Claim Missing Document
Check
Articles

STUDI PROBABILITAS GEMPA DAN PERBANDINGAN ATENUASI PERCEPATAN TANAH METODE JOYNER DAN BOORE (1988), CROUSE (1991) DAN SADIGH (1997) DI SEKITAR WILAYAH BANDA ACEH DAN BENGKULU Palupi, Indriati Retno; Raharjo, Wiji; Santoso, Agus
BERKALA FISIKA 2015: Berkala Fisika Vol. 18 No. 1 Tahun 2015
Publisher : BERKALA FISIKA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (630.059 KB)

Abstract

Sumatera is one island in Indonesia which is located near subduction zone. It is prone of earthquake, but the level of prone is not same in each province on its, like in Banda Aceh and Bengkulu. Both of them are the site of this research. Probability is one way to know characteristic or earthquake distribution on both of the site. Earthquake distribution in  Aceh is more convergence than Bengkulu. It means that earthquake’s number in Aceh is more than in Bengkulu. It is done for fault source and area source of earthquake. Ground motion because of earthquake can display by acceleration and attenuation curve. It can be calculated by Joyner & Boore (1988), Crouse (1991) and Sadigh (1997) method. Keywords: PSHA, acceleration, Joyner & Boore (19988), Crouse (1991) and Sadigh (1997) method
The Influence of Service and E-Service Quality to Repurchase Intention the Mediating Role of Customer Satisfaction. Case Study: Online Transportation by Go-Jek Indonesia Aprianingsih, Atik; Santoso, Agus
Journal of Business and Management Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Journal of Business and Management

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.938 KB)

Abstract

Abstract. Repurchase intention in the business world becomes critical to increasing the company's revenue. One of them is by improving the service quality which impacts on improving customer satisfaction and repurchase intention by customers. This study examined the relationship between the influence of the service quality and e-services quality toward repurchase with customer satisfaction as the intermediate variable. This research especially examines Go-Ride service from Go-Jek Indonesia in Java with the number of respondents of 415 respondents were obtained through a questionnaire. Data analyzed with multilinear regression and path analysis with classical assumption test. This study found that simultaneous or partially perceived service quality, perceived e-service quality, and customer satisfaction has a significant relationship to repurchase intention that determined with sig <0.005. The magnitude of the effect of service quality towards repurchase intention is 0.075, e-service quality  0.569, customer satisfaction towards repurchase intention is 0.74. Ths study found that customer satisfaction has an important effect to increase the repurchase intention pf Go-Ride by Go-Jek Indonesia. Keywords: service quality, e-service quality, customer satisfaction, repurchase intention
HUBUNGAN PEMBERIAN REWARD UCAPAN TERIMA KASIH DENGAN KEDISIPLINAN WAKTU SAAT MENGIKUTI TIMBANG TERIMA PERAWAT RUANG BEDAH PADA RS NEGERI DI SEMARANG Kristianto, Deni; Santoso, Agus
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan motivasi karyawan harus dilakukan, maka seringkali perusahaan atau instansi memberikan reward atau penghargaan atas kinerja yang telah dicapai oleh individu. Reward adalah sesuatu yangdiberikan atau diterima oleh seseorang setelah dirinya melaksanakan suatu pekerjaan. Reward tersebut dapat bersifat financial (pemberian uang, hadiah) dan nonfinansial (ucapan terima kasih, pujian, isi kerjadan lingkungan kerja). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pemberian  reward ucapan terima kasih dengan kedisiplinan waktu saat mengikuti timbang terima perawat ruang bedah di RS Negeri di Semarang. Penelitian deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional dilakukan terhadap 35 perawat pelaksana di ruang bedah RS Negeri di Semarang, dengan menggunakan instrumen penelitianberupa lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar kepala ruang atau kepala tim memberikan ucapan terima kasih setiap timbang terima yaitu (100%) dan perawat pelaksana sebagian besar juga datang tepat waktu saat timbang terima di dapatkan (100%) Hasil statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara pemberian reward ucapan terima kasih dengan kedisiplinan waktu saat mengikutitimbang terima perawat di ruang bedah RS Negeri di Semarang.
PENGARUH MOTIVASI PERAWAT DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA RUANG TERHADAP PENERAPAN BUDAYA KESELAMATAN PASIEN OLEH PERAWAT PELAKSANA PADA RUMAH SAKIT PEMERINTAH DI SEMARANG Nivalinda, Dhinamita; Hartini, M.C. Inge; Santoso, Agus
Jurnal Manajemen Keperawatan Vol 1, No 2 (2013): Jurnal Manajemen Keperawatan
Publisher : Jurnal Manajemen Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan budaya keselamatan pasien oleh perawat yang mencerminkan perilaku kinerja dipengaruhi motivasi dan kepemimpinan, salah satunya kepemimpinan kepala ruang. Kepemimpinan kepala ruang yang efektif akan mempengaruhi upaya menggerakkan perawat dalam lingkup wewenangnya untuk menerapkan budaya keselamatan pasien. Perawat dengan motivasi baik akan menerapkan budaya keselamatan pasien dengan baik.Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh  motivasi perawat dan gaya kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di RS Pemerintah di  Semarang. Jenis penelitian kuantitatif non eksperimental dengan pendekatan cross sectional pada 105 responden menggunakan kuesioner.Analisis data dengan Product moment, regresi sederhana, regresi linier berganda. Hasil penelitian adalah ada pengaruh motivasi perawat terhadap penerapan budaya keselamatan pasien sebesar 10,3%, ada pengaruh gaya kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien sebesar 36,8%. Ada pengaruh secara bersama-sama antara motivasi perawat dan gaya kepemimpinan kepala ruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien sebesar 39,2%. Terdapat pengaruh antara motivasi perawat dan gaya kepemimpinan kepalaruang terhadap penerapan budaya keselamatan pasien oleh perawat pelaksana di RS Pemerintah di  Semarang.
PERAN SERTA KELUARGA PADA LANSIA YANG MENGALAMI POST POWER SYNDROME Santoso, Agus; Lestari, Novia Budi
Nurse Media Journal of Nursing Vol 2, No 1 (2008): MEDIA NERS
Publisher : Department of Nursing, Faculty of Medicine, Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.747 KB) | DOI: 10.14710/nmjn.v2i1.736

Abstract

Post Power Syndrome merupakan keadaan yang menimbulkan gangguan fisik, sosial, dan spiritual pada lanjut usia saat memasuki waktu pensiun sehingga dapat menghambat aktifitas mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Lansia sangat membutuhkan peran serta dari keluarga dalam menghadapi masalah post power syndrome tersebut. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Populasi adalah lansia usia antara 60 sampai dengan 65 tahun yang sudah menjalani masa pensiun. Sampel dilakukan secara purposive dengan informan berjumlah 5 orang. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam. Post power syndrome yang terjadi pada lansia mengakibatkan dampak pada fisik, sosial dan spiritual. Gangguan fisik yang dialami lansia menyebabkan aktifitas lansia terhambat. Masalah sosial menyebabkan lansia kurang berpartisipasi dalam kegiatan sosial di masyarakat. Masalah spiritual menyebabkan lansia kurang aktif dalam kegiatan keagamaan. Pendekatan fisik yang dilakukan keluarga dirasakan masih kurang oleh lansia. Keluarga di dalam membantu lansia menghadapi masalah post power syndrome dilakukan dengan tiga cara pendekatan yaitu pendekatan fisik, sosial, dan spiritual secara optimal. Perhatian yang diberikan keluarga kepada lansia tidak semua ditanggapi positif dan bahkan dapat menyebabkan persepsi negatif oleh lansia. Keluarga hendaknya mengoptimalkan perhatian dalam menghadapi lansia yang sedang menghadapi masalah post power syndrome. Peran perawat adalah memberikan arahan pada keluarga untuk lebih terbuka pada lansia sehingga timbul kepercayaan pada lansia untuk bercerita pada keluarga.
Pembuatan Aplikasi Mobile Broadcast Informasi Perkuliahan Berbasis Android Santoso, Agus; Handojo, Andreas
Jurnal Infra Vol 2, No 1 (2014)
Publisher : Jurnal Infra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.005 KB)

Abstract

Informasi merupakan hal yang sangat penting di era modern seperti sekarang ini. Hal ini juga berlaku dalam informasi di lingkungan perkuliahan. Pentingnya informasi perkuliahan yang update, dapat dilihat dari banyaknya mahasiswa yang datang untuk melihat informasi perkuliahan yang diikutinya di papan pengumuman setiap harinya.Pada skripsi ini, akan dibuat sebuah aplikasi yang dapat memberikan informasi perkuliahan yang update secara realtime. Pemberian informasi perkuliahan tersebut berupa broadcast informasi perkuliahan, upload file, dan share calendar perkuliahan. Selain itu juga ada saling kirim komentar, sehingga dapat langsung bertanya apabila ada yang kurang jelas dari informasi yang diberikan.Aplikasi ini menggunakan Google Cloud Messaging untuk mengirimkan broadcast informasi perkuliahan. Agar broadcast informasi dapat sampai secara realtime dan mudah diakses maka aplikasi ini dibuat pada mobile device berbasis Android, sehingga broadcast informasi akan sampai langsung begitu ada koneksi internet. Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi ini sudah berjalan dengan baik pada mobile device berbasis Android dan memberikan informasi perkuliahan yang update dan realtime.
PENGARUH KONSENTRASI GULA PASIR TERHADAP KUALITAS JELLI BUAH RAMBUTAN ., Sulardjo; Santoso, Agus
MAGISTRA Vol 24, No 82 (2012): Magistra Edisi Desember
Publisher : MAGISTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.153 KB)

Abstract

Buah rambutan banyak dibudidayakan dan hampir disetiap pekarangan petani mengusahakan tanaman tersebut. Pada musim panen produksi buah rambutan melimpah, harganya sangat murah dan buah rambutan tidak tahan disimpan lama serta mudah busuk.. Oleh karena itu, buah rambutan perlu diolah menjadi bentuk produk lain yang lebih awet, mempunyai nilai ekonomi tinggi serta tahan disimpan lama, misalnya dibuat manisan, buah rambutan dalam sirup, sari buah, sirup, jam, dan jelli. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Kimia Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Widya Dharma Klaten Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), faktor tunggal, yaitu perlakuan konsentrasi gula pasir yang terdiri dari 5 perlakuan : 55%, 60%, 65%, 70%, dan 75%. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali, sehingga diperoleh 5 x 3 = 15 satuan percobaan. Parameter yang diamati meliputi kadar asam, kadar gula reduksi, nilai (rasa, warna, kekenyalan, dan kesukaan). Data yang diperoleh dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANAVA) dan apabila ada perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan uji Duncans Multiple Range Test (DMRT) pada taraf signifikansi 1% dan 5%. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi konsentrasi gula pasir dapat menurunkan kadar asam dan meningkatkan kadar gula reduksi jelli buah rambutan yang dihasilkan. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa panelis menyukai jelli buah rambutan yang dibuat pada konsentrasi gula pasir 65%. Pada perlakuan tersebut, jelli buah rambutan yang dihasilkan mempunyai rasa manis agak asam khas buah rambutan (skor 3,50), warna agak bening (skor 3,30), dan mempunyai kekenyalan kenyal (skor 3,35), dengan kadar asam 33,36% dan kadar gula reduksi 53,42%.
KARAKTERISTIK TAPE BUAH SUKUN HASIL FERMENTASI PENGGUNAAN KONSENTRASI RAGI YANG BERBEDA Santoso, Agus; Prakosa, Cucut
MAGISTRA Vol 22, No 73 (2010): Magistra Edisi September
Publisher : MAGISTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.153 KB)

Abstract

Pembuatan  tape  sukun  merupakan  salah  satu  alternatif  pengolahan  sukun.  Dalam  usaha  untukpenganekaragaman  olahan  pangan  di  masyarakat  serta  untuk  meningkatkan  potensi  daerah.  Permasalannyaadalah agar masyarakat dalam  membuat tape sukun dihasilkan tape sukun yang berkualitas, maka penelitianberbagai  hal  sangat  diperlukan.  Untuk  itu  dalam  penelitian  ini  dilakukan  pengkajian  tentang  penggunaankonsentrasi ragi untuk mengidentifikasi karakteristik produk tape sukun yang dihasilkan.Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)  dengan perlakuan konsentrasi ragi yangditambahkan yaitu : Konsentrasi Ragi 0,5 %; 1,0 %; 1,5 %; 2,0 %; dan konsentrasi ragi   2,5 %. Parameteryang diukur meliputi kadar air, pH, tektur dan uji organoleptik yaitu uji rasa, aroma dan kesukaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi ragi, dihasilkan tape dengan karakteristikkadar air dan  kadar asam tape meningkat (pH lebih rendah), tektur sangat lunak, rasanya menjadi asam denganaroma yang sangat tajam dan alkoholik. Berdasarkan uji organoleptik tape sukun yang paling disukai panelisadalah  tape  sukun  dengan  konsentrasi  ragi  tape  1,0%.  Tape  sukun  yang  dihasilkan  mempunyai  rasa  sedikitmanis agak asam sampai manis sedikit asam (3,70), aroma khas tape agak tajam aromanya (2,25), kadar air75,50%, pH 3,00 dengan tektur 258,36 mm/gram/dt.
SERAT PANGAN (DIETARY FIBER) DAN MANFAATNYA BAGI KESEHATAN Santoso, Agus
MAGISTRA Vol 23, No 78 (2011): Magistra Edisi Desember
Publisher : MAGISTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.153 KB)

Abstract

Serat pangan, dikenal juga sebagai serat diet antara dietary fiber, merupakan bagian dari tumbuhan yang dapat dikonsumsi dan tersusun dari karbohidrat yang memiliki sifat resistan terhadap proses pencedrnaan dan penyerapan di usus halus manusia serta mengalami fermentasi sebagian atau keseluruhan di usus besar. Jadi serat pangan merupakan bagian dari bahan pangan yang tidak dapat dihirolisis oleh enzim-enzim pencernaan. Sayur-sayuran dan buah-buahan merupakan sumber serat pangan yang sangat mudah ditemukan dalam bahan makanan. Akhir0akhir ini adanya perubahan pola konsumsi pangan di Indonesia menyebabkan berkurangnya konsumsi sayuran dan buah-buahan hasil penelitian dan kajian diikuti juga terjadinya pergeseran atau perubahan pola penyakit-penyakit infeksi menjadi penyakit-penyakit degeneratif dan metabolic. Secara nyata dialami masyarakat perkotaan yang sebagian masyarakatnya negitu mobil dan sibuk cenderung mengkonsumsi makanan siap saji dan terjadi pergeseran pola makan dari tinggi kabohidrat, tinggi serat dan rendah lemak ke pola konsumsi rendah kabohidrat dan rendah serat, tinggi lemak dan tinggi protein. Hal inilah yang menyebabkan tingginya kasus penyakit-penyakit seperti jantung coroner, kanker kolon (usus besar), dan penyakit degenerative lainnya di Indonesia. Meskipun tidak mengandung zat gizi, serat pangan menguntungkan bagi kesehatan yaitu berfungsi mengontrol berat badan atau kegemukan (obesitas), penanggulangan penyakit diabetes, mencegah gangguan gastrointestinal, kanker kolon, serta mengurangi tingkat kolesterol darah dan penyakit kardiovaskuler. Merkipun serat pangan memberikan efek positif terhadap kesehatan, namun juga memberikan efek negative, sehingga serat pangan tidak boleh di konsumsi secara berlebihan, sehingga acuan kebutuhan serat yang dianjurkan yaitu 30 gram/hari.
KUALITAS TAPE GAPLEK DENGAN VARIASI PENGGUNAAN RAGI Santoso, Agus
MAGISTRA Vol 19, No 61 (2007): Magistra Edisi Juni
Publisher : MAGISTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (13.153 KB)

Abstract

Penelitian dengan judul Kualitas Tape Gaplek dengan Variasi penggunaan Ragi, bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ragi terhadap beberapa sifat tape gaplek yang dihasilkan. Rancangan percobaan dalam penelitian ini menggunakan Rancangan Acal Lengkap (RAL) faktor tunggal. Dan sebagai perlakuan adalah variasi pemakaian ragi tape (R) yang terdiri atas 5 level yaituR1 = Penambahan Ragi 0,1%  (0,5 gram), R2 = Penambahan Ragi 0,2 % (1 gram), R3 = Penambahan Ragi 0,3 % (1,5 gram), R4 = Penambahan Ragi  0,4% (2 gram), R5 penambahan Ragi 0,5 % (2,5 gram). Parameter yang diukur meliputi : uji kemanisan, tekstur tape, tingkat kesukaan dilakukan secara organoleptik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi penggunaan ragi tape berpengaruh sangat nyata terhadap kadar gula reduksi, kadar air, kadar alcohol dan pH tape yang dihasilkan, semakin meningkat pemakaian konsentrasi ragi tape semakin menaikkan kadar gula dan pH tape. Tape gaplek yang disukai adala tape gaplek dengan konsentrasi ragi 0,3% dimana memiliki tingkat kemanisan sedang (manis, skor 3,75) dan tekstur yang empuk ( skor 4,00) dengan kadar gula reduksi 28.12%, pH 5.35, kadar air 48.5%, kadar alkohol 1.775%. kecenderungannya mempunyai rasa manis, harum alkoholis dan lunak.