkungan, dan sosial. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi semua pihak (akademisi dan praktisi) untuk mengimplementasikan sebuah framework model bisnis green techno sociopreneur yang mengkombinasikan konsep green business model dengan pengembangan teknologi tepat guna.
Pembuatan Eco Enzym Untuk Keberlangsungan Hidup Lingkungan Pesantren Yang Harmonis Tiena Amran; Ratnaningsih Ruhiyat; Richard Rambung; Emelia Sari; Ari Saputro
Jurnal Pengabdian Masyarakat Tapis Berseri (JPMTB) Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Tapis Berseri (JPMTB) (Edisi Oktober)
Publisher : Pusat Studi Teknologi Informasi Fakultas Ilmu Komputer Universitas Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36448/jpmtb.v2i2.61

Abstract

Masalah sampah, khususnya sampah organik di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), menjadi ancaman serius terhadap keseimbangan ekosistem. Dalam konteks ini, 70 persen sampah organik di TPA menyebabkan aroma tak sedap. Masyarakat umumnya menganggap sampah padat dari rumah tangga atau industri sebagai sesuatu yang tak berguna atau tanpa nilai ekonomis. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat bertujuan memberikan edukasi dan pelatihan tentang pemanfaatan sampah organik serta proses pembuatan eco-enzyme. Eco-enzyme ini dapat menjadi solusi untuk mengurangi sampah rumah tangga, terutama sampah organik. Keunggulan eco-enzyme melibatkan proses fermentasi yang tidak memerlukan tempat luas dan menggunakan botol air mineral bekas sebagai wadah. Selain manfaat lingkungan, kegiatan ini diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap masalah sampah organik, memperluas pengetahuan mereka, dan mendorong aplikasi solusi terhadap permasalahan tersebut.