Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Knowledge, Attitudes, and Practices Towards COVID-19 among North Sulawesi Indonesia Residents Simanjorang, Chandrayani; Tooy, Gracia Christy; Wuaten, Grace; Pangandaheng, Nancy
Journal of Health Education Vol 6 No 2 (2021): September
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v6i2.42869

Abstract

Background: Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) was declared a global pandemic by WHO. To prevent theCOVID-19 transmission is depend on community compliance with health protocols. Public compliance in implementing health protocols during the new normal period is closely related to the Knowledge, Attitudes, and Practices (KAP) about COVID-19.Method: A cross-sectional online survey was used to survey the people of North Sulawesi Indonesia. Data were collected from September 17 to September 30, 2020, with 705 respondents (Mean age: 23.8 ± 8.7 years; 70.8 % females).Result:From 705 respondents, 23% of them knew the cause of COVID-19, 31.5% knew the symptoms of COVID-19 and 31.5% understood the definition of new normal. However, 50.4% of respondents were not aware of an information site related to COVID-19 provided by the government and only 28.9% of respondents knew about preventions of COVID-19 related to washing hands with soap. Overall, there were 29.2% of respondents had poor knowledge about COVID-19. The majority of respondents hadpositive attitudes and good behaviors regarding the symptoms and prevention of COVID-19. The demographic factor significantly related to the level of knowledge is gender (POR: 1.8; 95% CI = 0.75-0.90, P <0.001).Conclusion: The majority of respondents had good knowledge, positive attitudes, and good practices toward the prevention of COVID-19. However, the knowledge of certain topics was still inadequate
Tinjauan Literatur COVID-19 Pada Ibu Hamil Jelita Siska herlina Hinonaung; Dhito Dwi Pramardika; Astri Juwita Mahihody; Grace Angel Wuaten; Erick Johans Manoppo
Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia Vol 11 No 01 (2021): Jurnal Ilmiah Kebidanan Indonesia (Indonesian Midwifery Scientific Journal) Sek
Publisher : Q PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jiki.v11i01.958

Abstract

Tahun 2020 dunia digemparkan dengan adanya pandemic yang disebabkan dari sebuah virus yang bernama Corona virus Disease-19 (COVID-19). Jenis virus tersebut dapat menyerang manusia siapa saja, termasuk diantaranya adalah ibu hamil. Hasil publikasi mengenai penelitian epidemiologi COVID-19 dalam kehamilan masih sedikit dan virus ini juga menjadi sebuah tantangan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu hamil sehingga perlu untuk mendapatkan perhatian. Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengetahuan, sikap, dan dampaknya pada ibu hamil yang diakibatkan oleh COVID-19. Jenis penelitian ini merupakan metode studi literature. Sumber data berasal dari data sekunder dari penelitian sebelumnya. Teknik pengumpulan dengan mengumpulkan data yang diperoleh dari hasil pencarian pada database google scholar dengan kata kunci “COVID-19 ibu hamil”, “COVID-19 kehamilan”, COVID-19 pada ibu hamil” dan “COVID-19 pada kehamilan” yang kemudian data tersebut disesuaikan dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan pada penelitian ini. Data menunjukkan sebagian besar pengetahuan ibu hamil tentang COVID-19 berada pada kategori baik, sikap ibu hamil tentang COVID-19 mayoritas bersikap positif atau baik, dan dampak COVID-19 pada ibu hamil yang paling tinggi yaitu cemas, persalinan dengan operasi sesar, demam, dan batuk. Kesimpulan: ibu hamil memiliki pengetahuan baik, bersikap positif, dan dampak COVID-19 tertingi berupa cemas. Saran perlu adanya pendidikan kesehatan tentang COVID-19 pada ibu hamil secara berulang, serta penanganan COVID-19 disesuaikan indikasi.
HIGIENE DAN SANITASI LINGKUNGAN DI KAWASAN OBYEK WISATA PESISIR PANTAI EMBUHANGA KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Gracia Christy Tooy; Grace Angel Wuaten; Melanthon Junaedi Umboh
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 3 (2019): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan lingkungan menjadi penting untuk diperhatikan agar tidak menimbulkan munculnya suatu penyakit. Perhatian harus diarahkan kepada pemenuhan fasilitas sanitasi di tempat wisata, sanitasi makanan, hingga pengelolaan limbah. Sehingga hal yang menjadi fokus pengabdian kemitraan masyarakat stimulus adalah higiene dan sanitasi lingkungan tempat wisata pesisir pantai Embuhanga. Metode pengabdian masyarakat secara keseluruhan terdiri dari tiga tahap, yang terdiri dari tahap pertama persiapan awal, tahap kedua penyuluhan dan pengadaan perlengkapan pengabdian, tahap ketiga evaluasi kegiatan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang higiene sanitasi lingkungan dan masyarakat dapat menerapkannya sesuai ketentuan yang ada. Berdasarkan analisis kesiapan kampung dalam pelaksanaan higiene sanitasi lingkungan obyek wisata pesisir pantai yang didapatkan dari Kapitalaung bahwa kebijakan kampung tentang higiene sanitasi wisata pesisir pantai secara khusus belum ada, pengembangan kegiatan berbasis kesehatan lingkungan belum ada, dan pengelolaan sarana dan prasarana sanitasi lingkungan belum optimal. Selanjutnya dilakukan penyuluhan tentang higiene sanitasi lingkungan dan pengadaan sarana sanitasi serta sign mark kesehatan lingkungan. Setelahnya dilakukan evaluasi ke lokasi obyek wisata hal-hal yang sudah direalisasikan dari kegiatan sebelumnya. Kesimpulannya higiene sanitasi lingkungan belum optimal dan kegiatan pengabdian masyarakat membantu masyarakat dalam penerapan higiene sanitasi lingkungan terutama untuk obyek wisata pesisir pantai Embuhanga. Environmental health plays a crucial role in preventing the emergence of any kind of diseases. Therefore, attention should be given to meet various sanitary standards such as intourist destination, local culinary and waste management. This community service focused on hygiene and environmental sanitation of Embuhanga coastal tourist destination. A three stages method was applied in this community service including preparation, extension and provision of the community service as well as evaluation of the program with the aim of increasing public knowledge on environmental sanitation and community hygiene to meet the existing regulation. Based on our analysis of readiness, it was found that the village was unready to implement the environmental sanitation and hygiene program on the coastal tourist destination mainly because of the absence of the village’s policy on sanitation and health-based activities in addition to unoptimal management of environmental and sanitary facilities and infrastructure in the village. As a result, environmental sanitation and hygienic program was introduced and campaigned by our team to the village, which was further supported by provision of sanitary facilities and health sign marks by the team to the village. Finally,this community service was evaluated by our team. In conclusion, this community service helped the community in Embuhanga village implement the environmental sanitation and hygiene program for Embuhange’s coastal tourist destination.
GOLONGAN DARAH PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANGANITU Jelita Siska Herlina Hinonaung; Grace Angel Wuaten; Astri Juwita Mahihody
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v4i2.303

Abstract

Kehamilan merupakan anugerah terindah. Setiap ibu hamil pasti menginginkan kehamilannya sehat dan lancar hingga melahirkan. Penting untuk dilakukan pelayanan kesehatan ibu untuk menjaga kelangsungan hidup ibu dan bayi. Salah satunya melalui pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah pada ibu hamil masih rendah dibandingkan dengan komponen pemeriksaan yang ada. Studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Manganitu menunjukkan bahwa pemeriksaan golongan darah belum dilaksanakan. Tujuan pengabdian kepada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya pemeriksaan golongan darah dan mengetahui jenis golongan darah ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Manganitu. Metode pelaksanaan yaitu memberikan pendidikan kesehatan tentang golongan darah dan pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil. Waktu pelaksanaan kegiatan pada bulan Juli-September 2020 bertempat di wilayah kerja Puskesmas Manganitu. Diketahui penduduk kurang pengetahuan tentang golongan darah sebanyak 63,8 persen. Diberikan pendidikan kesehatan menggunakan metode ceramah dan leaflet. Sebanyak 46,8 persen ibu hamil tidak mengetahui golongan darahnya dan sebanyak 53,2 persen ibu hamil mengetahui golongan darahnya. Hasil pemeriksaan golongan darah menunjukkan ibu hamil bergolongan darah A sebanyak 19,1 persen, golongan darah B sebanyak 10,6 persen, golongan darah AB sebanyak 4,3 persen, dan golongan darah O sebanyak 66 persen. Adanya peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya golongan darah dan diketahui jenis golongan darah ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Manganitu. Pregnancy is the most beautiful gift. Every pregnant woman wants her pregnancy are healthy and smooth until giving birth. It is important for maternal health services to maintain the survival of mothers and babies. One of them is through blood tests. Blood tests in pregnant women are still low compared to the existing examination components. A preliminary study conducted at the Health Center of Manganitu showed that blood type testing had not been carried out. The purpose of community service was increasing the knowledge of pregnant women about the importance of checking and knowing blood type of pregnant women in the Health Center of Manganitu work area. The implementation method was provided health education and test about blood type to pregnants women. The time for the implementation of activities in July-September 2020 in the work area in Health Center of Manganitu. It was known those the majority lack knowledge about blood group as much as 63.8 percent. Provided health education by used lecture and leaflet method. As many as 46.8 percent of pregnant women did not know their blood type and as much as 53.2 percent of pregnants women known their blood type. The results of blood type test showed that pregnants women had blood type A as much as 19.1 percent, blood type B as much as 10.6 percent, blood type AB as much as 4.3 percent, and blood type O as much as 66 percent. There is an increasing the knowledge of pregnant women about the importance and the known blood type of pregnants women in Health Center in Manganitu.
PROGRAM KEMITRAAN MASYARAKAT STIMULUS KAMPANYE PROTOKOL KESEHATAN KELUARGA DALAM MENCEGAH PENYEBARAN COVID-19 DI KELUARGA KELURAHAN LESA LINGKUNGAN III Astri Mahihody; Jelita Hinonaung; Yeanneke Tinungki; Grace Wuaten; Dhito Pramardika; Youdy Kawengian
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i2.425

Abstract

sebagian besar kasus penyebaran covid-19 terjadi dalam klaster keluarga. Klaster keluarga berkaitan erat dengan klaster kantor, klaster pasar yang dapat berpotensi bertemunya di dalam keluarga sehingga klaster keluarga sulit dihindari. Data kasus Covid-19 di Kabupaten Sangihe mengalami peningkatan pada bulan Februari tahun 2021. Adapun berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Sangihe pada 8 Februari 2021, jumlah kasus covid-19 di Kecamatan Tahuna Timur, kasus Covid-19 mengalami peningkatan dan ditemukan sebanyak 6 kasus pasien yang terkonfirmasi positif covid-19. Berdasarkan hasil observasi, warga di Lingkungan 3 Kelurahan Lesa belum mematuhi protokol kesehatan covid-19, yaitu menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak pada saat di luar rumah. Dengan demikian, hal ini dapat berpotensi penyebaran covid-19 ketika kembali ke rumah. Pengabdian ini bertujuan memberikan pemahaman bagi masyarakat mengenai penerapan protokol kesehatan covid-19 di lingkungan keluarga serta memberikan kesadaran bagi masyarakat dalam berprilaku sesuai dengan protokol kesehatan covid-19. Metode pelaksanaan terdiri dari penjajakan, penetapan pelaksanaan PKMS, pelaksanaan PKMS, dan evaluasi. Hasil Kegiatan dilakukan dengan memberikan penyuluhan kesehatan berupa protokol kesehatan keluarga dalam mencegah penyebaran covid-19 di lingkungan keluarga, mendemontrasikan cara menggunakan masker dengan benar, membagkan selebaran, membagikan masker, dan memasang poster di lokasi RT 5. Adapun pada saat kegiatan warga menyimak semua materi yang diberikan, menggunakan masker dengan benar, serta yang sebelumnya belum menggunakan masker saat ke luar rumah tampak sudah menggunakan masker. Background: Most cases of the spread of covid-19 occur in family clusters. Family clusters are closely related to office clusters, market clusters that can potentially meet within the family so that it is difficult to avoid family clusters. Data on Covid-19 cases in Sangihe Regency increased in February 2021. Based on a report from the Sangihe District Health Office on February 8, 2021, the number of Covid-19 cases in Tahuna Timur District, Covid-19 cases had increased and 6 cases were found. which was confirmed positive for Covid-19. Based on theresults of observations, residents in Neighborhood 3 of Lesa Village have not complied with the Covid-19 health protocol, namely using masks, washing hands, and maintaining distance when outside the home. Thus, this could have the potential for the spread of covid-19 when returning home. This service aims to provide understanding for the public regarding the implementation of the Covid-19 health protocol in the family environment and to provide awareness for the public in behaving by following the Covid-19 health protocol. Method of implementation: Consists of an assessment, determination of PKMS implementation, PKMS implementation, and evaluation. Results: The activity was carried out by providing health education in the form of family health protocols in preventing the spread of covid-19 in the family environment, demonstrating how touse masks correctly, distributing leaflets, distributing masks, and putting up posters at RT 5 locations. listening to all the material provided, using a mask properly, and those who had not previously used a mask when they left the house seemed to have used a mask.
PENYULUHAN TENTANG VAKSINASI COVID-19 DAN PEMERIKSAAN KESEHATAN DI KAMPUNG BUNGALAWANG KECAMATAN TABUKAN TENGAH Grace Angel Wuaten; Jelita Siska Herlina Hinonaung; Astri Juwita Mahihody
Jurnal Ilmiah Tatengkorang Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Tatengkorang
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Nusa Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/tkrg.v5i2.463

Abstract

Kegiatan Pengabdian Kemitraan Masyarakat Stimulus tentang vaksinasi COVID-19 dan pemeriksaan kesehatan telah dilaksanakan di Kampung Bungalawang Kecamatan Tabukan Tengah menggunakan metode penyuluhan dan pemeriksaan kadar asam urat, kolestrol, dan gula darah. Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh 60 peserta. Pemberian materi penyuluhan antara lain tentang apa saja program pemerintah dalam menanggulangi penyebaran COVID-19, pengertian vaksin, vaksinasi, imunitas dan imunisasi, menjelaskan tentang manfaat vaksin, apakah vaksin adalah obat atau bukan, menjelaskan apa yang dimaksud dengan Herd Immunity, bagaimana cara kerja vaksin, kandungan vaksin, sasaran vaksinasi, bagaimana prosedur kegiatan vaksinasi dan gejala yang mungkin muncul setelah di vaksin. Pemeriksaan kesehatan meliputi pemeriksaan asam urat, kolestrol dan gula darah. Kesimpulan masyarakat di Kampung Bungalawang telah mengikuti dan memahami penyuluhan kesehatan tentang vaksinasi. Selain itu, diketahuinya kadar kolesterol, gula darah dan asam urat sehingga masyarakat bisa segera menjalani pemeriksaan lanjutan di Fasilitas Kesehatan sebelum dilakukan vaksinasi. Stimulus Community Partnership Service Activities regarding COVID-19 vaccination and health checks have been carried in Bungalawang Village, Tabukan Tengah District using counseling methods and checking uric acid, cholesterol, and blood sugar levels. The counseling activity was attended by 60 participants. The provision of counseling materials includes, among other things, government programs in tackling the spread of COVID-19, understanding vaccines, vaccinations, immunity, and immunizations, explaining the benefits of vaccines, whether vaccines are drugs or not, explaining what is meant by Herd Immunity, how vaccines work. Remember, vaccine content, vaccination targets, how the procedure for vaccination activities, and symptoms that may appear after being vaccinated. Health checks include checking uric acid, cholesterol, and blood sugar. The conclusion is the community in Bungalawang Village has followed and understood health education about vaccination. In addition, the level of cholesterol, blood sugar, and uric acid were known so that the public immediately undergo a follow-up examination at the Health Facility before being vaccinated.
DUKUNGAN KELUARGA PADA PENGOBATAN PENDERITA TB PARU MULTI DRUG RESISTANCE YANG TINGGAL DI WILAYAH KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Detty J. Kalengkongan; Grace Angel Wuaten; Agneta Sartika Lalombo
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 4 No 2 (2020): Jurnal Imiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v4i2.252

Abstract

TB Multi Drug Resisntance adalah TB dengan resistensi terjadi dimana Micobacterium tuberculosis resisten terhadap rifampisin dan isoniazid dengan atau tanpa obat anti TB lainnya, Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe TB MDR sebanyak 8 kasus. Gagalnya pengobatan TB MDR adalah penderita tidak mau minum obat secara teratur dalam waktu yang lama. Keluarga mempunyai peranan yang besar untuk mendukung, dan selalu siap memberikan dukungan agar penderita rutin minum obat dan teratur dalam pengobatan. Tujuan penelitian ini menguraikan dukungan keluarga pada pengobatan penderita TB MDR yang tinggal di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling dengan 6 informan yang mewakili keluarga. Intrumen pengumpulan data adalah peneliti sendiri serta alat penunjang seperti panduan wawancara, catatan lapangan dan alat perekam. Uji keabsahan data meliputi uji credibility,transferability, dependability dan confimability. Hasil penelitian ditemukan 3 tema yang meliputi Dukungan emosional, dukungan informasi dan dukungan penghargaan.Dari 3 tema menunjukkan bahwa sebagian besar penderita mendapatkan dukungan dari keluarga secara maksimal dengan melibatkan ekspresi rasa empati, peduli, sehingga dapat memberikan rasa nyaman.Selain itu dukungan yang diberikan berupa ungkapan penghargaan positif terhadap ide, disampaikan dalam pemecahan masalah, memberikan usul, saran, petunjuk serta pemberian informasi.Kesimpulan dukungan keluarga, petugas kesehatan serta pemegang program dapat menumbuhkan semangat penderita untuk tetap optimis menjalani pengobatan TB MDR hingga mencapai kesembuhan. Multy Drug Resistance TB is TB with resistance occuringin which Microbacterium tuberculosis is resistance to rifampicin and isoniazid with or without other anti TB drugs. Data from the Health office of Sangihe Island Regency, TB MDR were 8 cases. The failureof MDR TB treatment is that the patient does not want to take medication regularly for a long time. The family has a big part to support and to provide to patient take medicine regularly. The purpose of this study to describe family supporting treatment multi drug resistance pulmonery TB of patient in the working area of health deparment sangihe island. Qualitative research method with aphenomenological approach. The sampling technique was purposive sampling with 6 informants represent the family. The data collection instrument was the researcher himself as interview guider, field notes and recording devices. Data validity tesis include credibility, transferability, dependability and confimability tests. The results of the study 3 themes including emotional support, information support and appreciation support. Of the 3 themes were showed that most of the sufferers had supported from their family by involed expressions of emphaty, caring so they can provide a sense of comfort. In addition, the support provided were in the from of expressions of positive appreciation for ideas, conveyed in problem solving, giving, suggestions, insttructions, and information. Conclusion family support, health workers and program holders can foster patient enthuasiams to remain optimistic abaut undergoing MDR TB treatment to achieve recovery.
PEMAHAMAN DAN PERILAKU PENCEGAHAN CORONAVIRUS DESEASE 2019 DI KALANGAN CIVITAS AKADEMIKA POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA PADA MASA NEW NORMAL TAHUN 2020 Chandrayani Simanjorang; Gracia Tooy; Grace Wuaten; Nancy Pangandaheng
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 4 No 1 (2020): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v4i1.317

Abstract

Dalam rangka mencegah terjadinya penularan COVID-19 dan berjalannya roda perekonomian di Indonesia, pemerintah saat ini memberlakukan kebijakan new normal. Sehingga penekanan tingkat penularan sangat bergantung kepada pemahaman dan praktik pencegahan masyarakat terkait COVID-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui informasi tentang pemahaman dan perilaku civitas akademika (dosen, mahasiswa, dan tenaga kependidikan) Politeknik Negeri Nusa Utara terkait COVID-19 dan pencegahannya. Desain penelitian berupa cross-sectional dengan waktu pengambilan sampel 17-30 September 2020 secara online. Teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling dengan kriteria inklusi adalah civitas akademika Politeknik Negeri Nusa Utara, usia lebih dari sama dengan 16 tahun, dan bersedia menjadi partisipan. Partisipan yang bekerja di bidang kesehatan sebagai kriteria eksklusi. Seluruh partisipan diminta kesediannya dengan memberikan inform consent kemudian jika bersedia akan mengisi kuesioner secara online. Kuesioner disusun berdasarkan informasi yang tersedia dalam buku pedoman kementrian kesehatan tentang COVID-19 dan merupakan modifikasi dari kuesioner penelitan sebelumnya. Pertanyaan pada kuesioner berupa pertanyaan terbuka, tertutup, dan berskala. Pertanyaan bertujuan untuk mengevaluasi pemahaman tentang virology, gejala, faktor risiko, pencegahan, dan penanganan gejala. Setiap jawaban benar diberikan nilai 10 pada pemahaman. Partisipan yang memiliki skor lebih dari 60 dikategorikan berpemahaman baik. Pada skala perilaku, skor 40-50 masuk kategori good practice dan kurang dari 40 sebagai kategori poor practice. Dari 127 responden terdapat 34,6 persen memiliki pemahaman yang baik dan 65,4 persen memiliki pemahaman yang kurang terkait COVID-19. Sementara untuk praktik pencegahan COVID-19, 93,7 persen berperilaku baik dan 6,3 persen berperilaku kurang. Kesimpulannya adalah Mayoritas responden memiliki pemahaman yang kurang tentang penyebab, gejala, dan pencegahan COVID-19 khususnya mencuci tangan dengan sabun. Terdapat perbedaan proporsi tingkat pemahaman berdasarkan tingkat pendidikan (pkurang dari 0.05). To prevent the spread of COVID-19 and the economy in Indonesia has to run, the government is currently implementing a new normal policy. So that the emphasis on the level of transmission really depends on the understanding and practices of the community related to COVID-19. The purpose of this study was to find out information about the knowledge and practice of Nusa Utara State Polytechnic people about COVID-19 and it is prevention. Cross-sectional design was chosen as the research design with online sampling time on 17-30 September 2020. The sampling technique was purposive sampling with inclusion criteria were people who live in Sate Polytechnic of Nusa Utara with the age more than the same as 16 years old. All participants were asked to provide the informed consent, which if they agreed they would fill out online questionnaires. The questionnaire was compiled based on information available in the Ministry of Health’s guidebook on COVID-19 and it was the modification of the previous research questionnaire. The questions on the questionnaire were open, close, and scaled questions. Questions aimed to evaluate the knowledge about virology, symptoms, risk factors, preventions, and management of symptoms. Each correct answer was assigned a score of 10 on knowledge. Participants who had a score of more than 60 were categorized as the ones who had good knowledge. In practice scale, core of 40 – 50 falls in the good practice category and score less than 40 fall in the category of poor practice. The research design was cross-sectional with online data-based from 17-28 September 2020. There were 127 respondents, 34.6 percent had a good knowledge and 65.4 percent had a poor knowledge of COVID-19. Meanwhile, for the practice of preventing COVID-19, 93.7 percent had good behavior and 6.3 percent had poor behavior. The conclusion is the majority of respondents had insufficient knowledge about causative factor, symptoms and prevention of COVID-19 such as handwashing. There were difference in the proportion of knowledge levels based on education level (p less than 0.05).
GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STUNTING PADA BAYI DI BAWAH DUA TAHUN (BADUTA) DI PUSKESMAS MANGANITU KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE Jelita Siska Herlina Hinonaung; Astri Juwita Mahihody; Grace Angel Wuaten
Jurnal Ilmiah Sesebanua Vol 5 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Sesebanua
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, POLITEKNIK NEGERI NUSA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54484/jis.v5i2.470

Abstract

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang menimbulkan dampak serius perkembangan fisik, mental, dan emosional anak-anak, dan bukti menunjukkan bahwa efek dari stunting pada usia muda, khususnya pada perkembangan otak, sulit untuk memperbaikinya pada usia lanjut walaupun jika anak menerima gizi yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan pengetahuan ibu tentang stunting pada Baduta di Wilayah Kerja Puskesmas Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe. Jenis penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Manganitu pada bulan Juni-September 2021. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh ibu Baduda di wilayah kerja Puskesmas Manganitu. Teknik pengambilan sampel yaitu consecutive sampling yang dilakukan di beberapa posyandu dari bulan Juni-September 2021. Seluruh ibu balita dibawah usia dua tahun (Baduda) yang datang ke Posyandu serta memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dimasukan menjadi sampel penelitian. Adapun kriteria inklusi adalah ibu Baduda bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusinya yaitu ibu Baduda yang memiliki anak yang lahir dengan cacat bawaan. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan tentang stunting. Analisis data menggunakan komputerisasi. Hasil penelitian menunjukkan mayoritas umur ibu berada pada umur ideal melahirkan (67,2 persen), pendidikan ibu berada pada kategori rendah (55,2 persen), tingkat pengetahuan ibu kurang baik (58,6 persen). Baduda yang mengalami stunting sebanyak 8,6 persen. Item pertanyaan pengetahuan tentang kekurangan gizi kronis penyebab terjadi stunting menjawab dengan salah sebanyak 58,6 persen dan Baduta stunting menjadikan anak rentan terhadap penyakit menjawab dengan salah sebanyak 53,4 persen. Kesimpulan gambaran pengetahuan ibu tentang stunting pada Baduta di Wilayah Kerja Puskesmas Manganitu Kabupaten Kepulauan Sangihe berada pada kategori rendah. Stunting is a chronic nutritional problem that seriously affects children's physical, mental and emotional development, and evidence shows that the effects of stunting at a young age, particularly on brain development, are difficult to correct in old age even if children receive proper nutrition. This study aims to describe maternal knowledge about stunting in children under two years old in the Manganitu Community Health Center Work Area, Sangihe Islands Regency. This type of research uses a cross-sectional design. This research was carried out in the working area of the Manganitu Health Center in June-September 2021. The population of this study was all mothers of children under two years old in the work area of the Manganitu Health Center. The sampling technique was consecutive sampling conducted at several Integrated Health Post from June-September 2021. All mothers of children under two years old who came to the Integrated Health Post and met the inclusion and exclusion criteria were included in the study sample. The inclusion criteria were that children under two years old his mother was willing to be a respondent. The exclusion criteria were children under two years old mothers who had children who were born with congenital defects. The data collection technique used a knowledge questionnaire about stunting. Data analysis using computerization. The results showed that the majority of the mothers were at the ideal age for giving birth (67.2 percent), the mother's education was in a low category (55.2 percent), the mother's level of knowledge was not good (58.6 percent). Children under two years old who experienced stunting were 8.6 percent. Question items about knowledge about chronic malnutrition causing stunting were answered incorrectly by 58.6 percent and children under two years old stunting making children vulnerable to disease answered incorrectly as much as 53.4 percent. The conclusion of the description of maternal knowledge about stunting in children under two years old in the Manganitu Health Center Work Area, Sangihe Islands Regency is in a low category.
Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Trauma Healing Pada Anak Korban Bencana Alam Dhito Dwi Pramardika; Jelita Siska Herlina Hinonaung; Astri Juwita Mahihody; Grace Angel Wuaten
Faletehan Health Journal Vol 7 No 02 (2020): Faletehan Health Journal, Juli 2020
Publisher : Universitas Faletehan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33746/fhj.v7i02.131

Abstract

The impact of natural disasters is loss of life, loss of property, and environmental damage. However, the psychological impact is often ignored especially in children. If not addressed, it can affect on their growth and development. This study aims to determine the effects of trauma healing on children victims of landslides and flash floods in Kampung Belengang, Sangihe Islands Regency, North Sulawesi Province. The experimental group were given play therapy while the control group were not given the intervention. The type of research is quasi-experimental with two unpaired samples. The analysis used to test the difference of the effects is by using Mann-Whitney test. The samples of this study were 16 children in the experimental group and 10 children in the control group. The results of this study show the difference in the average value of the experimental group (17.6056) and the average value of the control group (0.0000). To conclude, there is a significant difference between children who are given play therapy and the control group (p = 0.000).