Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Profesional Leader (Pemimpin) Aisyah, Ti
PASAI Vol 8, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hadirnya sosok pemimpin yang tidak memiliki sifat kharismatik dan juga tidak memiliki kemampuan profesional maka dalam memimpin umat/rakyat, maka akan berbahaya, rakyat yang dibawah kepemimpinannya akan merasakan kesengsaraan, kesulitan dan masalah-masalah dalam kehidupannya. Sifat kharismatik dan profesional kepemimpinan sangat penting dalam membangun kemeslahatan umat. Kemampuan pemimpin adalah seorang pemimpin, memimpin dan bukanlah memaksa ia menarik para bawahan atau pengikutnya hingga mencapai puncak prestasi yang menurut anggapan mereka semula tidak mungkin dicapai. Seorang pemimpin hendaknya mengetahui sifat-sifat individual para bawahannya dan ia mengetahui kualitas dari masing-masing individual dan dia mampu meningkatkan kualitas – kualitas apa yang dapat meningkatkan rangsangan atau motivasi bawahan untuk bekerja dengan sebaik mungkin. Meningkatkan profesional pemimpin harus dilakukan dengan peningkatan kualitas kepemimpinannya melalui pelatihan dan pendidikan lainnya, dalam upaya meningkatkan kemampuan, kualifikasi, dan kompotensi seseorang dalam memimpin suatu organisasi.
Analisis Kegagalan Pemberdayaan Usaha Industri Roti di Gampong Tingkeum Manyang Kecamatan Kuta Blang Kabupaten Bireuen Suryanti, Desy; Aisyah, Ti; Yani, Ahmad
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 1 (2021): Tantangan Pengembangan Masyarakat dan Pemberdayaan Perempuan
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i1.3812

Abstract

The economic wheels in Gampong Tingkeum Manyang are driven by the home industri sector. This reality encourages Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Perindustrian Kabupaten Bireuen to carry out community empowerment activities. One of the empowered businesses is the biscuit industri. Peanut and coconut biscuits as superior products from the region have been marketed to several regions in Aceh. However, around 2016 to 2019 there was a decline in production. The decline was due to lack of capital, competition, and low productivity. This study aims to determine the strategy in empowering the biscuit industri undertaken by the government to explore what factors have caused the failure of the home industri business. The research approach used is a descriptive qualitative approach. The results showed that the strategies used by the Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Perindustrian Kabupaten Bireuen were building the capacity of the human resources of actors and supporting business capital. However, the community empowerment efforts were not sustainable so that it was less controlled in the process. AbstrakRoda ekonomi di Gampong Tingkeum Manyang digerakkan oleh sektor industri rumah tangga. Realitas ini mendorong Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Perindustrian Kabupaten Bireuen melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat. Salah satu usaha yang diberdayakan yaitu industri roti kering. Roti kacang dan roti kelapa sebagai produk unggulan dari daerah tersebut telah dipasarkan ke beberapa wilayah di Aceh. Namun sekitar tahun 2016 sampai 2019 terjadi penurunan produksi. Penurunan tersebut diakibatkan kekurangan modal, persaingan, dan produktivitas kerja yang rendah. Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi dalam pemberdayaan usaha industri roti kering yang dilakukan oleh pemerintah untuk digali faktor apa yang menyebabkan kegagalan usaha industri rumah tangga tersebut. Adapun pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang digunakan oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Perindustrian Kabupaten Bireuen yaitu membangun kapasitas sumber daya manusia aktor dan pemberian modal usaha. Namun upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan tidak dilakukan secara berkelanjutan sehingga kurang terkendali dalam prosesnya.
The Effectiveness of the Non-Cash Food Assistance Program (BPNT) during the Covid-19 Period in Bireuen Regency Aisyah, Ti; Sukmawati, Cut; Hasyem, Muhammad; Aklima, Nur
Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Malikussaleh (JSPM) Vol 2, No 2 (2021): Multidimensi Problematika Masyarakat
Publisher : FISIP Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jspm.v2i2.5202

Abstract

Non-Cash Food Assistance (BPNT) aims to reduce the burden of public spending in meeting basic needs. However, there are some problems with distribution. This research focuses on indicators of the effectiveness of the distribution of the BPNT assistance program, namely target accuracy, choice accuracy, and timeliness, as well as the benefits of the BPNT program for the community. This study uses a qualitative approach with a descriptive method. The types of data used are primary and secondary data. Data collection techniques through observation, interviews and documentation. The results of the study illustrate that the effectiveness of the distribution of non-cash food assistance in Bireuen Regency has not been fully running well because BPNT recipients are not on target. Meanwhile, KPM is not given the freedom to choose aid materials according to their needs, so it is not the right choice. In addition, the schedule for assisting is still not following the provisions so that it is not on time. The benefits of the program can be directly felt by the poor in improving food security and improving the economy for SMEs (e-Warung). Overall, the distribution of Non-Cash Food Assistance (BPNT) to KPM is still less effective. ABSTRAKBantuan Pangan Non Tunai (BPNT) bertujuan mengurangi beban pengeluaran masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Namun dalam penyaluran terdapat beberapa permasalahan.  Penelitan ini berfokus pada indikator efektivitas penyaluran program bantuan BPNT yaitu ketepatan sasaran, ketepatan pilihan, dan ketepatan waktu, serta manfaat program BPNT bagi masyarakat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menggambarkan bahwa efektivitas penyaluran bantuan pangan non tunai di Kabupaten Bireuen belum sepenuhnya berjalan dengan baik karena penerima BPNT tidak tepat sasaran. Sementara KPM tidak diberikan kebebasan dalam pemilihan bahan bantuan sesuai dengan kebutuhan sehingga tidak tepat pilihan. Selain itu, jadwal pemberian bantuan masih belum sesuai dengan ketentuan sehingga tidak tepat waktu. Adapun manfaat program langsung dapat dirasakan oleh masyarakat kurang mampu dalam meningkatkan ketahanan pangan dan meningkatkan ekonomi bagi pelaku UKM (e-Warung).  Secara keseluruhan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) kepada KPM masih kurang efektif.
Islamism, the West and Our Concern: A Social Reflection TI Aisyah; Herdi Sahrasad; Muhammad Ridwan; Muhamad Asrori Mulky; Dedy Tabrani; Al Chaidar
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 3, No 3 (2020): Budapest International Research and Critics Institute August
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v3i3.1210

Abstract

This article argues that a number of Western orientalists tried to impress that Islam and the West could not meet, imaged that all the Islamic ones seemed to be unable to meet all the nuances of the West, as all the western images imaged always contradict Islam. Such tensions continue to this day. Towards the end of the 20th century, Islamism or Islamic fundamentalism has retreated or failed in maintaining political power in the Islamic world. But the enforcement of Shari'ah in society, remains a central theme of the demands of these Islamic fundamentalists. Thus, their target as a group is no longer just a country, but also a society. The political experiments of Islam, however, as shown in Algeria, Sudan, Iran and Afghanistan have failed and are out of date, but anyway, by the beginning of the 21st century Islamism or Islamic fundamentalism has been revived, marked by the WTC bomb 9/11 and other terror attacks in Indonesia, Europe, the US etc.
Corona Virus, China-US Rivalry and Its Implications to Indonesia: A Preliminary Note Al Chaidar; Herdi Sahrasad; Dedy Tabrani; Ti Aisyah; Muhammad Ridwan
Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal): Humanities and Social Sciences Vol 5, No 1 (2022): Budapest International Research and Critics Institute February
Publisher : Budapest International Research and Critics University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33258/birci.v5i1.3783

Abstract

This article explains that in the midst of the widespread Corona Virus (Covid-19) outbreak, the United States accuses China of being the ringleader of the Corona spreader, and  on the contrary China blames the US for making corona. The controversy about who is the spreader of the Corona pandemic, instead led to mutual suspicion between the US vs. China, while it did not solve the Corona outbreak problem that threatens the world community. Today, for the peoples in various parts of the world today, the main problem for overcoming Corona is the inability of the state to deal with the deadly virus. So that cooperation and mutual trust between nations will enable us all to overcome Corona outbreaks. Noah Harari's view should not be forgotten that the experience of the world community in eradicating the 2014 Ebola outbreak teaches us that closer, open and mutual trust in global cooperation will not only be a victory for humanity over the Corona virus, but also a victory against all pathogenic viruses in the future.
EVALUASI KINERJA WILAYATUL HISBAH DALAM PENERAPAN SYARI’AT ISLAM DI KOTA LHOKSEUMAWE Nazaruddin Nazaruddin; Ahmad Yani; Ti Aisyah; Suci Fitri Annisa
Al-Madaris Jurnal Pendidikan dan Studi Keislaman Vol. 2 No. 1 (2021): Islamic Studies
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Sekolah Tinggi Agama Islam Jamiatut Tarbiyah Lhoksukon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47887/amd.v2i1.24

Abstract

Performance evaluation is an activity carried out by management to assess the performance of employees in an institution or organization by comparing predetermined job descriptions. Ikhtilath is an act of making love between a man and a woman who is not a mahram in the open. Which has been regulated in Aceh Qanun Number 6 of 2014. However, realizing Islamic Shari'at in Lhokseumawe City still has problems, especially in the application of Islamic Shari'at regarding Iktilath violations. It is proven by the occurrence of Ikhtilath's actions in open places and the lack of supervision and socialization of Wilayatul Hisbah has not been maximized, so that many people do not care about the rules in Islamic Shari'at, this shows that violations of Ikhtilat still occur in Lhokseumawe City. The results of the study show that the performance of Wilayatul Hisbah in the application of Islamic Sharia has not been running optimally. This is evidenced by the increase in Qanun violations every year and people who do not fully know the rules of Islamic Shari'at as a whole due to the lack of socialization and supervision carried out by Wilayatul Hisbah as a party who to be responsible. It is hoped that the Islamic Sharia Institution will be able to monitor and socialize the Islamic Shari'at maximally, especially in the implementation of Ikhtilath violations. As well as the existence of cooperation between the government and the community so that the implementation of Islamic Shari'ah can run in a kaffah manner.
Kapasitas Lembaga Gampoeng Dalam Pengelolaan Anggaran Dan Pelaporan Di Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara Murniati Murniati; Cut Sukmawati; Ti Aisyah; Ayu Wahyuni; Azira Rifni; Dwi Fitri
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol 2, No 1 (2023): Jurnal Malikussaleh Mengabdi April 2023
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v2i1.9570

Abstract

Muara Batu adalah sebuah Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Indonesia. Muara Batu Kecamatan yang terbentuk sejak Tahun 1945 dibawah Kabupaten Aceh Utara dan sebelumnya termsuk dalam Zelfbesstuder Sawang, sebuah Negeri di Zaman Belanda yang di pimpin oleh Ulee Balang. Kecamatan muara batu terdiri dari 24 Gampong/Desa dan 2 Kemukiman, berbatasan dengan : Utara : Selat Malaka Selatan : Kecamatan Sawang Barat : Kabupaten Bireuen Timur : Kecamatan Dewantara Di Kecamatan Muara Batu juga berdiri aset Kabupaten, Provinsi dan Aset Nasional dan pihak swasta, seperti Stasiun Kereta Api di Cot Seurani dan Bungkah, Bandar Udara Malikussaleh, Kampus Universitas Malikussaleh (Unimal), Pembangkit Listrik Tenaga Diesel di Cot Trueng, Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan lain sebagainya. Dalam perencanaan awal kegitan ini ingin dilakukan hanya disatu gampong, yaitu gampong tanoeh ano, namun dalam perjalan proses audiensi dilapangan dengan bapak camat  terjadi perubahan lokasi, dari gampoeng pindah ke kecamatan untuk bisa dihadirkan semua petugas pengelolaan keuangan gampong,  dengan harapan pelatihan ini bisa dimamfaatkan dengan baik oleh seluruh petugas yg ada digampong dakam kecamatan muara batu.  Kegiatan ini dilakukan satu hari dengan memberikan materi – materi berkaitan dengan ketentuan/aturan-aturan pengelolaan dana gampong.. Kecamatan muara batu merupakan salah satu kecamatan yang ada di kabupaten  Aceh Utara yang perlu dilakukan pembinaan/pendampingan berkaitan dengan pengelolaan Anggaran/Keuangan supaya proses pembangunan dan pelayanan public dapat berjalan dengan baik sesuai dengan aturan -aturan yang berlaku. Kegitan ini berjalan dengan sangat baik seluruh peserta yang kita undang hadir semua dan sangat baik partisipasinya, dalam pelaksanaan kegitan para peserta sangat aktif berdialog atau bediskusi tentang hal – hal yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan digampong. Dari kegitan pelatihan ini besar harapan para pengelola keuangan gampong bisa bekerja dengan professional dan tidak terpengaruh dengan intervensi-intervensi siapapun juga.