Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Literasi Wisata Lamalera Lembata NTT Dalam Upaya Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Jehamat, Lasarus; Robot, Marselus; Keon, Yohanes Fiser
Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial Vol 20, No 1 (2021): Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial
Publisher : Babes Litbang Yankessos

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31105/jpks.v20i1.2437

Abstract

Literasi wisata dilatarbelakangi oleh sebuah kenyataan bahwa pariwisata selama ini hanya mengedepankan aspek fisik lahiriah semata. Padahal, pariwisata tidak hanya berhubungan dengan pemandangan indah semata. Pariwisata berkaitan dengan unsur kedalaman wisata. Di situ, wisata berbasis budaya penting diteliti. Disebutkan, sebagai sebuah destinasi wisata internasional, Lamalera masih dianggap misterius. Proses penangkapan ikan paus secara tradisional ternyata tidak hanya menggambarkan relasi sosial-spiritual masyarakat dengan laut tetapi juga memiliki peran dan fungsi kesejahteraan. Untuk mencapai tujuan itu, literasi wisata Lamalera menulis pokok-pokok penting aspek pariwisata. Kajian ini dilakukan di Lamalera menggunakan metode penelitian kualitatif. Data diambil menggunakan teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan literasi wisata dalam peningkatan kesejahteraan sangat urgen. Masyarakat Lamalera menginginkan masyarakat di luar Lamalera mengetahui dan memahmi bahwa Lamalera memiliki potensi wisata, kekuatan budaya, dan keutamaan lokal dalam melakukan proses penangkapan ikan paus. Berkaitan dengan itu, aspek-aspek atraksi, aksesibilitas, amenitas, dan akomodasi sedang dibangun di sana. Kerja sama semua pihak dibutuhkan agar masyarakat tetap memertahankan wisata berbasis kearifan lokal tersebut.
Buruh Migran Timor: Sebab, Jejaring dan Risiko (Studi Kasus Desa Silu, Kabupaten Kupang, NTT) Robot, Marselus; Lambe, Aris; Syamsuriady, Syamsuriady; Margareta, Karus Maria; Ande, Andereas
JIIP - Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan Vol. 6 No. 1 (2023): JIIP (Jurnal Ilmiah Ilmu Pendidikan)
Publisher : STKIP Yapis Dompu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.383 KB) | DOI: 10.54371/jiip.v6i1.1505

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui penyebab, jejaring, dan risiko migran asal Timor dengan studi kasus di Desa Silu, Kecamatan Fatule’u, Kabupaten Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.  Studi lapangan menggunakan strategi etnografi. Metode ini meminta peneliti untuk menetap lama di lapangan karena tidak hanya memgumpulkan data, tetapi harus mengalami data. Etnografi dalam konteks fenomenologi menekankan penyelidikan peristiwa sosial dari sudut pandang “pribumi atau “orang dalam”. Temuan penelitian menunjukkan: (1) Penyebab migran asal Desa Silu adalah ekonomi. Migran sangat sulit bertahan hidup di daerahnya. Mereka berusaha mencari pekerjaan di luar negeri untuk memenuhi kebutuhan: (a) untuk mempertahankan hidup, (b) menyekolahkan anak, dan (c) urusan lain seperti adat. (2) Migran asal Desa Silu melakukan perjalanan umumnya mengambil jalur ilegal melalui calo atau agen ilegal. Pemilihan jalur ini disebabkan oleh: (a) dianggap lebih sederhana (tidak rumit), atau dianggap paling mudah. Pihak perusahaan pengirim migran yang memberikan biaya perjalanan dan membiayai dokumen (pasport). (3) Migran asal Silu, Kabupaten Kupang) mengalamai risiko yang disebabkan: (a) kurangnya pengetahuan dan keterampilan (bahasa, keterampilan, budaya). Keadaan ini menjadi rentan dari kekerasan seperti penyiksaan, sering mereka tidak mendapat gaji karena atau mengurangi honor karena harus mengembalikan sebagian uang transport dan uang pengurusan paspor atau dokumen lainnya; (b) migran Desa Silu yang umumnya mengabil jalur ilegal sehingga mengalami kesulitan mencari solusi bila mereka mengalami masalah di tempat kerja.
IDIOMATIC PHRASES IN MARRIAGE SPEECH OF HELONG TRIBUTE CUSTOMS AS AN ENRICHMENT OF TEACHING MATERIALS FOR SEMANTIC LECTURES Kosmas, Jeladu; Kosat, Paulina Maria Yovita; Pekuwali, Dian Sari Arinda; Robot, Marselus
Jurnal Lazuardi Vol 7 No 1 (2024): JURNAL LAZUARDI EDISI XII BULAN MARET
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53441/jl.Vol7.Iss1.107

Abstract

The aim of this research is to describe idiomatic phrasesin the traditional marriage story of the Helong tribe as enrichment of teaching materials for semantics courses. The theoretical basis used in this research is idiomatic phrasesstated by Keraf (2000), namely (2) Idiomatic based on its type (2) Idiomatic based on its form. Using a qualitative approach and the method and collection technique used in this research is the observation method with three techniques, namely (1) skillful listening and involvement method, (2) recording technique, and (3) note taking. Other methods used are the questionnaire method and the note-taking method. The research results show that there are four stages, namely (1) stagekeket kodale'ask; (2) levelHilli Hleken'come in and ask'; (3) levelfog wrap'enter marriage or bring dowry'; (4) levelkait tamang in mule te'between'. In these four levels there are 13 idiomatic phrase data.
KEMAMPUAN MENGONVERSI TEKS CERITA RAKYAT MENJADI NASKAH DRAMA OLEH SISWA KELAS XI BAHASA SMAN 1 TAEBENU BAUMATA KUPANG Topo, Lidwina; Robot, Marselus; Margareta, Karus M.
Jurnal Lazuardi Vol 7 No 2 (2024): Vol 7 No 2 (2024): JURNAL LAZUARDI EDISI XIII BULAN JUNI
Publisher : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53441/jl.Vol7.Iss2.119

Abstract

This thesis written by Lidwina Mariana Topo with the title “The Ability to Convert Foklore Texts Into Drama Script by Class XI Language SMAN 1 Taebenu Baumata Kupang”. Supervisior by Dr. Marselus Robot, M.Si. and Dra. Karus M. Margareta, M.Pd. The main problem in this research is how is the ability of class XI Language SMAN 1 Taebenu Kupang Baumata Kupang students in converting folklore text into a drama script? The purpose of this research is to datermince the students’ ability in converting a folk tale text into a drama script. In this research, the reseacher conducted a performance test on students of class XI Language SMAN 1 Taebenu Baumata Kupang, as research subjects with a total of 19 research subjects.Reseachers will collect data which will then be analyzed based on the aspect of the assessment of drama script. This type of research is a qualitative descriptive, because the data collected will be analyzed as a category of words not numbers. The result showed: (1) Students skills in converting folklore texts into drama scripts There are 9 or 47% of students successful obtainingcompleteness when converting a drama script from a folk tale; (2) Then the average ability ofclass Language SMAN 1 Taebenu Baumata Kupang is 62,8. Thus, it can be concluded that theability to convert folklore texts into drama scripts in class Language SMAN 1 Taebenu Baumata Kupang is still in the poor category and still needs a lot of practice to be able to writw/convert, especially writing a drama script.
Implicature Of Speech Acts in The Tradition of Rotenese Community Engagement in Tuatuka Eastern Part of Kupang, East Nusa Tenggara Province Robot, Marselus; Djahimo, Santri E. P.; Budiman Jama, Karolus; Margareta, Karus Maria
Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 12 No 3 (2023): December 2023
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/seloka.v12i3.76639

Abstract

Customary speech acts are usually presented metaphorically, and allegorically in order to imply certain meanings. Such language phenomena imply certain meanings that are textually biased. In linguistic studies, such a phenomenon is called implicature. What is unique in traditional speech acts (wedding proposal) is the implicature, both in the rules of language use and in the way the speech is delivered. Therefore, the conversation is structured in such a way as not to violate the maxims or principles of cooperation, politeness, and relevance in order to cooperate and reach an agreement. Pragmatics study is the theoretical framework used by the researchers for the discourse of betrothal speech acts in the tradition of the Rotenese Community in Tuatuka (Kupang). One of the important studies in pragmatics study is conversational implicature. Conversational implicature is a process of interpreting meaning based on both situation and context. The design of this research has been qualitative. The choice of this method is a consequence of the data collected in the form of words, sentences, symbols that will then be interpreted. Informants have been selected purposively, namely based on the research objectives to obtain accurate data. The data has been collected through in-depth interviews, recording, observation, and documentation studies. The research instruments have been a list of questions and an observation guide. Data validation has been conducted through Focus Group Discussion (FGD) and source triangulation. The data has then been analyzed through the steps of categorizing units, connecting research units with themes, and interpreting the relationship between thematic units. The research findings have shown that the implicature of engagement in the tradition of the Rotenese community in Tuatuka (Kupang) aims to build cooperation and establish good manners in order to obtain an agreement in the discussion about dowry. Two types of implicatures that are most productively used in the traditional marriage ceremony in the Rotenese ethnic tradition in Tuatuka are the maxim of quantity and relevance. Both maxims are very important in speech acts because (1) the cooperation to reach an agreement should be maintained, and (2) the misunderstandings between the two parties should be avoided, and (3) the harmonious relationships between the two families (the families of both female and male) should be fostered.
Pelatihan pembuatan media flash card sebagai media literatif untuk pemercepatan keaksaraan bagi alumni pendidikan guru sekolah dasar FKIP Undana Kupang Margareta, Karus Maria; Robot, Marselus; Nico, Hayon G.; Jama, Karolus Budiman; Reteg, I Nyoman; Djokaho, Margaretha P. E.; Pekuwali, Dian Sari A.
KHIDMAH : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): Vol. 4 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Lembaga Penerbitan, Penelitian, dan Pengabdian Masyarakat (LP3M) UNZAHLP3M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55210/khidmah.v4i1.353

Abstract

Latar belakang dilakukannya kegiatan PPM ini dikarenakan survei awal yang dilakukan Tim PPM Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menunjukkan kelas- kelas sekolah dasar termasuk ruang kuliah di lingkungan PGSD FKIP Undana tempat paraalumni menjalani perkuliahan, nyaris tanpa gambar, apalagi gambar-gambar literatif termasuk media flash card sebagai salah satu contoh media literatif yang ditempel atau digantung di dinding. Gambar satu-satunya hanya foto presiden dan wakil presiden. Itulah sebabnya, PPM ini dimaksudkan untuk menjawab tantangan itu. PPM ini dilakukan dengan tujuan: (1) memberikan pemahaman yang komperhensif tentang pentingnya media literatif bagi upaya pemercepatan keaksaraan di kelas rendah/awal sekolah dasar; (2) melakukan pendampingan terhadap para alumni dalam membuat media flash card sebagai media literatif untuk pemercepatan keaksaraan. Seluruh kegiatan PPM yang diawali dengan kegiatan penyajian materi dan diikuti kegiatan pendampingan dalam pembuatan media literatif berjalan dengan baik dan berlangsung kondusif. Diharapkan agar materi publikasi dalam bentuk jurnal, mendapat apresiasi dari para alumni maupun guru-guru SD pada umumnya.  
Gender Inequality and Media Representation: A Critical Discourse Analysis of Femicide Coverage in Indonesia Nahdliyah, Nur Laili; Robot, Marselus
Journal of Pragmatics and Discourse Research Vol 4, No 2 (2024)
Publisher : ppjbsip

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51817/jpdr.v4i2.959

Abstract

Femicide, recognized by the UN as the killing of women based on honor, sexual orientation, or gender identity, is a severe manifestation of gender inequality and sex-based violence. Often linked to domestic violence, sexual harassment, and ongoing trauma, femicide represents one of the most extreme forms of violence against women. In 2023, 159 cases of femicide in Indonesia were reported, with most committed by intimate partners (Komnas Perempuan). This study examines how femicide cases were reported by three major Indonesian online media outlets—Kompas.com, Republika.co.id, and Tirto.id—analyzing nine news articles focused on harassment, domestic violence, and murder. Using Sara Mills' critical discourse analysis (CDA), the research explores how these media portray gender injustice against women. The findings reveal that women are consistently depicted as weak and powerless, trapped in a patriarchal culture that normalizes violence against them. This portrayal reinforces gender stereotypes, weakening legal responses and perpetuating male dominance. The study underscores the need for more balanced and empowering media representations of women to challenge the deep-rooted gender inequalities in society.
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU HURUF DALAM PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS 1 DI SD NEGERI OEFOE KABUPATEN ROTE NDAO Kay, Ayu Afliana; Robot, Marselus; Sampe, Markus
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 8 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Agustus 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i8.3309

Abstract

Rumusan masalah apakah penggunaan media kartu huruf pada pelajaran bahasa Indonesia dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I di SD Negeri Oefoe Kabupaten Rote Ndao. Tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil membaca permulaan pada pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media kartu huruf di kelas I SD Negeri Oefoe Kabupaten rote Ndao. Metode yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) melalui pra siklus dan di lanjutkan pada siklus 1dan siklus 2. Di setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi, tes, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yaitu menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitif. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Oefoe Kabupaten Rote Ndao. Ada empat aspek yang dinilai dalam meningkatkan kemampuan membaca permulaan menggunakan media kartu huruf yaitu: 1) Lafal, 2) Ketepatan menyuarakan suara, 3) Kejelasan suara, 4) Kelancaran.. Dinilai juga Aktivitas guru dan Aktivitas Siswa. Hasil penelitian kemampuan membaca permulaan siswa pada pra siklus terlihat bahwa dari 15 orang siswa, hanya 2 orang siswa yang tuntas dengan persentase 13%, sehingga peneliti melanjutkan penelitian ke siklus I. Pada siklus I persentase Aktivitas Guru berada pada 72,91% dan persentase Aktivitas Siswa berada pada 61,76% lalu nilai rata-rata kemampuan membaca permulaan siswa pada siklus I adalah 54,86% dan secara individual dari 15 siswa hanya 6 siswa atau 40% yang tuntas atau mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan pada siklus II persentase aktivitas guru dari 72,91% menjadi 80%, persentase aktivitas siswa dari 61,76% menjadi 81,03% dan kemampuan membaca permulaan siswa pada siklus II berada pada kategori sudah mencapai ketuntasan, dengan nilai rata-rata 74% dan secara individual 15 siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Persentase Kemampuan membaca permulaan siswa mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari siklus I dan siklus II yaitu dari 40% menjadi 74%. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan membaca permulaan siswa pada pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media kartu huruf di kelas I SD Negeri Oefoe Kabupaten Rote Ndao mengalami peningkatan
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN GAMBAR BERSERI DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA DI KELAS II SD NEGERI FONTEIN 1 Asrudin, Wirda Hestina; Robot, Marselus; Sampe, Markus
SENTRI: Jurnal Riset Ilmiah Vol. 3 No. 10 (2024): SENTRI : Jurnal Riset Ilmiah, Oktober 2024
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/sentri.v3i10.3463

Abstract

Rumusan masalah Apakah penerapan media pembelajaran gambar berseri dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca di kelas II SD Negeri Fontein 1 kota Kupang. Tujuan untuk penggunaan media gambar berseri dalam meningkatkan kemampuan membaca siswa di kelas II SD Negeri Fontein 1. Di setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yaitu teknik observasi, tes, dan studi dokumentasi. Teknik analisis data yaitu menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitif. Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Fontein 1 kota Kupang. Ada lima aspek yang dinilai dalam meningkatkan kemampuan membaca yaitu: 1) Kreativitas, 2) Ketelitian, 3) Pemahaman Konsep, 4) Intonasi, 5)Kelancaran. Dinilai juga Aktivitas guru dan Aktivitas Siswa. Hasil penelitian penggunaan media pembelajaran gambar berseri siswa pada pra siklus terlihat bahwa dari 19 orang siswa, hanya 3 orang siswa yang tuntas dengan persentase 16%, sehingga peneliti melanjutkan penelitian ke siklus I. Pada siklus I persentase Aktivitas Guru berada pada 68,3% dan persentase Aktivitas Siswa berada pada 61,17% lalu nilai rata-rata kemampuan membaca siswa pada siklus I adalah 66,10% dan secara individual dari 19 siswa hanya 8 siswa atau 42,10% yang tuntas atau mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan pada siklus II persentase aktivitas guru dari 68,3% menjadi 96,6%, persentase aktivitas siswa dari 61,17% menjadi 85,78% dan kemampuan membaca siswa pada siklus II berada pada kategori sudah mencapai ketuntasan, dengan nilai rata-rata 88,21% dan secara individual 16 siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Persentase Kemampuan membaca menggunakan media gambar berseri siswa mengalami peningkatan, hal ini dapat dilihat dari siklus I dan siklus II yaitu dari 42,10% menjadi 88,21%. Berdasarkan hasil penelitian diatas maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan membaca menggunakan pembelajaran gambar berseri siswa pada pelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan media gambar berseri di kelas II SD Negeri Fontein 1 Kota Kupang mengalami peningkatan