Aluh Nikmatullah
Program Studi Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Peng Alam, Universitas Mataram.

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembimbingan Pembuatan Pupuk Organik Rumput Laut Sederhana dan Pentingnya Kualitas Sanitasi Lingkungan dalam Rangka Pencegahan Stunting Eka Sunarwidhi Prasedya; Dewi Puspitorini Husodo; Angga Susmana Abidin; Nanda Sofian Hadi Kurniawan; Bq Tri Khairina Ilhami; Indah Alibiah Putri Kirana; Aluh Nikmatullah; Sri Widyastuti; Ahmad Jupri
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 1 (2022): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (217.163 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i1.1250

Abstract

Rumput laut coklat Nusa Tenggara Barat, seperti Sargassum dan Turbinaria yang melimpah keberadaannya diketahui mengandung hormonpertumbuhan tanaman dengan kadar yang cukup tinggi. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan pada budidaya tanaman menyebabkan meningkatnyabiaya produksi, menurunkan kesuburan tanah, dan mencemari lingkungan yang berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan dankeamanan pangan. Oleh karena itu, substitusi pupuk kimia dan perangsang tumbuh sintetis dengan bahan alam. merupakan solusi terbaik untukmengatasi masalah tersebut. Substitusi pupuk organik akan menurunkan kontaminasi bahan kimia berbahaya pada air tanah sehingga kualitas sanitasair dan lingkungan dapat dibenahi. Menjaga kebersihan sanitasi dan memenuhi kebutuhan air bersih merupakah salah satu tindakan pencegahanstunting yang digalakkan oleh Kementerian Kesehatan. Desa Puyung menjadi target dalam program ini mengingat prevalensi kejadian gizikurang dan stunting di wilayah tersebut terbilang cukup tinggi dan memerlukan perhatian. Terlebih Desa Puyung merupakan salah satu desabinaan Universitas Mataram. Program ini dikemas dalam bentuk penyuluhan dan demonstrasi serta pembimbingan langkah-langkah aplikasipupuk organik berbahan dasar rumput laut NTB. Materi edukatif disampaikan oleh tiga orang narasumber yaitu Eka Sunarwidhi Prasedya, M.Sc., Ph.D., dan Dr. H. Ahmad Jupri, M.Eng selaku perwakilan Pusat Unggulan IPTEK Biosains dan Bioteknologi Universitas Mataram, serta dr. Dewi Puspitorini Husodo, Sp.An. selaku pimpinan CV. Organik Medika Biotek yang menjadi mitra dalam kegiatan kali ini. Materi penyuluhan edukatif yang disampaikan meliputi substansi berikut : (1) Eksplorasi rumput laut sebagai bahan dasar pupuk organik; (2) Peran pengaplikasian PORL dalam langkah preventif pencegahan stunting; (3) Tahapan pembuatan PORL sederhana.
PERTUMBUHAN BIBIT RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) HASIL KULTUR JARINGAN DENGAN BERAT BIBIT YANG BERBEDA Nunik Cokrowati; Baiq Sri Ismariani; Aluh Nikmatullah
Jurnal Perikanan Vol 9 No 1 (2019): Jurnal Perikanan
Publisher : Program Studi Budidaya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (708.636 KB) | DOI: 10.29303/jp.v9i1.145

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berat bibit kultur jaringan yang berbeda terhadap pertumbuhan rumput laut Kappaphycus alvarezii dan untuk mengetahui berat bibit hasil kultur jaringan yang optimal untuk pertumbuhan rumput laut jenis Kappaphycus alvarezii. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 perlakuan menggunakan bibit hasil kultur jaringan dengan perbedaan berat bibitnya.Perlakuan tersebut adalah P1 : bibit dengan berat 50 gr, P2 : bibit dengan berat 75 gr, P3 : bibit dengan berat 100 gr, P4 : bibit dengan berat 125 gr. Perlakuan diulang sebanyak 4 kali (4 rakit). Data variabel penelitian yang diperoleh, ditabulasi menggunakan mikrosof excel dan dianalisis menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) pada taraf nyata 5%, kemudian dilakukan uji lanjut dengan uji Least Significant Difference (LSD). Hasil pertambahan berat tertinggi didapat pada berat 125 gr dan laju pertumbuhan tertinggi pada berat 50 gr, dimana pada setiap perlakuan ini berpengaruh (p<0.05) berat bibit terhadap pertumbuhan. Hal ini berkaitan dengan persaingan setiap individu rumput laut dalam menyerap cahaya matahari untuk fotosintesis. Berat bibit merupakan salah satu faktor teknis yang dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan rumput laut dan juga jumlah kepadatan disetiap ikatan rumput laut perlu diperhatikan agar tidak terlalu padat sehingga dapat menyebabkan rumput laut rontok.
Inroduksi Produksi Benih Kentang Dengan Teknik Penyetekan Pada Kelompok Penangkar Di Kawasan Sembalun, Lombok Timur M Sarjan; Aluh Nikmatullah; Hery Haryanto; Irwan Muthahanas
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 4 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.873 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v4i1.607

Abstract

Kelembagaan yang ada di tingkat petani (kelompok tani) memiliki potensi yang cukup baik untuk dilakukan pembinaan penangkaran perbenihan. Jika penangkaran benih bisa berkembang di tingkat kelompok tani maka  kebutuhan akan benih dapat dipenuhi oleh kelompok tani tersebut, sehingga biaya pengadaan benih relatif lebih murah dan akan menambah pendapatan bagi kelompok tani. Dengan demikian keberadaan benih tidak terlalu jauh dari pengguna, sehingga para petani mudah mendapatkan benih yang bermutu, dan juga  memberikan nilai tambah bagi kelompok tani. Kecamatan Sembalun merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Lombok Timur  yang memiliki potensi pengembangan budidaya hortikultura dataran tinggi termask kentang dengan daya dukung sumberdaya alalam yang melimpah dan tingkat kesesuaian lahan yang cocok untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman kentang  dengan optimal. Hasil kegiatan ini menunjukan Kelompok Penangkar Benih Kentang di Sembalun sangat tertarik untuk menerapkan teknologi produksi benih melalui penyetekan pucuk berulang, namun belum mempunyai sarana  yang cukup untuk menerapkan teknologi secara mandiri . Keterampilan penyetekan pucuk berulang dari sebagian anggota kelompok penangkar  sudah memadai Hasil umbi dari sumber stek masih lebih rendah secara individu tanaman dibanding dengan yang berasal dari umbi. Tetapi secara akumulatif dalam satu musim tanam lebih banyak , sehingga akan membantu penyediaan benih kentang dikawasan Sembalun.  Diperlukan perhatian khusus dari instansi terkait seperti Dinas Pertanian  melalui  UPT BBI  untuk membantu sarana screen house.Perlu pendampingan secara berkelanjutan baik  dari Perguruan Tinggi maupun dari Instansi Pemerintah terkait  agar diperoleh kelompok penangkar benih kentang yang maju dengan inovasi teknologi pertanian yang ada