Tola'ba, Yuliana
STIK Stella Maris Makassar

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Proses Perjuangan Hidup Menjadi Seorang Difabel Akibat Bencana Palu dalam Mencapai Resiliensi Wirmando Wirmando; Yuliana Tola'ba; Jenita Laurensia Saranga'
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 13 (2022): Nomor Khusus Januari 2022
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf13nk139

Abstract

A case of being disabled from birth is a different matter from a case of being disabled as an adult. There are many difficulties, challenges and adjustments that must be passed, and it is not an easy thing to be able to bounce back, adapt and accept the situation. The purpose of this study is to explore the process of living with a disability caused by the disasters in Palu and Sigi (2018) in achieving resilience. This research was a narrative qualitative research presented in the form of story telling. This research was conducted on 5 victims of the Palu and Sigi disasters who became disabled and had achieved resilience based on the resilience scale. The data collection process was carried out using an in-depth interview technique and recorded using a voice recorder. The process of data analysis carried out was to make generalizations and interpret the stories of the struggles and life journeys of participants in achieving resilience, then conclude them. The results showed that the participants' life struggle process in achieving resilience was passed based on four phases, namely depression phase, self-acceptance phase, adaptation phase and resilience phase. While the determining factors in achieving participant resilience were derived from individual factors and social factors. Therefore, it is important for families and health workers to understand the process of a person becoming disabled due to a disaster in achieving resilience and support and intervention are needed at every phase so that a person with a disability can go through these phases to achieve resilience.Keywords: disabled; natural disasters; resilienceABSTRAK Sebuah kasus menjadi difabel sejak lahir merupakan hal yang berbeda dengan kasus menjadi difabel setelah dewasa. Banyak kesulitan, tantangan dan penyesuaian yang harus dilalui, serta bukanlah hal yang mudah untuk dapat bangkit kembali, beradaptasi dan menerima keadaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi proses perjuangan hidup menjadi seorang difabel yang diakibatkan oleh bencana di Palu dan Sigi (2018) dalam mencapai resiliensi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif naratif yang disajikan dalam bentuk story telling. Penelitian ini dilakukan pada 5 orang korban bencana Palu dan Sigi yang menjadi difabel dan telah mencapai resiliensi berdasarkan the resilience scale. Proses pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik indepth interview dan direkam menggunakan voice recorder. Proses analisis data yang dilakukan adalah membuat generalisasi dan menafsirkan cerita perjuangan dan perjalanan hidup partisipan dalam mencapai resiliensi, lalu menyimpulkannya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses perjuangan hidup partisipan dalam mencapai resiliensi dilalui berdasarkan empat fase yaitu fase deperesi, fase penerimaan diri, fase adaptasi dan fase resiliensi. Sedangkan faktor penentu dalam mencapai resiliensi partisipan yaitu berasal dari faktor individu dan faktor sosial. Oleh sebab itu, penting bagi keluarga dan tenaga kesehatan untuk memahami proses seseorang menjadi difabel akibat bencana dalam mencapai resiliensi dan dibutuhkan dukungan serta intervensi pada setiap fase agar seorang difabel dapat melalui fase-fase tersebut hingga mencapai sebuah resiliensi.Kata kunci: difabel; bencana alam; resiliensi
Dampak Metode Pembelajaran Daring Terhadap Kecemasan Mahasiswa Selama Masa Pandemi Covid 19 Yuliana Tola'ba; Merlin Merlin; Medelin Sumari
Nursing Care and Health Technology Journal (NCHAT) Vol. 2 No. 1 (2022): NCHAT January - June period
Publisher : Progres Ilmiah Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56742/nchat.v2i1.30

Abstract

Pembelajaran daring merupakan proses pembelajaran secara online tanpa tatap muka secara langsung antara dosen dan mahasiswa. Dalam proses pembelajaran daring tersebut sering terjadi beberapa kendala atau masalah yang dapat memicu kecemasan pada mahasiswa. Kecemasan adalah suatu keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa hal buruk akan segera terjadi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dampak metode pembelajaran daring dengan kecemasan mahasiswa selama masa pandemi. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu mahasiswa STIK Stella Maris Makassar dengan jumlah sampel 75 responden dengan teknik probability sampling dengan pendekatan propotional stratified rondom sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner spiritual well being scale dan Kuesioner Zung Self-Ranting Anxiety Scale. Hasil penelitian menunjukan pembelajaran daring efektif dengan kecemasan ringan sebanyak 26 (34.7%) responden, sistem pembelajaran daring tidak efektif dengan kategori tingkat kecemasan sedang  sebanyak 24 (32%) responden, dan sistem pembelajaran daring tidak efektif dengan kategori tingkat kecemasan berat sebanyak 9 (12%). Analisa data menggunakan uji statistik Chi-square tingkat kemaknaan ? = 0.05. Hasil penelitian diperoleh nilai p = 0.01. Hal ini menunjukkan terdapat dampak metode pembelajaran daring dengan kecemasan Mahasiswa STIK Stella Maris Makassar. Kecemasan pada mahasiswa timbul karena berbagai faktor, salah satu faktor utama yang memicu kecemasan yaitu fasilitas yang tidak memadai dan akses internet yang terkadang tidak stabil.
PENGARUH HEMODIALISIS TERHADAP NILAI HEMOGLOBIN PADA PASIEN END STAGE RENAL DISEASE DI RS. STELLA MARIS MAKASSAR Rosdewi Rosdewi; Yuliana Tola'ba; Mardiana Syahrul; Desryany Tika
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.11021

Abstract

End stage renal disease (ESRD) merupakan gangguan fungsi ginjal yang progresif dan menetap dimana tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme, keseimbangan cairan, elektrolit. ESRD membutuhkan terapi pengganti ginjal salah satunya adalah hemodialisis (HD). Hemodialisis bertujuan untuk membuang produk sisa metabolisme, protein, kelebihan air serta koreksi gangguan keseimbangan elektrolit melalui suatu tabung (dialiser) dengan prinsip difusi dan ultrafiltrasi. The Renal Association menyarankan untuk melakukan pemeriksaan Hb secara rutin pada pasien ESRD untuk skrining kejadian anemia. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh hemodialisis terhadap nilai hemoglobin pasien end stage renal disease di Ruang Hemodialisis Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Penelitian ini menggunakan desain komparatif, dengan metode one group pretest posttest design. Metode sampling yang digunakan adalah Consecutive Sampling dengan jumlah sampel 37 orang. Dari hasil penelitian diperoleh rata-rata nilai hemoglobin pasien  sebelum hemodialisis 7,37 g/dl dan setelah dilakukan hemodialisis, rata-rata nilai hemoglobin pasien 8,38 g/dl. Uji normalitas data dengan Shapiro-Wilk dengan hasil data terdistribusi normal. Analisis bivariat menggunakan Uji Paired T-Test  dan didapatkan hasil p value = 0,004 < ? 0.05. Disimpulkan bahwa ada pengaruh hemodialisis terhadap nilai Hemoglobin sebelum dan setelah hemodialisis. Berdasarkan hasil penelitian ini maka sebaiknya pemeriksaan hemoglobin dilakukan setelah hemodialisis untuk mendapatkan hasil yang akurat.