Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Evaluasi Ketepatan Pemberian Antibiotik Empirik Pada Pasien Demam Neutropenia Akibat Kemoterapi Di RSUP Dr Kariadi Semarang Pratiwi, Mida; Sutrisna, EM
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 2, No 2 (2021): JULI
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v2i2.4873

Abstract

ABSTRAKDemam neutropenia merupakan keadaan yang ditandai dengan suhu dan angka neutrofil meningkat. Neutropenia  dapat terjadi akibat kemoterapi dan merupakan keadaan darurat yang dapat mengakibatkan infeksi serius dan harus mendapatkan terapi antibiotik empirik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketepatan antibiotik empirik dengan metode gyssens pada pasien kanker yang mengalami demam neutropenia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan diambil secara prospektif di RSUP Dr Kariadi Semarang periode Juli-Oktober 2019. Kriteria inklusi pada penelitian adalah seluruh pasien kanker yang mengalami demam neutropenia dan mendapatkan antibiotik empirik. Data pasien yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dan akan dibandingkan dengan literatur. Hasil penelitian ini mendapatkan sebanyak 101 pasien dengan 57,4% adalah perempuan dan 42,6% laki-laki. Sedangkan untuk jenis kanker yang mengalami demam neutropenia dalam penelitian ini adalah 81,2% pasien kanker non solid dan 18,8% kanker solid. Berdasarkan diagram alir  gyssens penggunaan antibiotik empirik pada pasien demam neutropenia yang tepat pada penelitian ini adalah sebesar 74,3% dan tidak tepat sebesar 25,7%.Kata kunci : Kanker; Kemoterapi; Demam; Neutropenia; Antibiotik.ABSTRACTFebrile neutropenia is a state of apprehension with increased temperature and neutrophil count. Neutropenia can occur due to chemotherapy and emergencies that can lead to serious infections and should receive antibiotic therapy. Yhis study aims to achieve antibiotic accuracy with the gyssens method in cancer patients with febrile neutropenia. The study used a cross-sectional study design and was taken prospectively at the Hospital RSUP Dr Kariadi period July-October 2019. The inclusion criteria in the study were all patients who had febrile neutropenia and received empirical antibiotics. Patient data obtained from this study were analyzed and compared with the literature and then performed statistical analysis. The result of the study were 101 patient with 57,4% being female and 42,6% male. Meanwhile, the types of cancer that had febrile neutropenia in this study were 81,2% of non solid cancer patients and 18,8% of solid cancers. Based on the gyssens flow chart the use of empiric antibiotic in patient febrile neutropenia was 74,3% and 25,&% incorrect.Keywords : Cancer; Chemotheraphy; Febrile; Neutropenia; Antibiotic.
Evaluasi Ketepatan Pemberian Antibiotik Empirik Pada Pasien Demam Neutropenia Akibat Kemoterapi Di RSUP Dr Kariadi Semarang Mida Pratiwi; E.M Sutrisna
Lumbung Farmasi: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol 2, No 2 (2021): Juli
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/lf.v2i2.5486

Abstract

ABSTRAKDemam neutropenia merupakan keadaan yang ditandai dengan suhu dan angka neutrofil meningkat. Neutropenia  dapat terjadi akibat kemoterapi dan merupakan keadaan darurat yang dapat mengakibatkan infeksi serius dan harus mendapatkan terapi antibiotik empirik. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ketepatan antibiotik empirik dengan metode gyssens pada pasien kanker yang mengalami demam neutropenia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dan diambil secara prospektif di RSUP Dr Kariadi Semarang periode Juli-Oktober 2019. Kriteria inklusi pada penelitian adalah seluruh pasien kanker yang mengalami demam neutropenia dan mendapatkan antibiotik empirik. Data pasien yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dan akan dibandingkan dengan literatur. Hasil penelitian ini mendapatkan sebanyak 101 pasien dengan 57,4% adalah perempuan dan 42,6% laki-laki. Sedangkan untuk jenis kanker yang mengalami demam neutropenia dalam penelitian ini adalah 81,2% pasien kanker non solid dan 18,8% kanker solid. Berdasarkan diagram alir  gyssens penggunaan antibiotik empirik pada pasien demam neutropenia yang tepat pada penelitian ini adalah sebesar 74,3% dan tidak tepat sebesar 25,7%. Kata kunci : Kanker; Kemoterapi; Demam; Neutropenia; Antibiotik.ABSTRACTFebrile neutropenia is a state of apprehension with increased temperature and neutrophil count. Neutropenia can occur due to chemotherapy and emergencies that can lead to serious infections and should receive antibiotic therapy. Yhis study aims to achieve antibiotic accuracy with the gyssens method in cancer patients with febrile neutropenia. The study used a cross-sectional study design and was taken prospectively at the Hospital RSUP Dr Kariadi period July-October 2019. The inclusion criteria in the study were all patients who had febrile neutropenia and received empirical antibiotics. Patient data obtained from this study were analyzed and compared with the literature and then performed statistical analysis. The result of the study were 101 patient with 57,4% being female and 42,6% male. Meanwhile, the types of cancer that had febrile neutropenia in this study were 81,2% of non solid cancer patients and 18,8% of solid cancers. Based on the gyssens flow chart the use of empiric antibiotic in patient febrile neutropenia was 74,3% and 25,&% incorrect.Keyword: Cancer; Chemotheraphy; Febrile; Neutropenia; Antibiotic.
The Effect of Counseling on Knowledge and Compliance of Patient with Diabetes Mellitus at Wates Public Health Center of Pringsewu Pratiwi, Mida; Febriani, Wiwi; Wati, Desti Ambar
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S1 (2022): Suplement 1
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (642.762 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS1.1207

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a chronic metabolic disease characterized by increased glucose levels in the blood. Doing counseling is one way to increase knowledge, patient compliance, and achieve optimal health. Lack of knowledge and patient non-compliance with treatment resulted in problems in improving the condition of patients with diabetes mellitus. The objective of this study was to determine the effect of counseling on the knowledge and compliance of patients with diabetes mellitus. This study was an observational study by using a quasi-experimental method with pre and post-control groups to see the level of patient knowledge and assess the effectiveness of therapy as seen by the decrease in blood sugar levels of patients with diabetes mellitus at the Wates Public Health Center of Pringsewu from January to March 2021 with a study sample of 54 patients. The results showed that counseling can increase knowledge and compliance in diabetic patients with a p-value less than 0.05, which means that there is a significant difference. This research was given counseling by pharmacists and nutritionists to increase knowledge and compliance of patients with diabetes mellitus and improve blood glucose control in diabetic patients at Wates Public Health Center of Pringsewu. Abstrack: Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa dalam darah. Konseling merupakan salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan, kepatuhan pasien dan mewujudkan kesehatan yang optimal. Pengetahuan yang kurang dan ketidakpatuhan pasien terhadap pengobatan mengakibatkan permasalahan dalam perbaikan kondisi pasien diabetes melitus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konseling terhadap pengetahuan dan kepatuhan pasien diabetes mellitus. Penelitian ini bersifat observasional dengan menggunakan metode quasi eksperimental dengan pre dan post control group untuk melihat tingkat pengetahuan pasien dan menilai efektivitas terapi yang dilihat dari penurunan kadar gula darah pasien diabetes mellitus di Puskesmas Wates Pringsewu pada bulan Januari-Maret 2021 dengan sampel penelitian sebanyak 54 pasien. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian konseling dapat meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pada pasien diabetes dengan p value kurang dari 0.05 yang artinya terdapat perbedaan bermakna. Penelitian ini adalah pemberian konseling yang dilakukan oleh farmasis dan ahli gizi dapat meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien diabetes melitus dan meningkatkan terkontrolnya glukosa darah sewaktu pada pasien diabetes di Puskesmas Wates Pringsewu.
Pre-Dominance Herbs Medicine against Alzheimer’s Disease, In Vivo Studies: A Literature Review Suswidiantoro, Vicko; Ridlawati, Fikriya; Karim, Dewi Damayanti Abdul; Pratiwi, Mida; Dwiningrum, Riza; Safutri, Wina; Putri, Diah Kartika; Pisacha, Iga Mayola; Rahayu, Kaka Widi
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 8, No S1: Supplement
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (699.011 KB) | DOI: 10.30604/jika.v8iS1.1728

Abstract

Objective: Alzheimer's disease is a progressive, unremitting, neurodegenerative disorder that affects wide areas of the cerebral cortex and hippocampus. Abnormalities are usually first detected in the brain tissue involving the frontal and temporal lobes, then slowly progressing to other areas of the neocortex. The study aimed: to summarise pre-dominance herbs medicine with neuroprotective effects for Alzheimer’s disease. Method: Searching at PubMed (during 2001-2021), the last research was performed in December 2001; relevant websites; and scanning of reference list of relevant articles. There were no language or publication restrictions. Search for keywords in MeSH (medical subject heading) with the words ‘Alzheimer’s disease, dementia, cognitive impairment, in vivo. Results: six plants medicine In vivo preclinical studies founds the medicinal plants have promising potential to prevent Alzheimer's disease. Abstrak: Objektif: Alzheimer yaitu penyakit degeneratif yang berhubungan dengan kerusakan saraf pada area cerebral cortex dan hippocampus. Gangguan ini dapat diketahui atau terdeteksi dari adanya perubahan pada lobus frontal dan temporal serta berkembang menuju neocortex. Tujuan: merangkum keunggulan tanaman obat herbal yang memiliki aktivitas neuroprotektif pada Alzheimer. Metode: pencarian data melalui PubMed (pada rentang tahun 2001-2021), pencarian dilakukan juga terkait penelitian yang relevan. Tidak ada batasan dalam pemilihan Bahasa. Pencarian dilakukan dengan memasukkan kata kunci pada MeSH (medical subject heading) berupa Alzheimer, dementia, gangguan kognitif, in vivo. Hasil: terdapat 6 tanaman herbal yang sudah dilakukan uji prekilins in vivo yang memiliki potensi menjanjika dalam pencegahan terjadinya Alzheimer