Articles
PENGARUH INFLASI DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA
Rudy Susanto;
Indah Pangesti
JABE (Journal of Applied Business and Economic) Vol 7, No 2 (2020): JABE (Journal of Applied Business and Economics)
Publisher : UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30998/jabe.v7i2.7653
In the economic theory, inflation has an influence on the level of poverty, but the results of the analysis of this study indicate that inflation has no effect on the level of poverty based on research data for 2000-2019 obtained from the Central Statistics Agency. This study aims to determine and analyze the effect of inflation and economic growth on poverty levels in Indonesia. The research method used is descriptive quantitative using secondary data and data analysis methods are linear regression analysis, correlation analysis, determination analysis, and hypothesis testing. The results showed that inflation has no effect on the level of poverty due to the value of tcount < ttable, but economic growth has a significant effect on the poverty level because the value of tcount > ttable. Inflation and Economic Growth simultaneously have a significant effect on the Poverty Level as indicated by the value of Fcount > Ftable
Pengaruh Inflasi terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia
Indah Pangesti;
Rudy Susanto
JABE (Journal of Applied Business and Economic) Vol 5, No 1 (2018): JABE (Journal of Applied Business and Economic)
Publisher : UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (273.314 KB)
|
DOI: 10.30998/jabe.v5i1.3164
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh tingkat inflasi terhadap tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia, dan besarnya elastisitas terhadap tingkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik dari tahun 2000-2015. Metode analisis data yang digunakan analisis korelasi, analisis determinasi, analisis regresi linear sederhana, uji t-test, dan uji elastisitas. Hasil penelitian menunjukan : terdapat hubungan yang negatif antara inflasi dengan indeks pembangunan manusia (IPM) dengan katagori sedang dengan nilai koefisien korelasi sebesar -0,42 dan kontribusi yang diberikan oleh inflasi terhadap indeks pembangunan manusia (IPM) sebesar 17,64 % ; apabila inflasi naik 1 % maka indeks pembangunan manusia (IPM) akan turun sebesar 0,36 % dengan nilai konstanta sebesar 73,33 ; inflasi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap indeks pembangunan manusia (IPM) dan elastisitasnya tidak eslatis (inelastis).
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT KAMPUNG CILANGKAP KOTA DEPOK DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN DI ONLINE SHOP
Rudy Susanto;
Indah Pangesti
JABE (Journal of Applied Business and Economic) Vol 8, No 2 (2021): JABE (Journal of Applied Business and Economic)
Publisher : UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30998/jabe.v8i2.11463
Fenomena yang terjadi saat ini adalah hampir semua aktivitas dan mobilitas masyarakat menggunakan media digital, seperti melakukan transaksi perdagangan secara digital. Hal tersebut mengubah paradigma masyarakat dalam melakukan transaksi perdagangan dari cara konvensional menjadi secara teknologi modern atau digital. Salah satu kegiatan perdagangan digital tersebut adalah belanja secara online atau Online shop. Online shop merupakan suatu kegiatan pembelian terhadap suatu barang untuk memenuhi kebutuhan melalui media internet dimana pembeli tidak bertemu secara langsung dengan penjual. Berbelanja secara online shop sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena sangat efektif dan efisien daripada berbelanja secara offline. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan pembelian di online shop serta faktor apa yang paling dominan yang dapat mempengaruhi masyarakat Kampung Cilangkap Kota Depok untuk mengambil keputusan pembelian secara online shop. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan data primer yang diperoleh dengan cara insidential (accidental sampling) dan dianalisis dengan menggunakan metode analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemudahan, harga, kepercayaan konsumen dan produk merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli di online shop, dan faktor yang paling dominan adalah faktor kemudahan.
Pemanfaatan Media Online sebagai Sarana Promosi yang Efektif di SMK Nusa Bhakti Depok
Rudy Susanto;
Khoirul Umam;
Indah Pangesti
KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 3 (2020): KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat
Publisher : Neolectura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37010/kangmas.v1i3.108
Kehadiran internet sebagai sarana atau media informasi online memberikan manfaat yang sangat besar bagi setiap aspek kehidupan yang ada. Baik di bidang pendidikan, sarana komunikasi, maupun dalam hal pengembangan usaha. Pemanfaatan media online memang menjadi pilihan tepat bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis. Tanpa didukung strategi pemasaran yang tepat, usaha di bidang pendidikan tidak akan berkembang dengan baik, bahkan bisa mengalami kebangkrutan. Salah satu upaya yang dapat diterapkan untuk mendukung pengelolaan institusi pendidikan adalah dengan menerapkan media online terutama dalam hal promosi atau pemasaran. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan meningkatkan kompetensi dan keterampilan pihak manajemen dan guru-guru SMK Nusa Bhakti dalam menentukan strategi dan media online sebagai media promosi, maka kegiatan promosi sekolah dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien.
Menanamkan Jiwa Wirausaha pada Remaja
Rudy Susanto;
Khoirul Umam;
Indah Pangesti
KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 2 No 1 (2021): KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat
Publisher : Neolectura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37010/kangmas.v2i1.191
Kewirausahaan merupakan fungsi dari pengembangan sumber daya manusia sejak masih anak-anak hingga dewasa, dan berkembang sejalan dengan berbagai pengalaman dan dorongan yang ada. Oleh karena itu, pengembangan secara simultan perlu dilakukan dari berbagai sektor, baik pendidikan, pengembangan lingkungan usaha yang mendukung, maupun berbagai upaya dalam pembinaan dan pengembangan. Sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan sekolah formal di bawah Departemen Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk menghasilkan tamatan yang siap memasuki lapangan kerja secara mandiri sebagai wirausaha (entrepreneur). Dengan usia siswa yang rata-rata masih dalam masa yang produktif untuk menerima ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk di dalamnya ilmu wirausaha, maka SMK menjadi sangat penting dalam menyiapkan tamatan yang siap berwirausaha. Untuk itu, karakteristik wirausaha di SMK perlu dikondisikan baik melalui jalur kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, maupun ekstrakurikuler. Sehingga diharapkan dengan kondisi lingkungan yang menerapkan karakteristik wirausaha, siswa menjadi terbiasa untuk menerapkannya dan pada akhirnya akan menjadi karakter kepribadian siswa. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan tertanam dan tumbuhnya jiwa wirausaha pada siswa SMK, sehingga membuat mereka termotivasi untuk berwirausaha serta dapat mengaktualisasi diri dalam perilaku wirausaha, mereka dapat melihat peluang yang dapat digunakan untuk mendapatkan penghasilan atau pendapatan sendiri. Sehingga saat mereka sudah menyelesaikan sekolahnya, mereka sudah dapat menjadi seorang wirausaha.
Meningkatkan Kompetensi Komunikasi pada Guru dan Siswa dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Rudy Susanto;
Khoirul Umam;
Indah Pangesti
KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2022): KANGMAS: Karya Ilmiah Pengabdian Masyarakat
Publisher : Neolectura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.37010/kangmas.v3i1.481
Communication is a process of sending messages between two or more people. Messages conveyed can be in the form of oral communication, written communication, verbal communication, non-verbal communication. Effective communication in learning is a process of transforming messages in the form of science and technology from educators to students, where students are able to understand the meaning of messages in accordance with predetermined goals, thereby increasing knowledge and insight into science and technology and causing behavioral changes for the better. In educational communication, an educator must have good personal communication because this will affect to create a harmonious relationship between educators and students. An educator must also have an important role to be able to control healthy classroom conditions because it is a measure of success. The results of this activity indicate that mastering and developing several communication strategies and techniques will automatically increase the ability to relate to various kinds of people. An educator can create and develop effective communication through learning materials that are acceptable and easily understood by students. By increasing the communication competence of teachers and students, teaching and learning activities can run well, effectively and efficiently.
Kontribusi Kompensasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan
Mohammad Ramadona;
Indah Pangesti
Sosio e-Kons Vol 13, No 3 (2021): Sosio e-Kons
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30998/sosioekons.v13i3.10918
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kontribusi variabel kompensasi dan lingkungan kerja terhadap produktivitas kerja secara parsial dan simultan. Penelitian dilakukan dengan melibatkan 95 orang pegawai PT Bina Nusa Rama dengan teknik sampel jenuh. Pengambilan data menggunakan kuesioner yang dikembangkan dari indikator-indikator setiap variabel. Teknik analisis data menggunakan uji normalitas, regresi berganda, uji F dan koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan variabel kompensasi kerja berkontribusi secara signifikan terhadap produktivitas kerja sebesar 46,8%; variabel lingkungan kerja berkontribusi secara signifikan terhadap produktivitas kerja sebesar 43,3%. Secara simultan variabel kompensasi dan lingkungan kerja berkontribusi secara signifikan terhadap produktivitas kerja sebesar 56,4%. variabel kompensasi dan lingkungan kerja memiliki kontribusi yang cukup besar terhadap produktivitas kerja pegawai baik secara simultan maupun secara parsial. Para pemimpin perusahaan dan organisasi harus melihat kondisi ini dan berusaha maksimal untuk memberikan kompensasi yang layak dan lingkungan kerja yang kondusif demi terciptanya produktivitas pegawai yang tinggi
Pengaruh Tidak Langsung Komitmen Afektif Terhadap Produktivitas Pegawai Melalui Kemalasan Sosial
Indah Pangesti;
Mohammad Ramadona
Sosio e-Kons Vol 14, No 1 (2022): Sosio e-Kons
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.30998/sosioekons.v14i1.11970
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tidak langsung komitmen terhadap produktivitas pegawai melalui kemalasan social. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode analisis jalur. Peneltian ini dilakukan pada Januari sampai Juli 2021 di PT Arbontech Kota Bekasi dengan melibatkan 95 orang sebagai sampel. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disusun berdasarkan pengembangan indikator setiap variabel. Teknik analisis data diawali dengan uji normalitas, analisis jalur dan pengaruh tidak langsung menggunakan sobel tes. Hasil penelitian menunjukkan Komitmen afektif memiliki pengaruh langsung yang positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja. Kemalasan social memiliki pengaruh langsung yang negative dan signifikan terhadap produktivitas kerja. Kemalasan social dapat menjadi variabel intervening komitmen afektif terhadap produktivitas kerja pegawai. Berdasarkan hasil penelitian ini para pemimpin organisasi atau perusahaan dalam rangka meningkatkan produktivitas pegawai dari sisi variabel komitmen afektif harus meningkatkan indikator keterkaitan terhadap organisasi karena indicator tersebut memiliki nilai terbesar yang mempengaruhi produktivitas dalam penelitian ini. Sedangkan untuk variabel kemalasan social indicator menghindari tanggung jawab merupakan indikator terbesar yang mempengaruhi produktivitas.
KEBIJAKAN DAN PENERAPAN MODEL PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN UNTUK SEKOLAH DASAR
Indah Pangesti
Jurnal Tunas Bangsa Vol 5 No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (423.155 KB)
Government policy for basic education is a very important issue in education in Indonesia. Entrepreneurship education from elementary school should be pursued to integrate with existing subjects and must be in line with national policy points in the field of education contained in the RPJMN document 2015 - 2019. The core substance of education programs is directed towards achieving economic growth that is supported by alignment between availability of educated personnel with capabilities in accordance with the principles used in the development of entrepreneurship education in schools; (1) The process of developing entrepreneurship values is a long and continuous process (2) The material of entrepreneurship values is not the usual teaching materials (3) In the implementation of classroom learning, the teacher does not need to change the existing subject but uses the subject matter it is to develop entrepreneurial values. (4) Used active and fun learning method. Abstrak Kebijakan Pemerintah untuk pendidikan dasar merupakan masalah yang sangat penting dalam pendidikan di Indonesia.Pendidikan kewirausahaan mulai dari sekolah dasar harus diupayakan agar terintegrasi dengan mata pelajaran yang ada dan harus sesuai dengan butir-butir kebijakan nasional dalam bidang pendidikan yang terdapat dalam dokumen RPJMN 2015 – 2019. Substansi inti program bidang pendidikan diarahkan demi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik dengan kemampuan yang sesuai dengan prinsip-prinsip yang digunakan dalam pengembangan pendidikan kewirausahaan di sekolah yaitu; (1)Proses pengembangan nilai-nilai kewirausahaan merupakan sebuah proses panjang dan berkelanjutan (2) Materi nilai-nilai kewirausahaan bukanlah bahan ajar biasa (3) Dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas, guru tidak perlu mengubah pokok bahasan yang sudah ada tetapi menggunakan materi pokok bahasan itu untuk mengembangkan nilai-nilai kewirausahaan. (4) Digunakan metode pembelajaran aktif dan menyenangkan Kata kunci: kebijakan, kewirausahaan, pendidikan, sekolah dasar