Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Prosiding Konferensi Nasional PKM-CSR

The Productivty Improvement Of Semanggi Trader Base On Through Design : Product, Packaging, Financial And Marketing Diversification Yuli Ermawati; Nurleila Jumati
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 2 (2019): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mempersiapkan Masyarakat Menghadapi Era I
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.404 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v2i0.439

Abstract

Sejak Indonesia dilanda krisis, tidak semua posisi penting UKM ini dapat dipertahankan. Namun dibandingkan perusahaan besar, UKM cukup kuat menahan gejolak krisis ekonomi.. Pecel Semanggi Suroboyo adalah makanan khas lokal Surabaya yang sudah mulai langka namun masih diminati oleh masyarakat. Salah satu UKM yang menjajakan Pecel Semanggi Suroboyo adalah Ibu Siti Nuriyah. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah hasil produksi tidak bisa tahan lama (karena keterbatasan IPTEK) dan belum ada diversifikasi, manajemen usaha dan keuangan masih konvensional , pemasaran masih belum menyentuh teknologi informasi. Tujuan yang akan dicapai adalah hasil produksi bisa lebih tahan lama dan ada diversifikasi produk, manajemen usaha dan keuangan lebih modern dan sistematis, pemasaran menyentuh teknologi informasi. Metode yang digunakan adalah pendampingan personal terhadap mitra. Rencana yang akan dilakukan oleh tim adalah dengan memberikan pelatihan proses pengelolaan produksi dengan system pengovenan disertai pengemasan dan alternatif diversifikasi produk, pembukuan sederhana, dan pemasaran efektif secara offline maupun online. Setelah itu tim akan mengawal mereka membuat packaging produk yang modern dengan merk yang mereka ciptakan. Lalu mendampingi mereka melalukan pemasaran secara online agar jangkauan pasar mereka lebih luas. Dengan begitu maka pendapatan mereka akan meningkat dan akan meningkatkan pula kesejahteraan mereka. Hasil dari metode pendampingan yang diberikan adalah yang pertama packaging produk untuk pecel semanggi telah dirubah sedemikian rupa sehingga menjadi lebih tahan lama dan telah ada diversifikasi produk semanggi menjadi bakwan semanggi dan emping semanggi. Yang kedua adalah manajemen usaha menjadi lebih rapi dan didukung dengan pembukuan sederhana yang mulai rutin dilakukan. Yang ketiga adalah packaging produk yang lebih modern dan cantik disertai dengan pemberian merk serta system pemasaran yang sudah online.
Program Pemberdayaan Masyarakat Pengusaha Ramuan Herbal Di Kelurahan Gadel Kecamatan Tandes Kota Surabaya Erwan Arist yanto; Yuli Ermawati; Aditya Surya Nanda
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (377.554 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.970

Abstract

Ditengah merebaknya Covid – 19 atau virus Corona berbagai produk herbal laris manis di pasaran tak terkecuali produk UMKM minuman ramuan herbal tradisional ikut terdongkrak. Momentum ini harus di manfaat sebaik mungkin oleh pelaku usaha. Mitra kami adalah Ibu Sunarti yang lebih dikenal dengan panggilan Bu Yanto, berdomisili di Kelurahan Gadel, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya. Beliau menitipkan ramuan herbalnya di toko – toko kelontong sekitar yang memiliki lemari pendingin. Karena keterbatasan ramuan herbal yang hanya menjual produk sinom, keterbatasan administrasi pembukuan, keterbatasan IPTEK dan permodalan membuat ibu Sunarti tidak berani memperluas pasar. Padahal semangat dan potensi produk ramuan herbal sangat menjanjikan. Solusi yang di berikan yang pertama yaitu dengan melakukan uji coba penambahan varian produk. Kedua, memberikan pendampingan dan pelatihan manajemen keuangan dan usaha, Ketiga, memberikan pendampingan dan pelatihan manajemen pemasaran, baik secara offline ( pelabelan, brosur, kartu nama dan konsinyasi ) maupun online ( sosial media, marketplace ) untuk meningkatkan jangkauan pasar. Metode yang di gunakan adalah pendampingan personal terhadap mitra. Rencana yang akan dilakukan oleh tim adalah dengan memberikan pelatihan untuk manajemen usaha mereka ( mulai dari proses pengelolaan produksi, pembukuan sederhana, pemasaran efektif dan inspirasi penegusaha sukses ) dengan mendatangkan para pakar yang kompeten untuk mendongkrak usaha mereka. Setelah itu tim akan mengawal mitra untuk membuat label yang modern dan menarik dengan merek yang mereka ciptakan. Kemudian mendampingi mitra dalam memasarkan produk secara offline dan online agar jangkauan pasar lebih luas. Dengan begitu diharapkan pendapatan dan kesejahteraan mitra akan meningkat.
Peningkatan Usaha Susu Kedelai Skala Industri Rumah Tangga Di Tengah Wabah Covid-19 Yuli Ermawati; Nurleila Jumati
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 3 (2020): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha Dalam Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menyongsong
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.521 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v3i0.996

Abstract

Banyak UMKM yang sempat terpuruk sejak wabah Covid’19 melanda dunia termasuk Indonesia. Salah satu UMKM tersebut adalah produsen susu kedelai atau sari dele. Mitra kami adalah produsen sekaligus pedagang susu kedelai di kecamatan Benowo Kelurahan Sememi Kota Surabaya. Keterbatasan IPTEK seperti pemasaran yang masih konvensional dan tidak adanya manajemen usaha serta keuangan menjadi faktor yang memperlambat perkembangan usahanya. Tujuan yang akan dicapai dalam program ini adalah perluasan pangsa pasar dengan menyentuh teknologi informasi, manajemen usaha dan tata keuangan yang lebih tertib, serta upaya pemanfaatan limbah hasil susu kedelai agar lebih produktif. Metode yang digunakan adalah pendampingan personal terhadap mitra. Langkah pendampingan dengan memberikan pelatihan dan pencerahan untuk manajemen usaha, pelabelan yang modern, pemasaran secara offline dan online agar jangkauan pasar mereka lebih luas. Selain itu juga memberikan inspirasi dan mendorong agar limbah yang dihasilkan susu kedelai bisa lebih bermanfaat. Hasil dari metode pendampingan yang diberikan adalah yang pertama kemasan produk untuk susu kedelai dirubah sedemikian rupa dan mulai dipasarkan secara online dan offline melalui sistem konsinyasi. Yang kedua adalah manajemen usaha menjadi lebih rapi dan didukung dengan pembukuan sederhana yang mulai rutin dilakukan. Yang ketiga adalah pemanfaatan hasil limbah pengolahan susu kedelai yaitu menjadi nugget,cookies, serundeng dan keripik dari ampas susu sari kedelai.
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DENGAN KUBE DI DESA KENDUNG SURABAYA Yuli Ermawati; Suprayoga Suprayoga; Antoni Antoni
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 4 (2021): Peran Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha dalam Mewujudkan Pemulihan dan Resiliensi Masya
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (483.475 KB) | DOI: 10.37695/pkmcsr.v4i0.1287

Abstract

Kendung village is known as "Kampung Semanggi" because the majority of semanggi traders both raw and processed semanggi come from this area. Starting from semanggi farmers, semanggi collectors, to traders of pecel semanggi and other semanggi preparations. The partners who become partners of the Community Empowerment Program (PPM) are 10 semanggi traders in Kendung RT 07 RW III. The conditions of their business activities have started to improve, some are still sitting in place, and some are experiencing a decline. The main problems faced by partners are the absence of well-organized business management and conventional external access to both funding and marketing and the absence of facilities that can facilitate them to form a community. The purpose of this empowerment is to explore the potential of semanggi traders in Kendung and find the right strategy to provide training, form a Joint Business Group among semanggi traders and escort them to get further empowerment from the government. The method used is mentoring 1) Making a SWOT analysis to explore the potential of clover traders in Kendung village, 2) For aspects of Business Management (Governance, finance, marketing), the Abmas team provides business management, finance, and online marketing training, 3) For Socio-Cultural aspects, the team inspires partners to form a Joint Business Group (KUBE) team and oversees proposals for submitting KUBE formation to sub-districts and reaches the relevant government offices to get further empowerment from the government. The results obtained are the implementation of training activities, the emergence of various variants of processed clover products, the formation of the "Omah Semanggi" Online Shop, and the formation of the KUBE "Smanggi Bersemi" to be continued to the relevant Government Service.
OPTIMALISASI KELOMPOK USAHA SRIKANDI SEMANGGI DI DESA KENDUNG KECAMATAN BENOWO SURABAYA Yuli Ermawati; Endah Supeni; Suprayoga Suprayoga
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 5 (2022): PERAN PERGURUAN TINGGI DAN DUNIA USAHA DALAM AKSELERASI PEMULIHAN DAMPAK PANDEMI
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37695/pkmcsr.v5i0.1763

Abstract

Kelompok Usaha adalah kumpulan pelaku usaha yang dibentuk berdasarkan kesamaan kepentingan, kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya, tempat) dan/atau keakraban untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota. Kelompok usaha memiliki anggota yang aktif serta anggota yang pasif. Keanggotaan tersebut disebut sebagai struktur perusahaan yang memiliki tugas masing-masing. Desa Kendung terkenal dengan sebutan “Kampung Semanggi” dikarenakan mayoritas pedagang semanggi baik mentah maupun olahan semanggi berasal dari daerah ini. Kampung Semanggi memiliki Kelompok Usaha dalam upayanya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Kelompok Usaha ini bernama Srikandi Semanggi. Mitra pada Program Pemberdayaan Masyarakat (PPM) ini adalah Kelompok Usaha “Srikandi Semanggi” di Kampung Semanggi Desa Kendung, Surabaya. Pokok permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah kurang tertatanya manajemen keuangan, konsinyasi, dan pemasaran. Tujuan dari PPM ini adalah untuk memberikan pendampingan Kelompok Usaha Srikandi Semanggi dalam mengoptimalkan pengembangan usahanya dari segi manajemen keuangan, konsinyasi, dan pemasaran. Metode yang digunakan adalah pendampingan terhadap mitra secara berkelompok. Langkah yang dilakukan antara lain : (1)Memberikan motivasi bisnis bagi anggota KUB Srikandi Semanggi, (2)Mengawal mitra melakukan konsinyasi pada beberapa tempat kuliner dan mengikuti pameran/bazar, (3)Mengadakan pelatihan manajemen keuangan dan kegiatan pembukuan sederhana, (4)Melakukan konsolidasi dengan pihak Kelurahan setempat untuk perijinan usaha, (5) Meningkatkan nilai tambah pemasaran secara online pada produk Srikandi Semanggi. Hasil dari kegiatan Abmas ini adalah terlaksananya motivasi bisnis dan pelatihan manajemen keuangan bagi mitra, mitra memiliki legalitas usaha/perizinan usaha, serta memiliki penambahan sarana pemasaran online seperti e’Peken. Implikasi dari pelaksanaan pengabdian masyarakat ini adalah semakin optimal dan tertatanya manajemen Kelompok Usaha Srikandi Semanggi yang menjadi mitra.