Suparti - -
Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PROTEIN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) PADA MEDIA SERBUK GERGAJI, AMPAS TEBU DAN ARANG SEKAM -, Suparti -; Wardani, Cahya -
Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains FKIP UNS Vol 1, No 1 (2014): Seminar Nasional Pendidikan Sains IV (SNPS IV 2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (33.496 KB)

Abstract

Jamur tiram putih merupakan jamur pangan yang mempunyai kadar protein tinggi, dengan kandungan protein yang dapat mencapai 27% setiap seretus gramnya. Protein tersebut sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk membantu proses enzimatis. Kandungan protein yang terkandung dalam  jamur tiram putih dapat dipengaruhi oleh media tanam yang ditempatinya. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui kadar protein jamur tiram putih pada media campuran serbuk gergaji, ampas tebu dan arang sekam. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan satu faktor yaitu media campuran serbuk gergaji, ampas tebu dan arang sekam dengan kosentrasi yang berbeda setiap perlakuannya, dengan 2 ulangan. Parameter yang diukur adalah kadar jamur tiram putih yang ditentukan dengan uji biuret menggunakan alat spektrofotometer. Hasil pengamtan dianalisa dengan nonparametrik dan hipotesis diuji dengan Kruskal-Wallis kemudian untuk mengetahui letak perbedaan ditentukan dengan metode Duncan. Hasil penelitian menunjukan bahwa campuran serbuk gergaji, arang sekam dan ampas tebu dapat meningkatkan kadar protein jamur tiram putih, dengan kadar protein yang mencapai 10,35 % setiap gramnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media tumbuh yang ditempati dapat mempengaruhi kadar protein jamur tiram putih.  
PERTUMBUHAN BIBIT F0 JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DAN JAMUR MERANG (Volvariella volvacea) PADA MEDIA UMBI TALAS PADA KONSENTRASI YANG BERBEDA Suparti, Suparti; Karimawati, Nurul
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 3, No 1: Maret 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v3i1.3672

Abstract

Umbi talas merupakan salah satu umbi yang mengandung karbohidrat sebanyak 23,7%, serat sebanyak 0,7%, vitamin B1 sebanyak 0,05%, vitamin C sebanyak 2%, dan protein sebanyak 1,5%, sehingga mampu mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan miselium jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui pertumbuhan miselium bibit F0 jamur tiram dan  jamur merang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimental, dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri 2 faktor yaitu F1: konsentrasi media umbi talas 80%, 90%, dan 100%, dan F2: jamur tiram dan jamur merang dengan 3 kali pengulangan. Teknik analisis data yang digunakan adalah One Way ANOVA. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa rata-rata diameter terbesar secara keseluruhan yaitu 6,9 cm  ((M2J1) dengan rentangan pertumbuhan miselium 4,6 cm, sedangkan rata-rata diameter terkecil secara keseluruhan pada media umbi talas konsentrasi 80% untuk pertumbuhan jamur merang (M1J2) dengan diameter 1,5 cm dan  rentangan  pertumbuhan miselium -0,4 cm.  Hasil penelitian menjelaskan bahwa miselium bibit F0 jamur tiram dan jamur merang dapat tumbuh pada media umbi talas 90%, tetapi media umbi talas 90% yang paling baik  pada miselium jamur tiram.
Pengaruh Penambahan Leri dan Enceng Gondok, Klaras, Serta Kardus Terhadap Produktivitas Jamur Merang (Volvariella volvacea) pada Media Baglog Suparti, Suparti; Kartika, Aninda Ayu; Ernawati, Devi
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 2, No 2: September 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v2i2.2491

Abstract

Jamur merang merupakan jamur pangan yang pertumbuhanhannya memerlukan media mengandung selulosa, hemiselulosa dan lignin. Limbah organik tersebut yaitu Leri,klaras, kardus dan enceng gondok. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruhpenambahan leri dan Limbah Organik (klaras,kardus dan  eceng gondok) terhadap produktivitas jamur merang pada media baglog. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor dan 3 ulangan. Faktor 1 volume leri: (L1)50 ml dan (L2)100 ml. Faktor 2 jenis Media : (M1) Klaras, : (M2) Kardus, dan (M2) Enceng gondok.. Parameter yang diukur adalah berat basah  badan buah jamur merang.  Hasil analisis sebagai berikut:  produksi jamur merang yang ditumbuhkan dalam baglog yangditambahkan limbah organik terdiri atas klaras, kardus dan enceng gondok,  hasil yang terbaik, yaitu pada perlakuan:  M1L2(klaras 125 g dan penambahan air leri 100 ml) yaitu 67,51 g, M2L2 (media kardus  dengan penambahan air leri 100 ml) yaitu 75,00 g dan  perlakuan M3L1 (enceng gondok 125 g  +  leri 50 ml), yaitu 76,67 g. Sedangkan berat tubuh buah jamur merang paling rendah pada perlakuan M1L0 , yaitu 61,67 g, M2L0 (media kardus tanpa penambahan air leri) yaitu 56,67  g, dan M3L0 yaitu 60,67 g.
BIOPULPING PELEPAH TANAMAN SALAK MENGGUNAKAN JAMUR PELAPUK PUTIH Phanerochaete chrysosporium Rahayu, Triastuti; Asngad, Aminah; Suparti, Suparti
Bioeksperimen: Jurnal Penelitian Biologi Vol 3, No 1: Maret 2017
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/bioeksperimen.v3i1.3671

Abstract

Serat pelepah tanaman salak yang menjadi limbah perkebunan salak di Kabupaten Sleman Yogyakarta sama sekali belum dimanfaatkan dan menjadi sampah/limbah padahal mengandung selulosa 42%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh JPP (Jamur Pelapuk Putih) P. chrysosporium pada proses biopulping serat pelepah salak. Rancangan penelitian menggunakan RAL 1 faktor yaitu jenis inokulum (J0=kontrol, J1= P.chrysosporium).  Pelepah tanaman salak dicacah dengan pencacah sampah kemudian disterilkan dalam autoclave selama 45 menit pada suhu 121°C. Serpih pelepah salak  (150 g berat kering) dimasukkan ke dalam kantong plastik tahan panas kemudian diinokulasi 10% inokulum jamur dan diinkubasi dalam suhu ruang (29-30˚C) selama 45 hari. Serpih pelepah tanaman salak yang telah diinkubasi sampai masa inkubasi berakhir dimasak dengan NaOH 10%  L: W = 1:5 (L=berat serpih, W=larutan pemasak), lama pemasakan 1 jam. Setelah dimasak, serpih direndam dalam air dingin 1 L selama 24 jam untuk mengoptimalkan sisa-sisa bahan pemasak dalam melunakkan serpih. Selanjutnya serpih dicuci sampai bebas alkali dan diblender menjadi serbuk untuk analisis bilangan Kappa dan kadar holoselulosa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa P.chrysosporium dapat tumbuh bagus pada substrat serat pelepah salak untuk biopulping dan dapat menurunkan bilangan Kappa 5% setelah 45 hari inkubasi tetapi kadar holoselulosa sama dengan kontrol.
Rancangan Model Media Audio Permainan dan Cerita Anak Nusantara (Permata Nusantara) untuk PAUD -, Suparti -
Jurnal Pendidikan Anak Vol 6, No 1 (2017): Jurnal Pendidikan Anak
Publisher : Fakultas Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/jpa.v6i1.14401

Abstract

Abstrak Salah satu prinsip pembelajaran di PAUD adalah belajar melalui bermain. Berbagai aspek perkembangan anak dapat ditingkatkan melalui kegiatan permainan, misalnya permainan tradisional. Namun, berbagai permainan tradisonal mulai tergantikan dengan permainan modern yang bersifat pasif. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang bertujuan merancang sebuah model media audio Permata Nusantara (Permainan dan Cerita Anak Nusantara) yang dikembangkan dengan mengadopsi model ADDIE yang daapt dimanfaatkan untuk mendukung pembelajaran di PAUD. Rangkaian kegiatan ini merupakan sebuah tindak lanjut terhadap hasil evaluasi model MA Permata Nusantara yang direvisi berdasarkan hasil evaluasi yang dikembangkan sebelumnya. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret dan April 2016 dengan melibatkan praktisi lapangan atau guru TK/PAUD sebanyak 12 orang, ahli materi yaitu dosen PAUD sebanyak 2 orang, dan ahli media dari BPMRPK sebanyak 6 orang. Hasil penelitian ini berupa blue print atau cetak biru model media audio Permata Nusantara yang meliputi spesifikasi model, rancangan garis besar isi media (GBIM), dan rancangan pengembangan bahan belajar. Dengan adanya cetak biru yang baik, diharapkan produk model media yang dihasilkan akan lebih baik.Kata Kunci: desain, media audio, Permata Nusantara, PAUD Abstract One of the learning principles in early childhood is learning through play. Various aspects of child development can be enhanced through game activities, such as traditional games. However, a variety of traditional games is being replaced with a modern game that makes children being passive. This study was a qualitative research with the goal of designing an audio media model, named Permata Nusantara (Permainan dan Cerita Anak Nusantara) which was developed by adopting the ADDIE model. The design of audio media model was a follow-up of the results of audio media evaluation which was done previously. This study was conducted in March and April 2016 and involved 12 kindergarten teachers, 2 content experts, and 6 media experts from BPMRPK. The results of this research was a blueprint  of audio media model, including the specification, the outline of media content (GBIM), and the design of learning materials. A good blueprint was expected to yield good products.Keywords: design, audio media, Permata Nusantara, PAUD
UJI PUPUK ORGANIK CAIR DARI LIMBAH PASAR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA L) DENGAN MEDIA HIDROPONIK Fitriyatno, Fitriyatno; Suparti, Suparti; Anif, Sofyan
Prosiding Seminar Biologi Vol 9, No 1 (2012): Seminar Nasional IX Pendidikan Biologi
Publisher : Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.154 KB)

Abstract

ABSTRAK   Limbah pasar yang tidak dikelola akan memberikan sumbangan pencemaran yang semakin memperparah  lingkungan. Jika di olah limbah tersebut dapat menghasilkan pupuk organik cair yang dapat digunakan untuk menopang pertanian, selain itu keterbatasan lahan pertanian juga menghambat laju pengembangan pertanian. Sehingga Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik cair dari limbah pasar terhadap pertumbuhan  tanaman selada (Lagtuca sativa L) dengan menggunakan media hidroponik. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Green House Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial terdiri dari 2 faktor yaitu faktor 1 pupuk organik cair limbah buah dengan kadar pemberian 0 ml, 10 ml, 20 ml  dan faktor 2 Pupuk organik cair limbah sayur dengan kadar pemberian 0 ml, 10 ml, 20 ml sehingga kedua faktor perlakuan diperoleh 9 macam kombinasi dengan masing-masing kombinasi dilakukan tiga ulangan. Data dianalisis dengan Anava Dua Jalur. Berdasarkan hasil penelitian untuk tinggi dan jumlah daun belum menunjukkan hasil yang signifikan, namun pada hasil penelitian luas daun menunjukkan bahwa pupuk organik cair menunjukkan pengaruhnya, perlakuan yang paling baik untuk pertumbuhan adalah B2S2 (pemupukan menggunakan pupuk cair limbah buah 20 ml dan pupuk cair limbah sayur 20 ml) yaitu dengan rata-rata pertumbuhan 16,24 cm selama 1 bulan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pupuk organik cair limbah pasar secara anaerob berpengaruh pada pertumbuhan luas daun tanaman selada meskipun tidak menunjukkan pengaruh pada tinggi dan jumlah daun.   Kata Kunci: Limbah Pasar, Pertumbuhan, Tanaman Selada, Pupuk Organik Cair
Media Alternatif Bibit F0 Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus) menggunakan Ekstrak, Bubur dan Tepung Beras Ketan Putih Adinda Regiliani Agustin; S Suparti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.61 KB)

Abstract

Biji-bijian yang mempunyai nilai karbohidrat tinggi dapat dijadikan bahan pembuatan media alternatif bagi pertumbuhan bibit F0 jamur. Beras Ketan Putih merupakan bahan yang mengandung karbohidrat tinggi yaitu 79,40 dalam setiap 100 g beras. Kandungan karbohidrat paling tinggi adalah tepung beras ketan putih sebesar (46,03 %) , kemudian bubur beras ketan putih (16,19%) dan ekstrak beras ketan putih (2,94%), sehingga dapat menjadi sumber nutrisi untuk pertumbuhan miselium jamur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan miselium jamur tiram dan jamur merang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan desain penelitian eksperimen. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan yaitu F1: variasi media beras ketan putih terdiri dari ekstrak, bubur dan tepung dan F2: indukan jamur tiram dan jamur merang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan perumbuhan miselium bibit F0 jamur tiram yang tercepat pada media tepung (J1M3) yaitu 3,65 cm dan yang terlambat media ekstrak (J1M1) yaitu 2,05cm. Miselium bibit F0 jamur tiram berwarna putih kompak dan tebal.
Pertumbuhan Miselium Bibit F0 Jamur Merang pada Media Alternatif Ekstrak, Bubur dan Tepung Biji Koro Benguk Tri Hartini; S Suparti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (464.509 KB)

Abstract

Biji koro benguk adalah salah satu jenis biji yang memiliki karbohidrat 55,3 g, air 12, 8 g, abu 3,3 g, lemak 4,7 g, protein 23,9 g dan kalsium 201 mg sehingga mampu mencukupi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan jamur merang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pertumbuhan miselium bibit F0 jamur merang pada media alternatif ekstrak, bubur dan tepung biji koro benguk. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan metode eksperimen. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari satu pola faktorial dengan dua kali pengulangan. Faktor penelitian yaitu jenis media berupa ekstrak (M1), bubur (M2) dan tepung (M3) biji koro benguk. Parameter yang diamati yaitu diameter, ketebalan dan warna miselium. Pengamatan dilakukan pada hari ke 3 dan hari ke 7. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan miselium paling cepat pada media ekstrak benguk yaitu 8,2 cm, sedangkan pertumbuhan miselium paling lambat pada media tepung benguk yaitu 0,8 cm. Ketebalan miselium pada semua media biji koro benguk tampak tipis. Warna miselium pada semua media biji koro benguk tampak tumbuh berwarna putih.
Pertumbuhan Bibit F0 Jamur Merang (Volvariella volvaceae) pada Media Alternatif Tepung Biji Sorgum dengan Konsentrasi yang Berbeda Lailia Zubaidah; S Suparti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (454.757 KB)

Abstract

Biji sorgum termasuk kedalam lima jenis serealia yang dibudidayakan dan menjadi pangan fungsional. Tepung sorgum seberat 100 g memiliki kandungan protein 11.41%, zat besi 11.68%, lemak 1.41%, serat pangan tidak larut 15.13%, dan karbohidrat sebesar 86.47% sehingga nutrisi yang dibutuhkan oleh miselium jamur merang tercukupi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan miselium bibit F0 jamur merang pada media alternatif tepung biji sorgum dengan konsentrasi yang berbeda. Jenis penelitian merupakan deskriptif kualitatif, dengan desain penelitian eksperimen Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktor yang terdiri dari 3 perlakuan dan 2 kali pengulangan dan pengamatan pada hari ke 3, 5 dan ke 7. Faktor penelitian berupa konsentrasi media tepung, konsentrasi 10% (K1), konsentrasi 15% (K2), konsentrasi 20% (K3). Hasil penelitian yaitu miselium jamur merang dapat tumbuh pada media tepung biji sorgum pada konsentrasi 10%, 15% dan 20%. Pertumbuhan miselium paling cepat pada hari ke 7 pada media tepung biji sorgum konsentrasi 15% dengan diameter pertumbuhan 8 cm dan yang paling lambat dengan konsentrasi 20% dengan diameter pertumbuhan 6.75 cm. Pada media tepung biji sorgum pertumbuhan miselium tidak rapat.
Pertumbuhan Bibit F0 Jamur Merang pada Media Alternatif Tepung Biji Jewawut dengan Konsentrasi yang Berbeda Zaimatu Sholihah; S Suparti
Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek) 2018: Prosiding SNPBS (Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (484.307 KB)

Abstract

Biji jewawut selama ini hanya dimanfaatkan sebagai pakan burung dan alternatif bahan pangan yang kurang dikenal. Tepung biji jewawut dalam 100 g memiliki kandungan karbohidrat sebanyak 68,32%, air 12,86%, abu 2,67%, lemak 9,03%, protein 7,12% dan serat 10,86%, sehingga dapat memenuhi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan miselium jamur merang untuk tumbuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan miselium bibit F0 jamur merang pada media tepung biji jewawut dengan konsentrasi yang berbeda. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola 1 faktor yaitu konsentrasi media tepung biji jewawut 10%, 15% dan 20% dengan 2 kali pengulangan Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan rerata pertumbuhan miselium jamur merang terbaik pada konsentrasi tepung biji jewawut 15% (K2) dengan diameter miselium 3,1 cm dan miselium yang rapat. Sedangkan rerata pertumbuhan miselium jamur yang kurang optimal pada konsentrasi tepung biji jewawut 20% (K3) dengan diameter miselium 1 cm dan miselium yang tidak rapat.