Seventina Nurul Hidayah
Unknown Affiliation

Published : 12 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal)

PERILAKU SEKSUAL WANITA PRA KONSEPSI DI PEMUKIMAN KUMUH KELURAHAN PESURUNGAN LOR KECAMATAN MARGADANA KOTA TEGAL Seventina Nurul Hidayah; Nora Rahmanindar
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9 No 1 (2018)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan : Slum area (pemukiman kumuh) berdampak pada kondisi rumah terlihat jorok, kurang privasi seksual bagi wanita pra konsepsi yang akan mempersiapkan kehamilannya. Hubungan seks yang berkualitas sangat dibutuhkan. Perilaku seksual berkualitas sangat tepat dilakukan ditempat pribadi yang dapat membangkitkan suasana hati dapat mempengaruhi kondisi hubungan intim. Apabila wanita pra konsepsi tinggal di pemukiman kumuh, perilaku seksual berkualitas akan susah didapatkan. Kondisi tempat yang berantakan membuat membuat hasrat bercinta menurun. Ruang kamar yang berantakan membuat mood tidak karuan, gairah bisa tiba-tiba hilang dan efek terburuknya bisa saja hubungan pasangan suami istri jauh dari kata mesra dan manfaat seks yang didapatkan oleh wanita pra konsepsi yang akan memberikan kesiapan dalam menghadapi kehamilan baik fisik maupun psikis menjadi terhambat. Metode: Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam sesuai dengan pedoman wawancara. Hasil wawancara direkam dan dibuat catatan lapangan. Untuk menghindari subyektifitas, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil : Hasil wawancara dengan responden didapatkan informasi penyesuaian dengan pasangan, perilaku terhadap seks, pengalaman seks masa lalu, dorongan seksual dan dampak yang dialami wanita pra konsepsi yang tinggal di pemukiman kumuh. Kesimpulan : Hasil penelitian ini menunjukan bahwa semua responden merasakan ketidaknyamanan melakukan hubungan seksual dan mengalami kesulitan dalam memaksimalkan tahapan seksual dikarenakan tinggal pemukiman kumuh. Informasi ini dapat dijadikan acuan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan konseling perilaku seksual yang sehat. Bagi pemerintah dapat digunakan sebagai bahan evaluasi keberhasilan program kota tanpa kumuh sebagai pertimbangan memberikan dukungan dan fasilitas yang nyaman terutama bagi wanita pra konsepsi di pemukiman kumuh.
PENGALAMAN MENYUSUI EKSKLUSIF PADA IBU YANG MENJALANI LONG DISTANCE MARIAGE DI KECAMATAN TEGAL BARAT KOTA TEGAL Seventina Nurul Hidayah; Ulfatul Latifah; Meyliya Qudriani
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 9 No 2 (2018)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Selama pemberian ASI banyak alasan yang disampaikan ibu untuk tidak menyusui bayinya diantaranya ibu yang menjalani long distance marriage dikarenakan suami bekerja, membuat ibu merasa berjuang sendiri dan akhirnya menyerah dan beralih menggunakan susu formula. ASI sangat penting untuk untuk mempengaruhi tumbuh kembang bayi termasuk perkembangan mental emosional melalui kelekatan yang terbentuk saat menyusui. Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran tentang pengalaman menyusui ibu yang menjalani long distance marriage. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Jumlah informan tiga orang ibu menyusui yang berada di wilayah Kecamatan Tegal Barat. Hasil wawancara pada informan didapatkan informasi tentang berbagai perasaan, persepsi, pemahaman dan pengetahuan ibu tentang menyusui, motivasi menyusui, bagaimana praktik menyusui secara eksklusif, hambatan-hambatan yang ditemukan dan dukungan yang diharapkan selama ibu menjalani long distance marriage. Dengan informasi ini dapat dijadikan acuan bagi peneliti di dalam memberikan konseling menyusui bagi ibu yang menjalani long distance marriage mulai dari antenatal sampai postnatal. Bagi pemerintah dapat digunakan sebagai bahan evaluasi keberhasilan program menyusui sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan cakupan pemberian ASI secara eksklusif pada bayi untuk mencapai pertumbuhan perkembangan dan kesehatan optimal di Wilayah Kecamatan Tegal Barat
ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN INSEMINASI BUATAN METODE INSEMINASI INTRAUTERINE (IUI) DI RSIA KASIH IBU KOTA TEGAL Seventina Nurul Hidayah; Ratih Sakti Prastiwi
Bhamada: Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan (E-Journal) Vol 10 No 2 (2019)
Publisher : STIKES BHAMADA SLAWI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36308/jik.v10i2.159

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi memberikan dampak yang positif dalam kesehatan salah satunya terkait upaya kehamilan. Inseminasi Intra Uterin merupakan teknik buatan yang paling sederhana dan banyak diminati oleh masyarakat. Metode ini memiliki angka keberhasilan yang cukup kecil, yaitu 10 – 15 %. Tujuan penelitian ini untuk melihat faktor keberhasilan dan kegagalan inseminasi Intra Uterin berdasarkan perilaku pasien. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan penelitian ini diambil adalah partisipan yang sudah mengikuti inseminasi buatan. Teknik pengambilan sampel dilakukan menggunakan snowballing yaitu pengambilan sampel dilakukan hingga data bersifat jenuh. Penelitian ini menggunakan human instrumen melalui wawancara mendalam baik secara langsung maupun melalui whats app. Data selanjutnya diolah melalui tahapan reduksi, penyajian data hingga pengambilan kesimpulan. Data tersebut selanjutnya dilakukan analisis menggunakan triangulasi teori. Hasil penelitian menunjukkan faktor keberhasilan dan kegagalan inseminasi dilihat dari faktor pasien cenderung dipengaruhi dari kondisi psikologi pasien dimana semakin stress maka semakin kecil kemungkinan terjadinya pembuahan dan untuk meningkatkan keberhasilan inseminasi pasangan suami istri perlu merubah pola hidup menjadi lebih sehat, baik dari pola makan, istirahat dan tidur sebagai upaya lain pendukung selama program inseminasi.