Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Effects of Light Environments on Leaf Traits and Phenotypic Plasticity of Canna indica Sasaerila, Yorianta Hidayat; Sakinah, Sakinah; Noriko, Nita; Wijihastuti, Risa Swandari
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 13, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v13i2.30175

Abstract

Canna indica L (African arrowroot), is a beneficial, multi-use tropical perennial with a worldwide distribution, but relatively unexplored. This plant has the potential to be developed as a food crop in an intercropping system, utilizing idle land under commercial plantations such as rubber or teak. This study aimed to determine the best light-growing conditions for C. indica. A completely randomized design was used with growth light as the treatment consisting of 25%, 50%, and 100% of natural light, respectively. Leaf traits, growth characteristics, and phenotypic plasticity were used to measure C. indica’s response to different treatments. The results of this study showed that C. indica grown in low light has the best growth with increased height, leaf area, root and shoot dry weights, but decreased leaf thickness, which caused the increase in specific leaf area, leaf area ratio, and leaf weight ratio, but decreased root to shoot ratio. Based on leaf traits and biomass allocation, the phenotypic plasticity index was 0.23, a typical number for shade tolerant species. These findings were the first time to be reported for C. indica. For agroforestry practices, it can be recommended that C. indica be used as an intercropping plant under tree canopies.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Penanganan Pandemic Covid-19 Melalui Penerapan Alat Respira PAPR Andi Muh Asrul Irawan; A Mukramin Yusuf; Sarah Giovani; Hidayat Yorianta Sasaerila; Ahmad Juang Pratama; Budi Aribowo; Hanny Nurlatifa
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Universitas Al Azhar Indonesia Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/jpm.v4i1.1003

Abstract

Masker yang tersedia dan digunakan oleh tenaga kesehatan saat ini harus dipakai berlapis- lapis dan membuat tidak nyaman bila dipakai dalam waktu yang lama, dengan permasalahan tersebut maka diperlukan alat perlindungan diri (APD) yang aman sekaligus nyaman digunakan. Berdasarkan hasil diskusi diketahui permasalahan mitra adalah kurangnya APD khusus bagi dokter dan tenaga kesehatan lainnya yang secara langsung menangani pasien Covid 19 dan sebagian besar menggunakan masker sekali pakai, serta kurangnya APD yang memadai dan nyaman bagi dokter atau perawat yang berusia lanjut, yang terpaksa berhenti melakukan layanan karena kurangnya peralatan pelindung diri. Solusi yang diberikan Universitas Al Azhar Indonesia adalah membuat dan mendistribusikan alat APD yang dapat mengurangi penggunaan masker sekali pakai, dan alat yang dibuat dan didistribusikan harus memiliki kenyamanan dan keamanan yang baik terutama pada tenaga kesehatan yang berusia lanjut. Program ini meliputi persiapan alat, pendistribusian dan evaluasi. Hasil dari solusi yang di berikan adalah Universitas Al Azhar telah mengembangkan produk dari hasil penelitian yaitu “Respira PAPR V.1” untuk mengurangi penggunaan masker sekali pakai pada tenaga kesehatan di rumah sakit dan instansi Mitra. Berdasarkan hasil evaluasi, produk ini memberikan rasa aman dan nyaman pada penggunanya terutama pada tenaga kesehatan yang berusia lanjut hal ini. Jumlah Produk PAPR yang didistribusikan sebanyak 30 unit di enam rumah sakit dan instansi kesehatan. Secara umum produk “Respira PAPR V.1” dapat diterima oleh mitra dan dapat dimanfaatkan mitra dalam pelayanan kesehatan. Saran untuk program selanjutnya adalah produk “Respira PAPR V.1” ini dapat dikembangkan untuk meningkatkan kenyamanan penggunaan terutama pada desain dan fitur-fitur.Kata kunci: APD, PAPR, Produk, Rumah sakit, Masker
Deteksi Bakteri Pencemar Lingkungan (Coliform) Pada Ikan Sapu-Sapu Asal Sungai Ciliwung Riris Lindiawati Puspitasari; Dewi Elfidasari; Yorianta Sasaerila; Fatihah Dinul Qoyyimah; Fatkhurokhim Fatkhurokhim
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v4i1.244

Abstract

Abstrak - Sungai Ciliwung merupakan salah satu sumber kehidupan bagi masyarakat. Berdasarkan survey yang dilakukan, ikan sapu-sapu sungai Ciliwung juga dimanfaatkan sebagai pangan oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi keberadaan bakteri Coliform dan mikroorganisme yang terdapat pada ikan sapu-sapu asal perairan sungai Ciliwung. Deteksi Coliform dilakukan dengan metode uji praduga dan uji konfirmasi terhadap insang, usus, daging serta kulit abdomen ikan sapu-sapu. Uji praduga dengan menggunakan media Lactose Broth (LB), sedangkan uji konfirmasi dengan media Brilliant Lactose Broth (BGLB). Hasil MPN dilihat dari tabel yang memberikan nilai duga terdekat dengan kombinasi tabung positif dan tabung negatif pada uji konfirmasi. Hasil yang didapat menunjukan seluruh sampel memiliki nilai MPN melebihi batas maksimum Coliform pada makanan. Jadi daging, insang, kulit abdomen, dan usus pada ikan sapu-sapu tidak layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat.Kata Kunci - Coliform, ikan sapu-sapu, sungai CiliwungAbstract - Ciliwung River is one of life source for society. Based on the survey conducted, Ciliwung river broom fish is also used as food by the community. This study aims to detect the presence of Coliform bacteria and microorganisms found in broom fish from the Ciliwung River waters. Coliform detection was performed by presumptive test method and confirmation test on gills, intestines, meat and abdominal skin of sweeper fish. Prediction test using Lactose Broth (LB) media, while confirmation test with Brilliant Lactose Broth (BGLB) media. MPN results are seen from the table that gives the closest possible value to the positive tube and negative tube combination in the confirmation test. The results show that all samples have MPN values exceeding the maximum limit of Coliform in foods. So the meat, the gills, the abdominal skin, and the intestines in the broom fish are not fit for consumption by the public.Keywords - Coliform, Cattle Fish, River Cilliwung
Struktur Vegetasi dan Karakteristik Habitat Peneluran Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Kawasan Konservasi Penyu Pangumbahan Sukabumi Yorianta Sasaerila; Dewi Elfidasari; Muhammad Qeis Tsal Sabil
JURNAL Al-AZHAR INDONESIA SERI SAINS DAN TEKNOLOGI Vol 4, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Al Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/sst.v4i1.249

Abstract

Abstrak - Penurunan populasi penyu hijau yang terjadi secara terus menerus dari tahun ke tahun, menyebabkan penyu termasuk dalam daftar CITES Appendiks I plus zero quota of wild capture for commercial trade saat ini. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya konservasi yang baik untuk menjaga kelestarian penyu hijau. Salah satu proses yang penting diketahui bagi kelangsungan sirkulasi hidup penyu adalah proses bertelur. Oleh karena itu perlu diketahui kondisi pantai yang menjadi habitat penyu bertelur. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap jenis dan struktur vegetasi, serta karakteristik habitat bertelur penyu hijau di kawasan konservasi penyu pangumbahan sukabumi. Analisa kuantitatif yang dilakukan berupa penghitungan indeks nilai penting vegetasi dan analisa fisik lingkungan sekitar habitat bertelur penyu. Berdasarkan letak sarang telur penyu, ditemukan sebanyak 12 spesies vegetasi yang terdiri dari 4 jenis berupa pohon besar, 3 jenis berupa pohon kecil, 3 jenis berupa perdu, 3 jenis berupa herba, 1 jenis berupa semak. terdapat lebih dari 3 jenis vegetasi yang sangat penting di pangumbahan yaitu Callophyllum inophyllum, Terminalia catappa, Ipoemoea pes-caprae. Karakteristik fisik pantai pangumbahan juga masih mendukung proses bertelur penyu hijau. Pantai Pangumbahan memiliki rata- rata suhu 20 oC-30 oC, intensitas cahaya rendah (0) dan kecepatan angin 2,2 knots serta komposisi pasir yang sesuai. Kata Kunci - Habitat Bertelur, Penyu Hijau, Vegetasi, Pantai Pangumbahan, Karakter Fisik Abstract - The decline in green turtle populations that occur continuously from year to year, causing turtles to be included in the list of CITES Appendix I plus zero quotes of wild capture for commercial trade today. Therefore it is necessary to do a good conservation efforts to maintain the sustainability of green turtles. Therefore it is necessary to know the condition of the beach that turtles laying habitat. This study aims to identify the type and structure of vegetation, as well as the green turtle nesting habitat characteristics in turtle conservation area Pangumbahan sukabumi. Quantitative analysis is done by calculating the index of vegetation important values and physical analysis of the environment around turtle nesting habitat. Based on the location of turtle egg nest, found 12 species of vegetation consisting of 4 types of large trees, 3 species of small trees, 3 types of shrubs, 3 types of herbs, 1 species of shrubs. There are more than 3 important vegetation types in pangumbahan namely Callophyllum inophyllum, Terminalia catappa, Ipoemoea pes-caprae. Physical characteristics of pangumbahan beach also still support the process of laying green turtle. Pangumbahan Beach has an average temperature of 20oC-30oC, low light intensity (0) and wind speed of 2.2 knots and suitable sand composition. Keywords - Habitat lay eggs, Green Turtle, Vegetation, Pangumbahan Beach, Physical Character
Analisis Faktor Abiotik Daerah Aliran Sungai Ciliwung, Depok Genta Hadela Dwi Putra; Hidayat Yorianta Sasaerila; Irawan Sugoro
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2020: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.781 KB)

Abstract

Sungai adalah salah satu faktor kebutuhan hidup masyarakat sehari-hari. Namun seiring pembangunan pabrik industri yang menghasilkan limbah yang langsung di buang ke sungai, dan banyaknya jumlah sampah yang meningkat seiring bertambahnya jumla penduduk. Tercemarnya sungai dapat merusak lingkungan hidup air maupun kondisi kesehatan masyarakat. Penentuan kualitas air di sungai ciliwung berdasarkan Peraturan Pemerintah Lingkungan (PPLH) nomor 82 Tahun 2001di butuhkan untuk mengetahui kondisi dan kegunaan air dalam pemakaian sehari-hari dengan menguji parameter faktor abiotik yaitu adalah kimia fisika. Beberapa parameter yang di hitung adalah suhu, pH, TSS, TDS, DO, COD, BOD. Hasil yang di dapat, yaitu kualitas sungai Ciliwung Depok masuk dalam kelas dua yaitu air yang peruntukannya digunakan untuk rekreasi air, budidaya ikan air tawar, perternakan, dan mengairi tanaman.
Effects of Light Environments on Leaf Traits and Phenotypic Plasticity of Canna indica Yorianta Hidayat Sasaerila; Sakinah Sakinah; Nita Noriko; Risa Swandari Wijihastuti
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol 13, No 2 (2021): August 2021
Publisher : Department of Biology, Faculty of Mathematics and Sciences, Semarang State University . Ro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v13i2.30175

Abstract

Canna indica L (African arrowroot), is a beneficial, multi-use tropical perennial with a worldwide distribution, but relatively unexplored. This plant has the potential to be developed as a food crop in an intercropping system, utilizing idle land under commercial plantations such as rubber or teak. This study aimed to determine the best light-growing conditions for C. indica. A completely randomized design was used with growth light as the treatment consisting of 25%, 50%, and 100% of natural light, respectively. Leaf traits, growth characteristics, and phenotypic plasticity were used to measure C. indica’s response to different treatments. The results of this study showed that C. indica grown in low light has the best growth with increased height, leaf area, root and shoot dry weights, but decreased leaf thickness, which caused the increase in specific leaf area, leaf area ratio, and leaf weight ratio, but decreased root to shoot ratio. Based on leaf traits and biomass allocation, the phenotypic plasticity index was 0.23, a typical number for shade tolerant species. These findings were the first time to be reported for C. indica. For agroforestry practices, it can be recommended that C. indica be used as an intercropping plant under tree canopies.