Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

PENENTUAN KADAR TOTAL FLAVONOID DARI FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK METANOL DAUN KERAI PAYUNG (Filicium-decipiens) Christine, Yesina; Br Karo, Reh Malem; Neswita, Elfia; Tanamal, Claudia
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 6, No 3 (2024): JULI: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v6i3.26204

Abstract

Kerai Payung (Filicium-decipiens) merupakan tanaman yang bernilai tinggi sebagai bahan obat selama ratusan tahun. Salah satu senyawa yang terdapat pada tanaman ini adalah flavonoid yang diketahui memiliki banyak manfaat, antara lain bersifat antiinflamasi, antioksidan, antivirus, antikarsinogenik, antialergi, dan antibiotik. Kebaruan dari penelitian adalah menentukan kadar total flavonoid dari fraksi etil asetat ekstrak metanol daun kerai payung. Peneliti terdahulu melakukan pengujian ekstrak daun kerai payung masih sebatas menentukan aktivitas antibakteri sehingga tujuan penelitian ini adalah menguji kadar total flavonoid dari fraksi etil asetat ekstrak metanol daun kerai payung. Metode penelitian ini menggunakan spektrofotometer UV-visibel dan metode kolorimetri menggunakan larutan standar kuarsetin pada rentang panjang gelombang 400-800 nm. Absorbansi kemudian diukur pada berbagai konsentrasi, yaitu 10-50 ppm, untuk mengetahui total flavonoid. Penentuan kadar total flavonoid tersebut dijalankan tiga kali untuk mendapatkan data yang akurat. Hasil penelitian menunjukkan panjang gelombang maksimum adalah 436 nm dan nilai serapannya 0,200, dan nilai serapannya semakin meningkat seiring dengan bertambahnya konsentrasi, terlihat dari nilai serapan pada konsentrasi 10 sampai 50 ppm pada kurva kalibrasi. Kesimpulan bahwa hasil rata-rata kandungan flavonoid total sebesar 27,7067 mg QE/g ekstrak atau 2,77 %, yang dimana kadar flavonoid tersebut tergolong cukup tinggi.
Determinan kecelakaan kerja pada karyawan di PT. Mujur Timber Sibolga Dameria, Dameria; Neswita, Elfia; Fachrial, Edy; Ongko, Nicolas Xavier; Niranti, Tasya Putri
Buletin Kedokteran & Kesehatan Prima Vol. 1 No. 2 (2022): September
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.227 KB) | DOI: 10.34012/bkkp.v1i2.2907

Abstract

Kecelakaan kerja disebabkan oleh banyak faktor, bisa terjadi karena faktor internal seperti human error atau bahkan faktor eksternal seperti lingkungan kerja itu sendiri. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor personal, kondisi lingkungan, beban kerja, shift kerja dan kedisiplinan. Penelitian ini dilakukan di PT. Mujur Timber Sibolga pada bulan Desember 2021. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh pekerja di PT. Mujur Timber Sibolga mencakup pemotong kayu, pemikul kayu, yang jumlah keseluruhannya 340 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ialah menggunakan purposive sampling di mana objek yang dapat dijadikan sampel harus pernah mengalami kecelakaan kerja kurang dari 6 bulan terakhir. Adapun sampel dalam penelitian berjumlah sebanyak 77 orang yang diperoleh melalui rumus Slovin. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square. Penelitian ini menyimpulkan faktor personal, beban kerja, kondisi lingkungan, dan shift kerja tidak berhubungan dengan kecelakaan kerja (p > 0,05). Hanya variabel kedisiplinan yang berhubungan dengan kecelakaan kerja. Diharapkan pada pekerja agar lebih memperhatikan kedisiplinan dalam mematuhi aturan kerja serta penggunaan APD yang disediakan oleh setiap industri tempat bekerja sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja.
Perbandingan evaluasi fisik dari formulasi sediaan sabun padat ekstrak etanol 96% daun bawang dengan memanfaatkan minyak jelantah dan minyak sawit kemasan Neswita, Elfia
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 3 No. 2 (2021): Desember
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v3i2.2035

Abstract

Sabun merupakan hasil reaksi saponifikasi/penyabunan dari suatu basa (NaOH/KOH) dengan asam lemak. Minyak minyak jelantah adalah minyak limbah yang berasal dari jenis-jenis minyak goreng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan evaluasi fisik formulasi sediaan sabun padat ekstrak daun bawang dengan minyak jelantah dan formulasi sediaan sabun padat ekstrak daun bawang dengan minyak goreng sawit kemasan. Metode penelitian yang digunakan adalah esperimental, pembuatan ekstrak daun bawang menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator. Evaluasi sediaan menggunakan uji organoleptis, homogenitas, pH, dan iritasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan berwarna putih kekuningan sampai hijau tua, bertekstur padat dan beraroma mint, homogen, pH yang dihasilkan sediaan sabun ini adalah kisaran 10,1 hingga 10,5. Sabun yang dihasilkan tidak terjadi iritasi, tidak mengalami perubahan bentuk, warna dan bau. Berdasarkan evaluasi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pHuji iritasi, dan uji iritasi sabun padat ektstrak daun bawang dengan minyak jelantah sama baiknya dengan formulasi sabun padat ekstrak daun bawang dengan minyak goreng sawit dan memenuhi persyaratan sabun padat yang baik. Disarankan pada penelitian selanjutnya untuk meneliti uji stabilitas busa, uji kadar air, uji hedonic, uji cycling, pH cycling, uji efektifitas anti bakteri sediaan sabun padat ekstrak daun bawang (Allium fistulosum) terhadap penguijian antibakteri.
Mikroenkapsulasi atenolol dengan penyalut hidroksipropil metilselulosa (HPMC) menggunakan metode emulsifikasi penguapan pelarut Neswita, Elfia; Razoki, Razoki; Tanjung, Fahrul Azmi; Novita, Cut Elvira; Sinaga, Ade Putra Fratama; Samin, Buter
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 4 No. 1 (2022): Juni
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v4i1.2261

Abstract

Tujuan utama dari penelitian ini adalah memformulasi mikroenkapsulasi atenolol dengan penyalut HPMC menggunakan metode emulsifikasi penguapan pelarut. Dalan metode ini, HPMC dilarutkan dalam pelarut campuran methanol-diklorometana. Sedangkan atenolol dilarutkan ke dalam larutan HPMC. Dalam gelas lain dimasukkan paraffin cair. Hasil penelitian menunjukkan rasio atenolol dan HPMC adalah 1:0,5; 1:1; dan 1:1,5 berturut-turut untuk masing-masing Formula (Formula I, II, III dan IV). Mikroenkapsulasi yang dihasilkan dievaluasi berdasarkan distribusi ukuran partikel dan senyawa aktif yang dilepaskan. Mikrokapsul memiliki distribusi ukuran partikel antara 212-2000 µm. Spektrofotmeter UV dalam metanol yang digunakan untuk mengukur konsentrasi senyawa aktif diperoleh 56,963 ± 17,589; 60,41 ± 1,0045; 60 dan 173 ± 1,0160 % untuk masing-masing Formula (Formula I, II, dan III). Dapat disimpulkan bahwa mikrokapsul dengan perbandingan atenolol dan HPMC 1:1,5 memiliki pelepasan zat aktif yang lebih baik. Kinetika atenolol yang dilepaskan dari mikrokapsul mengikuti persamaan Higuchi.
Antibiotics self-medication practices among students in Universitas Prima Indonesia Novriani, Erida; Neswita, Elfia; Razoki, Razoki
Jurnal Prima Medika Sains Vol. 5 No. 2 (2023): December
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jpms.v5i2.4622

Abstract

The irrational use of antibiotics can endanger health by causing unwanted drug reactions, side effects, and drug resistance. This study aimed to analyze the patterns of antibiotic self-medication among university students. This descriptive cross-sectional study was conducted at Prima Indonesia University in October 2023. A total of 307 randomly selected students from various faculties (health science clumps and non-health science clumps) filled out questionnaires distributed via Google Forms. The collected data are then analyzed descriptively to obtain frequency and percentage data, which are then presented in the form of tables and narratives. The results showed that about 83.39% of respondents had used antibiotics before. Most respondents used antibiotics because they were easily available (43.36%) or because of their previous experience (36.72%). The most common conditions for antibiotic use were cough and cold (47.66%), and infections (23.05%). Most respondents used antibiotics based on doctor ’sor pharmacist’s recommendations (45.31%). The duration of antibiotic use was 1-3 days (61.72%), followed by 4-7 days (31.64%) and more than 7 days (6.64%). Antibiotics were purchased from pharmacies (83.20%). The most common reactions to the overuse of antibiotics were nausea and vomiting (40.23%) and headache (32.81%). Most respondents (53.13%) consulted a doctor or pharmacist if they experienced reactions to antibiotic overuse.
Pengaruh Konseling Obat Terhadap Pengetahuan dan Sikap Pasien Asma di Rawat Jalan RS. Advent Medan Ari Anti Br Bangun, Putri; Malem Br Karo, Reh; Halimatussa’diyah Pakpahan, Enni; Neswita, Elfia
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 6 No. 5 (2024): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development (Juli 20
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Counseling by pharmacists is a beneficial activity for patients. Through counseling, pharmacists can provide advice that broadens patients' knowledge of the disease and the medications they are taking. In addition, counseling can also improve patient compliance in undergoing drug therapy that they are undergoing. This good knowledge and adherence will have a positive impact on achieving the patient's treatment goals.This study used experimental methods with pre-experimental designs, especially pretest-posttest designs in one group. The study was conducted on asthma patients at Medan Adventist Hospital, with prospective data collection using questionnaires, involving 50 respondents. Analysis of the data of this study shows the effect of drug counseling on the knowledge and attitudes of asthma patients. Data analysis stages include crosstab, chi-square, paired-sample t-test, pearson product moment for validity and reliability tests, as well as simple linear regression.Test results showed that gender, age, and occupation did not have a significant relationship with patients' knowledge and attitudes, while education showed a significant association. Although sex, age, and occupation did not show significant associations, these characteristic data remained valid as supporting information in drug counseling for asthma patients. The majority of respondents aged 15-25 years (40%), are students (26%), and have S1 education (56%), indicating that asthma is common in this age group and occupation due to exposure to allergens, extreme physical activity, cigarette smoke, weather changes, polluted air, and respiratory infectionsr.
Pengaruh Konseling Obat Terhadap Pengetahuan dan Sikap Pasien Kolestrol di Rawat Jalan RS Advent Medan br. Silalahi, Aancel; br. Sembiring, Novitaria; Hanjaya, Hanjaya; Razoki, Razoki; Neswita, Elfia
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 6 No. 5 (2024): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development (Juli 20
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Counseling is a practice that is needed by pharmacists because it provides significant benefits to patients. One of the important pharmaceutical services is counseling. Counseling, which comes from the word "advice," refers to the process of giving advice, interacting in discussions, and exchanging opinions. Good understanding and increased compliance will contribute to the achievement of the patient's treatment goals. Based on a study conducted on patients with cholesterol disease at Medan Adventist Hospital, data was obtained prospectively through the use of pretest and posttest questionnaires. The total number of participants analyzed was 50 people. To analyze the data using a simple linear regression method, as well as conduct validity and reliability tests. In addition, the paired t-test and the crosstab chi square test were also applied to evaluate the relationship between the characteristics and the research. Based on the results of the analysis of respondent characteristic data, it is known that there are 32% or 16 male respondents and 68% or 34 female respondents. This shows that the majority of respondents are women.
Dampak Edukasi Obat bagi Pemahaman dan Perilaku Pasien DM II di RSUP. H. Adam Malik Medan Febriyanti Gulo, Putri; Suandy, Suandy; Hidayat, Andri; Neswita, Elfia
Ranah Research : Journal of Multidisciplinary Research and Development Vol. 6 No. 5 (2024): Ranah Research : Journal Of Multidisciplinary Research and Development (Juli 20
Publisher : Dinasti Research

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38035/rrj.v6i5.975

Abstract

Konseling merupakan praktik esensial bagi apoteker karena memberikan keuntungan besar bagi pasien. Salah satu layanan vital dalam farmasi adalah konseling. Penelitian di RSU Pusat Haji Adam Malik Medan menggunakan kuesioner pre-tes dan pos-tes, melibatkan 50 peserta. Data dianalisis dengan regresi linear sederhana, validitas dan reliabilitas diuji, serta dilakukan uji t perpasangan dan chi square crosstab. Hasil analisis uji t berpasangan menunjukkan bahwa konseling secara signifikan meningkatkan perilaku pasien dalam mengikuti terapi, dengan nilai signifikansi yang sangat rendah, yaitu 0,001, yang kurang dari taraf signifikansi 0,05, menjelaskan adanya perbedaan signifikan pretest dan posttest dalam pemahaman dan perilaku pasien terhadap diabetes. Pasien lebih tahu tentang penyakit mereka dengan konseling, yang membantu mereka mengubah perilaku mereka dan pengobatannya. Mayoritas responden adalah wanita (68% atau 34 orang), sementara pria hanya 32% atau 16 orang, menunjukkan dominasi responden adalah kaum hawa.