Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni

LEARNING AGILITY PADA KARYAWAN GENERASI MILLENNIAL DI JAKARTA Devi Jatmika; Karentia Puspitasari
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v3i1.3446

Abstract

Globalisasi mengakibatkan perkembangan dunia ekonomi dan bisnis bergerak sangat cepat, dinamis dan terus berubah. Generasi millennial atau generasi Y merupakan generasi terbanyak saat ini dan menjadi aset bagi kemajuan perusahaan. Sehingga, untuk menghadapi tantangan perubahan ini generasi millennial memerlukan learning agility, yaitu kesediaan untuk belajar dan menerapkan hal yang telah dipelajari dalam situasi baru. Namun, generasi millennial dikenal sebagai generasi yang instan, cepat bosan, dan kurang tangguh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuck mengetahui gambaran learning agiity pada generasi millennial di Jakarta. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif deskriptif. Kuesioner dibuat berdasarkan empat dimensi learning agility dari Choices Quetionnaire (Eichinger & Lombardo, 1997). Empat dimensi dari learning agility terdiri dari people agility, results agility, change agility, dan mental agility. Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Jumlah sampel penelitian sebanyak 136 orang dengan kriteria usia generasi millennial, berusia 18- 37 tahun dan merupakan karyawan tetap di sebuah organisasi di Jakarta. Teknik analisa data deskriptif menggunakan perbandingan mean hipotetik dan mean empirik. Hasil penelitian menunjukkan learning agility karyawan generasi millennial berada pada kategori tinggi. Dari hasil penormaan setiap dimensi, diketahui keempat dimensi juga berada di kategori tinggi. Karyawan generasi millennial memiliki keinginan yang tinggi untuk belajar, fleksibel untuk menghadapi perubahan.  Globalization promotes rapid, dynamic, and constantly changing development in the economic and business world. Being the current most prominent generation, the millennial generation, also known as generation Y serves as an asset for company development. Therefore, in order to overcome this challenge of change, the millennial generation requires learning agility, which i a willingness to learn and apply what has been learned in new situations. The work attitude of the millennial generation in overcoming change still requires investigation, that organizations can have better understanding of their employees. The purpose of this study was to determine the level of learning agility of millennial employees in Jakarta. The research method used was descriptive quantitative research. The research instrument was constructed based on four dimensions of learning agility, namely = people agility, results agility, change agility, and mental agility. The sampling technique used was convenience sampling. Participants of the study were 136 millenials who worked as full-time employees aged 18-37 years. Descriptive data analysis was conducted by comparing hypothetical mean and empirical mean, along with differential test with independent sample t-test and one-way ANOVA. Results show that the learning agility of millennial generation employees was considered high. The mean score of mental agility was the highest, followed by results agility, change agility and the lowest mean score was people agility. The differential test found no differences in learning agility based on age and gender.