Latar Belakang : Acquaired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kumpulan gejala atau sindrom yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV). Sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1981 di Amerika Serikat AIDS terus menyebar keseluruh dunia dan sampai saat ini tidak ada satu Negara pun yang benar-benar dinyatakan bebas dari HIV/AIDS termasuk Indonesia. Data dari Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) Provinsi Aceh, dalam sepuluh tahun terakhir sejak 2004 hingga Oktober 2014, total data kasus virus HIV/AIDS di Aceh mencapai 303 kasus, ada 106 orang wanita (35%) dan 197 orang pria (65%). Dari jumlah tersebut, 94 penderitanya meninggal dunia. Berdasarkan data KPA terbaru jumlah kasus HIV/AIDS di tahun 2015 mengalami penurunan , dimana tercatat 58 kasus HIV/AIDS ( 18 penderita HIV dan 40 penderita AIDS ). Total penderita HIV/AIDS di Aceh selama 2014 hingga 1 Desember 2015 mencapai 141 kasus. Paling banyak terjadi di Banda Aceh 20 kasus, Aceh Utara 16 kasus, Aceh Tamiang 13 kasus, Bireuen 11 kasus dan Aceh Besar 10 kasus.Tujuan penelitian : adalah memberikan persepsi yang benar tentang HIV dan AIDS kepada para remaja agar mereka mempunyai pengetahuan yang benar sehingga mereka dapat menjaga dan membatasi diri dari segala bentuk penularan HIV dan AIDS.Metode penelitian : adalah Deskriptif Analitik dengan desain Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa(i) di SMA Unggul Negeri 2 Banda Aceh yaitu sebanyak 542 orang. Metode pengambilan sampel adalah Total sampling, pengumpulan data dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner yang dilakukan mulai tanggal 11 s/ 23 Agustus 2017.Hasil Penelitian : Berdasarkan distribusi frekuensi diketahui jumlah persepsi yang benar tentang HIV/AIDS sebanyak 54,6 %, pengetahuan yang baik sebanyak 69 %, memiliki motivasi yang positif sebanyak 93,9 % dan budaya yang positif sebanyak 82,3 %.Kesimpulan : Ada pengaruh pengetahuan (P value 0,000), motivasi (P value 0,002) dab budaya (P value 0,003) terhadap persepsi remaja di SMA negeri 2 Banda Aceh.Diharapkan kepada pihak pendidikan untuk tetap pro aktif dalam menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk dapat secara rutin memberikan penyuluhan dan konseling kepada para remaja tentang berbagai informasi mengenai kesehatan reproduksi dan berbagai permasalahan remaja agar mereka dapat mengantisipasi berbagai faktor resiko yang mungkin terjadi, yang pada akhirnya dapat menurunkan jumlah berbagai kasus penyakit reproduksi yang terjadi pada remaja