This Author published in this journals
All Journal MAGISTRA
Sulardjo .
Unknown Affiliation

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENGARUH KONSENTRASI GULA PASIR TERHADAP KUALITAS JELLI BUAH RAMBUTAN ., Sulardjo; Santoso, Agus
MAGISTRA Vol 24, No 82 (2012): Magistra Edisi Desember
Publisher : MAGISTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.153 KB)

Abstract

Buah rambutan banyak dibudidayakan dan hampir disetiap pekarangan petani mengusahakan tanaman tersebut. Pada musim panen produksi buah rambutan melimpah, harganya sangat murah dan buah rambutan tidak tahan disimpan lama serta mudah busuk.. Oleh karena itu, buah rambutan perlu diolah menjadi bentuk produk lain yang lebih awet, mempunyai nilai ekonomi tinggi serta tahan disimpan lama, misalnya dibuat manisan, buah rambutan dalam sirup, sari buah, sirup, jam, dan jelli. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Widya Dharma Klaten Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), faktor tunggal, yaitu perlakuan konsentrasi gula pasir yang terdiri dari 5 perlakuan : 55%, 60%, 65%, 70%, dan 75%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 5 x 3 = 15 satuan percobaan. Parameter yang diamati meliputi kadar asam, kadar gula reduksi, nilai (rasa, warna, kekenyalan, dan kesukaan). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANAVA) dan apabila ada perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncans Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi 1% dan 5%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi gula pasir dapat menurunkan kadar asam dan meningkatkan kadar gula reduksi jelli buah rambutan yang dihasilkan. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa panelis menyukai jelli buah rambutan yang dibuat pada konsentrasi gula pasir 65%. Pada perlakuan tersebut, jelli buah rambutan yang dihasilkan mempunyai rasa manis agak asam khas buah rambutan (skor 3,50), warna agak bening (skor 3,30), dan mempunyai kekenyalan kenyal (skor 3,35), dengan kadar asam 33,36% dan kadar gula reduksi 53,42%.
UPAYA PENINGKATAN PEMANFAATAN LIMBAH PERTANIAN (JERAMI PADI) SEBAGAI PAKAN TERNAK RUMINANSIA ., Sulardjo
MAGISTRA Vol 16, No 48 (2004): Magistra Edisi Maret
Publisher : MAGISTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.153 KB)

Abstract

n/a
PEMANFAATAN LIMBAH PADI UNTUK INDUSTRI ., Sulardjo
MAGISTRA Vol 25, No 84 (2013): Magistra Edisi Juni
Publisher : MAGISTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.153 KB)

Abstract

Pemanfaatan limbah padi di Indonesia sudah banyak dilakukan, terutama untuk bidang pertanian, seperti dedak padi untuk makanan ternak, sekam padi untuk alas kandang ayam, dan jerami padi untuk makanan ternak ruminansia atau media penanaman jamur. Pemanfaatannya untuk bidang industri masih terbatas, padahal beberapa sifat yang ada dalam limbah tersebut baik sifat fisik atau kimia dapat dimanfaatkan lebih lanjut untuk bidang industri. Beberapa kendala yang umum dijumpai dalam pemanfaatan limbah padi adalah sifat yang kamba (bulky) dan tersebar diberbagai tempat. Hal ini mengakibatkan mahalnya biaya transportasi dan pengumpulan. Sebagai contoh, biaya pengumpulan jerami cukup mahal dibandingkan nilai yang ada pada jerami itu sendiri. Pemanfaatan minyak dalam dedak padi menghadapi kendala lamanya pengumpulan dari penggilingan padi yang berskala kecil dan tersebar di desa-desa. Lamanya pengumpulan ini mengakibatkan proses hidrolisis minyak sulit untuk dicegah dan dedak padi menjadi tidak layak untuk diekstrak minyaknya sebagai minyak makan. Meskipun masih dijumpai banyak kendala tetapi potensi pemanfaatan limbah padi masih sangat besar. Masih banyak penelitian yang harus dikerjakan agar dapat diciptakan teknologi yang mampu memberikan nilai tambah yang lebih besar
PENANGANAN PASCAPANEN PADI ., Sulardjo
MAGISTRA Vol 26, No 88 (2014): Magistra Edisi Juni
Publisher : MAGISTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.153 KB)

Abstract

Penerapan teknologi prapanen saja ternyata belum cukup untuk mendukung upaya pencapaian sasaran kecukupan pangan, peningkatan pendapatan petani, dan pemerataan kesempatan kerja. Upaya tersebut harus didukung oleh pengamanan produksi melalui penerapan pascapanen. Usaha penyelamatkan hasil padi untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional dapat dilakukan antara lain dengan meningkatnya kemampuan petani untuk memanen, merawat, mengeringkan, menyimpan, dan memberaskan, serta meningkatnya mutu hasil panen maupun hasil olahan. Teknologi pascapanen dapat mengamankan hasil panen dan mengolah hasil menjadi komoditas bermutu, siap dikomsumsi, selain dapat pula meningkatkan daya guna hasil maupun limbah hasil olahan. Petani melaksanakan proses pengamanan produksi pada tahap paling rawan, yakni panen (pengumpulan, perontokan, pembersihan, dan pengangkutan), pengeringan (penjemuran, pembalikan dan pembersihan) dan pengolahan (penggilingan, pengemasan, penyimpanan, pengangkutan). Upaya ini lebih banyak ditujukan untuk menyelamatkan kehilangan hasil daripada mengurangi susut maupun meningkatkan mutu karena terbatasnya kemampuan petani, baik dalam penguasaan teknologi, penyediaan sarana, maupun permodalan. Proses pascapanen merupakan rangkaian masalah yang luas dan kompleks, yang tidak hanya ditentukan oleh masalah teknis tetapi juga melibatkan sosial dan ekonomi. Teknologi pascapanen tepat guna mutlak diperlukan karena berkaitan dengan jumlah dan mutu komoditas. Masalah pendayagunaan hasil dan limbah hasil panen serta hasil olahan juga perlu mendapatkan perhatian untuk dapat menunjang peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.