Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Madu dapat Menurunkan Frekuensi Diare pada Anak: Honey Can Reduce the Frequency of Diarrhea in Children Siti Nurjanah; Yeni Koto; Irawan Danismaya
Journal of Nursing Education and Practice Vol. 2 No. 1 (2022): Journal of Nursing Education & Practice
Publisher : MPI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53801/jnep.v2i1.98

Abstract

Introduction: Diarrhea is the discharge of abnormal and liquid feces. It can also be defined as bowel movements that are abnormal and liquid with more frequency than usual. Objectives: This study aimed to determine the effect of giving honey on diarrhea in children at Rs. Bina Husada Cibinong. Method: This study uses a quantitative approach with the type of experimental research. The design used was Quasi Experiment Design with a Non-Equivalent Control Group Pre-test and post-test. The population in this study was all 36 children in the Bina Husada Hospital, Cibinong. In this study, the sample consisted of 20 children who had diarrhea. This research uses a probability sampling technique. The research instrument used was the observation sheet. Data analysis used the Wilcoxon Signed Rank Test. Result: The results showed that the value of the treatment group was -2,919 with a p-value of 0.003 p-value <0.05, and the control group was -2,972 with a p-value of 0.004 <p-value 0.05. Conclusion: There is an effect of giving honey to reduce diarrhea in children.
PENGARUH AIR REBUSAN DAUN SALAM TERHADAP TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI DESA CISANDE Maulida Nur Alfaini; Irawan Danismaya; Ria Andriani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.16966

Abstract

Daun salam (Syzygium polyanthum) merupakan salah satu jenis terapi herbal untuk menangani penyakit hipertensi. Kandungan tanin dalam daun salam mampu mengendurkan otot arteri sehingga menurunkan tekanan darah bagi penderita hipertensi. Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi jumlah penderita hipertensi berjumlah 28,236 lansia yang mengalami hipertensi. Di Puskesmas Cicantayan pada bulan September 2022 ada sekitar 337 lansia yang mengalami hipertensi di puskesmas Cicantayan yaitu merupakan puskesmas ke 7 yang terbanyak lansia yang mengalami hipertensi di kabupaten Sukabumi dan di desa Cisande terdapat 53 lansia yang mengalami hipertensi yang merupakan desa ke 2 terbanyak lansia yang mengalami hipertensi di Puskesmas. Diketahuinya pengaruh air rebusan daun salam terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Cisande Wilayah Kerja Puskesmas Cicantayan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan maret – Mei 2023.  Desain dalam penelitian ini menggunakan Quasi eksperiment dengan menggunakan pendekatan one group pretest posttest design. Populasi dalam penelitian ini adalah 129 penderita hipertensi di Desa Cisande. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 16 responden yang diambil dengan Teknik purposive sampling. Dari hasil uji statistik dengan Uji Paired Samples Test nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,000 < 0,05, dimana dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh air rebusan daun salam terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Cisande Wilayah Kerja Puskesmas Cicantayan. terdapat pengaruh air rebusan daun salam terhadap tekanan darah pada lansia hipertensi di Desa Cisande Wilayah Kerja Puskesmas Cicantayan. Masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan mengenai hipertensi dan manfaat rebusan daun salam agar dapat melakukan pencegahan dan perbaikan terhadap keluarga maupun orang sekitar.  
PENGARUH KONSUMSI BERAS MERAH TERHADAP PERUBAHAN KADAR GLUKOSA DARAH PADA PENDERITA DM TIPE 2 Siti Nurfadilah; Irawan Danismaya; Ria Andriani
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 4 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i4.16971

Abstract

Diabetes mellitus tipe 2 adalah tipe diabetes mellitus yang paling umum. Diabetes tipe 2 ditandai dengan lesi progresif dari fungsi sel-? pankreas yang menyebabkan tubuh kita tidak dapat memproduksi insulin dengan maksimal. Dampak jika penyakit di abetes melletus di biarkan akan semakin memperparah keadaan, sering merasa lapar, penurunan berat badan tiba tiba, luka yang sulit sembuh dan masih banyak lagi. Pencegahan kontrol diet, konsumsi beras merah. Tujuan Penelitian ini untuk dapat mengetahui pengaruh pemberian beras merah terhadap perubahan kadar glukosa darah pada penderita DM Tipe 2 di kelurahan cikole kota Sukabumi. Metode Penelitian: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan menggunakan rancangan “Pretest-Posttest With Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah penderita diabetes melitus di keluarhan Cikole Kota Sukabumi sebanyak 107 orang dan responden dalam penelitian ini yaitu 15 responden kelompok intervensi dan 15 responden kelompok control yang di ambil dengan Teknik purposive sampling. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji           Paired T-test. Hasil: Hasil uji statistik dengan Uji Paired Samples Test nilai P value yang dihasilkan pada kelompok intervensi sebesar 0,000 < 0,05, dan nilai P value yang dihasilkan pada kelompok kontrol sebesar 0,848 > 0,05. Kesimpulan: Terdapat pengaruh sebelum dan sesudah konsumsi beras merah terhadap perubahan kadar glukosa darah pada penderita DM Tipe 2 di Kelurahan Cikole pada kelompok intervensi. Dan tidak terdapat pengaruh sebelum dan setelah konsumsi bukan beras merah terhadap perubahan kadar glukosa darah sewaktu pada penderita DM Tipe 2 di Kelurahan Cikole pada kelompok kontrol.
Pengaruh senam kaki diabetik terhadap tingkat resiko terjadinya luka pada pasien Diabetes Melitus tipe 2 di wilayah kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi Lalis Latifah; Irawan Danismaya; Arfatul Makiyah
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 01 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v4i01.816

Abstract

Latar Belakang: Diabetes melitus merupakan kelompok penyakit metabolik yang memiliki karakteristik hiperglikemia karena adanya gangguan sekresi insulin, kerja insulin, ataupun keduanya. Angka prevalensi mengalami peningkatan pada DM dengan tipe 2 terjadi di berbagai belahan dunia. Terdapat dua pengobatan yang dilakukan pada penderita diabetes mellitus, yaitu terapi farmakologis dan non farmakologis. Latihan senam kaki diabetes adalah aktivitas fisik yang dapat dilakukan pada pasien diabetes mellitus.  Senam kaki diabetes adalah salah satu senam aerobik yang beragam pada tiap gerakannya pada daerah kaki dan kriteria kontinu, ritmis, interval, progresif dan endurance. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas terhadap pasien yang aktif melakukan senam kaki diabetik dan yang tidak melakukan senam kaki diabetik terhadap tingkat terjadinya luka pada pasien diabetes melitus Metode Desain pada penelitian ini menggunakan Quasi eksperiment  menggunakan pendekatan one group pretest posttest design. Jumlah sampel dalam penelitian ini 16 responden. Hasil: Berdasarkan hasil uji statistik dengan Uji Paired Samples Test nilai P yaitu  0,000 < 0,05, yakni adanya pengaruh senam kaki diabetik terhadap tingkat resiko terjadinya luka pada penderita DM Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi. Kesimpulan: Terdapat pengaruh senam kaki diabetik terhadap tingkat resiko terjadinya luka pada pasien diabetes melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi.
Hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi pada lansia penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi Nurpalah Nurpalah; Irawan Danismaya; Arfatul Makiyah
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 01 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v4i01.887

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi pada lansia terjadi karena adanya penebalan pada dinding arteri yang mengakibatkan penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah berangsur-angsur mengalami penyempitan dan menjadi kaku. Hipertensi pada lansia merupakan penyakit kronis yang disebut juga dengan pembunuh gelap (silent killer) karena termasuk dalam kategori penyakit yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejala terlebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya. Upaya pencegahan dan pengendalian harus berawal dari pribadi individu sendiri yang mengalami hipertensi, jadi memerlukan kesadaran dan motivasi dalam menjalankan program terapi. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui adakah hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi pada lansia penderita hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi. Metode: Riset ini memakai desain riset analitik kuantitatif dengan pendekatan cross sectional ialah, dengan metode pengumpulan informasi sekalian pada satu waktu serta tanpa terdapat perlakuan terhadap ilustrasi riset. Jumlah ilustrasi dalam riset ini sebanyak 70 responden. Hasil : Bersumber pada hasil uji statistik dengan chi- square nilai P value yang dihasilkan sebesa 0,000 < 0,05, dimana bisa disimpulkan kalau ada ikatan sokongan keluarga terhadap motivasi pada lanjut usia pengidap hipertensi. Kesimpulan : dimana dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi pada lansia penderita hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Selabatu Kota Sukabumi.
Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap status pemeriksaan HIV di UPTD Puskesmas Buniwangi Kecamatan Surade Kabupaten Sukabumi Muslihin Muslihin; Irawan Danismaya; Tri Utami
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 01 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v4i01.908

Abstract

Latar Belakang: Penyakit menular merupakan penyebab kematian pada penderitanyadan masih menjadi prioritas diantaranya adalah HIV (Human Immunodeficiency Virus). Pada ibu hamil, HIV bukan hanya merupakan ancaman bagi keselamatan jiwa ibu, tetapi juga merupakan ancaman bagi anak yang dikandungnya karena penularan yang terjadi dari ibu ke bayinya. Salah satu cara untuk mendeteksi dini HIV pada ibu hamil yaitu dilakukan dengan pemeriksaan Penularan HIV dari ibu ke Bayi atau sering disebut dengan PPIA. Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi perilaku ibu hamil dalam melakukan tes HIV yaitu pengetahuan, sikap, ketersediaan sarana dan prasarana, dan dukungan tenaga Kesehatan. Tujuan penelitian: untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil terhadap status pemeriksaan HIV. Metode: Rancangan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Jumlah sampel sebanyak 191 responden. Metode analisis dengan menggunakan uji Chi-square. Hasil : Hasil uji statistik dengan menggunakan rumus korelasi Chi Square bahwa nilai  p-value sebesar 0,043 p < 0,05, hal ini berarti menunjukan terdapat hubungan pengetahuan terhadap status pemeriksaan HIV dan nilai  p-value sebesar 0,044 p < 0,05, sehingga terdapat hubungan sikap terhadap status pemeriksaan HIV. Kesimpulan: dapat disimpulkan bahwa terdapat Hubungan Pengetahuan Terhadap Status Pemeriksaan HIV dan terdapat Hubungan Sikap Terhadap Status Pemeriksaan HIV.
Hubungan motivasi dengan kepatuhan minum obat pada penderita tuberculosis di RSUD Jampangkulon Dian Dian; Irawan Danismaya; Kartika Tarwati
Journal of Health Research Science Vol. 3 No. 02 (2023): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v3i02.918

Abstract

Penyakit skabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabei. Kasus penderita skabies di Kota Cirebon sebanyak 3.712 orang, di Rutan Kelas I Cirebon skabies termasuk dalam 3 penyakit yang paling sering terjadi dan secara berturut-turut menduduki urutan pertama pada bulan Oktober (42,7%), November (51,24%), Desember (48,3%).  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kondisi lingkungan fisik, tingkat pengetahuan dan perilaku terkait personal hygiene warga binaan pemasyarakatan di Rumah Tahanan Kelas I Cirebon. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah warga binaan pemasyarakatan yang ada di Rumah Tahanan Kelas I Cirebon dengan jumlah 495 orang dan jumlah sampel sebanyak 83 orang yang diambil menggunakan stratified random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square pada taraf kepercayaan 5%. Variabel kondisi lingkungan fisik yaitu suhu (p=0,023), kelembaban (p=0,000), kepadatan hunian (p=0,013) ada hubungan dengan kejadian skabies. Sedangkan pencahayaan (p=0,274) tidak memiliki hubungan. Variabel tingkat pendidikan memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian skabies dengan nilai p 0,000. Variabel perilaku terkait personal hygiene warga binaan pemasyarakatan memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian skabies dengan nilai p 0,015. Dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan fisik (suhu, kelembaban, kepadatan hunian), tingkat pengetahuan, dan perilaku terkait personal hygiene warga binaan pemasyarakatan memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian skabies di Rumah Tahanan Kelas I Cirebon. Perlu adanya program edukasi yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan sehingga personal hygiene akan meningkat dan dapat menekan angka kejadian skabies.