Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Kajian Penggunaan Tower Tank Krembangan pada Sistem Distribusi PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Ajeng Dwi Andaresta; Alfan Purnomo
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.54946

Abstract

PDAM Surya Sembada Kota Surabaya mempunyai nilai tekanan sambungan pelanggan yang terlayani dengan tekanan lebih dari 7 m pada tahun 2018 hanya sebesar 19,84%. Sebagai upaya peningkatan kualitas air pelanggan, maka dilakukan kajian untuk mengaktifkan kembali bangunan tower tank Krembangan berkapasitas 1.500 m3 setinggi 35 m. Kajian ini mempunyai tujuan untuk menganalisis kondisi eksisting jaringan pipa distribusi jika menggunakan pompa Krembangan dalam menyuplai air, menganalisis kemampuan tower tank Krembangan dalam menyuplai air pada tahun 2030, dan menentukan sistem pengaliran yang sesuai dalam segi tekanan yang dihasilkan dan penggunaan energi listrik pompa. Analisis jaringan distribusi menggunakan pemodelan dengan program WaterCAD V8i series5. Pemodelan jaringan distribusi dilakukan dengan beberapa parameter, yaitu debit, kecepatan, tekanan, dan biaya pengoperasian pompa. Hasil komputasi program WaterCAD untuk kondisi eksisting jaringan pipa distribusi menggunakan 4 pompa Krembangan pada tahun 2019 menghasilkan total 367 titik junction yang mempunyai nilai dibawah 10 m. Nilai tekanan kurang disebabkan karena pompa eksisting tidak dapat mengatasi fluktuasi pemakaian air pada daerah pelayanan. Dalam analisis kemampuan tower tank Krembangan dalam menyuplai air pada tahun 2030, terbagi menjadi 3 trial. Hasil trial 1 dengan menggunakan tower tank menghasilkan total terdapat 63 titik junction yang mempunyai nilai dibawah 10 m. Nilai tekanan yang masih kecil pada junction disebabkan oleh nilai headloss yang masih tinggi. Pada trial 2 dengan memasang booster pump pada jaringan yang mempunyai nilai tekanan kecil dapat menghasilkan nilai tekanan rata-rata 17 m pada jam puncak. Dan pada trial 3 dengan pembatasan area pelayanan tower tank menghasilkan nilai tekanan rata-rata 23 m pada jam puncak. Dari segi efisiensi energi pompa dan nilai tekanan yang paling memenuhi, trial 3 menggunakan tower tank dengan pembatasan area pelayanan merupakan alternatif terbaik dalam kajian penggunaan tower tank Krembangan.
Penurunan Kandungan Zat Kapur dalam Air Tanah dengan Menggunakan Media Zeolit Alam dan Karbon Aktif Menjadi Air Bersih Gianina Qurrata Dinora; Alfan Purnomo
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.426 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.4408

Abstract

Salah satu syarat kimia yang harus dipenuhi dalam air bersih adalah kesadahan. Salah satu penyebab utama terjadinya kesadahan adalah kandungan Ca2+ (kesadahan kalsium) atau biasanya disebut air kapur. Selain kandungan air kapur yang tinggi, penyebab air tanah tidak dapat langsung digunakan adalah kadungan besi dan mangan yang tinggi pula. Untuk itu, dibutuhkan unit filter skala rumah tangga yang dapat menjadi pengolahan alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Penelitian ini  bertujuan untuk mendapatkan komposisi media filter yang efektif dan effisien untuk penyisihan kesadahan kalsium, Fe, dan Mn dalam air tanah dan mendapatkan waktu breakthrough. Media filter yang digunakan pada penelitian ini adalah media zeolit alam dan karbon aktif disusun secara stratifikasi dengan perbandingan ketinggian pada masing-masing reaktor filter. Media filter tersebut akan dialiri dengan tiga variasi konsentrasi kesdahan kalsium. Hasil dari penelitian ini, didapatkan komposisi media yang paling efektif dalam menurunkan kandungan kesadahan kalsium adalah komposisi III dengan perbandingan ketinggian media zeolit alam dan karbon aktif sebesar 30 cm : 60 cm. Pada variasi konsentrasi 1 mampu melakukan penyisihan sebesar 96,52%, konsentrasi 2 mampu melakukan penyisihan sampai 94,67%, dan konsentrasi 3 mampu melakukan penyisihan sebesar 90,22%
Penurunan Kandungan Zat Kapur dalam Air Tanah dengan Menggunakan Filter Media Zeolit Alam dan Pasir Aktif Menjadi Air Bersih Qorry Nugrahayu; Alfan Purnomo
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (136.335 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.4410

Abstract

Salah satu syarat yang harus terpenuhi dalam kualitas air minum dalam parameter kimia adalah kesadahan. Salah satu kesadahan adalah kesadahan kalsium atau yang lebih sering dikenal dengan air kapur. Pada umumnya air tanah atau air sumur mempunyai tingkat kesadahan yang tinggi. Masalah lain yang timbul dari air tanah adalah kandungan Fe dan Mn yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh komposisi media filter yang efektif dan efisien untuk mereduksi kesadahan Kalsium, Fe dan Mn dalam air tanah sehingga memenuhi baku mutu dan mendapatkan lama waktu breakthrough dari media filter. Pada penelitian ini, sistem aliran filter adalah secara gravitasi dan constant head. Media yang digunakan yaitu zeolit alam jenis Klinoptilotit dan pasir aktif. Kedua media disusun terstratifikasi dengan ketinggian berbeda dan dialiri oleh tiga variasi konsentrasi kesadahan kalsium.  Dari penelitian ini dapat terlihat bahwa komposisi terbaik yang dapat mereduksi kesadahan kalsium adalah komposisi I dengan perbandingan ketinggian media zeolit alam : pasir aktif adalah 30 cm : 60 cm. Dengan persen removal untuk konsentrasi 400 mg/L sebesar 100%, konsentrasi 520 mg/L sebesar 89,03% dan konsentrasi 640 mg/L sebesar 92,13%
Kajian Kinerja Teknis Proses dan Operasi Unit Koagulasi-Flokulasi-Sedimentasi pada Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kedunguling PDAM Sidoarjo Achmad Chamdan; Alfan Purnomo
Jurnal Teknik ITS Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (125.523 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v2i2.4427

Abstract

Salah satu instalasi pengolahan air (IPA) yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah IPA Kedunguling PDAM Sidoarjo. Dalam proses dan pengoperasian IPA Kedunguling, terdapat permasalahan yang cukup penting dikarenakan pembubuhan koagulan tanpa perhitungan dahulu (perkiraan) sehingga tidak tercapai dosis optimum. Meninjau dari permasalahan tersebut, maka perlu dilakukan kajian efisiensi proses dan operasi pada unit koagulasi-flokulasi-sedimentasi. Analisa proses dalam unit koagulasi-flokulasi-sedimentasi didapatkan dari hasil penelitian penentuan dosis optimum koagulan menggunakan metode jar test serta mengukur parameter air yaitu kekeruhan, pH air dan waktu pengendapan. Koagulan yang dipakai adalah Poly Aluminium Chloride (PAC). Sedangkan, analisa sistem operasionalnya didapatkan dari membandingkan antara hasil perhitungan menurut kondisi eksisting mengenai parameter yang merupakan faktor penting sistem operasional tiap unit bangunan dengan kriteria desain. Dosis optimum koagulan pada musim kemarau dan musim penghujan yang didapatkan sama yaitu 75 ppm sedangkan dosis koagulan rata – rata yang dipakai di IPA Kedunguling PDAM Sidoarjo adalah 78,56 ppm. Sistem operasional tiap unit bangunan sudah memenuhi kriteria desain bangunan koagulasi dan flokulasi, sedangkan tidak pada bangunan sedimentasi.
Kajian Efisiensi Proses dan Operasi Unit Filter pada Instalasi IPA Paket Kedunguling PDAM Kabupaten Sidoarjo Abdul Rochman Al Khakim; Alfan Alfan Purnomo
Jurnal Teknik ITS Vol 3, No 1 (2014)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.115 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v3i1.5380

Abstract

PDAM Delta Tirta Kabupaten Sidoarjo selalu berupaya meningkatkan pelayanan terhadap pelanggannya yaitu dengan meningkatkan pengolahan air diberbagai instalasi. Instalasi yang digunakan dalam kajian penilitian ini yaitu Instalasi Pengolahan Air di Kedunguling. IPA Kedunguling memiliki berbagai permasalahan dalam sistem proses maupun operasi tiap unitnya. Diperlukan kajian penelitian  dalam menguraikan masalah tersebut. Kajian penelitian ini hanya memfokuskan masalah pada salah satu unitnya saja yaitu unit filter. Unit filter IPA ini kurang efektif dalam proses backwash dan hasilnya sehingga perlu pembenahan dalam dua hal tersebut. Ditinjau dari permasalahan itu, maka dalam kajian penelitian ini dibuat reaktor filter dengan alternatif ketebalan media dan lama waktu backwash. Alternatif media nya  dibagi menjadi dua dengan beda tebal media pada media pasir silika dan antrasit sedangkan alternatif lama waktu backwash dibagi tiga yaitu 3, 5, dan 7 menit. Paramater yang dianalisa hanya parameter kekeruhan. Hasil penelitian ini yaitu media yang efektif adalah media dengan media pasir silika yang lebih tebal daripada media pasir antrasitnya, sedangkan untuk lama waktu backwashnya yang efektif adalah lama waktu 7 menit pada media efektif. Lama waktu ini dipilih karena %removalnya lebih baik dibandingkan dengan alternatif yang lainnya
Pengembangan Sistem Distribusi Air Minum Kota Probolinggo Ekadhana Chana Pratama; Alfan Purnomo
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.701 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.24333

Abstract

Di Kota Probolinggo penggunaan sumur mendominasi dalam pemenuhan kebutuhan akan air bersih sehari-hari. Pada tahun 2015 cakupan pelayanan PDAM Kota Probolinggo tercatat sebesar 48,98%, angka ini masih jauh dari target pemerintah sebesar 80%. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah melakukan pengembangan sistem distribusi air minum yan ada. Dalam perencanaan sistem distribusi ini, akan dilakukan analisi jaringan induk terlebih dahulu untuk mendapatkan analisis serta kajian-kajian awal. Dalam menentukan besaran persentase pelayanan waktu mendatang, akan disurvey sebanyak 20 KK dari masing-masing kecamatan yang menjadi daerah target pengembangan. Penyusunan skenario dari sistem ini menggunakan program EPANET v2.0 yang outputnya nanti berupa data-data mengenai diameter pipa, panjang pipa, headloss, kecepatan aliran dalam pipa, sisa tekan, debit aliran, serta informasi mengenai pompa dan spesifikasi yang dibutuhkan. Hasil analisis menyatakan bahwa pada jam pemakaian rata-rata terdapat 13 titik tapping yang memiliki nilai sisa tekan bernilai negatif serta terdapat 23 segmen pipa utama distribusi yang memiliki kecepatan dibawah 0,3 m/s. Perbaikan pipa-pipa eksisting yang bermasalah ini dilakukan dengan memasang pipa paralel terhadap pipa yang bermasalah sehingga debit yang melintas pada pipa tersebut dapat terbagi pada jalur yang lain.
Sistem Penyediaan Air Bersih Desa Metatu dan Desa Kalipadang Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik Anisa Nanhidayah; Alfan Purnomo
Jurnal Teknik ITS Vol 6, No 2 (2017)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (524.848 KB) | DOI: 10.12962/j23373539.v6i2.25146

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh minimnya akses pelayanan PDAM dan HIPPAM pada tahun 2015 di Kecamatan Benjeng yaitu 0,7 % untuk pelayanan SPAM PDAM dan 5,95 % pelayanan SPAM HIPPAM. Penelitian ini bertujuan inventarisasi sumber air bersih untuk keperluan penyediaan air bersih, memetakan wilayah dan menganalisis upaya pemenuhan kebutuhan air bersih sebagai solusi dalam penanganan masalah ketersediaan air bersih yang masih terbatas, dan memberikan rekomendasi penerapan teknologi pengolahan air yang cocok untuk Kecamatan Benjeng. Hasil penelitian ini adalah inventarisasi sistem penyediaan air bersih di mana masyarakat di Kecamatan Benjeng, khususnya Desa Metatu dan Desa Kalipadang memanfaatkan air sumber yang berasal dari air embung dan air tanah (sumur). Desa Metatu memiliki sistem penyediaan air yang lebih bagus dibandingkan sistem penyediaan di Desa Kalipadang, dikarenakan sumber air di Desa Metatu mampu memenuhi kebutuhan air penduduknya. Desa Metatu memiliki kuantitas embung yang cukup besar sehingga lebih cocok diterapkan teknologi pengolahan air embung. Sedangkan Desa Kalipang lebih cocok diterapkan teknologi pengolahan air sumur sederhana bagi masyarakat yang memiliki sumur, sedangkan masyarakat yang tidak memiliki sumur, diterapkan teknologi hidran umum dikarenakan letak desa berdekatan dengan jalur distribusi PDAM.
Studi Kemampuan Instalasi Pengolahan Air untuk Meminimalisasi Trihalometana (Studi Kasus IPA Siwalanpanji Kabupaten Sidoarjo) Bernadet Josopandojo; Alfan Purnomo
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.53648

Abstract

Dalam pengolahan air minum, desinfektan yang paling umum digunakan adalah senyawa klor. Natural Organic Matter (NOM) yang ada pada air baku bereaksi dengan senyawa klor melalui klorinasi dapat menghasilkan produk sampingan seperti trihalometana (THM) yang memberikan dampak buruk kepada kesehatan. Penelitian ini memprediksi konsentrasi total trihalometana (TTHM) dengan 7 rumus empiris dan membandingkan kemampuan kedua jenis instalasi di lokasi yaitu konvensional dan ultrafiltrasi. Sampel diambil dan dianalisis untuk 6 jenis parameter yakni pH, suhu, dosis klor, COD, UV254, dan waktu kontak. Konsentrasi TTHM diprediksi dengan 7 rumus empiris dan dipilih rumus yang paling sesuai oleh metode ranking. Kemudian, kemampuan kedua instalasi dihitung dengan rumus removal. Hasil penelitian menunjukan bahwa rumus yang memiliki hubungan dan kesesuaian terbesar terhadap kondisi penelitian ini adalah rumus 7. Rumus 7 ini memiliki nilai kesesuaian 0,8644. Kemudian, hasil perhitungan kemampuan jenis instalasi menunjukan dari sebagian besar data bahwa pengolahan konvensional (rata-rata 23,8428%) memiliki kemampuan yang lebih baik dari pengolahan ultrafiltrasi (rata-rata 16,6630%) dalam meminimalisasi konsentrasi TTHM.
Evaluasi dan Desain Ulang Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Rumah Susun Sederhana Sewa Randu Kota Surabaya Fitria Indaryani; Alfan Purnomo
Jurnal Teknik ITS Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v9i2.54864

Abstract

Rusunawa Randu merupakan salah satu Rusunawa di Surabaya. Rusunawa Randu menghasilkan air limbah domestik baik blackwater (kakus) maupun greywater (non kakus). Rusunawa ini sudah memiliki unit pengolahan air limbah kakus berupa tangki septik di setiap bloknya, Anaerobic Biofilter dan Anaerobic Baffled Reactor (ABR). Anaerobic Biofilter berkapasitas 12 m3 dan secara eksisting melayani efluen dari tangki septik Blok D saja, sedangkan ABR berkapasitas 45 m3. Namun ABR tersebut secara eksisting belum dioperasikan, dan direncanakan untuk mengolah air limbah non kakus dari semua blok. Evaluasi IPAL Anaerobic Biofilter dan ABR dilakukan dengan cara mengukur dimensi masing-masing unit, menganalisis sampel air mbah dan membandingkan parameter waktu detensi, OLR dan HLR eksisting dengan kriteria desain. Hasil evaluasi menunjukan bahwa IPAL tersebut tidak memenuhi kriteria desain, maka dari itu hasil efluen belum memenuhi baku mutu Permen LHK No. 68 Tahun 2016. Rekomendasi dari hasil evaluasi yaitu IPAL Anaerobic Biofilter dan ABR eksisting tetap digunakan dengan menyesuaikan debit yang masuk. Anaerobic Biofilter akan mengolah air limbah kakus dari blok B, C, D dan F, dan ABR akan mengolah air limbah non kakus dari blok A, B, D dan F. Kedua IPAL eksisting tersebut, masing-masing dilengkapi unit grease trap, untuk mengolah minyak dan lemak.
Perencanaan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Industri Kegiatan Operasional Depo Kereta Sidotopo PT. KAI (Persero) Ouny Rahman Nimassari; Alfan Purnomo
Jurnal Teknik ITS Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM), ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j23373539.v10i2.63655

Abstract

Depo Kereta Sidotopo merupakan salah satu bengkel perawatan, permeliharaan, dan perbaikan armada kereta milik PT. KAI (Persero). Kegiatan operasional bengkel Depo Kereta yang menghasilkan air limbah berasal dari kegiatan pencucian bogie dan perawatan genset kereta. Air limbah industri bengkel banyak tercampur oleh bahan pelarut/pembersih, bahan bakar, oli (minyak pelumas), dan air bekas cucian. Namun, hingga saat ini Depo Kereta Sidotopo belum memilki IPAL untuk mengolah limbah cair dari kegiatan operasionalnya tersebut. Sehingga, diperlukan adanya perancangan pengolahan air limbah dengan teknologi yang tepat sesuai dengan karakteristik air limbah Depo Kereta. Perencanaan pembangunan lPAL diawali dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder yang diperoleh dari survei lapangan, sampling maupun data dari instansi terkait. Setelah itu dilakukan pengolahan data dan perencanaan IPAL sesuai dengan kriteria desain dan prinsip pengolahan air limbah, kemudian diperoleh perencanaan berupa DED IPAL, Bill of Quantity (BOQ), Rencana Anggaran Biaya (RAB), dan Standar Operasional Prosedur (SOP) operasional dan pemeliharaan IPAL.Berdasarkan hasil sampling terdapat beberapa parameter pencemar yang belum memenuhi baku mutu diantaranya yaitui minyak dan lemak 220 mg/L, BOD 172 mg/L, COD 358 mg/L, TSS 312 mg/L dan Fosfat 19,31 mg/L. Sistem IPAL yang terpilih untuk mengolah air limbah tersebut terdiri dari 1 unit Grease Oil Trap (0,6 m x 0,3 m x 0,8 m), 1 unit Bak Pengumpul (0,8 m x 0,8 m x 1,5 m), 1 unit Elektrokoagulasi (1 m x 0,5 m x 0,8 m), 1 unit Sedimentasi (1,2 m x 0,4 m x 1 m), 1 unit Filtrasi (0,5 m x 0,5 m x 0,65 m) serta 1 unit Sludge Drying Bed (2 m x 2 m x 0,5 m). Biaya investasi yang dibutuhkan untuk pembangunan IPAL adalah Rp. 78.476.500, sedangkan untuk biaya operasional IPAL pertahunnya membutuhkan listrik dengan biaya Rp. 14.400.000/tahun.