Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Administrasi Pemerintahan Daerah

STRATEGI PENGELOLAAN DANA DESA DI KABUPATEN ENDE PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR Agnes Agnita; Ika Sartika
Jurnal Ilmiah Administrasi Pemerintahan Daerah Vol 14 No 2 (2022): Administrasi Pemerintahan Daerah
Publisher : Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jiapd.v14i2.2916

Abstract

Dana desa yang sudah digulirkan sejak tahun 2015 sangat membantu desa dan masyarakatnya untuk meningkatkan pembangunan desa. Dalam pelaksanaanya tentu saja bukan tanpa masalah. Pemberian dana desa di Indonesia merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pembangunan desa. Tetapi di sisi lain, dana desa juga merupakan ancaman jika tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu pengelolaan dana desa memerlukan strategi untuk meraih peluang dengan memanfaatkan kekuatan dan kelemahan serta mengantisipasi berbagai ancaman. Penelitian ini mencoba merumuskan strategi pengelolaan dana desa di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksploratif untuk mengidentifikasi peluang, ancaman, kekuatan, serta kelemahan dalam pengelolaan dana desa di Kabupaten Ende. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan dalam pengelolaan dana desa di Kabupaten Ende, yang terdiri atas: aparat desa, tokoh masyarakat, pimpinan dan staf di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Ende. Dengan menggunakan Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) diperoleh kesimpulan bahwa strategi jangka pendek yang harus segera dilaksanakan adalah: meningkatkan kapasitas aparatur serta melakukan pendampingan kepada aparat dan masyarakat desa dalam pengelolaan dana desa. Pemerintah Kabupaten Ende sebaiknya menyiapkan payung hukum untuk memformalkan strategi pengelolaan dana desa supaya dapat dirujuk oleh semua pihak terkait
Analisis Kesiapan Pemerintah Kota Banjarmasin Menuju Kota Cerdas Ika Sartika
Jurnal Ilmiah Administrasi Pemerintahan Daerah Vol 15 No 1 (2023): Administrasi Pelayanan Pemerintahan
Publisher : Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33701/jiapd.v15i1.3595

Abstract

The city of Banjarmasin is included in the 100 Smart City program launched by the Ministry of Information and Communication. Given the unique geographical conditions with many rivers, the concept of smart city development in Banjarmasin can be different from other cities. Of course the Banjarmasin City government must be truly ready to realize a smart city according to geographical conditions and be able to improve public services. The newly launched Banjarmasin Smart City still requires improvement, related to application integration and the level of utility and effectiveness which is still relatively low. This study aims to analyze the readiness of the Banjarmasin City Government towards a smart city, which is followed by identifying factors that can accelerate the formation of a smart city in Banjarmasin City. The method used is descriptive quantitative and qualitative. Quantitative data analysis uses descriptive statistics with visualization of radar diagrams. While the qualitative data analysis used the NVIVO 12 PLUS software to map the results of interviews with informants, then the coding process was carried out from the interview results to each node based on the dimensions of a smart city. The results of the study concluded that the readiness of the Banjarmasin City Government towards a smart city is in the ready (middle) category towards being ready and able to compete (main). Factors that can accelerate the realization of Banjarmasin Smart City are: integrated data center, conducive business climate, health, environmentally friendly urban planning, fair and consistent application of reward and punishment, critical and cultured society, mixed modes of transportation, and adequate physical and internet infrastructure. Meanwhile, the smart community dimension has the greatest contribution to realizing Banjarmasin Smart City.