Peningkatan prevalensi penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia, seperti hipertensi, diabetes melitus, gagal ginjal kronik, dan stroke, menunjukkan kebutuhan mendesak untuk intervensi yang efektif. Berdasarkan data Riskesdas 2018 dan laporan Kementerian Kesehatan RI, angka kejadian PTM terus meningkat setiap tahun, menekankan pentingnya pencegahan dan deteksi dini. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memperkuat keterampilan komunikasi antar pribadi kader kesehatan di Desa Cipakat dalam pencegahan PTM. Metode yang digunakan adalah Participatory Learning and Action (PLA) dengan melibatkan 20 kader kesehatan dalam pelatihan, pendampingan, dan praktik komunikasi. Hasil menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan keterampilan komunikasi kader setelah intervensi, yang dibuktikan dengan hasil uji Wilcoxon yang menunjukkan p-value 0.00013. Pelatihan juga mencakup penggunaan alat kesehatan yang disertai dengan pemberian alat Posbindu PTM KIT. Berdasarkan hasil ini, disarankan untuk mengimplemetasikan ketreampilan komunikasi antar pribadi dalam pelayanan posbindu PTM untuk meningkatkan efektivitas pencegahan PTM di tingkat komunitas.