Prianto, Robi
Sekolah Tinggi Teologi Studi Alkitab Untuk Pengembangan Pedesaan Indonesia, Ciranjang

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Real Coster

Pembelajaran Hermeneutika dan Pelatihan Homiletika di Gereja Kristen Kerasulan Indonesia Purworejo Sunarto Sunarto; Robi Prianto; Dreitsohn Franklyn Purba; Yohanes Hasiholan Tampubolon; Vena Melinda Tiladuru; Aeron Frior Sihombing
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 2: September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/realcoster.v5i2.226

Abstract

The purpose of this Community Service Team is to train the knowledge and skills of the GKKI congregations in Purworejo in hermeneutics and homiletics. Community Service Team gave lectures, questions and answers and the tasks carried out by the participants. This training is important because the Bible has gulfs (historical, cultural, linguistic, social and so on) that separate the current reader from the Bible writer. Likewise homiletics, because preaching is an important part of worship, as a means of building faith and means of evangelism. The method used is by going directly to the place of activity and conducting face-to-face training. The training process goes through three stages: preparation, implementation and evaluation as well as a follow-up to the results of the training. The results obtained are that the board and congregation are very enthusiastic in developing their knowledge and skills to preach. They also increasingly understand the importance of hermeneutics for interpreting the Bible. Administrators can also outline sermons and deliver sermons according to good interpretive guidelines.Keywords: training; hermeneutics; homileticsĀ AbstrakTujuan kegiatan PkM ini adalah untuk melatih pengetahuan dan keterampilan pengurus jemaat dalam hermeneutika dan homiletika. Tim PkM memberikan ceramah, tanya jawab dan tugas-tugas yang dikerjakan oleh peserta. Pembelajaran ini penting karena Alkitab memiliki jurang (sejarah, budaya, bahasa, sosial dan sebagainya) yang memisahkan pembaca saat ini dan penulis Alkitab. Demikian juga pelatihan homiletika, karena khotbah merupakan bagian penting dalam ibadah sebagai sarana pembinaan iman dan sarana penginjilan. Para pengurus jemaat juga belum pernah mendapatkan pembelajaran hermeneutika dan pelatihan homiletika, bahkan pemimpin jemaat belum pernah mengikuti pendidikan teologi secara formal. Metode yang digunakan dengan mendatangi langsung tempat kegiatan dan melakukan pelatihan secara tatap muka. Proses pelatihan melalui tiga tahap: persiapan, pelaksanaan dan evaluasi juga tindak lanjut hasil pelatihan. Adapun hasil yang diperoleh yaitu pengurus jemaat sangat antusias dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk berkhotbah. Mereka juga semakin memahami pentingnya hermeneutika untuk menafsirkan Alkitab. Para pengurus juga dapat menyusun kerangka khotbah dan menyampaikan khotbah sesuai dengan pedoman-pedoman penafsiran yang baik.Kata kunci: pelatihan; hermeneutika; homiletika