Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Syntax Literate : Jurnal Ilmiah Indonesia

Pemilihan Dma Prioritas untuk Penurunan Kehilangan Air di PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin Hanifa, Hanifa; Yuniarto, Adhi; Ahyar, Agus
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.611 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i2.4713

Abstract

PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin telah menerapkan upaya pengendalian kehilangan air dengan penerapan District Metered Area (DMA). Namun, tingkat kehilangan air yang terjadi di wilayah 1 masih sebesar 37,49% (Desember 2020). Keterbatasan sumber daya menyebabkan PDAM tidak dapat melaksanakan kegiatan penurunan kehilangan air pada seluruh DMA yang telah dibentuk. Oleh sebab itu, diperlukan sebuah proses pemilihan DMA yang tepat untuk dijadikan prioritas dalam melakukan upaya penurunan kehilangan air yang terjadi. Penentuan DMA prioritas dilakukan dengan menggunakan metode AHP (Analytical Hierarchy Process) untuk menentukan kriteria pemilihan dan pemeringkatan DMA yang memiliki kesiapan untuk pelaksanaan penurunan kehilangan air. Lima DMA yang memiliki nilai tertinggi merupakan DMA Prioritas yang terpilih. Berdasarkan hasil analisis AHP, diperoleh 5 (lima) kriteria yang akan digunakan dalam proses pemeringkatan DMA, yaitu tekanan, kehilangan air, panjang pipa, kelompok pelanggan, dan luas wilayah. Hasil pemeringkatan DMA diperoleh 5 (lima) DMA prioritas untuk penurunan kehilangan air dengan urutan sebagai berikut: (i) DMA 420; (ii) DMA 130; (iii) DMA 404; (iv) DMA 412; dan (v) DMA 410. Total biaya capex dan opex pelaksanaan penurunan kehilangan air di 5 (lima) DMA prioritas sebesar Rp 466.834.488, dengan rincian kebutuhan biaya untuk DMA 420 sebesar Rp 118.764.926; DMA 130 sebesar Rp 36.152.817; DMA 404 sebesar Rp 70.475.045; DMA 412 sebesar Rp 90.425.034, dan DMA 412 sebesar Rp 151.016.665.
Pengaruh Elevated Reservoir dalam Meningkatkan Efisiensi Energi di PDAM Bandarmasih Kota Banjarmasin Artha, I Made Whidi; Yuniarto, Adhi
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (444.869 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i1.4708

Abstract

Beban rata-rata energi nasional PDAM adalah Rp. 345/m3, dengan persentase 50%-80% beban energi berasal dari pompa distribusi. PDAM Bandarmasih memiliiki beban energi sebesar Rp. 570/m3, nilai tersebut masih melebihi beban energi rata-rata nasional, sehingga perlu adanya peningkatan efisiensi energi. Salah satu upaya dalam meningkatkan efisiensi energi adalah dengan mengurangi jam operasi pompa distribusi dengan menerapkan elevated reservoir saat waktu beban puncak (WBP) PLN (17.00-22.00) atau saat jam puncak konsumsi (05.00-08.00 dan 17.00-22.00). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh sistem pengaliran elevated reservoir dalam meningkatkan efisiensi energi listrik yang diproyeksikan sampai 20 tahun. Metode yang digunakan adalah dengan simulasi hidrolis dan energi menggunakan software Epanet 2.2. Hasil penelitian diketahui bahwa penerapan elevated reservoir dapat meningkatkan efisiensi energi dengan meminimalkan jam operasi pompa. Sistem elevated reservoir yang beroperasi saat jam puncak konsumsi memiliki keuntungan dibandingkan saat WBP PLN dengan biaya penghematan sebesar Rp. 155.571.516 pertahun, tekanan rata-rata 24,81 meter di jam 03.00 dan 19,34 meter di jam 07.00. Terdapat kecepatan aliran kurang dari 3 m/s, dengan persentase jumlah pipa 49% di jam 03.00 dan 37% di jam 07.00, sehingga perlu peningkatan debit dengan cara penambahan pelanggan yang semula 16.536 SR menjadi 48.035 SR. Volume reservoir lebih kecil sehingga biaya investasi lebih rendah. Penghematan jam operasi pompa di awal periode adalah 6 jam dan di akhir periode (2041) adalah 4,62 jam.
Evaluasi DMA dan Rencana Pengembangan Jaringan DMA di PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor Widyanto, Fajry; Yuniarto, Adhi; Pandin, Gabriel Novianus Rumambo
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : CV. Ridwan Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.421 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v6i2.4863

Abstract

Air minum merupakan kebutuhan utama demi kalangsungan hidup setiap orang. Saat ini permasalahan yang sering terjadi pada PDAM adalah Non Revenue Water (NRW). PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor telah melaksanakan program penurunan NRW sesuai dengan program kemitraan USAID – SECO pada tahun 2020 namun terdapat kendala pada pelaksanaannya dikarenakan tingkat NRW PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor sebesar 28,78% pada tahun 2020. Dalam pendistribusiannya PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor telah memiliki 61 Distric Meter Area (DMA), hal ini menjadi suatu perhatian dikarenakan 46 DMA terdapat di Cabang Cibinong dan 12 DMA terdapat di Cabang Kedung Halang yang dimana 2 cabang tersebut memiliki tingkat NRW yang cukup tinggi pada Cabang Cabinong 28,02% dan Cabang Kedung Halang 44,83% apabila dilihat dari hal tersebut PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor memiliki kendala dalam mengoptimalkan DMA yang ada sehingga perlu adanya strategi dalam upaya menurukan NRW. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyusun dan memberikan rekomendasi penurunan NRW dengan melakukan analisa pada DMA terpilih pada sistem jaringan perpipaan dengan melakukan analisa pada aspek teknis dengan adanya analisis tersebut diharapkan PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor dapat melakukan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan air minum di Kabupaten Bogor
Analisis Penghematan Energi pada Instalasi Booster KM. IV PDAM Tirta Musi Kota Palembang Edy Sutrisno; Adhi Yuniarto; Muhammad Sundoro; Alfan Purnomo
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.416 KB) | DOI: 10.36418/syntax-literate.v8i4.11615

Abstract

Permasalahan pada Instalasi Booster KM. IV PDAM Tirta Musi Kota Palembang tercatat untuk rasio biaya listrik terhadap air terdistribusi mengalami kenaikan yaitu pada tahun 2021 sebesar Rp.259/m3 dan untuk laporan sampai bulan Mei 2022 sebesar Rp.308/m3. Konsumsi energi listrik instalasi tersebut mengalami kenaikan yang disebabkan umur ekonomis peralatan semakin berkurang menyebabkan penurunan kinerja pompa ditambah belum pernah dilakukan program audit energi, Perlu upaya peningkatan efisiensi energi yang dilakukan dengan menganalisis kondisi sistem distribusi eksisting kemudian dibandingkan dengan kondisi ideal untuk penghematan energi. analisis untuk pompa distribusi dilakukan dengan mengukur pemakaian energi oleh pompa dan efisiensi kinerja pompa (Aulia & Masduqi, 2021). Untuk kinerja jaringan perpipaan dianalisis dengan pengukuran sisa tekan di titik distribusi terjauh dan tertinggi. analisis hidrolis jaringan distribusi dengan melakukan pemodelan menggunakan EPANET 2.2. Hasil penelitian pada unit pelayanan KM. IV didapatkan Penurunan kinerja pompa dan tingginya konsumsi energi disebabkan oleh Pompa distribusi 1, 2, 3 dan 4 mengalami penurunan efisiensi kinerja menjadi 45-50%, sedangkan Pompa distribusi 1A, 2A, 1B dan 2B mengalami penurunan efisiensi kinerja menjadi kurang dari 40% ditambah kecepatan aliran air pada pipa distribusi utama unit pelayanan KM. IV kurang merata. Program peningkatan efisiensi energi yang dapat diterapkan dengan meningkatkan efisiensi kinerja pompa 1, 2, 3 dan 4 dengan melakukan rekondisi, perbaikan impeller, penyetelan Kembali dan penggantian pompa 1A, 2A, 1B dan 2B secara keseluruhan. Pemasangan pipa interkoneksi di daerah By pass Puntikayu meningkatkan kecepatan aliran pada pipa L28 dari 0,11 m/s menjadi 0,62 m/s.