Kartika Tarwati
Universitas Muhammadiyah Sukabumi

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PENGGUNAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK OLEH PERAWAT TERHADAP PASIEN DENGAN MASALAH WAHAM DI PSBL PHALAMARTA KABUPATEN SUKABUMI abdillah, hadi
Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel Vol 14, No 1 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Immanuel
Publisher : STIK Immanuel Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36051/jiki.v14i1.113

Abstract

Sebagai mahluk sosial, manusia memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi dengan lingkungan masyarakat di sekitarnya. Komunikasi yang terjadi diantara perawat dan pasien merupakan komunikasi yang komplek dan berlangsung intens jika dibandingkan dengan komunikasi antara pasien dengan petugas kesehatan lainnya. Komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dan klien, dalam hal ini perawat dan klien memperoleh pengalaman belajar bersama dalam rangka memperbaiki pengalaman emosional klien. Tidak hanya bagi pasien yang mengalami sakit secara fisik saja, tetapi pasien dengan gangguan mental juga memerlukan perawatan dengan pendekatan komunikasi yang baik yang dibangun antara perawat dengan pasien. Komunikasi terapeutik yang diambil disini hanya pada saat pengkajian dan implementasi asuhan keperawatan. Penelitian ini dilaksanakan terhadap perawat dan pasien yang berada di PSBL Phalamarta Kabupaten Sukabumi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan kepada seluruh perawat yang melaksanakan asuhan keperawatan terhadap pasien dengan dengan masalah waham. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu hasil rekaman percakapan antara Perawat dan Pasien. Dalam melakukan komunikasi terapeutik dengan pasien, para perawat di PSBL Phalamarta masih belum bisa menjadi pendengar yang baik, dan berusaha mengetahui kondisi pasien melalui komunikasi dengan memberi kesempatan kepada pasien untuk menjelaskan kondisinya dan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan.
Hubungan antara beban kerja terhadap tingkat stres perawat di ruang rawat inap RSUD Jampangkulon Dasep Sulung Setiadi Asep Saefullah; Burhanuddin Basri; Kartika Tarwati
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 02 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v3i02.736

Abstract

Latar Belakang: Stres kerja merupakan masalah global yang mempengaruhi semua profesi baik di negara maju maupun berkembang. Stres kerja yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk gangguan mental dan perilaku seperti kelelahan, kecemasan, dan depresi, serta gangguan fisik lainnya seperti gangguan kardiovaskular dan musculoskeleta. Tujuan penelitian ini adalah diketahui hubungan antara beban kerja terhadap tingkat stres perawat di ruang rawat inap RSUD Jampangkulon. Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian dipilih dengan quota sampling dengan besar sampel yaitu 54 responden. Instrumen dalam penelitian adalah kuesioner. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus Chi square. Hasil: Dari hasil uji chi-square didapatkan P value : 0,000 < 0,05, di mana dapat disimpulkan ada hubungan antara beban kerja terhadap tingkat stres perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Jampangkulon. Kesimpulan: Dapat dikesimpulkan bahwa ada hubungan antara beban kerja terhadap tingkat stres perawat di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Jampangkulon. Saran: : Diharapkan bagi peneliti berikutnya untuk melanjutkan penelitian ini dengan metode dan variabel yang berbeda sehingga lebih diketahui faktor-faktor lain yang berhubungan beban kerja terhadap tingkat stres perawat.
Hubungan kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Parakansalak Kabupaten Sukabumi Dede Sumarna; Tri Utami; Kartika Tarwati
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 3 No 02 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v3i02.737

Abstract

Latar Belakang: Anemia merupakan kondisi dimana sel darah merah tidak mencukupi kebutuhan fisiologis tubuh. Kebutuhan fisiologis berbeda pada setiap orang dipengaruhi oleh jenis kelamin, tempat tinggal, perilaku merokok, dan tahap kehamilan. Pemberian tablet Fe adalah salah satu cara penting dan efektif dalam pencegahan dan penanggulangan anemia karena dapat mencegah dan menanggulangi anemia yang dikarenakan kekurangan zat besi atau asam folat. Tablet tambah darah sebagai suplemen untuk menanggulangi anemia yang diberikan kepada wanita usia subur dan ibu hamil. Metode: Desain penelitian yang digunakan yaitu deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan teknik Accidental Sampling yaitu 65 responden. Instrumen dalam penelitian adalah kuesioner. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan rumus Chi square. Hasil: hasil uji statistik dengan chi-square nilai P value yang dihasilkan sebesar 0,003 < 0,05, dimana dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Parakansalak. Kesimpulan: ada hubungan kepatuhan mengonsumsi tablet zat besi dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Parakansalak. Saran: : Sebaiknya ibu hamil dapat mengkonsumsi tablet Fe secara teratur sesuai dengan anjuran dari petugas kesehatan sehingga dapat mencegah kejadian anemia
HUBUNGAN PENGETAHUAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN PERSEPSI MASYARAKAT PADA PETUGAS KESEHATAN TERHADAP PENCEGAHAN DBD DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAROS Muhammad Azhar Febriansyah; Egi Mulyadi; Kartika Tarwati
Jurnal Ilmu Psikologi dan Kesehatan (SIKONTAN) Vol. 2 No. 1 (2023): July
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/sikontan.v2i1.1257

Abstract

Until now, DHF is one of the communicable diseases which is a major public health problem in all tropical and subtropical regions of the world including the islands of Indonesia to northern Australia. DHF is a disease caused by one of four different dengue viruses and is transmitted by mosquitoes, especially Aedes aegypti. This study aims to determine the relationship between knowledge, level of education and public perception of health workers on DHF prevention in the working area of the Baros Health Center. This research method uses descriptive analytic with cross sectional approach. The number of respondents in this study were 92 respondents. The instrument in the research is a questionnaire. The research was analyzed using the Chi square formula. Statistical test results of the relationship between knowledge of DHF prevention and chi-square at the resulting P value of 0.000 <0.05. Statistical test results of the relationship between education level and DHF prevention with chi-square resulting P value of 0.000 <0.05, and Statistical test of the relationship between public perception of health workers on DHF prevention with a chi-square P value of 0.015 <0.05. The conclusion is that there is a relationship between knowledge and prevention of DHF in the Working Area of the Baros Health Center, there is a relationship between education level and prevention of DHF in the Working Area of the Baros Health Center, and there is a relationship between the public's perception of health workers towards the prevention of DHF in the Working Area of the Baros Health Center. It is recommended for the Baros Community Health Center to further improve and optimize counseling or outreach activities regarding DHF and how to prevent DHF.
HUBUNGAN POLA MAKAN DAN STRES DENGAN KEJADIAN GASTRITIS PADA SISWA SMPN 14 KELURAHAN BAROS KOTA SUKABUMI Della Amelia Permana Putri; Hendri Hadiyanto; Kartika Tarwati
Jurnal Ilmu Psikologi dan Kesehatan (SIKONTAN) Vol. 2 No. 1 (2023): July
Publisher : Lafadz Jaya Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47353/sikontan.v2i1.1269

Abstract

Adolescents are susceptible to various diseases, one of which is gastritis. Gastritis occurs in people who have a bad diet that can stimulate stomach acid production and one of the factors that can cause gastritis symptoms is stress which can increase HCL in the stomach. The purpose of this study was to identify the relationship between diet and stress with the incidence of gastritis in students of SMPN 14 Baros Village, Sukabumi City. This research method is quantitative research with a correlation descriptive design using a cross sectional approach. The number of respondents in this study was 51 respondents. The sampling technique in this study was simple random sampling. The statistical test of this research is the Chi Square Test. The results showed that the incidence of gastritis reached 38 respondents (74.5%), 27 respondents (52.9%) had a bad diet, in the stress category most respondents experienced moderate stress with 17 respondents (34.0%). From the chi square test for cross-tabulation of eating patterns with the incidence of gastritis, the result is p-value = 0.000 < ɑ = 0.05, then H₀ is rejected and Ha is accepted which means that there is a relationship between pattern and the incidence of gastritis with a contingent coefficient value of 0.621 which is categorized as strong. For cross-tabulation of stress and gastritis with p-value = 0.004 < ɑ = 0.05, H₀ is rejected and Ha is accepted, meaning that there is a relationship between stress and gastritis with a contingent coefficient value of 0.460 which is categorized as moderate or sufficient. In this study there is a relationship between diet and the incidence of gastritis at SMPN 14 Baros Village, Sukabumi City.
Gambaran Tingkat Kecemasan Mahasiswa Tingkat Akhir Program Studi Pendidikan Profesi Ners Wini Amalia; Hadi Abdilah; Kartika Tarwati
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 3, No 10 (2023): Volume 3 Nomor 10 (2023)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v3i10.11298

Abstract

ABSTRACT Anxiety is a state that can result in a person feeling uncomfortable, agitated, afraid, worried, and not at ease followed by various physical symptoms Anxiety is also a person's subjective feelings about tension, fear, nervousness, and worry related to the arousal of the nervous system. The high level of anxiety causes a person's normal life to be difficult such as disruption of activities and social life. anxiety is one of the many types of emotional and behavioral disorders. The purpose of this study is to find out the Overview of the Anxiety Level of Final Year Students of the Ners Professional Education Study Program. This research method uses Descriptive Quantitative Analysis with a cross sectional approach. The final year student population of the Ners Professional Education Study Program at Muhammadiyah Sukabumi University is 49 people. The results showed that the majority of respondents experienced anxiety (46.9%), a small percentage of respondents experienced panic by (4.1%).vIt can be concluded that the sex of the respondents was (71.4%) female and (28.6%) male. the majority of respondents were aged 20-25 (78%), and no respondents were aged 26-30 (0%). So the majority of respondents experienced no anxiety (46.9%), and a small proportion of respondents experienced panic (4.1%). Suggestions for future researchers This research is expected to be a reference for further research with experimental research regarding actions that can be given to reduce students' anxiety levels in dealing with final assignments both at undergraduate level and Nurses Education. Keywords: Anxiety, Final Year Students  ABSTRAK Kecemasan merupakan keadaan yang dapat mengakibatkan seseorang merasa tidak nyaman, gelisah, takut, khawatir, dan tidak tentram diikuti berbagai gejala fisik kecemasan juga yaitu perasaan subjektif seseorang tentang ketegangan, ketakutan, gugup, dan khawatir berhubungan dengan gairah dari sistem saraf. Tingginya tingkat kecemasan menyebabkan kehidupan normal seseorang menjadi sulit seperti terganggunya kegiatan dan kehidupan sosial. Kecemasan merupakan salah satu dari berbagai jenis gangguan emosi dan perilaku. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Gambaran Tingkat Kecemasan Mahasiswa Tingkat Akhir Program Studi Pendidikan Profesi Ners. Metode penelitian ini menggunakan Kuantitatif Deskriptif Analitik dengan pendekatan cross-sectional. Populasi mahasiswa tingkat akhir Program Studi Pendidikan Profesi Ners di Universitas Muhammadiyah Sukabumi sebanyak 49 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa mayoritas responden mengalami ketidak cemasan sebesar (46,9%), sebagian kecil responden mengalami panik sebesar (4,1%). Dapat disimpulkan Jenis kelamin responden yaitu (71,4%) perempuan dan (28,6%) laki-laki. mayoritas responden berada pada usia 20-25 yaitu (78%), dan tidak ada responden berada pada usia 26-30 yaitu (0%). Jadi mayoritas responden mengalami tidak cemas yaitu (46,9%), dan sebagian kecil responden mengalami panik yaitu (4,1%). Saran bagi peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya dengan penelitian eksperimental mengenai tindakan yang dapat diberikan untuk menurunkan tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi tugas akhir baik di tingkat S1 maupun Pendidikan Ners. Kata Kunci: Kecemasan, Mahasiswa Tingkat Akhir.
Hubungan tingkat pengetahuan dan sikap ibu terhadap kelengkapan imunisasi pada infan di Desa Sukamaju wilayah kerja Puskesmas Kadudampit Kabupaten Sukabumi Zia Fauziah; Ria Andriani; Kartika Tarwati
Jurnal Inovasi Kesehatan Masyarakat Vol 4 No 01 (2023): Journal of Public Health Innovation (JPHI)
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Garawangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jphi.v4i01.896

Abstract

Latar Belakang: Kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama dalam bidang kesehatan. Derajat kesehatan anak mencerminkan derajat kesehatan bangsa, sebab anak sebagai generasi penerus dalam meneruskan pembangunan bangsa. Imunisasi ialah upaya kesehatan warga sangat efisien serta efektif dalam menghindari penyakit serta merendahkan angka kematian semacam cacar, polio, tubercolosis, hepatitis B, difteri, campak, rubella serta sindrom kecacatan bawaan akibat rubella, tetanus, pneumonia (radang paru) dan meningitis (radang selaput otak). Pengetahuan ibu dipengaruhi oleh banyaknya informasi yang diterima serta kemampuan ibu dalam pemahaman informasi yang diberikan termasuk informasi pemberian imunisasi dasar pada bayi. Tujuan riset ini merupakan buat mengenali apakah terdapat ikatan pengetahuan serta perilaku bunda terhadap kelengkapan imunisasi bawah di Puskesmas Kadudampit Kabupaten Sukabumi. Metode: Riset ini memakai tata cara riset korelasi dengan memakai pendekatan cross- sectional. Dengan jumlah sampel 92, memakai metode pengambilan sampel sampling asidental.   Hasil penelitain: dari hasil uji statistic chi- square nilai p (signifikansi) yang didapatkan adalah 0,000 yang berarti p<0,05 maka H0 ditolak dengan demikian dapat diartikan bahwa ada hubungan sikap terhadap kelengkapan imunisasi. Kesimpulan: dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan ibu dan sikap ibu terhadap kelengkapan imunisasi dasar  di Desa Sukamaju Wilayah Kerja Puskesmas Kadudampit Kabupaten Sukabumi.
Hubungan motivasi dengan kepatuhan minum obat pada penderita tuberculosis di RSUD Jampangkulon Dian Dian; Irawan Danismaya; Kartika Tarwati
Journal of Health Research Science Vol. 3 No. 02 (2023): Journal of Health Research Science
Publisher : Lembaga Penelitian Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34305/jhrs.v3i02.918

Abstract

Penyakit skabies adalah penyakit kulit menular yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabei. Kasus penderita skabies di Kota Cirebon sebanyak 3.712 orang, di Rutan Kelas I Cirebon skabies termasuk dalam 3 penyakit yang paling sering terjadi dan secara berturut-turut menduduki urutan pertama pada bulan Oktober (42,7%), November (51,24%), Desember (48,3%).  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kondisi lingkungan fisik, tingkat pengetahuan dan perilaku terkait personal hygiene warga binaan pemasyarakatan di Rumah Tahanan Kelas I Cirebon. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah warga binaan pemasyarakatan yang ada di Rumah Tahanan Kelas I Cirebon dengan jumlah 495 orang dan jumlah sampel sebanyak 83 orang yang diambil menggunakan stratified random sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square pada taraf kepercayaan 5%. Variabel kondisi lingkungan fisik yaitu suhu (p=0,023), kelembaban (p=0,000), kepadatan hunian (p=0,013) ada hubungan dengan kejadian skabies. Sedangkan pencahayaan (p=0,274) tidak memiliki hubungan. Variabel tingkat pendidikan memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian skabies dengan nilai p 0,000. Variabel perilaku terkait personal hygiene warga binaan pemasyarakatan memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian skabies dengan nilai p 0,015. Dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan fisik (suhu, kelembaban, kepadatan hunian), tingkat pengetahuan, dan perilaku terkait personal hygiene warga binaan pemasyarakatan memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian skabies di Rumah Tahanan Kelas I Cirebon. Perlu adanya program edukasi yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan sehingga personal hygiene akan meningkat dan dapat menekan angka kejadian skabies.
Analisis Bias Kognitif Masyarakat Terhadap Informasi Hoax Tentang COVID-19 Kartika Tarwati; Irawan Danismaya; Erna Safariyah
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 9 No. 1 (2022): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.195 KB) | DOI: 10.33867/jka.v9i1.323

Abstract

nformasi yang diterima oleh masyarakat selama masa pandemi COVID-19 tidak selalu benar. Salah satu bentuk yang muncul pada saat menerima berita hoax adalah bias kognitif. Bias kognitif dipengaruhi oleh memori seseorang. Sehingga keputusan atau respon yang diberikan banyak bergantung pada pengetahuan, emosi, dan pengalaman. Terdapat lima jenis bias kognitif yang dibahas pada penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis jenis bias kognitif yang muncul pada masyarakat saat menerima informasi hoax mengenai COVID-19. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskripsi analisis. Tempat yang dipilih untuk dilakukannya penelitian ini adalah Kecamatan Lembursitu di Kota Sukabumi. Pada saat penelitian ini dilakukan, Kota Sukabumi sedang berada pada PPKM Level 4. Terdapat 396 responden yang telah dipilih menggunakan purposive sampling untuk menjawab 20 pertanyaan yang telah diberikan dalam bentuk google form. Hasil yang diperoleh adalah ada lima bias kognitif yang muncul. kelima jenis bias kognitif tersebut adalah neglecting probability, social proof, Dunning-Kruger bias,confirmation bias dan bandwagon effect. Kelimanya muncul pada responden dengan rentang usia 10-59 tahun. Sementara itu, hanya neglecting probability dan bandwagon effect yang muncul pada masyarakat dengan rentang usia 60-69. Kondisi tersebut dapat dipengaruhi oleh tingkat literasi dari masyarakat Lembursitu yang masih perlu ditingkatkan lagi dan juga penggunaan dari sosial media yang aktif. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Sukabumi dengan terus memberikan informasi terbaru dan akurat melalui sumber informasi yang mudah diakses masyarakat dan penguatan dibidang literasi bagi masyarakat
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menopause Dengan Tingkat Kecemasan Pada Wanita Pre-Menopause Sri Alia Nuriman Alia; Tri Utami; Kartika Tarwati
Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah Vol. 10 No. 2 (2023): Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah
Publisher : Universitas 'Aisyiyah Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33867/jka.v10i2.403

Abstract

Menopause adalah saat seorang wanita mengalami menstruasi terakhirnya, biasanya antara usia 40-45 tahun. Beberapa wanita mengalami kecemasan atau kegelisahan selama menopause Mengetahui tentang menopause sangatlah penting karena berdampak positif dalam mengelola kondisi psikologis. Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan wanita pre-menopause untuk mengurangi kecemasan menghadapi menopause, diantaranya dengan memberikan pendidikan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengetahuan tentang menopause dapat membantu mengurangi kecemasan pada wanita menjelang menopause. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desainnya cross sectional. Responden dalam penelitian ini berjumlah 86 orang wanita berusia 40-45 tahun. Sampel dipilih dengan menggunakan metode Quota Sampling. Kuesioner Hamilton Rating Sale for Anxiety (HRS.A) dan kuesioner tingkat pengetahuan digunakan untuk mengumpulkan data. Uji Chi-Squaredengan nilai ?>0,5 dugunakan untuk Analisa data. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar responden mempunyai tingkat pengetahuan baik yaitu sebanyak 54 responden (62,8%). Tingkat kecemasan yang dialami responden adalah ringan yaitu sebanyak 30 responden (34,9%). Secara statistik menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan tentang menopause dengan kecemasan pada wanita pra menopause di Desa Talaga wilayah kerja Puskesmas Caringin. Peneliti menyarankan agar penelitian dimasa depan dapat melihat faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kecemasan wanita selama menopause.