Na:am, Muh Fakhrihun
Jurusan TJP Fakultas Teknik UNNES

Published : 19 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

PERAN ETIKA BERBUSANA SERTA BATASAN PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI SEBAGAI PENCEGAHAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN Wahyuningsih, Sri Endah; Na’am, Muh Fakhrihun
Teknobuga Vol 2, No 1 (2010)
Publisher : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this research is to know the influence of pornographyand porno actions towards prevention the violence of woman and to know theprevention method of woman violence exactly. This research done withqualitative method because to know the description of woman violence factually.Data conception technique through interview and questionnaire to NGO (NonGovernment Organization) who asked violence to the woman case, the police,woman empowerment, student, physiology, lecturer and society. The analysisused inductive and triangulation. The result of this research shows that thelimitation of definition between pornography and porno actions and dressed ethicwas the dominant way dressed in society and make not bring about pro andcontra and admitted. Factor that stimulate the violence to the woman are badattitude, culture-politic and how to dressed.Key Word: the pornography and porno actions, the prevention method of womanviolence exactly.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh batasanpornografi dan pornoaksi terhadap pencegahan kekerasan terhadap perempuandan mengetahui metode pencegahan kekerasan pada perempuan yang tepat.Penelitian ini dilakukan secara kualitatif karena untuk melihat gambarankekerasan terhadap perempuan secara nyata. Teknik pengambilan data melaluiwawancara dan angket terhadap LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yangmenanyai kasus Kekerasann Terhadap Perempuan, Kepolisian, PemberdayaanPerempuan, Mahasiswa, Psikolog, dan Dosen serta Masyarakat lainnya. Analisisdata secara induktif dan dilakukan triangulasi.Hasil penelitian menunjukkanbeberapa batasan definisi yang tidak sama antara pornografi dan pornoaksi sertaetika berbusana merupakan cara berpakaian yang dominan di masyarakat dandiakui serta tidak menimbulkan pro dan kontra. Faktor-faktor yang memicukekerasan terhadap perempuan meliputi adanya sikap perilaku mendasar yangsudah buruk, budaya dan politik serta faktor busana tidak mendasar. Metodepencegahan kekerasan terhadap perempuan adalah diberlakukannya UU danpendidikan sejak dini tentang pentingnya perilaku baik serta kewaspadaanterhadap lingkungan sekitar.Kata Kunci: Pornigrafi dan porno aksi, Kekerasan Terhadap Perempuan.
PERAN ETIKA BERBUSANA SERTA BATASAN PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI SEBAGAI PENCEGAHAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN Na’am, Muh Fakhrihun; Wahyuningsih, Sri Endah
Teknobuga Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuanpenelitianiniadalahuntukmengetahui pengaruhbatasan pornografidanpornoaksiterhadap pencegahankekerasan terhadapperempuan dan mengetahui metode pencegahan kekerasan padaperempuanyang tepat. Penelitian   ini   dilakukan   secara   kualitatif   karena   untuk  melihat   gambaran kekerasanterhadapperempuansecaranyata.Teknikpengambilan data melalui wawancaradanangketterhadapLSM(LembagaSwadaya  Masyarakat)yang menanyaikasusKekerasann TerhadapPerempuan,Kepolisian,Pemberdayaan Perempuan,Mahasiswa, Psikolog,dan Dosen sertaMasyarakatlainnya. Analisis data secara induktifdandilakukan triangulasi.Hasil penelitian menunjukkan beberapa batasan definisi yang tidak sama antara pornografi dan pornoaksi serta etikaberbusana merupakancaraberpakaianyangdominan dimasyarakatdan diakuisertatidakmenimbulkanprodankontra. Faktor-faktor yangmemicu kekerasanterhadapperempuanmeliputiadanyasikapperilaku mendasaryang sudahburuk,budayadanpolitiksertafaktorbusanatidak mendasar.Metode pencegahankekerasanterhadapperempuanadalah diberlakukannyaUU dan pendidikan sejak dinitentangpentingnyaperilaku baik serta kewaspadaan terhadaplingkungansekitar.
IbPE TAS KULIT KOMBINASI KAIN TRADISIONAL JAWA TENGAH DI KABUPATEN KUDUS DAN MAGELANG JAWA TENGAH Astuti, Eka Yuli; Soesilowaty, Etty; Naam, Muh Fakhrihun
Jurnal Abdimas Vol 22, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan kegiatan program IbPE antara lain : 1). Memberikan bekal wawasan pengetahuan UKM tentang produksi tas etnik kombinasi menjadi produk berorientasi ekspor; 2). Memberikan wawasan tentang pentingnya pengembangan SDM pengelola UKM; 3). Memberikan wawasan tentang pentingnya peningkatan kualitas dan kuantitas produk. Metode dan tahapan yang digunakan untuk diseminasi teknologi kepada UKM mitra melalui proses interaktif mengkomunikasikan pengetahuan kepada khalayak target. UKM Mitra terlibat langsung dalam proses produksi melalui pelatihan, latih kunjung, demontrasi dan contoh produk. Evaluasi pelaksanaan program dan keberlanjutan program terus dilakukan oleh Tim UNNES pada kegiatan IbPE dilapangan agar teknologi yang telah disampaikan tetap dan terus berdaya guna. Monitoring dan Evaluasi antara lain dilakukan dengan Monitoring dan Evaluasi dilakukan secara periodik pada tiap 1 bulan sekali untuk megetahui perkembangan teknologi diseminasi. Capaian Luaran UKM Mitra dan Capaian Tahunan Program IbPE hingga bulan Juli 2017 pada pelaksanaan kegiatan tahun I sebesar 100%. Adapun capain tersebut antara lain : 1). Perusahaan telah memiliki Visi Misi Tujuan Usaha; 2). Perusahaan telah memiliki Tugas Pokok dan Fungsi Bagian Usaha; 2). Memiliki Alur Kerja Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi dan Pemasaran ; 3). Memiliki Standar Operasional Prosesdur (SOP); 4).  Keahlian SDM mitra meningkat; 5). Mitra UKM melaksanakan manajemen perusahaan dengan baik; 6). Kualitas produksi Mitra UKM memenuhi syarat produk Ekspor; 7). Meningkatnya kapasitas produksi dan varian barang; 8). Tersedianya mesin jahit cangklong 2 (dua) unit; 9). Mesin potong laser 1 (satu) unit; 10). UKM memiliki Jaringan Pemasaran Nasional– Rintisan Ekspor; 11). UKM mitra telah terekpos di Surat Kabar; 12). UKM mitra telah memiliki Web Site, Facebook, Istagram, Twitter; 14). UKM mitra memiliki merk dagang.
The Aesthetic Value of Costume Design in Semarang Night Carnival Budiharti, Budiharti; Syakir, Syakir; Naam, Muhamad fakhrihun
Catharsis Vol 8 No 3 (2019)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/catharsis.v8i3.34079

Abstract

Semarang Night Carnival (SNC) is a yearly costume design show from the creativity of the youth of Semarang and its surrounding areas which brings unique and interesting themes and has an aesthetic value. There are four themes that has enliven the 7th SNC in 2018 in Semarang City, they are, defile, Masquerede Gold (Batik Semarangan), Masquerede silver (Art Deco) taking the theme of Lawang Sewu, Masquerede Red (Pelangi village) and Masquirade Blue (Coast). This study aims to reveal the aesthetic values contained in the Semarang Night Carnival (SNC) costume design in Semarangan culture used in the Semarang City Anniversary activities in 2018. The benefits of research can give contributions to all parties regarding the existence of SNC both theoretically and practically. The research method used descriptive qualitative methods. Data collection techniques were obtained by observation, interview and documentation study. Data analysis used data collection, data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The results showed that the costume design worn by the participants of the Semarang Night Carnival had an aesthetic value according to the property of something being valued, according to himself or according to other sources of value in accordance with the theme carried. The Semarang Night Carnival costume design worn by the participants included asem arang costume, butterfly costume, lawang sewu costume and beach costume.
Batik Sumber Ide Ornamen Keraton Kasepuhan Cirebon Nurdiyanti, Andini; Na'am, Muh Fakhrihun
TEKNOBUGA: Jurnal Teknologi Busana dan Boga Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/teknobuga.v8i1.21502

Abstract

Cirebon merupakan tempat perkembangan kesultanan Islam, sehingga banyak peninggalan bersejarah kesultanan Islam. Salah satunya peninggalan yangterdapat di Cirebon yaitu Keraton Kasepuhan. Keraton Kasepuhan adalah keraton termegah dan paling terawat di Cirebon.Setiapsudut arsitektur keraton terkenal memiliki makna  bersejarah. Keraton inimemiliki banyak ragam hias yang berwujud ornamen. Ornamen-ornamen memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk kebutuhan manusia berupa motif batik pada kain. Pengembangan ornamen ini lebih menekankan pada representasi akan bentuk bentuk ornamen yang diterapkan pada karya batik berupa motif khas cirebon. Tujuan penelitian dan penciptaan karya seni ini adalah untuk mengetahui proses penciptaan, hasil dan makna simbolik batik sumber ide ornamen Keraton Kasepuhan Cirebon.Metode penelitian ini adalah Research and Development yang hasilnya disajikan secara kualitatif deskriptif, dengan metode pengumpulan data observasi, wawancara, angket dan dokument.Simpulan dari penelitian ini yaitu penciptaan karya ini menggunakan batik tulis yang terdiri dari tahap mencuci kain, molani, nyanting, nemboki, ngobat dan nglorod. Seta menggunakan teknik pewaraan celup. Hasil karya yang dibuat sebanyak tiga karya batik tulis. Karya dideskripsikan berdasarkan uji estetika menggunakan unsur dan prinsip desain, serta makna filosofis pada batik tersebut berdarkan makna simbolis yang terkandung pada ornamen yang dikembangkan tersebut. Ornamen yang dijadikan sumber ide batik ini diantaranya Slimpedan, Banteng, Bunga Kanigaran, Daun sirih, Untu walang, Kembang-kembang, Manggisan, Awan mega mendung dan Wadasan berhasil dikembangkan menjadi 3 (tiga) motif batik yaitu terdiri dari Laras Slimpedan, Kekuwatan Bantheng, Sekar Kedaton.
Legenda Tokoh Jepara sebagai Ide Dasar Penciptaan Motif Batik untuk Mengenal Sejarah dan Kearifan Lokal Jepara Fadlilah, Eftiyati Naila; Na'am, Muh. Fakhrihun
TEKNOBUGA: Jurnal Teknologi Busana dan Boga Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/teknobuga.v8i1.21564

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat motif batik yang menggunakan sumber ide dari tokoh-tokoh legendaris Jepara yaitu Syekh Maulana Mangun Sejati dan Roro Ayu Mas Semangkin. Metode yang digunakan dalam pembuatan karya batik ini adalah metode penelitian R&D (Sugiyono, 2015: 407), yang menyatakan bahwa pada tahap penelitian ini terdiri dari potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi produk, revisi produk dan uji coba produk . Jenis penelitian ini menggunakan pengujian estetika. Visualisasi penciptaan motif batik legendaris Jepara diciptakan dari eksplorasi tokoh-tokoh di Kabupaten Jepara yang terdiri dari dua tokoh legenda Jepara yaitu Roro Ayu Mas Semangkin di Mayong Lor dan Sheikh Maulana Mangun Sejati di desa Bugel. Teknik visualisasi karya ini menggunakan batik tulis dengan tahapan yang terdiri dari molani, nyanting, nyoleti, nemboki, nglorod, dan ngerik. Hasil visualisasi dari karya yang dibuat oleh tiga karya batik dalam bentuk dua dalam bentuk panel berukuran 140 x 86 cm dan satu dalam bentuk kemeja ukuran xl. Yang terdiri dari 1) Legenda Syeh Maulana Mangun Sejati (Asal desa Bugel) 2) Legenda Roro Ayu Mas Semangkin (Perjuangan Perjuangan di Jepara) 3) Legenda Roro Ayu Mas Semangkin (Perjuang Perjuangan di Jepara). Karya ini dideskripsikan berdasarkan tes estetika menggunakan aspek estetika formal, aspek simbolik, aspek proses dan untuk kemeja dan aspek fungsional.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR MELALUI PENCIPTAAN BATIK MANGROVE Martuti, Nana Kariada Tri; Soesilowati, Etty; Na'am, Muh Fakhrihun
Jurnal Abdimas Vol 21, No 1 (2017): Juni 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M), Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangrove merupakan tumbuhan khas yang terdapat di wilayah pesisir. Motif batik mangrove sebagai tanaman pesisir belum diekpos dengan optimal. Sementara itu lingkungan pesisir dengan flora dan faunanya mempunyai potensi yang luar biasa sebagai motif batik. Disamping sebagai motif, tumbuhan mangrove juga dapat digunakan sebagai pewarna batik alami yang saat ini sedang menjadi tren di masyarakat. Pemanfaatan mangrove sebagai pewarna alami ini disamping memberikan nuansa warna alami dan motif yang indah, juga dapat mengurangi pencemaran lingkungan. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan berbasis kelompok, secara komprehensif dilakukan pendampingan pada seluruh aspek mulai dari menyediakan sarana dan prasarana, serta meningkatkan berbagai keterampilan SDM melalui pelatihan. Untuk meningkatkan nilai jula batik mangrove yang dihasilkan, mitra binaan diberi pelatihan membuat diversifkasi produk batik berupa bros, dompet dan tas berbahan baku batik mangrove. Hasil kegiatan pengabdian ini dapat memberikan motif dan corak batik mangrove yang lebih bervariasi. Disamping itu dihasilkan diversifkasi produk batik mangrove menjadi bros, dompet dan tas yang mempunyai nilai jual lebih tinggi dari pada hanya lembaran kain. Mitra binaan mengikuti pameran untuk lebih mengenalkan hasil batik mangrove kepada masyarakat dan dinas-dinas terkait.
PERAN ETIKA BERBUSANA SERTA BATASAN PORNOGRAFI DAN PORNOAKSI SEBAGAI PENCEGAHAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN Na'am, Muh Fakhrihun; Wahyuningsih, Sri Endah
TEKNOBUGA: Jurnal Teknologi Busana dan Boga Vol 1, No 1 (2014)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/teknobuga.v1i1.6401

Abstract

Abstract: The purpose of this research is to know the influence of pornographyand porno actions towards prevention the violence of woman and to know theprevention method of woman violence exactly. This research done withqualitative method because to know the description of woman violence factually.Data conception technique through interview and questionnaire to NGO Key Word: the pornography and porno actions, the prevention method of womanviolence exactly.Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh batasanpornografi dan pornoaksi terhadap pencegahan kekerasan terhadap perempuandan mengetahui metode pencegahan kekerasan pada perempuan yang tepat.Penelitian ini dilakukan secara kualitatif karena untuk melihat gambarankekerasan terhadap perempuan secara nyata. Teknik pengambilan data melaluiwawancara dan angket terhadap LSM
PENCIPTAAN MOTIF BATIK SUMBER IDE DARI ORNAMEN MASJID DAN MAKAM MANTINGAN Ismia, Ufik Nur; Na’am, Muh Fakhrihun; Nazwan, Atikah Putri
Fashion and Fashion Education Journal Vol 10 No 1 (2021)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v10i1.36173

Abstract

CREATION OF BATIK MOTIF FROM THE MANTINGAN MOSQUE AND TOMB ORNAMENTS Ufik Nur Ismia *)a, Muh Fakhrihun Na’am *)b Department of Family Welfare Education, Faculty of Engineering State University of Semarang, E7 Campus Sekaran Gunungpati Semarang Building 50229 Email: ufikjepara123@gmail.com Abstract: Batik motifs are one of the most important factors in realizing a work of batik, by taking the source of ideas such as: abstract motifs, flora and fauna motifs, ornaments, decorative carvings, and so forth. With various sources of ideas avaible, researchers are interested in the ornaments in , mosques and Mantingan tombs. Apart from being a historical legacy, batik business people in Jepara Regency have not used batik motifs as a source of ideas from ornaments, most of them still use Jepara carvings. The method used in this research is descriptive qualitative research method. The procedure of conducting research is to create a batik motifs that takes the source of the ideas of some of the ornaments in the mosque and the mantingan tomb, and then translates them into a written batik work. Research results by describing the work, the work produced is feasible and needs to be developed with a variety of attractive colors. Keyword: ornaments, Batik Motifs.
Tingkat Pengetahuan Busana Melayu Riau dalam Upacara Pernikahan di Lingkungan Adat Riau Zairina, Nurul Farisah; Na'am, Muh. Fakhrihun
Fashion and Fashion Education Journal Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Department of Home Economics, Faculty of Engineering, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ffej.v9i1.40045

Abstract

Masyarakat Melayu Riau masih memakai dan menggunakan busana Melayu Riau dalam upacara pernikahan yang ada di lingkungan Adat Riau, yang mana seiring perkembangan dalam dunia fashion yang semakin pesat, akan tetapi masyarakat Melayu Riau masih memegang dan menerapkan adat istiadat, tradisi yang ada dalam lingkungan adat Riau. Penelitian ini untuk mengukur tingkat pengetahuan busana Melayu Riau dalam upacara pernikahan di lingkungan Adat Riau. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa asli Riau yang menempuh pendidikan di UNNES, UNDIP dan UIN Walisongo Semarang sejumlah 197 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan Random Sampling sebesar 66 responden mahasiswa. Variabel penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan Busana Melayu Riau. Hasil analisis deskriptif persentase menunjukkan persentase tingkat pengetahuan 18% responden menyatakan termasuk dalam kriteria cukup. 82% responden menyatakan termasuk dalam kriteria kurang dan 0% atau tidak ada responden yang termasuk dalam kriteria baik. Secara rata-rata tingkat pengetahuan busana Melayu Riau diperoleh skor 44%, sehingga menunjukkan sebagian besar tingkat pengetahuan busana Melayu Riau dalam kriteria kurang. Saran, mengembangkan pelestarian Busana Melayu Riau dalam Upacara Pernikahan di Lingkungan Adat Riau sehingga generasi penerus semakin paham dan mengetahui kekayaan nasional dan warisan budaya sehingga tidak punah dan terus terjaga serta berkembang.