Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Keterampilan Hidroponik Untuk Perkembangan Sosial-Emosional Siswa Sekolah Dasar Nani Sumarni; Rasita Widya Astuti; Sesya Dias Mumpuni
Jurnal Ilmiah KONTEKSTUAL Vol. 2 No. 01 (2020): Agustus
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/kontekstual.v2i01.245

Abstract

Siswa SD Kepunduhan 01 dan 02 telah mendapatkan pengetahuan mengenai hiduroponik. Respon dari guru dan kepala sekolah sangat baik dan atusias melihat program dalam memberikan edukasi kepada siswa. Hidroponik merupakan salah satu bagian dari mata pelajaran IPA. Pentingnya pengetahuan anti hoaks kepada siswa SD dalam mata pelajaran yang didapatkan sebagai bekal siswa untuk memilah pengetahuan yang bermanfaat bagi dirinya dan lingkungan sekitar. Dengan adanya praktikum langsung pada penanaman hidroponik menjadi hal yang nyata bukan sekedar teori yang hanya didapat dari buku pelajaran saja. Setelah acara “Sosilisasi & Pelatihan Hidroponik”, adapun prosiding yang akan dilakukan guna mempublish capture dan gambaran dari kegiatan “Sosialisasi & Pelatihan Hidroponik” bersama masyarakat kepunduhan. prosding yang akan dilaksanakan adalah berupa publikasi ke media cetak /koran suara merdeka. Di persiakan dengan beberapa hal-hal yang penting untuk sekirannya dapat di salurkan dan di informasikan kepada masyarakat umum.
Pembelajaran Outdoor Activity Melalui Deklarasi Anti Hoaks Pada Peserta Didik Sekolah Dasar Obim Firmansyah; Martika Okta Mulia; Sesya Dias Mumpuni
Jurnal Ilmiah KONTEKSTUAL Vol. 2 No. 02 (2021): Februari
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/kontekstual.v2i02.396

Abstract

Hoaks merupakan fenomena yang menarik untuk dikaji karena dapat merusak mental generasi muda, terutama bagi mereka yang tidak mampu menganalisis kebenaran berita hoaks itu. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peranan outdoor activity dalam menyiapkan peserta didik yang cerdas dan kompeten sehingga mampu membedakan antara informasi yang benar dan yang hoaks. Aktivitas masyarakat Desa Kepunduhan, Kecamatan Kramat, Kabupaten Tegal dapat dimanfaatkan sebagai tempat pembelajaran outdoor activity. Penelitian dilaksanakan melalui survey tentang aktivitas dan perilaku masyarakat sebagai tempat pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa pembelajaran outdoor activity melalui deklarasi anti hoaks, efektif sebesar 86% dalam memberikan pengaruh kepada peserta didik untuk memerangi berita hoaks. Sebanyak 55% responden memang masih mendengarkan berita yang banyak diperbincangkan, tetapi memilih untuk menganalisanya terlebih dahulu sebelum membicarakannya lagi pada orang lain. Sementara itu, sebanyak 40% peserta didik masih menggunakan smartphone untuk bermain sosial media dan membaca banyak berita didalamnya.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL SEBAGAI UPAYA MENGHADAPI PERGESERAN BUDAYA DI ERA MILENIAL Sesya Dias Mumpuni; Laelia Nurpratiwiningsih
Jurnal Komunikasi Pendidikan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.92 KB) | DOI: 10.32585/jkp.v2i1.58

Abstract

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana efek perubahan budaya pada masyarakat pada era milenial. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai gambaran kesiapan masyarakat khususnya generasi muda yang sedang mengalami pergeseran budaya dari konvensional menuju era milenial berbasis aplikasi online. Metode yang digunakan adalah kualitatif studi kasus menggunakan pengumpulan data melalui observasi dan wawancara tertuju. Responden dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kota Tegal yang dipilih dengan keriteria sebagai pengguna dan penyedia jasa dari aplikasi online. Hasil yang diperoleh dari penelelitian ini yaitu mengetahui pengguna, penyedia dan peruabahan budaya pada masyarakat ditinjau dari konseling lintas budaya. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat di Kota Tegal sangat terbuka terhadap perubahan, dapat beradaptasi dengan globalisasi dan menjadi masyarakat yang sadar akan kebutuhan teknologi.Kata Kunci: konseling lintas budaya, aplikasi online, globalisasi
MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN NON-FORMAL MELALUI PEMBERIAN KETERAMPILAN KERJA PADA ANAK DIFABEL Sri Adi Nurhayati; Sesya Dias Mumpuni
Jurnal Komunikasi Pendidikan Vol 2, No 2 (2018)
Publisher : Universitas Veteran Bangun Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (466.833 KB) | DOI: 10.32585/jkp.v2i2.129

Abstract

Pendidikan nonformal masih awan diketahui oleh masyarakat. Mengenalkan pendidikan nonformal menjadi tantangan dalam situasi global sekarang ini. Salah satu pendidikan nonformal yang ada di Kabupaten Tegal adalah organisasi Difabel Slawi Mandiri yang memberikan keterampilan kepada difabel. Bekal keterampilan tersebut salah satunya yaitu keterampilan menjahit. Pelatihan keterampilan menjahit pada difabel akan sangat bermanfaat jika ditekuni dengan baik. Keterampilan menjahit dapat dilihat sebagai tolok ukur kinerja difabel. Maka perlu adanya kesiapan kinerja difabel akan memberikan manfaat bagi dirinya. Indikator kinerja yang ada pada diri difabel meliputi (1) task behaviors, (2) task performance, (3) productivity dan (4) quality. Sampel responden ada tiga difabel yang memiliki kasus yang khas pada kinerja dalam bekerja. Konseling diperlukan untuk dapat membantu difabel dalam menentukan tujuan diri. Proses konseling yang dilakukan untuk memandirikan konseli, penguatan dalam kinerja dan dasar untuk memulai pekerjaan yang dibidangi. Kerjasama yang baik antara konselor dengan konseli sangat diperlukan dalam rangka membantu diri konseli. Konselor memberikan apresiasi terhadap kemandirian akan semua hal yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja khususnya dalam rintisan usaha di Kabupaten Tegal. Hal yang tidak mudah, namun sangat perlu dilakukan sebagai karir pekerjaan difabel di masyarakat.Kata Kunci: pendidikan non-formal, difabel, keterampilan kerja
KONSELING PERNIKAHAN BERBASIS BUDAYA SINOMAN JAWA Sesya Dias Mumpuni; Dita Efani; Winahyu Destyarti; Indra Tirto Aji
Jurnal Bimbingan dan Konseling Borneo Vol 2, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/jbkb.v2i2.1760

Abstract

Semakin semaraknya tren yang banyak menjadikan remaja atau dewasa dengan usia siap menikah menjadi rentan dan kehilangan diri untuk lebih mengetahui wawasan berumah tangga, dukungan lingkungan yang memudar membuat individu tersebut menjadi tidak menyadari adanya budaya yang nilainya dekat dengan hal – hal berkaitan dengan pernikahan. Melalui penelitian ini, bertujuan untuk mengembalikan budaya yang sejatinya sudah ada di lingkungan untuk dapat di aplikasikan bagi mereka yang melangsungkan ikatan yang lebih sakral sebagai solusi dari stigmasisasi lajang dan kerentanan terhadap kekerasan yang diterima oleh orang – orang dengan risiko kehamilan tidak di inginkan serta membantu untuk pihak terkait mempromosikan untuk memiliki keluarga terencana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif dimana data dikumpulkan menggunakan google form terdiri dari 50 responden dengan dominasi jenis kelamin perempuan. Responden berasal dari domisili beberapa wilayah di pulau Jawa dengan perolehan tiga tertinggi dari Pemalang sebesar 17.1%, Kabupaten Tegal sebesar 22,9% dan Kabupaten Brebes sebesar 24,3% serta total kesiapan pernikahan masih lama dari 50 responden memberikan hasil 55,7% hal tersebut dapat dijadikan acuan untuk memberikan wawasan tentang pentingnya informasi menjelang pernikahan yang perlu dipersiapkan. Tingkat kevalidan data yang dikumpulkan merujuk pada indikator variable kondisi hubungan, cinta remaja, persiapan pernikahan, pager ayu, ladhen wedhang serta rewang pada 50 responden dari beberapa daerah khususnya wilayah Jawa, usia 21 tahun keinginan menikah tertinggi memiliki tingkat kevalidan yang kuat sebanyak 41 item dan satu item tidak valid pada nomor tiga dengan bunyi item berikut “Kami dikenalkan oleh rekan kerja”  serta reliabilitas menunjukan koefisien reliabilitas sebesar α = 0.943. Item tertinggi dengan kesesuaian indikator utama dari Sinoman Jawa yakni pada pernyataan pernikahan sebagai gerbang utama dari perjalanan yang panjang sehingga harus dibarengi dengan limpahan kesabaran untuk mampu menerima apapun kondisi pasangan yang memperoleh layanan terbaik juga terhadap orang tua hal tersebut didukung dengan komunikasi atau tukar pendapat bersama pasangan sebagai kunci terhindari dari permasalahan. Kata Kunci : Budaya Jawa, Bimbingan, Konseling, Kuantitatif, Pernikahan
ACHIEVEMENT MOTIVATION COUNSELING TO INCREASE THE PERFORMANCE OF DIFABEL SLAWI MANDIRI MEMBERSHIP Sri Adi Nurhayati; Sesya Dias Mumpuni
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2018: PROCEEDING 1ST INSELIDEA INTERNATIONAL SEMINAR ON EDUCATION AND DEVELOPMENT OF ASIA (INseIDEA)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (521.087 KB)

Abstract

Education in Indonesia has a very wide scope. Apart from teaching and learning in the classroom, guidance and counseling is one component of education. The scope of cross-cultural counseling is wide-ranging, such as across cultures of the elderly, with disabilities, men, women, bourgeois, spiritual, and multiethnic. But this time more understanding of cross-cultural in the disable. This is because difable has a very extraordinary advantages compared with others. Limitations are not a barrier to continuing to struggle through life. This self-condition isfound in case studies on disabling performance in the Difabel Slawi Mandiri (DSM) organization in the Tegal. This indicates the acceptance needed by the disabled to be able to re-interact and continue his life especially to start a job.  Counseling is needed to be able to help the disabled in determining the goals of self. Respondents from qualitative research of special case study took one counselee. The data comes from a snowball samplinginterview that informs a particular respondent who has a case in performance. Performance indicators, among others, appear (1) task behaviors , (2) task performance , (3) productivity and (4) quality on the self of the counselee . From these indicators states the observation and interview results are low. Counseling was conducted for six times. Counseling meetings are: (1) attending, (2) agreeing on counseling purposes, (3) treatment agreement, (4) treatment application, (5) counsel evaluation and (6) termination. Counseling series isdone by the counselee well. Effects that the counselee feels can help in relationships with colleagues and within himself. Without a strong determination the counselee does not succeed in counseling. Achievements are no less successful than those who work hard for the present and future life.  Keywords: counseling, counseling process, education, case study, qualitative
Upaya Meningkatkan Self-Esteem Pada Penampilan Difabel Melalui Konseling Rational Emotive Behavior Therapy di Difabel Slawi Mandiri Kabupaten Tegal Pradita Anggi Ayungingtyas; Sesya Dias Mumpuni; Achmad Suhud
Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol 4 No 2 (2019): Suluh: Jurnal Bimbingan dan Konseling
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/suluh.v4i2.621

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kondisi awal anggota difabel, Hubungan antara tingkat self-esteem dengan penampilan dan Proses konseling Rational Emotive Behavior Therapy dalam meningkatkan self-esteem pada penampilan difabel di Difabel Slawi Mandiri Kabupaten Tegal. Metode penelitian ini menggunakan mix methods (kuantitatif dan kualitataif). Sampel penelitian adalah 30-35 anggota difabel menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data berupa skala, observasi dan wawancara. Teknik analisa data Kuantitatif melalui Uji validitas dengan rumus Pearson Product moment, uji reliabilitas dengan rumus alpha cornbach’s dan analisis korelasi. Sedangkan analisis data kualitatif melalui triangulasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai thitung 3,6373 > ttabel 2,042 (df=n-k | 32-2=30), maka ada hubungan antara variabel self-esteem dengan penampilan difabel. Kondisi awal self-esteem difabel dikategorikan sangat rendah (6%), (25%) dalam kategori rendah, (25%) dalam kategori cukup, (22%) dalam kategori sedang, (13%) dalam kategori tinggi, dan (9%) dalam kategori sangat tinggi. Peneliti mengambil satu responden dari dua responden yang memiliki self-esteem sangat rendah untuk di konseling. Dari hasil pengamatan konseling, terdapat perubahan positif dalam diri konseli untuk menjadi pribadi mandiri.
Analysis of Sinoman Principles as Marriage Readiness in Teenagers Sesya Dias Mumpuni; Dita Efani; Winahyu Destyarti; Indra Tirto Aji
Biblio Couns : Jurnal Kajian Konseling dan Pendidikan Vol 4, No 2 (2021): July 2021
Publisher : Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP UMSU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (954.13 KB) | DOI: 10.30596/bibliocouns.v4i2.5079

Abstract

Marriage is a lifelong worship who believe it, people in the world always want married just once in their life, but this desire is very rarely accompanied by readiness. Good preparation for marriage can be indicated when conducting an assessment between couple male and female in premarital counseling by applying the Sinoman principle as a preventive service in counselling. The aims of study to find the readiness of a prospective married couple by applying the Sinoman principle. This research uses descriptive quantitative research method use a sample of 70 respondents Google Form questionnaire to prospective married couples combining the level of recognition, readiness to accept and the reciprocity of the couple with the variables in this study, namely relationship conditions, adolescent love, wedding preparations, pager ayu, ladhen wedhang and rewang. The results of the validity the r table obtained was 0.235 with a reliability coefficient of ? = 0.0937. The conclusion of this study is marriage preparation is something that must be considered as best as possible, through premarital counseling, the goal of helping to minimize problems in a marriage, not only during marriage but also in married life.
Penerapan Konseling Life-Skills Dalam Meningkatkan Kebahagiaan Kinerja Bagi Difabel Sesya Dias Mumpuni; Arif Zainudin
Pedagogik: Jurnal Pendidikan Vol 15 No 1 (2020): Pedagogik: Jurnal Pendidikan
Publisher : Institute For Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (97.541 KB) | DOI: 10.33084/pedagogik.v15i1.1304

Abstract

Masyarakat difabel merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kita. Banyak dari difabel yang belum dapat merasakan haknya dalam kehidupan. Hal ini menjadikan tingkat kebahagiaan difabel lebih rendah dibandingkan dengan yang lain. Difabel memiliki beragam potensi dalam dirinya dalam kehidupan. Tidak mudah bagi difabel untuk menajalani hidup ditengah stigma masyarakat yang semakin mendiskriminasikan difabel. Sejalan dengan memperjuangkan hak difabel di Indonesia yaitu organisasi Difabel Slawi Mandiri (DSM) yang dalam prosesnya terus memperjuangkan difabel. Tidak banyak masyarakat yang mengetahui keberadaan organisasi DSM ini ditengah kondisi ini. Perbedaan yang cukup signifikan antara penerimaan masyarakat akan difabel dan orang lain sangat kentara. Penerimaan masyarakat membuat difabel dapat lebih menguatkan dirinya sampai pada level tingkat kebahagiaan yang dimiliki difabel. Tidak hanya manusia pada umumnya yang memiliki tingkat kebahagiaan yang relatif baik, namun hal ini penting dimiliki difabel untuk menajalani kehidupannya. Perlu adanya dukungan yaitu dalam hal psikis dan fisik untuk difabel merasakan kebahagiaan dalam diri. Dukungan psikis yaitu melalui life skills counseling dan fisik melalui outbound training diharapkan dapat memberikan suasana baru yang dapat mendorong dari dalam diri difabel untuk meraih kebahagiaan yang hakiki.
Studi Kasus Tentang Kinerja Karyawan Kelurahan Di KecamatanTegal Timur Sri Adi Nurhayati; Sesya Dias Mumpuni
Cakrawala: Jurnal Pendidikan Vol 12 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Pancasakti Tegal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (542.383 KB) | DOI: 10.24905/cakrawala.v12i2.146

Abstract

Procrastination is the behavior of delaying work, which directly affects employee performance. Employee performance is seen from the results of their work in quality and quantity in accordance with the duties and responsibilities given to them. The purpose of this study was to increase community satisfaction with the performance of kelurahan employees in the sub-district of Tegal Timur. The method that will be used in achieving the goal is the mix method. The use of data qualitatively by using case studies, then carried out a quantitative approach that was used as a calculation of the scale of work procrastination and the performance of kelurahan employees in the sub-district of Tegal Timur. Within a period of six months it was expected that there had been a change in the performance of the kelurahan employees in Tegal Timur sub-district through Rational Emotive techniques and Cognitive Behavior, the data obtained could represent the performance conditions of kelurahan employees in Tegal Timur sub-district. The level of community satisfaction with the performance of kelurahan employees in Tegal Timur sub-district increased by 5%.