Optimasi Pembuatan Briket Bioarang Dari Bahan Cangkang Kemiri Dan Sekam Padi Terhadap Nilai Kalor Dan Laju Pembakaran Penggunaan bahan bakar saat ini masih bersumber dari bahan bakar fosil yaitu bahan bakar minyak, batu bara dan gas. Briket adalah sumber energi yang berasal dari biomassa yang digunakan sebagai minyak bumi dan energi dari fosil. Briket yang paling umum digunakan adalah briket batu bara, briket arang, briket gambut, dan briket biomassa. Briket dapat dibuat dari bahan baku yang banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, lain batok kelapa, jamplung, eceng gondok, tongkol jagung, kulit kacang tanah, cangkang kemiri dan sekam padi.dan lain sebagainya. Pembuatan briket arang cangkang kemiri dan sekam padi dilakukan dengan proses karbonisasi, Pembuatan briket dengan persentase 90%-0%, 75%15%, 60%-30%, 45%-45%, 30%-60%, 15%-75%, 0%-90% (ACK dan ASP) perekat menggunakan tepung kanji (tepung tapioka) dengan menggunakan 10% perekat. Selanjutnya briket cangkang kemiri dan sekam padi diuji kadar air, densitas, nilai kalor dan laju pembakaran. Hasil pengujian briket cangkang kemiri dan sekam padi menghasilakan kadar air 5,12%, densitan 0,61 m3, nialai kalor tertinggi 5019 (kalor) dan laju pembakaran 0,33 gram/menit. Briket cangkang kemiri dan sekam padi dapat dijadikan bahan bakar alternatif karena memiliki nilai kalor yang cukup tinggi yaitu 5019 kal. Briket cangkang kemiri dan sekam padi pada dasarnya telah memenuhi Standar Nasional Indonesia SNI 01-6235-2000 yaitu nilai kalor minimal 5000 kal/g. Kata Kunci : Briket, Cangkang Kemiri, Sekam Padi, perekat.