Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Waktu Iradiasi Ultrasonik dengan Aktivasi Kalium Hidroksida terhadap Sifat Fisis Karbon Aktif dari Serbuk Karet End Life Tire Arifin, Uma Fadzilia; Adetya, Nais Pinta; Pambudi, Wisnu; Listyalina, Latifah; Ratnaningsih, Wahyu
Jurnal Teknik Kimia USU Vol. 13 No. 2 (2024): Jurnal Teknik Kimia USU
Publisher : Talenta Publisher (Universitas Sumatera Utara)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jtk.v13i2.15549

Abstract

Processing End Life Tire (ELT) rubber powder into activated carbon is an alternative for handling tire waste. One way to improve physical properties such as proximate characteristics, surface area and pore diameter of activated carbon is through chemical activation assisted by ultrasonic irradiation. This research aims to determine the effect of ultrasonic irradiation time with potassium hydroxide (KOH) activation on the quality of ELT rubber activated carbon. Activated carbon was synthesized and activated using 30% KOH at various ultrasonic irradiation times, namely 0 minutes, 15 minutes, 30 minutes, 45 minutes and 60 minutes. Based on the characterization results, activated carbon with an ultrasonic irradiation time of 30 minutes is the active carbon that has the most superior properties. The proximate characteristics of activated carbon meet the active carbon quality requirements of SNI 06–3730–1995 and have the highest surface area, namely 401.11 m2/g and pore diameter of 2.1652 nm, which is included in the mesoporous structure category so that it has the potential to be applied as an adsorbent for heavy metals from contaminated fluid.
Environmental Education Practices in Indonesia: A Review Prayogo, Wisnu; Ratnaningsih, Wahyu; Suhardono, Sapta; Suryawan, I Wayan Koko
Journal of Sustainable Infrastructure Vol. 3 No. 1 (2024): Mitigation Strategies for Sustainable Infrastructure: Balancing Development and
Publisher : Fakultas Perencanaan Infrastruktur, Universitas Pertamina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61078/jsi.v3i1.27

Abstract

This thorough analysis explores the situation of environmental education in Indonesia, looking at its historical development, present frameworks, and notable efforts. Effective environmental education is essential given the great variety and various ecosystems of Indonesia. Indonesia, the fourth most populated nation in the world, has environmental problems because of heavy resource exploitation, industrialization, and fast urbanization. There is an urgent need for strong environmental education since society needs to be raised with the information and abilities to actively support sustainable activities. This article tracks the development of Indonesia's environmental education policies, looking at their historical foundations and how they were incorporated into the country's formal educational system, including curriculum designs and instructional strategies. In addition to traditional schooling, the analysis highlights the roles played in raising environmental awareness by NGOs, neighborhood-based projects, and government cooperation. The review attempts to determine areas for improvement and evaluate the efficacy of current procedures by evaluating different approaches. Formulating ideas to improve environmental literacy and foster a more environmentally conscious society in Indonesia requires an understanding of the country's current strengths and weaknesses. This review contributes significantly to the current discussion on environmental education by highlighting the critical role that it plays in promoting a sustainable future for everyone, not just in Indonesia but also on a larger global scale.
Pengaruh Waktu Iradiasi Ultrasonik dengan Aktivasi Kalium Hidroksida terhadap Sifat Fisis Karbon Aktif dari Serbuk Karet End Life Tire Arifin, Uma Fadzilia; Adetya, Nais Pinta; Pambudi, Wisnu; Listyalina, Latifah; Ratnaningsih, Wahyu
Jurnal Teknik Kimia USU Vol. 13 No. 2 (2024): Jurnal Teknik Kimia USU
Publisher : Talenta Publisher (Universitas Sumatera Utara)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32734/jtk.v13i2.15549

Abstract

Processing End Life Tire (ELT) rubber powder into activated carbon is an alternative for handling tire waste. One way to improve physical properties such as proximate characteristics, surface area and pore diameter of activated carbon is through chemical activation assisted by ultrasonic irradiation. This research aims to determine the effect of ultrasonic irradiation time with potassium hydroxide (KOH) activation on the quality of ELT rubber activated carbon. Activated carbon was synthesized and activated using 30% KOH at various ultrasonic irradiation times, namely 0 minutes, 15 minutes, 30 minutes, 45 minutes and 60 minutes. Based on the characterization results, activated carbon with an ultrasonic irradiation time of 30 minutes is the active carbon that has the most superior properties. The proximate characteristics of activated carbon meet the active carbon quality requirements of SNI 06–3730–1995 and have the highest surface area, namely 401.11 m2/g and pore diameter of 2.1652 nm, which is included in the mesoporous structure category so that it has the potential to be applied as an adsorbent for heavy metals from contaminated fluid.
Penerapan Alat Penerangan dengan Memanfaatkan Teknologi Solar Cell di Taman Giwangan, Yogyakarta Listyalina, Latifah; Buyung, Irawadi; Munir, Agus Qomaruddin; Sabdullah, Mursid; Ratnaningsih, Wahyu
Jurnal ETAM Vol. 4 No. 1 (2024): FEBRUARY
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/etam.v4i1.613

Abstract

Melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat bagi tenaga pengajar merupakan salah satu upaya untuk melaksanakan tugas sebagai pelaksanaan tridarma perguruan tinggi. Selain itu, dalam bidang teknologi, energi yang terbarukan mempunyai peran yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan energi. Salah satunya ialah energi listrik yang menjadi energi vital dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat ini, penggunaan lampu didukung dengan tersedianya berbagai lampu hemat energi di mana terdapat sistem pada lampu tersebut akan mengkonversikan cahaya matahari menjadi tenaga listrik. Dari teknologi di atas, telah dilakukan kegiatan pengabdian di salah satu pemukiman warga di Giwangan, Yogyakarta, yaitu aplikasi lampu penerangan untuk jalan taman di Giwangan Yogyakarta berbasis solar panel. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan bekal pengetahuan kepada masyarakat mengenai sistem lampu penerangan menggunakan tenaga surya. Pengabdian ini dilakukan dengan beberapa tahap seperti sosialisasi energi terbarukan dan teknologi penerangan jalan, konsultasi area pemasangan lampu, pemasangan lampu bertenaga surya, dan peninjauan kembali apakah telah bisa digunakan sesuai yang diharapkan. Kegiatan pengabdian aplikasi lampu solar sel telah selesai dilakukan sesuai metode yang dipaparkan
Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga melalui Pembuatan Sabun Cair dari Minyak Goreng Bekas Ratnaningsih, Wahyu; Dwi Wibowo, Midarto; Bagus Seno Wulung, Raden; Suwarno, Yuli; Saputra, Andri; Satwikanitya, Pani; Sarisky Dwi Ellianto, Mario; Listyalina, Latifah
Jurnal ETAM Vol. 4 No. 2 (2024): JUNE
Publisher : Politeknik Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46964/etam.v4i2.637

Abstract

Sabun cair merupakan kebutuhan rumah tangga yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari seperti mencuci tangan dan mencuci peralatan dapur. Di samping itu sabun cair dapat dibuat dari minyak goreng bekas, sedangkan minyak goreng bekas jika dibuang ke lingkungan secara langsung akan mencemari lingkungan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan agar para akademisi dapat turut serta untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga melalui pembuatan sabun cair dari minyak goreng bekas. Metode kegiatan ini antara lain dengan memberikan materi, diskusi, pelatihan, dan analisis kelayakan usaha oleh 4 instruktur kepada 30 peserta. Hasil kegiatan ini berupa pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam melakukan pembuatan sabun cair dari minyak goreng bekas serta analisis ekonominya. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa terjadi peningkatan nilai keterserapan materi yang disampaikan dari 47,78 menjadi 94,17. Analisis aspek ekonomi menunjukkan bahwa harga jual yang ditawarkan untuk 1 botol sabun cair yaitu Rp 5000 pada saat promosi dan Rp 6000 pada keadaan normal dengan margin keuntungan sebesar 30 %. Usaha pembuatan sabun cuci ini harus menjual 128 buah botol sabun 250 ml untuk mendapat titik impas.