Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

HUBUNGAN PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG HIV DENGAN KEJADIAN STIGMA YANG BERSIFAT DISKRIMINASI PADA ODHA (ORANG DENGAN HIV/AIDS) DI KABUPATEN PATI TAHUN 2017 Uswatun Kasanah; Lintang Kirna Firma Irmaya
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 9 No. 2 (2018): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1671.648 KB) | DOI: 10.52299/jks.v9i2.15

Abstract

HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia sehingga tidak dapat digunakan dan tubuh tidak mampu lagi melawan penyakit yang masuk. Tingginya angka kematian akibat HIV/AIDS, tidak lepas dari peran masyarakat sebagai kelompok sosial untuk dapat memberikan motivasi bahkan dukungan bagi penderita HIV (ODHA/Orang Dengan HIV/AIDS) agar tetap memiliki semangat untuk menjalani pengobatannya. Akan tetapi pada kenyataannya, tidak sedikit dari masyarakat yang justru memberikan perlakuan yang berbeda terhadap ODHA dengan alasan agar tidak tertular dengan HIV ataupun karena alasan rasa takut terhadap penderita HIV. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan persepsi masyarakat tentang HIV dengan kejadian stigma yang bersifat diskriminatif pada ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) di Kabupaten Pati. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan subjek penelitian adalah masyarakat yang berusia reproduksi dan berdomisili di 15 desa di tiga kecamatan di Kabupaten Pati. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik Purpose Sampling dan Stratified Sampling terhadap 99 responden. Data diukur dengan menggunakan kuisioner yang sebelumnya telah diukur uji validitas dan reliabilitas. Selain itu, peneliti juga melakukan uji normalitas data untuk menguji apakah data berdistribusi norma atau tidak.selanjutnya data akan diolah dengan menggunakan pengujian univariat dengan distribusi frekuensi dan pengujian bivariat dengan menggunakan chi square. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat tentang HIV tergolong baik (78,8%) dan masyarakat yang memiliki tingkat persepsi kurang baik sebesar 21,2%, sedangkan sebanyak 60,6% masyarakat melakukan tindakan stigma yang bersifat diskriminatif pada ODHA dan hanya 39,4% masyarakat yang tidak melakukan tindakan stigama yang bersifat diskriminatif pada ODHA. Hasil uji bivariat menunjukkan adanya hubungan yang bermakna minatsif pada ODHA dengan nilai chi square hitung 9,817 > chi square tabel 3,841 dan antara persepsi masyarakat tentang HIV dengan kejadian stigma yang bersifat diskri p value 0,002 < 0,05. Angka kejadian stigma dan diskriminasi lebih banyak terdapat pada masyarakat yang memiliki tingkat persepsi baik 69,2% dibandingkan dengan masyarakat yang memiliki tingkat persepsi kurang baik yang hanya mencapat 28,6% angka kejadian stigma dan diskriminasinya.
HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN PERILAKU PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI KONDOM PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI DESA MARGOREJO KECAMATAN MARGOREJO Apriliani Eko; Uswatun Kasanah
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 7 No. 1 (2016): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1260.889 KB) | DOI: 10.52299/jks.v7i1.18

Abstract

Angka infeksi menular seksual (IMS) di kalangan wanita pekerja seks (WPS) setiap tahunnya menunjukkan peningkatan. Sehingga untuk pencegahan, belakangan ini para PSK banyak yang sudah menggunakan alat kontrasepsi dalam upaya pencegahan tersebut dengan menggunakan metode pencegahan kehamilan atau alat kontrasepsi yang bisa dipilih sendiri oleh akseptor yang menurutnya lebih aman efisien. Menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pati pada bulan Oktober tahun 2011 terdapat 78 orang WPS (Dinas Kesehatan Kabupaten Pati 2011). Jumlah setiap saat dapat berkurang atau bertambah karena kebiasaan para WPS yang sering berpindah-pindah. Berdasarkan hasil wawancara awal yang telah dilakukan pada tanggal 21 Agustus tahun 2013 terhadap 8 WPS diperoleh data sebagai berikut: 2 orang mengatakan bahwa tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi selama melakukan hubungan seksual dengan pelanggannya. 3 orang dari WPS tersebut mengatakan selama ini tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah terjadinya kehamilan, dari pengalamannya pertamanya menjadi WPS tidak menggunakan kontrasepsi sehingga mereka mengalami kehamilan yang tidak diinginkan. Sedangkan 3 orang WPS lainnya mengatakan pada awalnya tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi, namun kadang-kadang sang pelanggan yang menggunakan kondom, mereka mengatakan setelah melihat teman dekatnya hamil karena tidak menggunakan alat kontrasepsi muncul perasaan takut dan ingin menggunakan alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkannya. Tujuan penelitian untuk mengetahui Hubungan motivasi dengan perilaku terhadap penggunaan alat kotrasepsi kondom pada pekerja seks komersial (PSK) di Desa Margorejo Kecamatan Margorejo. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode analitik korelasi dengan pendekatan Cross Sectional, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada waktu pengukuran atau observasi data variabel independen dan variabel dependen diukur dalam waktu yang bersamaan dan sesaat dengan besar sampel 38 orang. Hasil penelitian didapatkan bahwa motivasi pekerja seks komersial (PSK) di Desa Margorejo Kecamatan Margorejo kurang sebanyak 29 orang (76,3%). perilaku pekerja seks komersial (PSK) sebagian besar buruk sebanyak 33 orang (86,8%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada hubungan motivasi dengan perilaku penggunaan alat kotrasepsi kondom pada pekerja seks komersial (PSK) di Desa Margorejo Kecamatan Margorejo ( p value = 0,000 < 0,05).
HUBUNGAN ANTARA IKLAN ROKOK DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI MA NU TAMRINUT THULLAB UNDAAN KUDUS Uswatun Kasanah; Dewi Candra Kinasih
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 8 No. 2 (2017): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1736.491 KB) | DOI: 10.52299/jks.v8i2.41

Abstract

Merokok merupakan perilaku yang sangat mudah dilihat dalam kehidupan seharihari. Pada saat ini rokok bukan saja dikonsumsi oleh orang dewasa akan tetapi remaja bahkan anak – anak. Mereka mulai mengenal rokok dan mencoba rokok akibat pengaruh iklan rokok di televisi dan media massa. Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan pada 20 responden didapatkan hasil bahwa sebagian iklan rokok mempengaruhi perilaku merokok pada remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara iklan rokok dengan perilaku merokok pada remaja di MA NU Tamrinut Thullab Kudus. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa yaitu sebanyak 100 siswa. Sampel dalam penelitian ini adalah 50 siswa. Teknik sampling yang digunakan yaitu simple random sampling. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelatif dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian besar siswa yang berperilaku merokok dipengaruhi iklan rokok. Didapatkan hasil sebanyak 33 siswa merokok dipengaruhi iklan rokok dan 7 siswa tidak merokok hanya tertarik pada iklan rokok sedangkan yang tidak tertarik pada iklan rokok sebanyak 10 siswa. Berdasarkan uji fisher’s exact didapatkan hasil ada hubungan antara iklan rokok dengan perilaku merokok pada remaja diperoleh hasil X2 hitung > X2 tabel (10.938 ) > (9.488) dan p Value 0.003(< 0.05). Dari hasil penelitian ini diharapkan kepada tenaga kesehatan dan pihak sekolah untuk memberikan pendidikan kesehatan terutama tentang dampak bahaya merokok agar perilaku merokok pada remaja tidak semakin bertambah banyak sehingga tidak merusak generasi muda.
HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PENYAPIHAN ASI PADA BALITA USIA 2 TAHUN DI DESA KEDUNGBULUS KECAMATAN GEMBONG KABUPATEN PATI Sussila Asih; Uswatun Kasanah; Sifa Altika
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 11 No. 2 (2020): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (776.818 KB) | DOI: 10.52299/jks.v11i2.68

Abstract

Menyapih adalah membiasakan anak untuk lepas dari ASI. Di usia tertentu bayi harus dilepas dari susu ibu. Menyapih sebaiknya dilakukan minimal di usia 1 tahun tapi jangan sampai lebih dari 2 tahun. Menyapih terlalu dini memiliki resiko sebab hanya ASI yang terbaik untuk bayi, akibatnya bayi mudah terserang penyakit, antara lain diare (Meggit, 2013). Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu dengan penyapihan ASI pada balita usia 2 tahun di Desa Kedungbulus Kecamatan Gembong Kabupaten Pati Tahun 2020. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik korelasional dengan rancangan cross sectional. Berdasarkan teknik total sampling diperoleh jumlah sampel sebanyak 40 responden. Hasil penelitian menunjukkan; 1). Sebagian besar pendidikan menengah 30 responden (75%), 2). Sebagian besar pengetahuan cukup 31 responden (77,5%), 3).sebagian besar balita usia 2 tahun sudah disapih 29 responden (72,5%), 4).ada hubungan antara variabel pendidikan ibu dengan penyapihan ASI pada balita usia 2 tahun dengan nilai signifikan 0,027 < 0,05, 5). ada hubungan antara variabel pengetahuan ibu dengan penyapihan ASI pada balita usia 2 tahun dengan nilai signifikan 0,003 < 0,05. Tenaga kesehatan diharapkan dapat meningkatkan pelayanan KIA dan menggalakkan program peningkatan pemberian ASI.
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN KEMANDIRIAN MENGONTROL BUANG AIR BESAR DAN BUANG AIR KECIL PADA ANAK USIA 3 TAHUN DI DESA JATISARI KECAMATAN JAKENAN KABUPATEN PATI TAHUN 2012 Murni Asih Arining Tyas; Uswatun Kasanah; Nopri Padma Nudesti
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 12 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.172 KB) | DOI: 10.52299/jks.v12i1.80

Abstract

Pola asuh merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Karena pada masa ini pertumbuhan dasar akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Salah satu stimulasi yang penting dilakukan orangtua adalah stimulasi terhadap kemandirian anak dalam melakukan BAB (Buang Air Besar) dan BAK (Buang Air Kecil).Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah ada Hubungan Tingkat Pola Asuh Orang Tua Dengan Perkembangan Kemandirian Mengontrol BAB dan BAK Pada Anak Usia 3 Tahun Di Desa Jatisari Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati Tahun 2012.Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan Cross-Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai balita berumur 3 tahun di Desa Jatisari Kecamatan Jakenan Kabupaten PatiResponden di Desa Jatisari Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati sebagian besar mempunyai pola asuh yang autoritatif sebanyak 54 orang (79,4%) dan paling sedikit mempunyai pola asuh otoritatif sebanyak 4 orang (5,9%). Responden di Desa Jatisari Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati sebagian besar mempunyai kemandirian yang baik sebanyak 41 orang (60,3%) dan yang mempunyai kemandirian tidak baik sebanyak 27 orang (39,7%). Ada hubungan antara pola asuh dengan kemandirian mengontrol BAB dan BAK pada anak usia 3 tahun di Desa Jatisari Kecamatan Jakenan Kabupaten Pati (p value 0,009 < 0,05).
GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SUAMI DALAM MEMBERIKAN DUKUNGAN KB TUBEKTOMI PADA IBU Lia Alfa Shaliha; Uswatun Kasanah; Sifa Altika
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 12 No. 2 (2021): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.286 KB) | DOI: 10.52299/jks.v12i2.85

Abstract

Keluarga kecil yang berkualitas dapat diawali dengan adanya jumlah dan jarak kehamilan yang sehat. Untuk mengatur jumlah anak tersebut diperlukan alat kontrasepsi. Metode kontrasepsi tubektomi merupakan salah satu metode kontrasepsi yang paling efektif dan aman. Tubektomi tidak mencapai angka yang maksimal, untuk itu diperlukan dukungan suami agar metode kontrasepsi tersebut diminati masyarakat. Penelitian ini merupakan studi deskriptif dengan pendekatan cross sectional, yang bertujuan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi suami dalam memebrikan dukungan tubektomi istri. Teknik pengambilan sampel dengan total sampling sebanyak 34 responden di wilayah Puskesmas Kradenan II. Data primer diperoleh dari penyebaran kuesioner. Data sekunder diperoleh medical record atau catatan medis. Analisis data univariat yaitu menganalisa Variabel secara diskriptif dengan menghitung distribusi frekuensi dan proporsinya untuk mengetahui karakteristik dari suatu obyek. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa responden yang berumur 30-40 tahun sebanyak 23,5%, umur 41-50 tahun sebanyak 47,05%, dan umur 51-60 29,4%, responden yang tidak tamat SD sebayak 8,82%, SD sebanyak 14,7%, SMP atau Mts atau sederajat 44,12%, SMA 29,41%, Perguruan Tinggi sebanyak 2,94% responden dengan Paritas Multipara 52,94% dan Grandemultipara sebanyak 47,06%, responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 17,960%, swasta 32,35%, buruh 8,82%, petani 17,60%, pedagang 23,50%. Responden yang memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 58,82%, cukup sebesar 35,29%, kurang sebesar 5,88%. Responden yang bersikap positif tentang pemilihan metode MOW sebesar 88,23% dan bersikap negatif sebesar 11,77%. Responden dengan budaya sosial rendah sebanyak 29,41% dan sosial budaya sedang 55,88% sosial budaya tinggi 14,71%. Saran : bagi tenaga kesehatan kususnya bidan diharapkan lebih meningkatkan pelaksanaan Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) mengenai kontrasepsi kontrasepsi tujuan, manfaat, indikasi, kontraindukasi, dan macam-macam metode kontrasepsi.
HUBUNGAN PIJAT OKSITOSIN DENGAN PRODUKSI ASI IBU NIFAS DI DESA USTUTUN KECAMATAN WETAR BARAT KAB. MALUKU BARAT DAYA TAHUN 2021 Maulida Nopianti; Uswatun Kasanah; Amelia Nur Hidayanti
Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health) Vol. 13 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Kebidanan dan Kesehatan (Journal of Midwifery Science and Health)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Bakti Utama Pati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (840.536 KB) | DOI: 10.52299/jks.v13i1.91

Abstract

Pemberian asi pada bayi sangat penting terutama dalam periode awal kehidupan, oleh karena itu bayicukup diberi asi secara eksklusif selama 6 bulan pertama tanpa menambahkan dan atau menggantidengan makanan atau minuman lain. World Health Organization (WHO) di tahun 2020 menjelaskanbahwa terdapat peningkatan pemberian ASI eksklusif secara global walaupun tidak signifikan. Terdapatsekitar 44% bayi usia 0-6 bulan di seluruh dunia yang mendapatkan ASI eksklusif selama periode 2015-2020 dari 50% target pemberian ASI eksklusif. Metode penelitian ini adalah kuantitatif denganrancangan penelitian korelasional yaitu teknik desain penelitian non-eksperimental. Penelitian inidilakukan di Desa Ustutun Kec. Wetar Tahun 2021. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober –November Tahun 2021. Populasi dalam penelitian sebanyak 30 orang. Jumlah sampel penelitiansebanayak 30 ibu nifas, menggunakan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan analisisunivariat dan bivariat uji spearman. Hasil uji statistic di dapatkan nilai p-value 0001. Dapat disimpulkanadanya pengaruh pemberian pijat oksitosin dengan produksi ASI pada ibu nifas. Berdasarkan hasil inidisarankan untuk mengembangkan pelayanan dengan memberikan intervensi pijat oksitosin pada ibunifas untuk membantu meningkatkan ASI.
HUBUNGAN SIKAP DAN PERSEPSI TERHADAP KEBUTUHAN DENGAN PERILAKU DETEKSI DINI KANKER SERVIKS IBU BHAYANGKARI DI POLIKLINIK BHAYANGKARA PURWODADI Sheila Nur Chaleda; Uswatun Kasanah
Jurnal Kebidanan Vol 5, No 2 (2016): JURNAL KEBIDANAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (279.878 KB) | DOI: 10.26714/jk.5.2.2016.88-93

Abstract

Latar belakang: Kanker serviks merupakan salah satu penyakit yang telah menjadi masalah kesehatan di dunia, termasuk di Indonesia. Berdasarkan riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2007, kanker menempati urutan ke 6 penyebab kematian terbesar di Indonesia. Kanker serviks mempunyai frekuensi relative tinggi (25,6%) di Indonesia. Menurut departemen kesehatan, terdapat sekitar 100 kasus per 100 ribu penduduk atau 200 ribu kasus setiap tahunnya. Hasil survey pada 10 ibu Bhayangkari di Poliklinik Bhayangkara Purwodadi diketahui 6 ibu mengatakan berkeinginan untuk mengikuti deteksi kanker serviks karena menjadi kegiatan rutin, 2 ibu mengatakan sengaja untuk mengikuti kegiatan ini agar ibu tersebut dapat mengetahui keadaan serviksnya dan melakukan pencegahan terhadap kanker serviks, dan 2 ibu mengatakan karena dukungan dari suami serta temannya untu melakukan Pap Smear. Tujuan penelitian: menganalisa apakah ada hubungan sikap dan persepsi terhadap kebutuhan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks ibu Bhayangkari di Poliklinik Bhayangkara Purwodadi Kabupaten Grobogan. Rancangan penelitian: penelitian ini menggunakan analitik korelatif, dengan pendekatan survey cross sectional. Sampel diambil 35% dari populasi (120 ibu), diperoleh 42 ibu, diambil dengan cara stratified random sampling. Hasil: Tidak ada hubungan antara sikap dengan perilaku deteksi dini kanker serviks ibu Bhayangkari di Poliklinik Bhayangkara Purwodadi Kabupaten Grobogan (p value 0,067) dan ada hubungan antara persepsi terhadap kebutuhan dengan perilaku deteksi dini kanker serviks ibu Bhayangkari di Poliklinik Bhayangkara Purwodadi Kabupaten Grobogan (p value 0,041).
EFEKTIFITAS PEMBERIAN ZINC DALAM PENINGKATAN TINGGI BADAN (TB) ANAK STUNTING DI KABUPATEN PATI Uswatun Kasanah; Siti Muawanah
Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 8 No 3 (2020): Oktober 2020
Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.191 KB) | DOI: 10.24843/coping.2020.v08.i03.p05

Abstract

Based on Riskesdas 2010, the prevalence of stunting in children under five in Indonesia reaches 35.7%. Stunting in children under five can be detrimental to physical development and affect low intelligence levels. Stunting is nine times more likely to have IQ scores below the average than children with normal nutritional status. One of the factors that directly influence stunting under five is the low intake of nutrients, especially energy, protein, iron, zinc, and calcium. Pati Regency is in second place in Central Java, where data from the Pati District Health Office as of April 2019 shows that the Jakenan Health Center area is ranked first. This study aimed to see the effectiveness of giving zinc (20 mg, twice a week for three months) to stunting children by comparing it to a control group, using a randomized pretest-posttest control group design. The total samples are 20 children. The study showed that there was a significant difference in the height of children who received zinc compared to the control group with a value of 0.001. The average increase height in the intervention group was 3.35 cm, while in the control group it was only 1 cm. The weight of children in the intervention group an average increase of 0.885 kg while in the control group was only 0.17 kg. This study provides information to stunting toddlers, especially those aged less than two years, twice a week as much as 20 mg regularly and consuming food as a source of nutrition for stunting toddlers.
Memahami Keterbukaan Komunikasi Antar Pribadi Dalam Percakapan Online Uswatun Kasanah
Jurnal The Messenger Vol 3, No 1 (2011): January-June
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/themessenger.v3i1.194

Abstract

The study aims to find the openness of interpersonal communication and process of exchange of stimulation in online conversation of Facebook social network Sites among students of Communication Science Semarang of University. The theory used in the study is Technological Determinism Theory which states that the changes that occur in a variety of ways to communicate will also make up the existence of mankind itself. The study can it is concluded that the openness of interpersonal communication in online conversation is open wide among students of Communication Science. Since Facebook overcomes the limitations of distance and physical and it is possible to the conversations is far more familiar than the face to face communication. It means that the users of chatting facility do not hesitate to open their selves and talk about serious matter of their lives.