Abstract: The development of technology in this modern era makes every person or individual must be responsive to adapt to technology in order to continue to develop and be productive in social, economic, and others. Technology can facilitate daily activities in buying and selling transactions, buying or selling goods can be easily done anywhere. Various types of sales can be made by the community, especially in the culinary field. Warung Agdi is a wet cracker culinary, this culinary is a typical culinary of Kapuas Hulu but is in demand by almost all districts, one of which is Bengkayang Regency. However, problems were found in the culinary business of Agdi's stall. Where customers have to wait for their orders to be made because for processing wet crackers at Agdi's stall, they must first steam the wet crackers before serving, so it takes time for customers to wait for their orders to be ready. Buying and selling activities at Agdi stalls are also still carried out conventionally, so not many people know about the wet cracker culinary owned by Agdi's stall owners. Based on these existing problems, a solution is needed so that Agdi stalls can take advantage of technology by making online ordering applications which can later be used by Agdi stall owners to sell and can also be used as a means of promotion.Keywords: AGDI stall; culinary; digitization; kerupuk basah; online ordering Abstrak: Perkembangan teknologi di zaman modern ini membuat setiap orang atau individu harus tanggap beradaptasi dengan teknologi agar tetap dapat berkembang dan produktif dalam sosial, ekonomi, dan lain-lain. Teknologi dapat memudahkan aktifitas sehari-hari dalam transaksi jual beli, kegiatan membeli atau menjual barang dapat dengan mudah dilakukan di mana saja. Berbagai jenis penjualan dapat dilakukan masyarakat, khususnya dibidang kuliner. Warung Agdi merupakan kuliner kerupuk basah, kuliner ini merupakan kuliner khas Kapuas Hulu namun diminati hampir seluruh Kabupaten, salah satunya Kabupaten Bengkayang. Namun, ditemukan permasalahan pada usaha kuliner warung Agdi. Diman pelanggan harus menunggu pesanan mereka dibuat karena untuk pengolahan kerupuk basah pada warung Agdi harus mengkukus kerupuk basah terlebih dahulu sebelum dihidangkan, sehingga perlu waktu bagi pelanggan untuk menunggu pesanannya siap. Kegiatan jual beli pada warung Agdi juga masih dilakukan secara konvensional, sehingga tak banyak yang mengetahui kuliner kerupuk basah yang dimiliki pemilik warung Agdi. Berdasarkan permasalahan yang ada tersebut, diperlukan solusi untuk agar warung Agdi dapat memanfaatkan teknologi dengan pembuatan aplikasi pemesanan online yang nantinya dapat digunakan pemilik warung Agdi ini untuk menjual dan dapat pula digunakan sebagai sarana promosi.Kata kunci: digitalisasi; kerupuk basah; kuliner; pemesanan online; warung agdi