Leo Agung Sutimin
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGEJAWANTAHAN TARI GENDING SRIWIJAYA: SOCIOCULTURAL DALAM PERSPEKTIF NILAI Yoan Mareta; Sariyatun Sariyatun; Leo Agung Sutimin
Patra Widya: Seri Penerbitan Penelitian Sejarah dan Budaya. Vol. 20 No. 2 (2019): Agustus
Publisher : Balai Pelestarian Nilai Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52829/pw.290

Abstract

Tari Gending Sriwijaya merupakan tari sambut asal Sumatera Selatan yang sejauh ini dipandang sebagai icon cultural. Sebagai warisan nilai estetika dari perjalanan sejarah yang panjang, tari ini dapat difungsikan sebagai bentuk manifestasi nilai. Tujuan penelitian ini adalah untuk menafsirkan nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam setiap gerakan tari Gending Sriwijaya, menerjemahkan nilai-nilai tersebut, serta relevansinya dengan realitas yang ada pada masyarakat selama ini. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik observasi/pengamatan dan kajian literatur. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya sumbangsih literasi makna yang sangat luas dari setiap gerakan tari Gending Sriwijaya. Setelah dikaji melalui pendekatan sociocultural, ditemukan bahwa nilai-nilai yang terkandung dalam tari Gending Sriwijaya terdiri dari nilai sosial, nilai budaya, nilai
URGENSI KETERAMPILAN 4C ABAD 21 DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH Danu Eko Agustinova; Sariyatun Sariyatun; Leo Agung Sutimin; Hieronymus Purwanta
SOCIA: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Vol 19, No 1 (2022): Socia: Jurnal Ilmi-ilmu Sosial
Publisher : Yogyakarta State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/socia.v19i1.49478

Abstract

Perkembangan teknologi abad 21 turut memengaruhi orientasi peralihan paradigma pendidikan dalam mempersiapkan generasi muda yang adaptif terhadap pergulatan zaman. Berbeda dengan cabang ilmu eksakta maupun humaniora lain yang bersentuhan dengan isu mutakhir, pembelajaran sejarah dengan segala urgensinya menemui kendala klasik terkait image pengetahuan yang usang karena hanya berkutat pada pengetahuan masa lampau tanpa ada relevansi kehidupan masa kini. Oleh sebab itu, artikel ini bertujuan untuk menelaah secara kritis pentingnya keterampilan 4C abad 21 serta cara untuk menginternalisasikannya dalam pembelajaran sejarah agar tetap terjaga eksistensinya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan analisis-deskriptif serta menghimpun informasi menggunakan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan 4C abad 21 dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran sejarah serta dapat diinternalisasikan dengan mengubah model pembelajaran dari konvensional “teacher-sentris” menjadi berciri abad 21 “student-centris”. Beberapa model yang dimaksud, antara lain project based learning, problem based learning, inquiry learning dan discovery learning. Selain itu dari tinjauan materi pembelajaran juga mengalami transformasi berupa bentuk materi dari berbasis kertas ke internet serta konten yang lebih memandang isu-isu kontemporer dan menekankan nilai-nilai karakter dari setiap peristiwa sejarah dibanding sekadar menghapal kronologi peristiwa sejarah.